Kesimpulannya, menurut saya HIV adalah virus penyebab AIDS. Klaim-

warrantW. Hasil analisis wacana argumentasi siswa yang terjadi pada tahap diskusi kelompok ahli, tampak bahwa argumen siswa kebanyakan berupa klaim. Untuk lebih jelasnya, tabel 4.2 di bawah ini akan merinci jumlah kategori pada percakapan yang terjadi dalam kelompok ahli. Tabel 4.2 Rincian Jumlah Kategori pada Percakapan yang Terjadi dalam Kelompok Ahli Kategori Nama Kelompok Ahli dan Jumlah Kategori Cacar Polio Rabies Influenza HIV- AIDS Non klaim 23 17 30 14 57 Klaim K 8 18 21 14 39 Klaim K dan Data D 1 1 1 Klaim K, Data D, dan Penjamin warrantW Data D Penjamin warrantW Pendukung backingB Kualifikasi qualifierQ Sanggahan rebuttalR Jumlah 32 35 52 29 96 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, tampak bahwa argumen siswa kebanyakan berupa klaim, dan sangat sedikit yang mengemukakan klaim beserta dengan data-data yang mendukung klaim. Argumen yang dikemukakan siswa tidak mengandung penjamin yang mendukung klaim beserta data-data yang dikemukakan. Argumen siswa yang tergolong kedalam kategori klaim termasuk di dalamnya adalah counter klaim dan pendukung klaim. Sedangkan, untuk kategori non klaim di antaranya adalah stimulans, respon, pernyataan, dan menjawab respon, akan tetapi kategori non klaim ini bukan sebuah argumen, melainkan yang mendukung mengarahkan pada argumentasi, jadi pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini argumen siswa kebanyakan berupa klaim. Untuk lebih jelasnya mengenai tabel rincian jumlah kategori pada percakapan yang terjadi dalam kelompok ahli secara terperinci dapat dilihat pada lampiran. 3 3 Lampiran 6, h. 252. Berdasarkan kerangka kerja analisis dari Osborne, et al. untuk menentukan level argumentasi siswa tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas kualitas argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berada pada level 1. Argumen yang dikemukakan oleh siswa memang ada yang mengandung klaim beserta dengan data-data yang mendukungnya, namun argumen siswa lebih didominasi oleh klaim. Hal inilah yang membuktikan bahwa mayoritas kualitas argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berada pada level 1 argumentasi mengandung klaim berlawanan dengan counter klaim atau klaim berlawanan dengan klaim. Berikut ini adalah cuplikan percakapan siswa yang mengandung klaim berlawanan dengan counter klaim:

M: Tulis definisi polio Stimulans: Perintah-3b  Non klaim. Polio adalah

penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban. Klaim- 3b.

M: Polio menular melalui kontak antar manusia. Klaim-3b.

M: Polio dapat menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita

yang terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit. Klaim-3b.

M: Definisi polio tersebut terlalu panjang, disingkat saja Counter klaim-

3b. M: Iya, definisi polio tersebut terlalu panjang, langsung saja virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, begitu saja. Klaim-3b. M: Itu terlalu singkat, perlu penjelasan bagaimana virus masuk ke dalam tubuh. Counter klaim-3b. M: Sudah, itu saja, sekarang ayo kita masuk ke pertanyaan nomor dua mengenai penyebab penyakit polio. Stimulans: Ajakan-4a  Non klaim. M: Baiklah, sekarang kita masuk ke pertanyaan nomor dua. Respon terhadap stimulans-4a  Non klaim. Adapun cuplikan percakapan siswa yang mengandung klaim berlawanan dengan klaim dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

M: Ayo, kita mulai berdiskusi mengenai materi influenza Stimulans:

Ajakan-1a  Non klaim. M: Pertanyaan pertama, apa yang kalian ketahui tentang penyakit influenza? Stimulans: Pertanyaan-1a-1  Non klaim. M: Menurut pendapat saya, virus influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Klaim-1a-1. M: Bukan seperti itu Counter klaim-1a-1. M: Saya lanjutkan kembali, influenza disebabkan oleh virus RNA dari famili

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan belajar siswa melalui strtegi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada konsep hidrokarbon: penelitian tindakan kelas (classroom Action Research) di Madrasah Aliyah Annajah Pettukangan selatan Jakartach

4 24 102

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17