Universitas Indonesia
110
BAB 3 KEPUTUSAN DUKUNGAN PEMUDA PANCASILA DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Bab ini membahas tentang peran yang dilakukan oleh tokoh Pemuda Pancasila dalam  memutuskan  pilihan  terhadap  calon  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara  yang
akan  didukung.  Keputusan  dilakukan  atas  dasar  pertimbangan  kekuatan  politik  dan ekonomi  yang  dimiliki  Pemuda  Pancasila.  Selain  itu,  keputusan  juga  terkait  dengan
aspek  historis  yang  telah  terjalin  antara  tokoh  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara dengan calon gubernur yang didukung. Dalam menentukan dukungan calon gubernur,
akan diuraikan dinamika internal yang terjadi di antara tokoh-tokoh Pemuda Pancasila mengenai perbedaan kandidat yang akan didukung. Setelah itu, akan dijelaskan bentuk
transaksional  dan  intervensi  yang  dilakukan  oleh  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila Sumatera  Utara  dalam  memutuskan  calon  Gubernur  dan  Wakil  Gubernur  Provinsi
Sumatera Utara serta bentuk kesepakatan antara kedua pihak.
3.1. Penjaringan Calon Gubernur yang Didukung Pemuda Pancasila
Pemilihan  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara  pertama  sekali  dilaksanakan secara langsung pada tahun 2008. Sejumlah mekanisme dan cara yang dilakukan oleh
kelompok  yang  berkepentingan  menurut  aturan  yang  berlaku  maupun  kesepakatan  di antara mereka, mengharuskan tokoh dan pengurus Pemuda Pancasila mengikuti cara-
cara  yang  lazim  dilakukan.  Anuar  Shah,  Ketua  Pemuda  Pancasila  Provinsi  Sumatera Utara,  melakukan  identifikasi  dari  orang  per  orang  yang  berminat  mencalonkan  diri
sebagai calon gubernur. Sebagai organisasi pemuda terbesar di Sumatera Utara, yang secara  tidak  langsung  memiliki  kepentingan  politik,  pengurus  wilayah  Pemuda
Pancasila harus berperan dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Diskusi formal  dan  informal,  kabar  dari  media  massa,  alat  peraga  yang  tersebar  hingga  ke
seluruh  sudut  Sumatera  Utara  tentang  kontestasi  calon  gubernur  menjadi  salah  satu tema penting yang harus menjadi perhatian pengurus Pemuda Pancasila.
Universitas Indonesia
Tabel 3.1 Bakal Calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
No. Nama Bakal Calon
Profesi 1.
A. Wahab Dalimunthe  Politisi Partai GolkarMantan Wakil Gubernur Sumut 2.
Ali Umri Walikota Binjai
3. Chairuman Harahap
Mantan Kejati Sumut 4.
Darwan Siregar Purnawirawan Perwira POLRI
5. Syamsul Arifin
Bupati Langkat 6.
Tri Tamtomo Mantan Pangdam I Bukit Barisan
7. R.E. Siahaan
Walikota Siantar 8.
Rudolf Pardede Politisi PDIP
9. Rd. Mhd. Syafei
Politisi PBR 10.  Kamaluddin Harahap
Politisi PAN
Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber, 2011.
Untuk  mendapatkan  informasi  yang  akurat  dalam  menentukan  bakal  calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan tahun 2008 tidak sulit karena
nama-nama, dalam Tabel 3.1, adalah tokoh yang sangat mengetahui konstelasi politik lokal di Sumatera Utara. Pengurus dan tokoh Pemuda Pancasila berinisiatif melakukan
langkah-langkah  pendekatan  dengan  para  kandidat  yang  akan  didukung,  begitu  pula sebaliknya.  Identifikasi  calon  dilakukan  dengan  mendengar  diskusi  dan  perdebatan
formal  dan  informal  di  tingkat  elit  Sumatera  Utara.  Mendengar  lebih  banyak  dari berita  media  massa  lokal  dan  nasional,  pertemuan  tokoh-tokoh  masyarakat  secara
langsung  maupun  tidak  langsung,  dan  saran-saran  yang  disampaikan  oleh  pimpinan cabang  Pemuda  Pancasila  se-Sumatera  Utara,  para  senior  serta  simpatisan  Pemuda
Pancasila. Tidak terkecuali juga memperhatikan hasil survei yang dirilis di media oleh lembaga survei tingkat lokal maupun nasional.
