Kerangka Berpikir DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen quasy eksperiment, yaitu metode yang memiliki kelompok kontrol namun tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Metode eksperimen ini biasa juga disebut eksperimen semu. Karena berbagai hal, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel. 2 Metode ini dipilih karena kelas yang dijadikan objek penelitian sulit untuk dikontrol dari variabel-variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian. Dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus yaitu penggunaan lembar kerja siswa LKS berbasis model problem solving Polya dan kelompok kontrol menggunakan LKS penerbit yang biasa mereka gunakan sehari-hari.

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini digunakan desain penelitian nonequivalent control group design. Pada penelitian ini pengambilan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. 3 Penelitian ini melibatkan dua kelompok subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatmen Postest Eksperimen T 1 X E T 2 Kontrol T 1 X K T 2 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D. Bandung: Alfabeta, 2007, h. 114. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h. 207. 3 Sugiyono. op. cit., h. 116. 43 Keterangan: T 1 = Pretest diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. T 2 = Postest diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah diberikan perlakuan. X E = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen berupa pembelajaran fisika dengan menggunakan lembar kerja siswa LKS berbasis model problem solving Polya. X K = Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa pembelajaran fisika yang menggunakan LKS penerbit. Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal pretest dengan tes yang sama. Kemudian kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti biasanya. Setelah beberapa saat kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir post tes. Hasil kedua tes akhir diperbandingkan diuji perbedaannya, demikian juga antara hasil tes awal dengan tes akhir pada masing-masing kelompok. Perbedaan yang berarti signifikan antara kedua hasil tes akhir, dan antara tes awal dan akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester genap tahun pelajaran 20132014. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan April 2014.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 44 a. Merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai topik utama dalam penelitian dan melakukan telaah kompetensi yang ingin dicapai pada mata pelajaran fisika. b. Melakukan observasi awal baik melalui studi pustaka maupun kunjungan ke beberapa sekolah untuk menemukan data pendukung dari masalah yang dipilih. c. Mendesain eksperimen yang akan diujikan, yang sesuai untuk mengembangkan kemampuan menganalisis siswa. d. Membuat lembar kerja siswa LKS berbasis model problem solving Polya yang dijadikan sebagai variabel yang diujicobakan dan menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, instrumen tes berupa tes uraian, dan instrumen non tes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa. e. Melakukan validasi penilaian LKS berbasis model problem solving Polya tersebut kepada dosen ahli dan kemudian memperbaikinya. f. Melakukan uji coba instrumen tes ke sekolah tempat penelitian dan kemudian menganalisisnya dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mengetahui validitas dan realibilitas soal instrumen tersebut sehingga dapat mengukur kemampuan menganalisis yang sebenarnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: a. Memberikan tes awal pretest untuk mengetahui kemampuan menganalisis siswa sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar dan kemudian menganalisis hasil pretest tersebut. b. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan hasil pretest. Kelas yang mendapatkan nilai rata-rata pretest tinggi dijadikan sebagai kelas kontrol sedangakan kelas yang mendapat nilai rata-rata pretest lebih rendah dijadikan sebagai kelas eksperimen.