Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ”. Wakapendik. Vol. 6 No. 1, Februari 2010. tersedia online http:jurnal.pdii.lipi.go.id, diakses 15 Juli 2011. Herlanti, Yanti. “Penilaian Proses Belajar Mengajar IPA di Kelas Melalui Pedagogi Materi Subyek ”. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan IPA Trend Evaluasi Pembelajaran IPA Masa Kini dan Masa Depan. 23 Juli. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. tersedia online http:www.academia.edu, diakses 18 Februari 2013. Herlanti, Yanti, dkk. Kualitas Argumentasi pada Diskusi Isu Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII. Vol. 1 No. 2, Oktober 2012. Herlina. Pembelajaran Konsep Ekosistem serta Perubahan Materi dan Energi dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri MAN 2 Model Palu. Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan. Vol. 1 No. 2-3, Agustus 2007. Inch, Edward S, et al. Critical Thinking and Communication: The Use of Reason in Argument. Boston: Pearson Education, Inc., 2006. Isjoni. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta, 2010. Kunandar. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007. Lazarou, Demetris. Learning to TAP: an Effort to Scaffold Students’ Argumentation in Science. Contemporary Science Education Research: Scientific Literacy and Social Aspects of Science ESERA Conference, 2009. Lie, Anita. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo, 2010. Maloney, Jane, and Shirley Simon. Mapping Children’s Discussions of Evidence in Science to Assess Collaboration and Argumentation. International Journal of Science Education. Vol. 28 No. 15, December 2006. Mulyasa, Enco. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2010. Riemeier, Tanja, et al. The Quality of Students’ Argumentation and Their Conceptual Understanding – An Exploration of Their Interrelationship. Contemporary Science Education Research: Scientific Literacy and Social Aspects of Science ESERA Conference, 2009. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Satori, Djam’an, dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2011. Siregar, Nelson. Penelitian Kelas: Teori, Metodologi, dan Analisis. Bandung: IKIP Bandung Press, 1998. Sirih, H. M, dan Muhammad Ali. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Tongkat Estafet untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri 2 Kendari. MIPMIPA Majalah Ilmiah Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Vol. 6 No. 1, Februari 2007. Slavin, Robert E. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media, 2005. Terj. Narulita Yusron. Sugiyanto. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka FKIP UNS, 2010. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. Sulastri, Yeti, dan Diana Rochintaniawati. “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Biologi di SMPN 2 Cimalaka ”. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol. 13 No. 1, April 2009. tersedia online http:fpmipa.upi.edu, diakses 9 Desember 2010. Sumartini, Entin, “Pengembangan dan Analisis Wacana Argumentatif Teks untuk Hiperteks pada Topik Kesetimbangan Kimia ”, Skripsi pada UPI Bandung: 2005. tidak dipublikasikan. Suratno, Tatang. Mengembangkan Argumentasi dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal EDUSAINS. Vol. 1 No. 1, Juni 2008. Toulmin, Stephen E. The Uses of Argument. New York: Cambridge University Press, 2003. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusindo Mandiri, 2012. Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009. Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009. LAMPIRAN Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah : SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Biologi Kelas Semester : X sepuluh 1 satu Pertemuan : 1 x Pertemuan Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Kompetensi Dasar : 2.1. Mendeskripsikan ciri-ciri, dan peran virus dalam kehidupan. Indikator : 1. Mendeskripsikan sejarah penemuan virus mozaik pada tembakau. 2. Membedakan antara virus mozaik dan sel melalui gambar. 3. Menyimpulkan bahwa virus adalah organisme aseluler. 4. Menjelaskan macam-macam bentuk virus yang dikenal. 5. Mendiskusikan perbedaan antara bentuk virus bakteriofage dengan virus lainnya. 6. Mengidentifikasikan peran virus yang menguntungkan dan yang merugikan.

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sejarah penemuan virus. 2. Membedakan ciri-ciri virus dengan sel. 3. Menjelaskan macam-macam bentuk virus yang dikenal. 4. Membedakan struktur tubuh virus bakteriofage dengan virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS. 5. Menjelaskan peran virus dalam kehidupan.

B. Materi Pembelajaran

1. Sejarah penemuan virus. 2. Ciri-ciri virus. 3. Jenis-jenis virus berdasarkan struktur tubuhnya. 4. Peran virus dalam kehidupan. Peta konsep virus: Virus berdasarkan Ciri-ciri Struktur Tubuh Peran terdiri dari Parasit Intraselluler Obligat Memiliki Kisaran Inang Tidak Memiliki Enzim Metabolisme terdiri dari Kapsid Kapsomer Selubung Virus di antaranya Penanggulangan Penyakit Penyebab Penyakit Klasifikasi di antaranya Adenovirus Herpesvirus Orthomyxovirus Picornavirus Rhabdovirus

C. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran yang akan dilakukan adalah Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. 2. Metode yang digunakan berupa: a. Ceramah. b. Diskusi. c. Tanya Jawab. d. Demonstrasi.

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama 2 x 45 menit Tahap Kegiatan Waktu Guru Siswa Pendahuluan  Guru mengucapkan salam dan meminta siswa untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum pelajaran di mulai.  Guru mengecek kehadiran siswa.  Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya: Apakah kalian pernah terserang flu? Influenza yang menyerang kalian disebabkan oleh apa?  Guru memberikan motivasi dengan mengarahkan siswa untuk membayangkan bagaimana struktur tubuh virus.  Guru menginformasikan tujuan dan perencanaan pembelajaran.  Guru  Siswa menjawab salam guru dan berdo ’a sebelum memulai pelajaran.  Siswa menyimak.  Siswa menjawab dengan cepat dan tanggap.  Siswa membayangkan struktur tubuh virus.  Siswa menyimak.  Siswa mengamati 10 menit Tahap Kegiatan Waktu Guru Siswa menginformasikan kepada siswa tentang sejarah penemuan virus dengan menyajikan gambar daun tembakau yang terkena virus.  Guru menyajikan gambar virus mozaik tembakau dan gambar sel hewan, serta meminta siswa untuk menyebutkan perbedaan antara kedua gambar tersebut.  Guru meminta siswa mengambil kesimpulan tentang ciri-ciri virus.  Guru menyajikan gambar virus mozaik tembakau dan bakteriofage.  Guru meminta siswa untuk membedakan struktur tubuh virus mozaik tembakau dan bakteriofage berdasarkan gambar. gambar dan menyimak informasi yang diberikan.  Siswa mengamati gambar dan menyebutkan perbedaan antara gambar virus mozaik tembakau dan gambar sel hewan.  Siswa menyimpulkan bahwa virus bukanlah sel, melainkan organisme aseluler.  Siswa mengamati gambar virus mozaik tembakau dan bakteriofage.  Siswa mencari perbedaan antara virus mozaik tembakau dan bakteriofage berdasarkan gambar. Inti  Pembentukan Kelompok  Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan mengelompokan siswa kedalam kelompok asal yang beranggotakan 5-6 orang.  Guru membagi pokok bahasan virus kedalam beberapa  Siswa mempersiapkan diri untuk pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dan duduk bersama anggota kelompok asal masing-masing.  Siswa mendapatkan 1 topik yang berbeda dan 5 menit

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan belajar siswa melalui strtegi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada konsep hidrokarbon: penelitian tindakan kelas (classroom Action Research) di Madrasah Aliyah Annajah Pettukangan selatan Jakartach

4 24 102

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17