Sementara, Majelis Pengurus Nasional Pemuda Pancasila MPN PP di Jakarta memberikan  kewenangan  sepenuhnya  kepada  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera
Utara  untuk  melakukan  konsolidasi  organisasi  dan  mengambil  keputusan  mengenai calon gubernur yang didukung. Namun, MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara tetap
harus melakukan konsultasi kepada MPP Pemuda Pancasila dalam kaitan memperkuat jaringan  organisasi  pada  saat  keputusan  diambil.  Sehingga  lebih  memudahkan  MPW
Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  untuk  mengambil  tindakan  organisasi  jika  dalam pelaksanaan kebijakan, masih terdapat kader dan pengurus yang mengambil tindakan
selain keputusan organisasi.
Universitas Indonesia
Upaya  untuk  mengumpulkan  beragam  informasi  itu  penting  agar  tidak  salah memilih  calon  yang  memiliki  peluang  menang  lebih  besar.  Sebagaimana  yang
disampaikan oleh Anuar Shah: “…..sebelum  kami  mendeklarasikan  calon  yang  kami  dukung  menjadi
gubernur  kami  perlu  mendengar  dan  mendapatkan  informasi  dari  masyarakat tingkat  atas  dan  bawah  sampai  kepada  survey  yang  dilakukan  banyak  orang
untuk pilgubsu saat itu. Itu penting kami lakukan, selain saya, saya juga suruh anggota  untuk  menjaring  informasi  dari  sana  dan  sini.  Lantas  mereka  lapor,
kita  diskusikan  dengan  para  senior  yang  sejalan  dengan  kami.  Kami mendukung  calon  bukan  karena  uang,  tapi  kami  perlu  calon  yang  bisa
memahami  kami  sebagai  organisasi  pemuda  agar  kegiatan-kegiatan  kami  bisa didukung penuh. Kami dukung kalau kami “soor”
1
kalau tidak kami tidak akan dukung.  Hingga  kami  buat  rapat  di  Madani  Hotel  yang  dihadiri  oleh  seluruh
pengurus cabang untuk mendukung Syamsul Arifin menjadi gubernur….”
2
Untuk  mendengarkan  aspirasi  dan  keingingan  kalangan  pemuda  di  Sumatera Utara,  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  bertemu  secara  informal  dengan
tokoh-tokoh  dan  pengurus  organisasi  pemuda  lainnya  seperti  Forum  Komunikasi Putra-Putri  Purnawirawan  Indonesia  FKPPI  Sumatera  Utara,  Pemuda  Panca  Marga
PPM, Ikatan Pemuda Karya IPK, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia AMPI, dan lain sebagainya. Dalam diskusi tersebut berkembang keingingan yang diutarakan
masing-masing  pimpinan  organisasi  pemuda  tentang  calon  yang  mereka  dukung. Materi  diskusi  seputar  kemampuan  calon  baik  dari  sisi  popularitas,  jaringan  yang
dimiliki, kemampuan material, serta elektabilitas yang dimiliki semua calon. Dari  pertemuan  dan  diskusi  yang  berkembang  tersebut  tidak  juga  dapat
disepakati  satu  nama  calon  atau  pasangan  calon  yang  didukung  secara  bulat  oleh organisasi kepemudaan di Sumatera Utara meskipun ada upaya-upaya yang dilakukan
untuk mengarahkan ke satu nama. Pertemuan hanya menggambarkan dukungan yang akan  diberikan  oleh  masing-masing  organisasi  pemuda  berdasarkan  motif
kepentingannya.  Pemuda  Pancasila  dan  Pemuda  Panca  Marga  akan  mendukung
1
“soor”  adalah  ungkapan  kata  yang  selalu  digunakan  oleh  kebanyakan  orang  Medan  sebagai  bentuk penerimaan atas perlakuan orang lain.
2
Wawancara dengan Anuar Shah Aweng, 17 Oktober 2011 di kantor MPW PP Sumatera Utara pukul 13.55 Wib.
