Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan mengkonsultasikan
dengan ,
terelbih dahulu
menentukan df = n-2 maka diperoleh df =20+20-2 = 38 dengan taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel maka digunakan df yang
mendekati yaitu 40 sebesar 1,68.
Karena didapat perhitungan posttest kelompok eksperimen dan kontrol
5,05 1,68 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan setelah
menggunakan media pembelajaran flip chart terhadap hasil belajar IPS siswa.
86
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian dapat membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran flip chart berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
tersebut dikarenakan kesesuaian prosedur pelaksanaan mulai dari observasi, pelaksanaan, dan pengolahan data.
Berdasarkan dari teori yang ada, diduga hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media flip chart lebih baik dari pada media
flash card. Dari data perhitungan pengujian hipotesis, ternyata dugaan benar. Dengan ditolaknya Ho dan didukung dengan data yang telah
diperoleh pada saat penelitian yaitu untuk nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 88,5 dan nilai rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 79,25. Terlihat
bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-rata kelas kontrol dengan selisih keduanya sebesar 9,25. Dengan kata lain
pembelajaran dengan menggunakan media flip chart lebih baik dari pada pembelajaran dengan menggunakan media flash card. Hal ini
dimungkinkan karena pendekatan kedua media tersebut berbeda, pada kelas eksperimen lebih banyak menekankan kepada tanggung jawab
pribadi sebagai kelompok yang harus memahami materi dan menyelesaikan suatu tugas secara bersama-sama. Sedangkan pada kelas
kontrol lebih banyak siswa mendengarkan guru ceramah sehingga kurang efektif dalam belajar. Sebagaimana dipaparkan dalam teori, bahwa pada
kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan media flip chart tersebut dapat memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif untuk bekerja
sama, berdiskusi dan saling membantu antar anggota kelompok dalam belajar sehingga mereka dapat membangun sendiri pemahaman secara
bersama-sama. Walaupun, masih terdapat siswa yang masih enggan
86
Lampiran 14
terlibat aktif dalam pembelajaran karena metode ini masih baru bagi siswa. Hal ini menandakan bahwa flip chart sebagai media pembelajaran yang
berfungsi memperjelas dalam penyajian materi terutama pada mata pelajaran IPS yang umumnya bersifat abstrak telah berhasil dalam
memberikan pemahaman yang tepat tentang materi pelajaran yang telah disampaikan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat penelitian, dapat diketahui bahwa pada proses belajar mengajar, pembelajaran di kelas eksperimen
menjadi lebih berkesan pada siswa dan timbul rasa ingin tahu pada materi IPS. Lain hal dengan kelas kontrol, dimana pada proses belajar
mengajarnya menggunakan media flash card yaitu siswa kurang diberi keleluasaan untuk terampil dan tidak adanya kesan yang membekas pada
diri siswa.
Dengan demikian maka terbukti bahwa penggunaan media flip chart dalam pembelajaran IPS khususnya pokok bahasan penyakit sosial
dan penyimpangan sosial dapat memengaruhi hasil belajar siswa, sehingga hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar siswa kelas kontrol tanpa menggunakan media flip chart atau menggunakan media flash card.