g. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif
Peran guru dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Menentukan jumlah anggota dalam kelompok belajar.
3. Menentukan tempat duduk siswa.
4. Merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan
positif. 5.
Menentukan peran siswa untuk menunjang saling ketergantungan positif.
6. Menjelaskan tugas akademik.
7. Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja
sama. 8.
Menyusun akuntabilitas individual. 9.
Menyusun kerja sama antar kelompok. 10.
Menjelaskan kriteria keberhasilan. 11.
Menjelaskan perilaku siswa yang diharapkan. 12.
Memantau perilaku siswa. 13.
Memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas. 14.
Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan bekerja sama.
15. Menutup pelajaran.
16. Menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar siswa.
17. Menilai kualitas kerja sama antar anggota kelompok.
17
h. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima macam metode belajar kooperatif yang berhasil dikembangkan para peneliti pendidikan di John Hopkins University,
yaitu: STAD Student Teams Achievement Division, TGT Team
17
Kunandar, Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007, h. 370-371.
Games Tournament, TAI Team Accelerated Instruction, CIRC Cooperative Integrated Reading Composition, dan Jigsaw.
18
Selain lima macam bentuk pembelajaran kooperatif tersebut, terdapat pula beberapa tipe pembelajaran kooperatif lain yakni Group
Investigation, Learning Together dan lain sebagainya. Lie A. dalam Yusuf seperti yang dikutip Herlina dalam Herlina menyatakan bahwa
Jigsaw merupakan salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang fleksibel.
19
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw didesain untuk
meningkatkan rasa
tanggung jawab
siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya.
2. Model Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dari Universitas Texas USA.
20
Pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa
aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.
21
Menggunakan Jigsaw, siswa-siswa di tempatkan ke dalam tim-tim belajar heterogen beranggota lima sampai
enam orang.
22
Berbagai materi akademis disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab untuk
menguasai salah satu bagian materi belajar dan kemudian mengajarkan bagian itu kepada anggota-anggota lain di kelompoknya. Dalam teknik
18
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 137.
19
Herlina, Pembelajaran Konsep Ekosistem serta Perubahan Materi dan Energi dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Madrasah
Aliyah Negeri MAN 2 Model Palu, Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan, Vol. 1 No. 2-3, Agustus 2007, h. 94.
20
Made Wena, op. cit., h. 193.
21
Isjoni, op. cit., h. 54.
22
Richard I. Arends, Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, Terj. Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 13.