Yudi, apa penyebab penyakit polio? Stimulans: Pertanyaan-6a  Non

dibandingkan dengan kelompok asal lainnya. Pemberian pertanyaan ini berfungsi untuk menggali pengetahuan siswa dan merangsang siswa mengeluarkan argumennya. Dalam pemberian pertanyaan yang terjadi pada pertengahan diskusi ini, tampak bahwa siswa cukup aktif dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh pengajar dan juga aktif dalam mengemukakan klaim. Berikut ini adalah cuplikan beberapa potongan klaim yang dikemukakan oleh anggota kelompok asal 2 pada saat pemberian pertanyaan yang dilakukan oleh pengajar:

G: Penyakit cacar ada berbagai macam jenis, ada cacar api, cacar air, cacar

kupu-kupu. M: Ada pula cacar sapi, dan cacar monyet, Bu. Klaim-14a-1. G: Kenapa penyakit cacar banyak jenisnya? M: Penyakit cacar banyak jenisnya, karena virus penyebab penyakit cacar ada bermacam-macam. Klaim-14b. G: Apakah nama virus penyebab penyakit cacar? M: Penyebab penyakit cacar yaitu virus variola. Klaim-14b. Virus penyebab cacar ini adalah anggota dari genus Orthopoxvirus, yang juga termasuk virus seperti cacar sapi, cacar monyet, dan kontagiosum moluskum. Klaim-14b. G: Jadi, kenapa penyakit cacar banyak jenisnya, karena sebenarnya virus penyebab penyakit cacar itu memang bermacam-macam, akan tetapi virus penyebab penyakit cacar tersebut tergabung dalam herpes simplex. Virus penyebab penyakit cacar termasuk dalam herpes. Jadi, ada cacar air, cacar api, itu berbeda-beda virusnya, kalau cacar air disebabkan oleh virus varicella atau variola. Ayo, saling bertanya lagi kepada ahli mengenai virus cacar untuk materi cacar yang belum kalian pahami M: Bagaimana cara penularan cacar, Bu? Respon terhadap stimulans-14c  Non klaim. G: Coba, cara penularan cacar sebenarnya bagaimana? G: Katanya, kalau misalnya kamu lagi sakit cacar, dia tidak boleh dekat-dekat kamu, mengapa demikian? Apa penularan cacar itu melalui kulit atau bagaimana cara penularannya? M: Penularan cacar melalui udara, Bu. Klaim-14d-1. G: Penularan cacar melalui udara, mengapa demikian? M: Penularan cacar melalui udara, karena penyebaran virus cacar adalah melalui udara atau secara aerogen. Klaim-14d-1. Beberapa alasan di atas menjadi jawaban mengapa kelompok asal 2 tidak mengalami penurunan jumlah wacana yang cukup tajam. Berbeda halnya dengan kelompok asal 3, pada kelompok asal 3 mengalami penurunan jumlah wacana yang cukup tajam dibandingkan dengan kelompok asal 1 dan asal 2. Hal ini dikarenakan kelompok asal 3 banyak bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Hanya saja pada bagian awal diskusi kelompok asal 3 ini cenderung bersifat aktif, dikarenakan ketika masing-masing ahli dalam kelompok ini mempresentasikan topik yang menjadi keahliannya kepada anggota kelompoknya, siswa lainnya dalam kelompok ini menanggapi atau menyanggah apa yang dipresentasikan oleh masing-masing ahli, sehingga diskusi mengeluarkan klaim dan menanggapinya terjadi secara aktif pada awal diskusi. Hal tersebut dapat dilihat dalam cuplikan potongan percakapan yang terjadi pada kelompok asal 3 berikut ini:

M: Selanjutnya,

dipersilahkan kepada ahli HIV-AIDS untuk mempresentasikan mengenai materi HIV-AIDS Stimulans: Perintah-3a  Non klaim.

M: HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus.

