Saran dari kedua validator tersebut membantu peneliti untuk memperbaiki dan melengkapi LKS tersebut. Secara khusus, saran tersebut akan dijabarkan ke
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 10. Komentar Guru dan Revisi LKS
No. Komentar Guru
Revisi 1.
Sumber gambar belum ada di dalam LKS Menyertakan sumber pada bagian bawah gambar
2. Sumber teks bacaan belum ada di dalam
LKS Menyertakan sumber pada
bagian bawah teks bacaan 3.
Beberapa gambar belum jelas gambar pecah
Mengganti gambar
yang kurang jelas tersebut dengan
gambar yang lebih jelas
Komentar-komentar di atas akan ditindaklanjuti oleh peneliti. Peneliti akan merevisi LKS berdasarkan komentar-komentar tersebut. Peneliti berharap
agar setelah direvisi, LKS tersebut dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa kelas V lima SD khususnya pada Subtema Pola
Hidup Sehat.
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
1. Kajian Produk Akhir
Produk yang telah divalidasi oleh keempat pakar Model PBM mengacu Kurikulum 2013 pada akhirnya direvisi oleh peneliti. Revisi dilakukan
berdasarkan saran dan komentar yang dikemukakan oleh para validator melalui lembar validasi. Produk tersebut direvisi agar lebih menarik dan layak untuk
digunakan dalam pembelajaran khususnya bagi siswa kelas V lima SD pada Subtema Pola Hidup Sehat. Beberapa hal yang diperbaiki dan ditambahkan di
dalam LKS antara lain: gambar, sumber gambar, sumber teks bacaan, nama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
model pembelajaran, kelassemester, materi pelajaran, dan kejelasan aspek afektif dalam setiap aktivitas di dalam LKS.
Produk akhir disusun dengan menggunakan program Microsoft Office Word 2010 kemudian dicetak menggunakan kertas HVS dengan ukuran A4
sehingga menjadi buku. Jumlah halaman buku yang memuat LKS adalah 117 halaman termasuk kata pengantar, keistimewaan buku, daftar isi, dan daftar
pustaka. Produk akhir dilengkapi dengan cover yang menarik. Cover berisi nama model pembelajaran yang digunakan, kelas dan semester yang akan
menggunakannya, tema dan subtema, nama peneliti, dan gambar yang mencerminkan isi LKS secara keseluruhan.
2. Pembahasan
LKS yang dikembangkan oleh peneliti telah memenuhi isi teori yang telah disajikan pada bagian kajian teori. Prastowo 2014: 269 mengartikan LKS
sebagai suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan siswa, baik bersifat teoretis danatau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa; dan penggunaannya tergantung
dengan bahan ajar lain. LKS yang dikembangkan oleh peneliti juga memuat materi dan petunjuk pelaksanaan tugas. Isi materi pada LKS disesuaikan dengan
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran pada subtema Pola Hidup Sehat. Selain itu, LKS tersebut digunakan dengan memanfaatkan sumber belajar yang
lain misalnya buku siswa dan gambar ataupun informasi-informasi dari internet dan majalah.
Berdasarkan teori di atas, maka peneliti mengemukakan rata-rata hasil validasi oleh keempat validator yakni dua orang pakar Model PBM mengacu
Kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas V lima SD yaitu 4,28. Rata-rata skor perolehan tersebut termasuk kategori “sangat baik”. Adapun hasil validasi
LKS oleh setiap validator akan diuraikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 11. Data Mentah Hasil Validasi
No. Aspek Validasi
Skor Per Aspek oleh Setiap Validator
Ibu Lr
Bapak Wh
Ibu Uk
Ibu Fh
1. Judul LKS
Kelengkapan judul
yang meliputi: nama pembelajaran,
satuan pendidikan,
kelassemester, muatan
pembelajaran, temasubtema,
alokasi waktu, dan identitas siswa.
5 4
4 4
2. Kompetensi Dasar yang akan dicapai
Kelengkapan kompetensi dasar yang mencakup beberapa muatan
pelajaran dalam setiap LKS. 5
4 4
4 Kelengkapan kompetensi dasar
yang mencakup aspek afektif pribadisosial
dan religius,
kognitif, dan psikomotor. 5
5 4
4
Kompetensi dasar dirumuskan secara lebih spesifik dalam tujuan
pembelajaran. 4
5 4
4
3. Waktu penyelesaian
Kesesuaian waktu pengerjaan LKS dengan standar alokasi waktu yang
telah ditentukan untuk siswa kelas lima SD.
