4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan
siswa yang tidak pandai berkemampuan rendah. Daya pembeda dihitung dengan menggunakan excel. Sedangkan untuk menghitung daya pembeda
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D =
Keterangan : J
= Jumlah peserta Tes BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar JA
= Banyaknya peserta kelompok atas JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
= Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria
0,2 Jelek
0,2-0,4 Sedang
0,4-0,7 Baik
0,7-1,00 Baik Sekali
Bertanda Negatif Jelek Sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung dengan excel. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil daya
pembeda terendah sebesar -0.1 dalam kategori jelek sekali dan tertinggi sebesar 0,5 termasuk dalam kategori baik.
69
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas Pretest dan Postest Kedua Sampel dengan
Uji Lilifors
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistibusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan yaitu uji Liliefors taraf signifikansi 0,05 dengan
rumus: = F
Keterangan: = Harga mutlak terbesar
F = Peluang angka baku
= Proporsi angka baku Dengan kriteria pengujian:
maka sampel berdistribusi normal maka sampel tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Data diurutkan dari terkecil hingga terbesar 2.
Hitung nilai
Keterangan: : Skor baku
X : Skor data X : Mean
S : Simpangan baku
69
Lampiran 6
3. Nilai
dikonsultasikan dengan daftar F Kolom 4.
Untuk kolom F : jika
negatif, maka F = 0,5
; jika
positif, maka F = 0,5 +
5. Untuk kolom S
= 6.
Kolom [ –
] merupakan harga mutlak dari selisih antara F
– .
7. Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut
untuk menentukan 8.
Apabila hitung
tabel maka sampel berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Postest Kedua Sampel
dengan Uji Fisher.
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji fisher, dengan rumus.
Rumus yang digunakan adalah:
F =
dimana =
∑
– ∑
Keterangan: F
= Homogenitas
=
Varians terbesar = Varians terkecil
Adapun kriteria pengujiannya adalah: a.
Jika maka
diterima yang berarti variansi populasi kedua variabel homogen.
b. Jika
maka ditolak yang berarti variansi
populasi kedua variabel tidak homogen.
1. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh media pembelajaran flip chart terhadap hasil belajar IPS.
Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan