2 Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
lebih dapat dipahami oleh siswa 3
Siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga 4
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru.”
19
Media Papan Lembar Balik Flip Chart menurut Yudhi Munadi adalah “lembaran-lembaran kertas dimana terdapat gambar
yang besar yang dapat dibalikkan pada sebuah gantungan”.
20
Arif S Sadirman Dkk mengemuka
kan “flip chart atau bagan balikan menyajikan setiap informasi”.
21
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana “flip chart adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender
berukuran 50X75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21X28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada
bagian atasnya. Flip chart dapat digunakan sebagai media penyampai pesan pembelajaran”.
22
Sedangkan menurut Dina Indriana “flip chart adalah
lembaran kertas berbentuk album atau kalender yang berukuran agak besar sebagai flipbook, yang disusun dalam urutan yang diikat
pada bagian atasnya. Lembaran kertas tersebut dapat dijadikan sebagai media pengajaran dan pembelajaran, dan mungkin bisa
dianggap sebagai pengganti papan tulis atau whiteboard jika proses pembelajarannya berada di luar ruang kelas.
23
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, flip chart dapat digunakan sebagai media penyampai pesan pembelajaran.
Penggunaan flip chart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis dipapan tulis. Flip chart
merupakan salah satu media cetakan yang sangat sederhana dan cukup efektif. Efektif karena flip chart dapat dijadikan sebagai
media pengantar pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada flip chart.
19
Nana Sudjana, Media Pembelajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003 hal. 2
20
Ibid, hal. 105
21
Arif S Sadirman Dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali , 1986, cet. Ke-1, hal. 37
22
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, hal. 87
23
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: Diva Press, Juli 2011, cet 1, hal.66
b. Karakteristik Media Pembelajaran Flip Chart
Media flip chart atau bagan balik pada prinsipnya memuat semua pesan yang akan yang akan disampaikan. Dimana bagan
yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antara lain: 1
Bagan Pengalaman Experience Chart, terutama digunakan oleh guru-guru SD dan guru sekolah lanjutan untuk menggambarkan
cerita, berita, atau pengalaman di kelas secara visual. Bagan ini dapat menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula
menelusuri tanggung jawab antara hubungan kerja atau bagian. Anak panah sering kali digunakan untuk menggambar arah arus.
2 Bagan Pohon Tree Chart, adalah kebalikan dari stream chart.
Ibarat sebuah pohon yang tersiri dari batang, cabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini dari salah satu hal kemudian terpecah
menjadi berbagai hal. Misalnya silsilah keluarga, program sekolah dan sebagainya.
3 Bagan Tabulator Tabulator Chart, dapat menggambarkan data
tabulator. Misalnya keuntungan dan kerugian: ekspor-impor, schedule program TV.
4 Bagan Proses Process Chart, menggambarkan langkah dalam
membuat sesuatu, misalnya langkah-langkah mencetak foto, dan sebagainya.
5 Bagan Waktu Time Chart, menunjukkan hubungan antar
peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.
24
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Flip Chart
Sebagai salah satu media pembelajaran, flip chart memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya:
Kelebihan media pembelajaran flip chart menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana sebagai berikut:
1. Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan
praktis. 2.
Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan. 3.
Bahan pembuatannya relatif murah. 4.
Mudah dibawa kemana-mana moveable
24
http:evietos.blogspot.com201004media-grafis-papan-flannel-buletin.html. diakses pada tanggal 11 April 2015
5. Meningkatkan aktivitas belajar siswa.
25
Sedangkan kekurangan menggunakan media pembelajaran flip chart sebagai berikut:
1. Sukar dibaca karena keterbatasan penulisan.
2. Pengajar atau pembicara cenderung memungguingi
peserta saat menulis. 3.
Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja.
4. Tidak sesuai untuk peserta yang lebih dari 15-20
orang.
26
d. Cara Mendesain Flip Chart
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana menjelaskan cara mendesain flip chart yaitu:
1. Tentukan tujuan pembelajaran.
2. Menentukan bentuk flip chart.
3. Membuat ringkasan materi.
4. Merancang draf kasar sketsa.
5. Memilih warna yang sesuai.
6. Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai.
27
e. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Media Flip Chart
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan media flip chart:
1 Mempersiapkan diri
Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut.
Kalau perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan latihan berulang-ulang meski tidak langsung dihadapan siswa. Siapkan
pula bahan dan alat-alat lain yang mungkin diperlukan. Misalnya jika flip chart tersebut tidak memiliki dudukan atau penyangga
khusus, maka diperlukan tali atau paku untuk memasangnya di
25
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op.cit, hal. 88-89
26
http:evietos.blogspot.com201004media-grafis-papan-flannel-buletin.html. diakses pada tanggal 11 April 2015
27
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op.cit, hal 89-92
papan tulis, namun tetap memudahkan untuk melipat-lipat lembaran flip chart.
2 Penempatan yang tepat.
Perhatikan posisi penampilan, atau sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semua siswa yang ada diruangan kelas
tersebut.
3 Pengaturan siswa
Untuk hasil yang lebih baik, perlu pengaturan siswa. Misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga siswa
dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.
4 Perkenalkan pokok materi.
Materi yang disajikan terlebih dahulu diperkenalkan kepada siswa pada saat awal membuka pelajaran, cara yang dapat dilakukan
misalnya bercerita, atau mengkaitkan situasi atau kejadian yang ada dilingkungan siswa lalu kaitkan dengan materi yang akan
disampaikan. Kegiatan ini sama dengan melakukan apersepsi agar siswa dapat dengan mudah mencerna materi baru.
5 Sajikan gambar.
Setelah masuk pada materi, mulailah memperlihatkan lembaran- lembaran flip chart dan berikan keterangan yang cukup.
Gunakanlah bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami siswa.
6 Beri kesempatan siswa untuk bertanya.
Guru dapat hendaknya memberikan stimulus agar siswa mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang telah
disampaikannya jelas dipahami atau masih kurang jelas. Kalau perlu siswa memberikan komentar terhadap isi flip chart yang
disajikan.
7 Menyimpulkan materi
Seperti pada umumnya kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus guru namun justru siswalah
yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru.
28
2. Hakikat Media Pembelajaran Flash Card
a. Pengertian Media Pembelajaran Flash Card
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana “Flash Card adalah
media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm. gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto,
28
Ibid, hal. 93-94
atau memanfaatkan gambarfoto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flash card.
29
b. Karakteristik Media Pembelajaran Flash Card
Karakteristik media
pembelajaran flash
card adalah
menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang,
atau tata cara berwudhu dan sebagainya. Sajian pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat pesan tersebut. Kombinasi
antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu
dengan gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya.
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Flash Card
Sebagai salah satu media pembelajaran, flash card memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya:
Kelebihan media pembelajaran, flash card menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana sebagai berikut:
a Mudah dibawa-bawa.
b Praktis.
c Gampang diingat.
d Menyenangkan.
Sedangkan kekurangan menggunakan media pembelajaran flash card sebagai berikut:
1 Menuntut penataan ruang yang baik.
2 Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan
3 Small Student
4 Pengajar atau pembicara cenderung cenderung memunggungi
peserta saat menjelaskan 5
Biasanya kertas flash card hanya digunakan untuk satu kali saja.
d. Cara Mendesain Media Flash Card
Adapun cara mendesain media flash card menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana sebagai berikut:
29
Ibid, hal 94.