Coba, kalau pendapatmu bagaimana, Ikhwan? Stimulans: Pertanyaan-

yang cukup tajam. Sama halnya dengan kelompok ahli virus rabies, pada kelompok ahli virus rabies juga terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Anggota kelompok ini juga banyak bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Akan tetapi, berbeda halnya dengan kelompok ahli virus polio, pada kelompok ini diskusi mengeluarkan klaim dan mengkounter klaim yang dikemukakan terjadi secara aktif. Selanjutnya, pada kelompok ahli virus influenza diskusi mengeluarkan klaim terjadi secara aktif diawal berjalannya diskusi, sedangkan diakhir diskusi terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Untuk lebih jelasnya, wacana argumentasi siswa yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS, secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran. 2 Selama pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada tahap diskusi kelompok ahli, setiap kelompok ahli diberikan permasalahan yang senada, namun disesuaikan dengan topik yang menjadi keahliannya. Permasalahan yang diberikan adalah definisi dan penyebab penyakit tertentu topik yang disajikan adalah cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS, serta perbedaan antara bakteriofage dengan virus tertentu yang menjadi keahliannya. Dalam hal ini, siswa diminta untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan dengan cara berdiskusi bersama dengan kelompok ahlinya. Selama proses merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan ini terjadi diskusi dan komunikasi yang intensif antar anggota kelompok yang berhasil terekam dalam alat perekam. Data hasil perekaman inilah yang dianalisis dengan teknik analisis wacana. Kualitas dari argumentasi siswa tersebut ditentukan berdasarkan model argumentasi Toulmin dan penentuan level argumentasi siswa berdasarkan kerangka kerja analisis dari Osborne, et al. Model argumentasi Toulmin mengungkapkan bahwa argumen bentuk dasarnya terdiri dari tiga kategori yaitu: data D, klaim K, dan penjamin 2 Lampiran 3, h. 127. warrantW. Hasil analisis wacana argumentasi siswa yang terjadi pada tahap diskusi kelompok ahli, tampak bahwa argumen siswa kebanyakan berupa klaim. Untuk lebih jelasnya, tabel 4.2 di bawah ini akan merinci jumlah kategori pada percakapan yang terjadi dalam kelompok ahli. Tabel 4.2 Rincian Jumlah Kategori pada Percakapan yang Terjadi dalam Kelompok Ahli Kategori Nama Kelompok Ahli dan Jumlah Kategori Cacar Polio Rabies Influenza HIV- AIDS Non klaim 23 17 30 14 57 Klaim K 8 18 21 14 39 Klaim K dan Data D 1 1 1 Klaim K, Data D, dan Penjamin warrantW Data D Penjamin warrantW Pendukung backingB Kualifikasi qualifierQ Sanggahan rebuttalR Jumlah 32 35 52 29 96 Berdasarkan tabel 4.2 di atas, tampak bahwa argumen siswa kebanyakan berupa klaim, dan sangat sedikit yang mengemukakan klaim beserta dengan data-data yang mendukung klaim. Argumen yang dikemukakan siswa tidak mengandung penjamin yang mendukung klaim beserta data-data yang dikemukakan. Argumen siswa yang tergolong kedalam kategori klaim termasuk di dalamnya adalah counter klaim dan pendukung klaim. Sedangkan, untuk kategori non klaim di antaranya adalah stimulans, respon, pernyataan, dan menjawab respon, akan tetapi kategori non klaim ini bukan sebuah argumen, melainkan yang mendukung mengarahkan pada argumentasi, jadi pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini argumen siswa kebanyakan berupa klaim. Untuk lebih jelasnya mengenai tabel rincian jumlah kategori pada percakapan yang terjadi dalam kelompok ahli secara terperinci dapat dilihat pada lampiran. 3 3 Lampiran 6, h. 252.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan belajar siswa melalui strtegi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada konsep hidrokarbon: penelitian tindakan kelas (classroom Action Research) di Madrasah Aliyah Annajah Pettukangan selatan Jakartach

4 24 102

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17