Universitas Indonesia
Syamsul  Arifin
3
sebagai  calon  gubernur,  FKPPI  dan  IPK  mendukung  Tri  Tamtomo
4
sebagai calon gubernur, AMPI mendukung Ali Umri
5
sebagai calon gubernur. Seorang  narasumber  menjelaskan  tentang  sulitnya  untuk  menyatukan
organisasi  pemuda  di  Sumatera  Utara  terkait  dengan  dukungan  politik  yang  akan diberikan  kepada  satu  calon.  Sejarah  pembentukan  organisasi  pemuda  di  Sumatera
Utara  dilakukan  dengan  beragam  kepentingan  untuk  kekuasaan.  Beragam  organisasi pemuda tumbuh subur di Medan untuk merebut akses yang diberikan oleh pemerintah
Orde  Baru  khususnya  pihak  tentara.  Sebagai  contoh,  ketika  Orde  Baru,  Pemuda Pancasila  yang  awalnya  menjadi  satu-satunya  organisasi  pemuda  di  Sumatera  Utara
menampung  seluruh  pemuda  yang  memiliki  cita-cita  menjadi  pemimpin  di  tingkat lokal dan nasional. Para pemuda yang memiliki keberanian, kecerdasan dan loyalitas,
diberikan  fasilitas  khusus  berupa  bantuan  biaya  organisasi  dan  perlindungan  dari pemerintah  untuk  memastikan  tidak  ada  gerakan  pemuda  yang  melawan  kebijakan
pemerintah Orde Baru. Pada  saat  pengurus  Pemuda  Pancasila  tidak  dapat  lagi  menampung  keinginan
para  anggota  dan  tokoh-tokoh  seniornya,  maka  pemerintah  Orde  Baru  membentuk organisasi  pemuda  lainnya,  seperti  IPK.  Latar  sejarah  organisasi  kepemudaan  di
Sumatera  Utara  itulah  yang  membuat  sulitnya  organisasi  pemuda  bersatu  untuk mendukung  salah  satu  calon  dalam  pemilihan  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara.
Pemuda Pancasila tidak akan pernah bersatu dalam segala aktivitas organisasi karena persoalan pengelolaan lahan yang menjadi basis ekonomi para tokohnya. Oleh karena
itu,  pertemuan  dan  diskusi  yang  dilakukan  di  antara  tokoh  organisasi  pemuda  itu hanya  untuk  melihat  calon  gubernur  yang  akan  didukung  masing-masing  organisasi
pemuda itu. Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara sangat sulit untuk memutuskan
secara  sepihak  tentang  calon  gubernur  yang  akan  didukung.  Mereka  sangat memerlukan  dukungan  para  tokoh  dan  sesepuhnya  agar  putusan  yang  diambil
memiliki kekuatan dukungan moral di internal organisasi. Tetapi, tidak semua senior
3
Syamsul  Arifin  adalah  figur  yang  tidak  asing  lagi  di  Sumatera  Utara.  Karir  politiknya  bermula  dari ketekunannya  di  organisasi  pemuda.  Bergabung  di  Pemuda  Pancasila  di  tahun  1970-an  dan  menjadi
pengurus FKPPI Sumatera Utara.
4
Tri  Tamtomo  adalah  purnawirawan  TNI-AD  dengan  pangkat  terakhir  Mayor  Jenderal,  pernah menjabat  sebagai  Pangdam  I  Bukit  Barisan  di  Medan.  Pada  saat  pemilihan  kepala  daerah  tahun  2008,
dicalonkan oleh PDIP sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Utara.
5
Ketika pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, Ali Umri adalah Ketua DPD Golkar Provinsi Sumatera Utara dan menjabat sebagai Walikota Binjai Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
dan  tokoh  Pemuda  Pancasila  yang  akan  diikutkan  oleh  pengurus  MPW  Pemuda Pancasila  Sumatera  Utara  dalam  proses  penentuan  calon  gubernur  yang  akan
didukung. Untuk  menjaring  keinginan  para  senior  Pemuda  Pancasila,  pengurus  MPW
Pemuda  Pancasila  Sumut  harus  bertemu  dan  mendiskusikan  calon-calon  yang  akan didukung. Para senior yang dimaksud tentu saja yang sejalan dengan para pengurus.
6
Senior yang selalu menjadi tempat bertanya pengurus Pemuda Pancasila di antaranya adalah Anif Shah, Ajib Shah, Rahmat Shah, Yan Paruhuman Lubis Ucok Majestik.
Dari diskusi tersebut, senior yang paling aktif saat penjaringan calon gubernur adalah Ajib  Shah
7
dan  secara  formal  dan  informal  membantu  memberikan  masukan  kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila untuk mengambil kebijakan organisasi. Ajib Shah
sendiri lebih cenderung mendorong pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara untuk mendukung Syamsul Arifin sebagai calon gubernur.
