Berdasarkan hasil analisis wacana argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi penurunan
jumlah wacana dari teks asli sampai kepada percakapan yang bersifat argumentasi dan yang mendukung mengarahkan pada argumentasi.
Untuk lebih jelasnya, deskripsi data mengenai jumlah wacana yang terjadi pada tahap diskusi kelompok ahli dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Jumlah Wacana Kelompok Ahli pada Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Konsep Virus
No. Nama Kelompok
Jenis dan Jumlah Percakapan Percakapan
yang Sesungguhnya
Teks Asli Percakapan
yang Telah Mengalami
Proses Penghalusan
Teks Dasar Percakapan
yang Bersifat Argumentasi
dan yang Mendukung
Argumentasi
1. Ahli Virus Cacar
474 234
32 2.
Ahli Virus Polio 320
202 35
3. Ahli Virus Rabies
377 184
52 4.
Ahli Virus Influenza 256
206 29
5. Ahli HIV-AIDS
313 252
96
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah wacana pada setiap kelompok ahli dimulai dari teks asli sampai
kepada percakapan yang bersifat argumentasi dan yang mendukung mengarahkan pada argumentasi. Penurunan jumlah wacana pada setiap
kelompok ahli ini dikarenakan siswa mendiskusikan atau membicarakan suatu hal yang bukan merupakan materi pembelajaran. Percakapan siswa
yang keluar dari materi pembelajaran ini mengalami penghapusan pada saat proses penghalusan teks menjadi teks dasar agar kalimat-kalimat yang
dihasilkan menjadi lebih efektif. Jumlah wacana yang terjadi pada setiap kelompok ahli pada tahap diskusi kelompok ahli dapat dilihat melalui
histogram pada gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1 Jumlah Wacana yang Terjadi Pada Kelompok Ahli
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, tampak bahwa kelompok ahli HIV-AIDS tidak mengalami penurunan jumlah wacana yang cukup tajam,
hal ini dikarenakan percakapan siswa pada kelompok ahli HIV-AIDS lebih difokuskan pada materi pembelajaran dan sedikit bercakap yang bukan
merupakan materi pembelajaran. Pada bagian awal diskusi kelompok ahli HIV-AIDS ini terjadi pemberian kesempatan kepada masing-masing
anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya dalam merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan. Cuplikan potongan
percakapan yang terjadi pada kelompok ahli HIV-AIDS dapat dilihat di bawah ini:
M: Coba, lihat tugas makalah yang kita buat Stimulans: Perintah-1f
Non klaim. M:
Bagaimana penjelasan mengenai HIV di dalam tugas makalah yang kamu
buat? Stimulans: Pertanyaan-1f-1 Non klaim. HIV itu penyakit seperti apa? Stimulans: Pertanyaan-1f-2 Non klaim.
M:
HIV itu merupakan nama virusnya, sedangkan AIDS itu adalah nama
penyakitnya. Klaim-1f-1. M:
HIV itu merupakan nama virusnya. Klaim-1f-1. Kalau pendapat saya begini, HIV adalah virus penyebab AIDS. Klaim-1f-1. HIV terdapat di
dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi, dan air susu ibu. Klaim-1f-1.
M: Coba, kalau pendapatmu bagaimana, Ikhwan? Stimulans: Pertanyaan-
1g Non klaim.
M: Kalau pendapat saya begini, HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya
menjadi tempat berkembang biak HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Klaim-1g.
M: Kalau pendapatmu bagaimana? Stimulans: Pertanyaan-1h Non
klaim. M:
Saya tidak tahu. Respon terhadap stimulans-1h Non klaim. M:
Kalau pendapatmu bagaimana? Stimulans: Pertanyaan-1i Non klaim.
Ayo, keluarkan pendapatmu mengenai HIV-AIDS, ya Stimulans: Perintah-1i
Non klaim. Jadi, nanti kita gabungkan saja beberapa pendapat ini. Stimulans: Pernyataan-1i Non klaim.
M:
Kalau pendapat saya begini, AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV
atau Human Immunodeficiency Virus, virus yang merusak sistem pertahanan tubuh atau sistem imun. Klaim-1i.
M:
Kalau pendapat saya begini, AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi
virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. Klaim-1i-1. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency
Virus atau disingkat HIV, yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Klaim-1i-1.
M:
HIV itu merupakan nama virusnya, sedangkan AIDS itu adalah nama
penyakitnya. Klaim-1i-2. Jadi, HIV adalah virus penyebab AIDS. Klaim- 1i-2.
M: Menurut saya, HIV adalah virus yang memperlemah sistem kekebalan
tubuh. Klaim-1i-3. M:
Kalau pendapat saya begini, HIV adalah virus penyebab AIDS. Klaim- 1i-4.
HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi, dan air susu ibu.
Klaim-1i-4.
Sedangkan, AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh
yang disebabkan oleh HIV. Klaim-1i-4. M:
Kalau pendapatmu bagaimana? Stimulans: Pertanyaan-1j Non klaim.