5 5
4 4
Kesesuaian waktu pengerjaan LKS dengan
kualitas berat
atau ringannya tugas yang diberikan.
5 5
4 4
4. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan
Kelengkapan alatbahan yang dibutuhkan selama mengerjakan
LKS. 5
4 4
4 Kesesuaian alatbahan dengan
tugas yang akan dikerjakan. 5
5 4
4 5.
Informasi singkat Kejelasan informasi tentang materi
pelajaran yang termuat di dalam LKS
5 3
4 4
6. Langkah kerja
Rumusan petunjuklangkah kerja singkat dan jelas.
5 4
4 4
7. Tugas yang harus dilakukan
Rumusan tugas singkat, detail, dan mudah dipahami.
5 5
4 4
Rumusan tugas mencakup aspek afektif pribadisosial dan religius,
kognitif, dan psikomotor. 4
4 4
4 Rumusan tugas mencerminkan
langkah-langkah model PBL yang dipadukan dengan langkah-langkah
Pendekatan Saintifik. 4
5 4
4
8. Laporan yang harus dikerjakan
Kejelasan petunjukperintah pada bagian
laporan yang
harus dikerjakan.
5 4
4 4
9. Masalah yang ditampilkan
Masalah yang ditampilkan berupa masalah nyata yang sering dihadapi
oleh siswa dalam kehidupan sehari- hari.
5 5
4 4
Masalah yang
ditampilkan mendorong keaktifan siswa untuk
mencari tahu dan merumuskan solusi pemecahannya.
4 4
4 4
10. Aspek yang dikembangkan LKS mencakup seluruh aspek
perkembangan siswa yakni aspek sikap pribadisosial dan religius,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan.
4 4
4 4
11. Penggunaan EYD Kesesuaian tata cara penulisan
huruf dalam LKS dengan aturan EYD.
4 4
4 4
Ketepatan penggunaan kosa kata dan kalimat baku dalam LKS.
4 4
4 4
12. Tampilan LKS Kemenarikan warna.
5 4
5 5
Kerapian tulisan dan gambar. 5
4 4
4 Keseimbangan ukuran huruf dan
gambar. 5
4 4
4 Total Skor
103 95
89 89
Skor Rata-Rata total skor:jumlah pernyataan yang dinilai
4,68 4,32
4,05 4,05
Tabel 12. Validator dan Hasil Validasi LKS
No. Validator
Hasil Validasi LKS Skor Rata-Rata
Kategori 1.
Pakar Model PBM Mengacu Kurikulum 2013 Lr
4,68 Sangat Baik
2. Pakar Model PBM Mengacu
Kurikulum 2013 Wh 4,32
Sangat Baik 3.
Guru Kelas V SDN Kalasan 1 Uk
4,05 Baik
4. Guru Kelas V SDN Kalasan 1
Fh 4,05
Baik Total Skor Rata-Rata
17,1 Rerata total skor rata-rata:jumlah
validator 4,28
Kategori Sangat Baik
Hasil validasi di atas dinilai berdasarkan 12 aspek yang dirinci ke dalam 22 pernyataan yang lebih khusus. Adapun 12 aspek tersebut antara lain: 1 judul LKS,
2 kompetensi dasar yang akan dicapai, 3 waktu penyelesaian, 4 peralatan atau bahan yang dibutuhkan, 5 informasi singkat, 6 langkah kerja, 7 tugas yang
harus dilakukan, 8 laporan yang harus dikerjakan, 9 masalah yang ditampilkan, 10 aspek yang dikembangkan, 11 penggunaan EYD, dan 12 tampilan LKS.
Pakar Model PBM yang pertama yaitu Ibu Lr memberikan skor rata-rata 4,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kategori sangat baik sedangkan pakar Model PBM yang kedua yaitu Bapak Wh memberikan skor rata-rata 4,32 dengan kategori sangat baik. Guru kelas V SDN
Kalasan 1 yaitu Ibu Uk dan Ibu Fh memberikan skor rata-rata yang sama yaitu 4,05 dengan kategori baik. Berdasarkan keempat hasil validasi tersebut, LKS yang
dikembangkan memperoleh rerata skor 4,28 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, LKS yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori sangat
baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan Kurikulum 2013 khususnya bagi siswa kelas V SD.
Produk akhir berupa LKS yang telah direvisi ini selalu berpedoman pada spesifikasi produk yang telah dipaparkan sebelumnya. Adapun spesifikasi produk
yang dikembangkan oleh peneliti antara lain: 1.