Hubungan  persahabatan  antara  Ajib  Shah  dengan  Syamsul  Arifin  sudah  lama terjalin  sejak  orang  tua  Syamsul  Arifin  Hasan  Perak  dengan  kakak  kandung  Ajib
Shah Anif Shah menjalin hubungan bisnis di Kabupaten Langkat pada tahun 1970- an.  Saat  Ajib  Shah  aktif  sebagai  pengurus  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  tahun
1990-an,  ia  mendukung  Syamsul  Arifin  menjadi  Ketua  Dewan  Pengurus  Daerah Komite  Nasional  Pemuda  Pancasila  DPD  KNPI  Sumatera  Utara.  Selain  itu,  sosok
Syamsul  Arifin  yang  relatif  diterima  di  semua  kalangan  masyarakat  Sumatera  Utara membuat Ajib Shah memutuskan pilihan pribadinya kepada Syamsul Airifn. Setahun
sebelum  jadwal  pemilihan  gubernur,  Ajib  Shah  telah  bertemu  dan  membahas  calon Gubernur  Sumatera  Utara  dengan  Syamsul  Arifin.  Dukungan  pribadi  yang  diberikan
Ajib itu hanya dilandasi, selain alasan pertemanan, kemungkinan terpilihnya Syamsul Arifin  menjadi  Gubernur  lebih  besar  ketimbang  calon  lainnya.
8
Melalui  jaringan organisasi  yang  dimiliki  Ajib  Shah,  perlahan  dia  mendiskusikan  keinginannya  itu
6
Perbedaan  pendapat  yang  terjadi  di  MPW  PP  Sumatera  Utara,  pada  saat  pilkada  Gubernur  Sumatera Utara, merupakan akibat dari pelaksanaan Musyarawah Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara ke
XI. Selengkapnya lihat di Bab II hal. 118-121.
7
Di  kalangan  internal  dan  eksternal  Pemuda  Pancasila,  Ajib  dikenal  sebagai  politisi  yang  disegani  di Sumatera  Utara,  pernah  menjadi  calon  Walikota  Medan  pada  pilkada  tahun  2010.  Relasi  pertemanan
Ajib Shah dengan seluruh pimpinan partai politik di Sumatera Utara cukup baik, meskipun dia adalah kader Partai Golongan Karya dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Golkar.
8
Menurut  penjelasan  dari  narasumber  lainnya,  dukungan  yang  diberikan  Ajib  Shah  kepada  Syamsul Arifin  juga  dilatari  oleh  kepentingan  politik  diantaranya  adalah  jika  Syamsul  terpilih  akan  membantu
Ajib  Shah  menjadi  anggota  legislatif  dalam  Pemilu  2009  dan  menempatkan  koleganya  sebagai  salah satu kepala dinas di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
dengan  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara.  Sebagaimana  yang dinyatakan Ajib Shah:
“Ya,  memang  ketua  PP  sudah  Aweng.  Tapi  insya  Allah,  kan  adik-adik  itu masih  berkomunikasi  sama  saya,  nanya  pendapat,  kebetulan  yang  pantas  ini
Syamsul Arifin. Kenapa? Latar belakang Syamsul Arifin pernah jadi pengurus PP,  FKPPI.  Lainnya  hubungan  emosional  selama  ini  bagus.  Dari  beberapa
kriteria ini, kita sepakat, ayo, meskipun ada calon lain yang coba bayar supaya didukung PP, kita coba kasi penjelasan kepada adik-adik. Kalau kalian jalan ke
sana, silahkan ikuti lembaga kalian yang membawa. Tapi, aku pribadi bermain untuk  Syamsul.  Akhirnya  jadi  sepaham.  Ayo…itupun  dananya  satu  cabang
pertama  5  juta  perak.  Bagimana  bisa  cukup  satu  cabang?  Kecamatan  ada  21, kasi  500  pun  udah  nombok.  Mana  cukup.  Akhirnya  dikasihlah  10  juta.  Mana
cukup  untuk  rakyat  itu.  Hanya  untuk  kumpul,  beli  teh  manis.  Kita  kan  ada struktur……”
9
Selain mencari dukungan kelembagaan dari organisasi pemuda yang memiliki keterkaitan langsung, Ajib Shah adalah orang pertama yang mempertemukan Syamsul
Arifin  dengan  Gatot  Pudjonugroho
10
.  Ajib  merasa  punya  keyakinan  jika  Syamsul Arifin  berpasangan  dengan  Gatot  Pudjonugroho  maka  pasangan  ini  akan
memenangkan  kompetisi  dalam  pemilihan  gubernur.  Pertemuan  pertama  antara Syamsul  Arifin  dengan  Gatot  Pudjonogroho  difasilitasi  oleh  Ajib  Shah.  Selain  Ajib,
Syamsul,  dan  Gatot,  pertemuan  itu  juga  dihadiri  oleh  Mustafa
11
dan  Firdaus Nasution
12
. “….pada waktu itu, aku udah ada feeling, aku hubungi Gatot. Dik malam kita
jumpa, kutunggu di sini hotel Quality Suite. Ya bang jawab Gatot. Kutelpon Syamsul, bang buka kamar. Itu jauh hari, sekitar satu tahun lah sebelum pilgub.
