Pengertian Hasil Belajar Hakikat Hasil Belajar

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran lebih terarah.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar diri faktor eksternal individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai hasil belajar yang baik. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut:

1. Faktor internal

Faktor internal atau yang ada dalam diri siswa, dibedakan menjadi dua faktor yaitu: a. Faktor bawaan herediter b. Faktor perolehan achievement. 43 Faktor bawaan yang besar pengaruhnya terhadap proses belajar adalah kecakapan umum kecerdasan atau intelegensi dan kecakapan khusus bakat. Kecerdasan dan bakat merupakan kecakapan yang masih bersifat potensial kecakapan potensial, yang diaktualisasikan dalam berbagai bentuk kecakapan nyata achievement. Faktor internal yang cukup penting dalam belajar adalah kecakapan berbahasa baik lisan maupun tertulis serta kecakapan membaca. Bahasa merupakan alat komunikasi dan sekaligus alat untuk belajar. Melalui penggunaan bahasa siswa belajar dari guru, dari buku, dari media massa, melalui interaksi dengan teman sebaya atau interaksi dengan lingkungan. Selanjutnya, disisi lain faktor internal yang cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar adalah sebagai berikut: a. Sikap. b. Minat. c. Motivasi. d. Kebiasaan belajar. 43 Nana Syaodih Sukmadinata, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, Bandung: PT Refika Aditama, 2012, hal.198 Sikap dan minat adalah motivasi atau dorongan belajar. Para siswa akan giat belajar apabila mereka mempunyai motivasi belajar yang kuat. Besar kecilnya motivasi belajar yang dimiliki siswa dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: kejelasan tujuan yang akan dicapai, keberartian dari program yang diikuti bagi perkembangannya, kesesuaian program dengan kemampuan siswa serta keberhasilan yang telah diperoleh siswa dalam proses pengajaran.

2. Faktor Eksternal

Keberhasilan belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, yang berasal dari lingkungan, yaitu lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar. Lingkungan belajar mencakup lingkungan fisik dan nonfisik. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh lingkungan fisik, seperti ruangan tempat siswa belajar, meubiler yang digunakan, lampucahaya dan ventilasi, serta suasana sekitarnya. Selain lingkungan fisik, yang juga cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar adalah lingkungan sosial psikologis. Para siswa akan belajar dengan tenang, tekun, dan bergairah apabila mereka berada dalam lingkungan yang memiliki suasana dan hubungan sosial psikologis yang menyenangkan. Di rumah mereka cukup dekat dan akrab dengan orang tua serta saudara-saudaranya, mereka saling menyayangi, membantu, saling mengerti da, memberikan dorongan. Lingkungan sekolah cukup kondusif bagi pembangkitan gairah belajar. Guru-guru cukup mengerti keadaan, karakteristik dan perkembangan siswa, mereka menyajikan pelajaran, memberikan bimbingan dan layanan dengan baik. Hubungan dengan teman-temannya di sekolah maupun di luar sekolah cukup akrab dan sehat, kegiatan mereka tidak terarah kepada hal-hal yang negatif. 44

c. Indikator Hasil Belajar

Banyak guru yang merasa sukar untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya mengenai apakah pengajaran yang telah dilakukannya berhasil, dan untuk menjawab pertanyaan itu, terlebih dahulu harus ditetapkan apa yang menjadi kriteria keberhasilan 44 Ibid, hal 199-200 pengajaran, baru kemudian ditetapkan alat untuk menaikkan keberhasilan belajar secara tepat. Mengingat pengajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka disini dapat ditentukan dua kriteria yang bersifat umum. Menurut sudjana dalam bukunya evaluasi pembelajaran kedua. Kriteria tersebut adalah: 1. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya. 2. Kriteria ditinjau dari hasilnya. 45

d. Pengkuran Hasil Belajar

Efektifitas pengalaman proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai hasil belajar diharapkan adalah memiliki kemampuan lulusan yang utuh dan mencakup kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif atau perilaku. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir secara hierarkis yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan psikomotorik berkaitan erat dengan kemampuan gerak dan banyak terdapat dalam kegiatan praktek. Kemampuan afektif berkaitan erat dengan perilaku sosial, sikap, minat, disiplin, dan sejenisnya. Oleh karena itu untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar ini diperlukan indikator hasil belajar yang dapat mengungkapkan kualitas hasil pemahaman yang dimiliki oleh siswa, yakni ketercapaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik adalah berupa penilaian. Penilaian dalam pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan belajar siswa, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik, melakukan perbaikan, memotivasi guru dan siswa agar melaksanakan pembelajaran dengan baik dan bermakna. Penilaian untuk mengukur hasil belajar ini adalah dapat menggunakan suatu alat ukur yang terbentuk tes atau nontes. Tes adalah kumpulan pertanyaan atau soal yang harus dijawab oleh siswa dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan serta kemampuan penalarannya. Sedangkan alat ukur yang terbentuk nontes mencakup angket, skala sikap, dan sebagainya. Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi kognitif bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemilihan 45 Asep Jihad dan Abdul Haris, op.cit, h. 21 konsep dasar keilmuan berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Penilaian untuk mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif ini adalah berbentuk tes, yang dapat mengukur kemampuan hierarkis berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Penilaian terhadap hasil belajar afektif, hasil belajar afektif adalah berkaitan dengan aspek sikap, minat, disiplin dan nilai. Oleh karena itu, pengukuran hasil belajar afektif ini lebih tepat dan sesuai bila menggunakan pengukuran hasil belajar berupa nontes, misalnya angket. Skala sikap, kuisioner dan observasi. Penilaian terhadap hasil belajar psikomotorik. Hasil belajar psikomotorik adalah berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam bertindak. “Simpson dan Sofyan menyatakan bahwa hasil belajar psikomotorik ini akan tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu.” 46 Untuk mengukur hasil belajar psikomotorik ini dapat menggunakan instrument tes kinerja dan nontes dengan pedoman observasi.

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS a.

Pengertian IPS IPS merupakan ilmu pengetahuan yang meneliti dan membahas segala hal yang menyangkut dengan manusia, tingkah lakunya, proses penghidupannya, hubungan antara manusia dengan benda sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan. Charles R Keller yang mengatakan bahwa “IPS adalah suatu paduan dari pada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh ketentuan disiplin ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-kgiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki, mengembangkan dan memajukan hubungan kemanusiaan dan masyarakat. 47 Jadi IPS adalah disiplin ilmu sosial yang erat kaitannya dengan hubungan bermasyarakat atau dengan kata lain IPS adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dari masalah dasar hingga masalah kompleks dalam masyarakat. 46 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi Jakarta: UIN Press, 2006, hal. 53 47 Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Pembelajaran IPS, Bandung: UPI Press, 2006, hal 11

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FLASH FLIP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pebayuran)

9 35 221

Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Pada Konsep Kegiatan Pokok Ekonomi Di SMP Islam Terpadu Rahmaniyah Cilodong (Quasi Eksperimen)

1 11 139

Pengaruh penggunaan teknik sistem jawab berantai tehadap hasil belajar matematika : studi eksperimen di MTs Negeri 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 46 176

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem gerak manusia: kuasi eksperimen di MTS Negeri 3 Jakarta

0 8 320

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat: kuasi eksperimen di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan.

0 8 153

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIP CHART TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA BLUS DI SMKN 3 KLATEN.

3 63 232

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PICTORIAL CONCEPT CARD (PICOCA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS NEGERI BARRU

0 1 158