M: Pendapat saya sama seperti pendapatmu. Respon terhadap stimulans-1j
Non klaim. M:
Bagaimana kita menggabungkan beberapa pendapat ini? Stimulans: Pertanyaan-1k
Non klaim. Alfi, jadi bagaimana kesimpulan dari HIV itu? Stimulans: Pertanyaan-1k-1 Non klaim.
M: Kesimpulannya, menurut saya HIV adalah virus penyebab AIDS. Klaim-
1k-1.
Penurunan jumlah wacana yang terjadi pada kelompok ahli HIV- AIDS tidak cukup tajam dibandingkan dengan penurunan jumlah wacana
yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar. Hal ini dikarenakan kelompok ahli HIV-AIDS lebih memfokuskan percakapan pada materi
pembelajaran dan sedikit bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran, serta diawal berjalannya diskusi kelompok ahli HIV-AIDS
ini memberikan kesempatan kepada anggota kelompoknya untuk berpendapat. Diskusi pada kelompok ahli HIV-AIDS lebih aktif
dibandingkan dengan diskusi pada kelompok ahli virus cacar. Adapun pada kelompok ahli HIV-AIDS, diskusi mengeluarkan klaim terjadi secara
aktif diawal berjalannya diskusi, sedangkan diakhir diskusi terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk
dijadikan klaim bersama. Sedangkan, untuk kelompok ahli virus cacar terlihat pada gambar 4.1 di atas mengalami penurunan jumlah wacana
yang cukup tajam dibandingkan dengan kelompok ahli lainnya. Hal ini dikarenakan kelompok ahli virus cacar banyak bercakap yang bukan atau
keluar dari materi pembelajaran. Pada kelompok ahli virus cacar terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk
dijadikan klaim bersama. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan potongan percakapan yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar di bawah ini:
M: Ayo, kita mulai berdiskusi mengenai materi cacar Stimulans: Ajakan-1a
Non klaim. M:
Pertanyaan pertama, apa yang kalian ketahui tentang penyakit cacar?
Stimulans: Pertanyaan-1a-1 Non klaim.
M: Penyakit cacar adalah penyakit menular. Klaim-1a-1.
M: Iya, benar sekali, penyakit cacar adalah penyakit menular. Respon
terhadap klaim-1a-1 Non klaim.
M: Menurut pendapat saya, jawaban untuk pertanyaan pertama, penyakit
cacar kita tinjau dari sisi sejarah atau historisnya. Klaim-1a-1. M:
Kita tidak perlu meninjaunya dari sisi sejarah, langsung pengertiannya
saja Counter klaim-1a-1. M:
Kalau begitu, cepat kita tulis pendapat ini Stimulans: Perintah-1b Non klaim.
M: Ya sudah, ayo kita tulis pendapat tersebut. Respon terhadap stimulans-
1b Non klaim.
M: Penyakit cacar atau yang disebut sebagai herpes oleh kalangan medis
adalah penyakit radang kulit Klaim-1b yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Data-1b.
Diskusi pada kelompok ahli virus cacar terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim
bersama. Selain itu, anggota kelompok ini juga banyak bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Hal inilah yang menjadi jawaban
mengapa kelompok ahli virus cacar mengalami penurunan jumlah wacana
yang cukup tajam. Sama halnya dengan kelompok ahli virus rabies, pada kelompok ahli virus rabies juga terjadi kecenderungan kompromi untuk
menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Anggota kelompok ini juga banyak bercakap yang bukan merupakan
materi pembelajaran. Akan tetapi, berbeda halnya dengan kelompok ahli virus polio, pada kelompok ini diskusi mengeluarkan klaim dan
mengkounter klaim yang dikemukakan terjadi secara aktif. Selanjutnya,
pada kelompok ahli virus influenza diskusi mengeluarkan klaim terjadi secara aktif diawal berjalannya diskusi, sedangkan diakhir diskusi terjadi
kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Untuk lebih jelasnya, wacana argumentasi siswa
yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS, secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran.
2
Selama pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada tahap diskusi
kelompok ahli, setiap kelompok ahli diberikan permasalahan yang senada, namun disesuaikan
dengan topik yang menjadi keahliannya. Permasalahan yang diberikan adalah definisi dan
penyebab penyakit tertentu topik yang disajikan adalah cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS, serta
perbedaan antara bakteriofage dengan virus tertentu yang menjadi
keahliannya. Dalam hal ini, siswa diminta untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan dengan cara berdiskusi bersama
dengan kelompok ahlinya. Selama proses merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan ini terjadi diskusi dan komunikasi yang
intensif antar anggota kelompok yang berhasil terekam dalam alat perekam. Data hasil perekaman inilah yang dianalisis dengan teknik
analisis wacana. Kualitas dari argumentasi siswa tersebut ditentukan berdasarkan model argumentasi Toulmin dan penentuan level argumentasi
siswa berdasarkan kerangka kerja analisis dari Osborne, et al. Model argumentasi Toulmin mengungkapkan bahwa argumen bentuk dasarnya
terdiri dari tiga kategori yaitu: data D, klaim K, dan penjamin
2
Lampiran 3, h. 127.