Metode dan Langkah-langkah Penelitian

D. Unit Analisis

Unit analisis pada penelitian ini adalah wacana argumentasi siswa yang terjadi pada saat pembelajaran. Wacana argumentasi siswa ini dianalisis dengan menggunakan analisis wacana, yaitu dengan menganalisis wacana argumentasi lisan siswa yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Analisis wacana argumentasi siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada penelitian ini difokuskan pada tahap diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, dan kuis, karena pada tahap diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal inilah terjadi diskusi siswa dan komunikasi yang intensif antar anggota kelompok sehingga dapat memicu siswa untuk berargumentasi, serta pada tahap kuis siswa juga mengemukakan argumennya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pengajar sebagai penguatan terhadap materi. Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang digunakan dalam penelitian ini siswa dikelompokkan secara heterogen kedalam kelompok asal dan kelompok ahli, yang beranggotakan 5-6 orang pada kelompok asal. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok asal dan 5 kelompok ahli berdasarkan topik yang kontekstual pada pokok bahasan virus, yaitu virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS. Pengelompokkan siswa pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut: Kelompok Asal Kelompok Ahli Gambar 3.2 Pengelompokkan Siswa pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman wacana argumentasi siswa, Lembar Kerja Siswa LKS, dan catatan lapangan. 1. Rekaman Wacana Argumentasi Siswa Argumentasi siswa dikumpulkan melalui perekaman audio terhadap aktivitas wacana siswa yang terjadi selama pembelajaran. Penelitian ini akan menggunakan 9 buah alat rekam audio. Alat rekam tersebut berfungsi untuk merekam percakapan atau wacana argumentasi siswa yang terjadi selama pembelajaran. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok asal dan 5 kelompok ahli. Pada setiap kelompok akan diletakkan 1 buah alat rekam audio untuk merekam wacana argumentasi siswa selama pembelajaran. Perekaman difokuskan pada tahap diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, dan kuis, karena pada tahap inilah siswa banyak mengemukakan argumennya. Hasil perekaman audio yang berisi percakapan atau wacana argumentasi siswa selama diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, dan kuis ini dijadikan sebagai data primer. Percakapan atau wacana argumentasi siswa yang terjadi selama pembelajaran akan ditulis ulang dalam bentuk transkripsi. Hasil transkripsi ini selanjutnya akan diverifikasi kembali oleh para ahli yaitu dosen pembimbing. 2. Lembar Kerja Siswa LKS Pada tahap diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal dalam penelitian ini setiap siswa akan diberikan Lembar Kerja Siswa LKS. LKS ini akan digunakan siswa sebagai alat dalam berargumentasi. LKS yang diberikan pada tahap diskusi kelompok ahli berbeda dengan LKS yang diberikan pada tahap diskusi kelompok asal. LKS yang diberikan pada tahap diskusi kelompok ahli sesuai dengan topik yang menjadi keahlian dari masing-masing siswa. LKS pada tahap diskusi kelompok ahli berisi 3 buah pertanyaan mengenai definisi dan penyebab penyakit tertentu topik yang disajikan adalah cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV- AIDS, serta perbedaan antara bakteriofage dengan virus tertentu yang menjadi keahliannya. Sedangkan, LKS yang diberikan pada tahap diskusi kelompok asal meminta siswa untuk membuat ringkasan mengenai materi pembelajaran yang telah didapat dari masing-masing ahli. Data yang berasal dari LKS ini tidak dianalisis secara spesifik, namun digunakan untuk memverifikasi bahwa hasil transkripsi wacana argumentasi lisan siswa sama dengan wacana argumentasi tulisan siswa yang tertuang dalam LKS tersebut, sehingga data yang berasal dari LKS ini dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder. Sebelum digunakan pada saat penelitian, LKS ini terlebih dahulu divalidasi oleh para ahli yaitu dosen pembimbing. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan akan dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder dan digunakan untuk verifikasi terhadap hasil transkripsi, namun tidak dianalisis secara spesifik. Sebelum membuat catatan lapangan, peneliti terlebih dahulu membuat catatan di lapangan pada saat penelitian berlangsung. Catatan ini berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan. Catatan ini baru diubah kedalam catatan yang lengkap dan dinamakan catatan lapangan setelah peneliti tiba di rumah. Catatan lapangan adalah bahan mentah lengkap riset peneliti yang dituliskan semuanya, atau peneliti akan lupa pada begitu banyak hal atau hanya ingat sebagian hal-hal tertentu saja. 6 Menulis catatan lapangan ini bertujuan untuk mencatat segala sesuatu dengan rinci agar peneliti tidak lupa pada begitu banyak hal atau hanya ingat sebagian hal-hal tertentu saja yang terjadi selama penelitian berlangsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan non-tes. Data dikumpulkan dari rekaman wacana argumentasi siswa, Lembar Kerja Siswa LKS, dan catatan lapangan. Adapun tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini, dimulai dari persiapan sampai kepada pengolahannya akan dipaparkan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut: a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada standar isi mata pelajaran Biologi SMA kelas X sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang dipergunakan sekarang. Kemudian, menganalisis materi pada buku teks untuk menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan oleh pengajar guru model. b. Berdiskusi dengan pengajar guru model mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan digunakan pada saat penelitian. c. Berdiskusi dengan pengajar guru model mengenai instrumen penelitian yang akan digunakan siswa sebagai alat dalam berargumentasi berupa Lembar Kerja Siswa LKS. 6 Djam’an Satori, dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 179.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan belajar siswa melalui strtegi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada konsep hidrokarbon: penelitian tindakan kelas (classroom Action Research) di Madrasah Aliyah Annajah Pettukangan selatan Jakartach

4 24 102

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17