Komponen LKS yang disusun lengkap, terdiri dari: a
Judul b
Kompetensi Dasar yang akan dicapai c
Waktu penyelesaian d
Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas e
Informasi singkat f
Langkah kerja g
Tugas yang harus dilakukan a.
Tugas yang harus dilakukan memuat langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah secara detail dan jelas dan
dipadukan dengan langkah-langkah Pendekatan Saintifik. h
Laporan yang harus dikerjakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. LKS menampilkan masalah nyata yang sering dihadapi oleh siswa dalam
kesehariannya sehingga menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi pemecahannya siswa
beraktivitas secara penuh dalam mengerjakan LKS. 3.
LKS tidak hanya difokuskan pada pengembangan kemampuan berpikir kognitif tetapi juga mencakup aspek afektif sikap, dan psikomotor
keterampilan. 4.
LKS disusun dengan memperhatikan ketentuan penggunaan EYD Ejaan Yang Disempurnakan, yaitu penulisan huruf kapital dan huruf kecil dalam kata
maupun kalimat dan penulisan tanda baca. 5.
Tampilan LKS didesain dengan warna yang indah dan menarik. Kelima spesifikasi produk tersebut dirinci ke dalam 12 aspek validasi yang
dirinci lagi ke dalam 22 pernyataan yang lebih khusus. Spesifikasi produk yang pertama yaitu terkait kelengkapan komponen LKS diuraikan per nomor. Komponen
LKS yang berjumlah delapan diuraikan dalam delapan nomor ditambah dengan empat spesifikasi produk yang lain sehingga menjadi 12 aspek yang divalidasi.
Berikut ini akan diuraikan kelima spesifikasi produk tersebut. a.
Komponen LKS yang disusun lengkap LKS disusun berdasarkan komponen-komponen yang telah diuraikan
sebelumnya pada bagian kajian teori. Komponen-komponen LKS tersebut antara lain:
1 Judul
Judul meliputi:
nama pembelajaran,
nama satuan
pendidikan, kelassemester, muatan pembelajaran, temasubtema, alokasi waktu, dan
identitas siswa. 2
Kompetensi Dasar yang akan dicapai Kompetensi dasar yang dimaksud adalah kompetensi dasar dari setiap
muatan pelajaran yang akan dipelajari. Kompetensi dasar mencakup empat aspek yaitu aspek afektif terhadap Tuhan pada KD 1, aspek afektif terhadap
diri sendiri dan sesama pada KD 2, aspek kognitif pada KD 3, dan aspek psikomotor pada KD 4. Kompetensi dasar dijabarkan secara lebih detail ke
dalam tujuan pembelajaran yang ditampilkan pada halaman setelah kompetensi dasar.
3 Waktu penyelesaian
Waktu pengerjaan LKS disesuaikan dengan alokasi waktu untuk satu pembelajaran khususnya bagi siswa kelas V SD yaitu 8 × 35 menit.
4 Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
5 Informasi singkat
Informasi singkat berisi materi yang akan dipelajari dalam setiap muatan pelajaran. Rumusan informasi jelas, singkat, dan memudahkan siswa untuk
memahaminya. 6
Langkah kerja Langkah kerja berisi petunjuk-petunjuk singkat yang harus diikuti oleh
siswa sebelum dan selama mengerjakan LKS. 7
Tugas yang harus dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tugas yang harus dilakukan memuat langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah secara detail dan jelas dan dipadukan
dengan langkah-langkah Pendekatan Saintifik. Langkah mengamati pada pendekatan saintifik dipadukan dengan langkah mengklarifikasi istilah dan
konsep yang belum jelas pada Model PBM. Langkah menanya pada pendekatan saintifik dipadukan dengan langkah merumuskan dan
menganalisis masalah pada Model PBM. Langkah menalar pada pendekatan saintifik dipadukan dengan langkah merumuskan hipotesis pada Model
PBM. Langkah mencoba pada pendekatan saintifik dipadukan dengan langkah mengumpulkan data dan pengujian hipotesis pada Model PBM.
Langkah mengomunikasikan pada pendekatan saintifik dipadukan dengan langkah merumuskan pemecahan masalah pada Model PBM.