Klaim-3a. Sedangkan, yang dimaksud dengan HIV adalah virus penyebab AIDS. Klaim-3a. HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi. Klaim-3a. M: AIDS merupakan kepanjangan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Klaim-3a. Sedangkan, yang dimaksud dengan AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Klaim-3a. Penyebabnya adalah ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah serta kontak membran mukosa atau jaringan yang tertularkan dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV. Klaim-3a. Beberapa jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui hubungan seksual dari ibu ke anak perinatal, penggunaan obat-obatan intravena, transfusi dan transplantasi. Klaim-3a. Perbedaan antara bakteriofage dengan HIV adalah bahwa HIV hidup dan berkembang biak dalam organisme yang multisel, sedangkan bakteriofage hidup dan berkembang biak dalam organisme yang unisel. Klaim-3a. M: HIV umumnya ditularkan melalui apa? Stimulans: Pertanyaan-3b  Non klaim.

M: HIV umumnya ditularkan melalui transfusi dan transplantasi. Klaim-3b.

M: Kalau melalui hubungan seks? Respon terhadap klaim-3b  Non klaim. M: Iya, HIV juga dapat ditularkan melalui hubungan seks. Klaim-3b. M: Iya, benar sekali, HIV juga dapat ditularkan melalui hubungan seks bebas. Pendukung klaim-3b. M: Bagaimana ciri-ciri seseorang yang terjangkit AIDS? Stimulans: Pertanyaan-3c  Non klaim. M: Ayo, cepat jawab Stimulans: Perintah-3c-1  Non klaim. M: Baiklah, saya akan menjawab pertanyaan kamu. Respon terhadap stimulans-3c  Non klaim. Secara umum, gejala-gejala seseorang yang terjangkit AIDS adalah merasa kelelahan yang berkepanjangan. Klaim-3c. M: Pertanyaan saya adalah mengenai ciri-ciri seseorang yang terjangkit AIDS, bukan gejala-gejalanya Counter klaim-3c. M: Apa yang dia katakan tadi, itu adalah ciri-ciri seseorang yang terjangkit AIDS. Respon terhadap counter klaim-3c  Non klaim. M: Baiklah, saya ulangi lagi, secara umum, ciri-ciri seseorang yang terjangkit AIDS adalah merasa kelelahan yang berkepanjangan, demam dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas, batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak napas yang berkepanjangan, diare atau mencret terus-menerus selama satu bulan, bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa, berat badan menurun secara drastis lebih dari 10 tanpa alasan yang jelas dalam satu bulan, pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha. Klaim-3c. Berdasarkan cuplikan potongan percakapan di atas, tampak bahwa pada awal berjalannya diskusi kelompok asal 3 ini, diskusi mengeluarkan klaim dan menanggapinya terjadi secara aktif, dikarenakan pada saat masing-masing ahli dalam kelompok ini mempresentasikan topik yang menjadi keahliannya kepada anggota kelompoknya, siswa lainnya dalam kelompok ini menanggapi atau menyanggah apa yang dipresentasikan oleh masing-masing ahli, sehingga disimpulkan bahwa diskusi yang terjadi pada kelompok asal 3 cenderung bersifat aktif, namun pada pertengahan diskusi cenderung bersifat pasif, dikarenakan setelah semua ahli dalam kelompok ini selesai mempresentasikan topik yang menjadi keahliannya kepada anggota kelompoknya, para siswa dalam kelompok ini tidak lagi membahas mengenai topik yang menjadi keahliannya, melainkan bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah wacana yang cukup tajam pada kelompok asal 3. Meskipun demikian, diskusi pada kelompok asal 3 ini dapat dikatakan berjalan dengan baik, dikarenakan meski sempat pasif, namun diskusi mengeluarkan klaim dan menanggapinya aktif kembali saat pengajar melakukan pemberian pertanyaan mengenai definisi virus dan status virus virus merupakan makhluk hidup atau benda mati diakhir berjalannya diskusi, walaupun memerlukan waktu yang agak lama dalam menjawab dan menyimpulkannya. Untuk lebih jelasnya, wacana argumentasi siswa yang terjadi pada kelompok asal 1, asal 2, dan asal 3, secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran. 4 4 Lampiran 4, h. 176.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan belajar siswa melalui strtegi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada konsep hidrokarbon: penelitian tindakan kelas (classroom Action Research) di Madrasah Aliyah Annajah Pettukangan selatan Jakartach

4 24 102

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17