3. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar menurut bahasa adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.
32
Belajar merupakan proses yang melahirkan perubahan perilaku melalui pengalaman dan latihan.
Perubahan perilaku dalam belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa seseorang yang mengalami proses belajar akan terjadi peningkatan perilaku dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotorik
dalam diri orang tersebut.
Dengan berakhirnya suatu proses belajar, siswa memperoleh suatu hasil belajar. Jadi belajar pada hakikatnya merupakan cerminan
hasil dari kegiatan belajar yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Nana Sudjana mengatakan bahwa “Belajar dan mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga unsur yakni
tujuan pengajaran Intruksional, pengalaman proses belajar mengajar, dan hasil belajar. sebagaimana dituangkan dalam diagram.
33
Tujuan Instruksional a c
b Pengalaman Belajar Hasil Belajar
Garis a menunjukkan hubungan antara tujuan intruksional dengan pengalaman belajar, garis b menunjukkan hubungan
antara pengalaman belajar dengan hasil belajar, garis c menunjukkan hubungan tujuan intruksional dengan hasil belajar.
34
Dari diagram di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis c, yakni suatu tindakan
atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan intruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-
hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh
32
H. Nurochim, Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, cet. Ke-1, hal. 6
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, cet. Ke-15, hal. 2
34
Ibid, hal 2
pengalaman belajarnya proses belajar-mengajar. Sedangkan garis b merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan
pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Mencakup semua hasil belajar yang dapat diperoleh, namun tidak menunjukkan setiap hasil belajar atau kemampuan internal
satu persatu, tetapi mengelompokkan aneka hasil belajar yang mempunyai ciri-ciri sama dalam satu kategori. Maka dapat
dikatakan bahwa sistematika Gagne meliputi lima kategori hasil belajar, yang masing-masing mencakup sejumlah kemampuan
internal yang bercirikan sama dan sekaligus berbeda sifatnya dari kemampuan internal dalam kategori lain.
35
Kelima kategori hasil belajar yang dikemukakan Gagne adalah sebagai berikut:
1. Informasi Verbal Verbal Information, yang dimaksud ialah
pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis.
2. Kemahiran Intelektual Intellectual Skill, yang dimaksud ialah
kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri, dalam bentuk suatu repersentrasi, khususnya
konsep dan berbagai lambingsimbol huruf, angka, dan kata, gambar.
3. Pengaturan Kegiatan Kognitif,
Cognitive Strategi.
Kemampuan ini merupakan suatu kemahiran yang berbeda sifat dengan kategori kemahiran intelektual.
4. Keterampilan motorik motor Skill, orang yang memiliki suatu
keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu.
5. Sikap attitude. Orang bersikap tertentu, cenderung menerima
atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian. Dengan
berakhirnya suatu
proses belajar,
siswa memperoleh suatu hasil belajar. Dimyati dan Mudjino berpendapat
bahwa “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan mengajar”.
36
Jadi hasil belajar pada hakikatnya merupakan cerminan hasil dari kegiatan belajar yang ditandai dengan adanya
perubahan perilaku
dalam aspek
kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
35
W.S. Winkel, SJ, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: SKETSA, 2014, Cet.1, hal. 112
36
Nurdin Abd.Rahman, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, UIN Jakarta: Press, 2004, hal. 77