Contoh: pada LKS pembelajaran kedua, siswa mengamati sebuah gambar. Siswa mengklarifikasi isi gambar, misalnya terkait objek-objek
pada gambar. Setelah mengetahui isi gambar yang sesungguhnya, siswa mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait isi gambar dengan tujuan
u ntuk merumuskan dan menganalisis masalah, misalnya: “Apa yang terjadi
pada gambar tersebut? Mengapa orang pada gambar tersebut ditolong oleh temannya?” Siswa saling berdiskusi untuk menjawab pertayaan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah siswa menuliskan nama-nama gaya renang yang sebaiknya digunakan untuk menghindari terjadinya kecelakaan di
dalam air. Melalui kegiatan menulis tersebut, siswa telah memasuki langkah menalar dan merumuskan hipotesis. Siswa merumuskan dugaannya bahwa
kecelakaan selama berenang mungkin diakibatkan karena orang tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belum mengenal macam-macam gaya renang. Selanjutnya siswa memasuki tahap mencoba dan mengumpulkan data. Siswa diberikan kesempatan untuk
mewawancarai guru olahraga tentang teknik-teknik berenang yang benar agar tidak terjadi kecelakaan di dalam air. Setelah itu, siswa mempraktekkan
teknik berenang gaya dada dengan cara menirukan gurunya. Itulah yang dimaksud dengan tahap mencoba dan melakukan pengujian hipotesis.
Setelah berenang, siswa melaporkan kepada guru tentang kondisi dan keselamatan tubuhnya serta saran bagi semua orang jika hendak berenang.
Itulah tahap terakhir, yakni tahap mengomunikasikan dan merumuskan pemecahan masalah.
8 Laporan yang harus dikerjakan
Laporan yang harus dikerjakan merupakan tugas akhir yang harus dikerjakan oleh siswa. Laporan akhir ini disertai dengan refleksi. Refleksi
juga memuat aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b.
LKS menampilkan masalah nyata yang sering dihadapi oleh siswa dalam kesehariannya sehingga menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif untuk
menganalisis masalah dan menemukan solusi pemecahannya siswa beraktivitas secara penuh dalam mengerjakan LKS.
Masalah nyata memudahkan siswa dalam memahami dan menemukan solusi pemecahannya. LKS yang disusun oleh peneliti memuat masalah nyata
yang sering dialami dan ditemui oleh siswa baik di lingkungan tempat tinggalnya, di sekolah, maupun melalui media massa. Masalah-masalah nyata
yang ditampilkan di dalam LKS antara lain: suasana kamar yang tidak terurus, sakit yang merugikan manusia, kecelakaan selama berenang, muntah akibat
terserang penyakit maag, siswa yang dihukum oleh gurunya untuk membersihkan toilet, siswa yang mengalami kesulitan selama mengerjakan
tugas, penebangan pohon di hutan secara liar, perilaku warga sekolah yang tidak selaras dengan lingkungan alam, animasi tentang penyakit tekanan darah tinggi
akibat kurangnya olahraga, dan kondisi parit di sekitar lingkungan sekolah yang dipenuhi dengan sampah.
Sebagian besar aktivitas yang terdapat di dalam LKS adalah aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama, kecuali pada bagian refleksi. Refleksi
dilakukan secara pribadi. Beberapa aktivitas yang dilakukan secara kelompok yaitu: mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, melakukan
kegiatan wawancara, membaca berita, mencari buku-buku di perpustakaan, merangkai gerak tari kemudian mempraktekkannya, dan menyusun laporan
kegiatan. Dengan adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelompok tersebut, siswa terdorong untuk aktif dan partisipatif, membuka
diri, saling menghargai, dan percaya diri dalam menyampaikan gagasannya. c.
LKS tidak hanya difokuskan pada pengembangan kemampuan berpikir kognitif tetapi juga mencakup aspek afektif sikap, dan psikomotor
keterampilan Banyak petunjuk kerja dan perintah serta kalimat pertanyaan refleksi pada LKS
yang memuat ketiga aspek perkembangan siswa. Hal demikian bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dan hakikat pembelajaran yang berdasarkan
Kurikulum 2013 yaitu mengutamakan perkembangan siswa secara holistik. Beberapa contoh kalimat petunjuk pengerjaan LKS yang menampilkan tiga
aspek tersebut yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Aspek Kognitif:
“Mengapa menata benda-benda secara rapi dianggap sebagai salah satu pola hidup sehat?”
“Kerjakanlah soal-soal di bawah ini” “Perbaikilah kosa kata tidak baku pada kolom sebelah kiri agar menjadi
kosa kata baku pada kolom sebelah kanan seperti contoh ”
“Setelah membaca teks, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini” 2
Aspek Psikomotor: “Lakukanlah pemanasan dengan menggerakkan tangan dan kaki sebelum
berenang ”
“Tunggulah sampai gurumu selesai mempraktekkan teknik renang gaya dada kemudian kalian boleh menirukannya
” “Buatlah sebuah peta konsep tentang penyakit-penyakit pada organ
pencernaan manusia dan penyebabnya ”
3 Aspek Afektif:
“Jangan lupa, bersihkan tangan dan kaki lalu keringkan dengan handuk setelah berenang
” afektif terhadap diri sendiri “Dengarkan dengan cermat tanggapan dari guru dan teman-teman
kelompok lain terkait hasil kerja kelompokmu” afektif terhadap sesama “Akhirilah presentasi dengan doa syukur atas anugerah Tuhan berupa organ
tubuh yang berpengaruh terhadap kesehatan diri kalian ” afektif terhadap
Tuhan d.
LKS disusun dengan memperhatikan ketentuan penggunaan EYD Ejaan Yang Disempurnakan
LKS disusun dengan memperhatikan tata cara penulisan huruf kapital dalam kata maupun kalimat, huruf miring, penulisan tanda baca, penulisan kata depan,
dan partikel. 1
Penulisan huruf kapital a
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh: Pada pembelajaran kedua ini, kita akan membaca sebuah teks
tentang kesehatan manusia kemudian kita belajar untuk membuat kesimpulan dari teks tersebut.
b Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan
yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Kita mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah bahasa
Indonesia sehingga kita boleh belajar dan saling mengerti satu sama lain. Kalian juga akan mengenal contoh-contoh kewajiban kalian sebagai
siswa terhadap lingkungan sekolah dan kepada Tuhan sebagai Pencipta Alam Semesta.
c Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Contoh: Udin, Dayu, Siti, Edo, dan teman-teman lainnya selalu bekerja
sama dalam mengerjakan tugas dari ibu guru. d
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh: Gunakan kata-kata dan kalimat bahasa Indonesia yang baku
2 Penulisan tanda baca
a Tanda titik .
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Selain itu, kita juga akan belajar mengenal kosa kata baku dan tidak baku pada teks laporan serta menyimpulkan isi teks laporan
tersebut.
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda seru, dan tempat terbit.
Contoh: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sehat Itu Penting: Buku Guru SDMI Kelas V -- Edisi Revisi. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 73-79.
b Tanda koma ,
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Sebelum mengakhiri pelajaran pada hari ini, alangkah baiknya
kita berdoa terlebih dahulu. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Selain itu, kita juga akan belajar mengenai gerak dasar dalam
koreografi tari bertema dan berbagai gaya renang yang berpotensi mendukung kesehatan organ pencernaan manusia.
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: Lakukanlah pemanasan dengan menggerakkan kaki, tangan,
dan leher sebelum berenang c
Tanda titik dua : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang yang memerlukan pemerian.
Contoh: Satuan Pendidikan
: SD Negeri Kalasan 1
KelasSemester : V Lima1 Satu
Tema : 4. Sehat Itu Penting
Subtema : 4.2 Pola Hidup Sehat
Muatan Pembelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, SBdP, PJOK
Pembelajaran ke- : 2 dua
Alokasi Waktu : 8 JP 8 × 35 menit
d Tanda seru
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. Contoh: Berdiskusilah dengan teman-teman sekelompokmu sebelum
mengerjakan LKS ini
e Tanda tanya ?
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: Apa yang terjadi pada gambar di atas?
3 Penulisan kata depan
a Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh : Diskusikanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
Buanglah kertas-kertas yang sudah tidak terpakai lagi ke dalam tempat
sampah kemudian akhiri pelajaran hari ini dengan doa
Keluarlah dari kelas bersama teman-teman sekelompokmu
4 Penulisan partikel
a Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh: Bacalah petunjuk dalam LKS ini dengan cermat
e. Tampilan LKS didesain dengan warna yang indah dan menarik
LKS didesain dengan warna yang menarik, serasi, dan huruf yang mudah dibaca. Warna desain LKS pada setiap pembelajaran berbeda-beda namun
seimbang. Jenis huruf yang digunakan juga bervariasi. Jenis huruf yang digunakan antara lain: Broadway ukuran 20 pada bagian judul LKS, Comic
Sans MS ukuran 12, Berlin Sans FB ukuran 12, Agency FB ukuran 11, Arial Rounded ukuran 12, dan Kristen ITC ukuran 12 pada bagian isi LKS. Variasi
desain warna, jenis, dan ukuran huruf bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menarik, tidak kaku, dan gembira. Cover LKS juga diberi
tulisan dan gambar yang menjelaskan garis besar isi LKS. LKS juga dilengkapi dengan kata pengantar, uraian singkat tentang keistimewaan buku, daftar isi,
dan daftar pustaka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BAB V PENUTUP