Gatot sama Mustafa, aku sama Firdaus. Kubilang bang Haji, abang sama Gatot,
9
Wawancara  dengan  Ajib  Shah,  20  Oktober  2011,  di  kantor  DPRD  Provinsi  Sumatera  Utara,  pukul 12.30 Wib.
10
Gatot  Pudjonugroho  adalah  ketua  DPW  PKS  Provinsi  Sumatera  Utara  tahun  2008  dan  bertugas sebagai tim seleksi internal PKS untuk pencalonan kepala daerah di Sumatera Utara. Gatot juga tercatat
sebagai Wakil Ketua FKPPI Sumatera Utara.
11
Mustafa Ismail adalah  kader  PKS  yang  bertugas  sebagai  tim seleksi internal PKS untuk pencalonan kepala daerah di Sumatera Utara.
12
Firdaus  adalah  kader  Pemuda  Pancasila  dan  saat  itu  menjabat  sebagai  Wakil  Ketua  MPW  PP Sumatera Utara. Setiap ada pertemuan yang membahas pilkada Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Ajib
Shah selalu membawa pengurus MPW PP Sumatera Utara agar mengikuti perkembangan.
Universitas Indonesia
ini  insya  Allah  paket  gubernur  jadilah.  Karena  pas  mekanismenya  paket. Terlepas  apa  langkah  selanjutnya,  kalian  pikirkan  aja,  kalian  jadi.  Saya  pun
setuju  bang  kata  Gatot.  Cuma  mekanisme  kami  di  PKS  ada  aturannya  bang sambung  Gatot.  Mekanisme  lanjut  aja,  ketua  tim  pemenangan  PKS  kan  ini
Mustafa, akhirnya Allah semua yang mengatur, jadi barang tu….”
13
Setelah  pertemuan  itu,  Syamsul  Arifin  mengikuti  pekembangan  mekanisme internal  partai  politik  dalam  menentukan  dukungan  calon  gubernur.  PBB  dan  PPP
adalah partai yang sedang melakukan uji seleksi untuk Syamsul Arifin sebagai calon gubernur. Ajib Shah menghubungi teman-teman yang menjadi pengurus kedua partai
itu  seperti  Ketua  DPW  PPP  Sumut  Fadli  Nurzal,  Ketua  DPP  PPP  Hasrul  Azwar, Ketua DPW PBB Sumut Banuaran Ritonga untuk menguatkan pilihan partai kepada
Syamsul  Arifin.  Selain  itu,  Ajib  Shah  juga  menghubungi  pimpinan  partai  politik lainnya  yang  memiliki  kedekatan  emosional,  begitu  juga  dengan  tokoh-tokoh  dari
kalangan Nasrani. “selain  mengajak  adik-adik  di  PP,  saya  juga  menghubungi  nama-nama  yang
ada di handphone baik itu yang dari partai maupun pendukung lainnya, seperti Fadli Nurzal, bang Hasrul, dan lain-lain. Yang kedekatan emosional aku ajak.
Maksimal lah. Tokoh-tokoh Kristen juga aku undang ke rumah, makan siang, bicara.  Tokoh  yang  unjuk  rasa  masalah  buruh  juga  kupanggil,  undang  ke
rumah.  Gak  ada  uang  Syamsul,  fotokopi  5000  rupiah  aja  gak  ada.  Kalau  kita udah soor kan beda”.
14
Pandangan  dan  dukungan  Ajib  Shah  dalam  kegiatan-kegiatan  politik  seperti pemilihan  ketua  partai,  pemilu,  pilkada,  dan  lain  sebagainya  menjadi  pertimbangan
penting  oleh  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara.  Ajib  Shah  tidak hanya memberikan saran dan pertimbangan kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila
Sumatera  Utara,  tetapi  turut  aktif  dalam  mensukseskan  keputusan  yang  telah ditetapkan.  Dengan  gaya  bahasa  dan  tubuh  yang  terlihat  memberikan  penekanan,
sangat  sulit  bagi  pengurus  Pemuda  Pancasila  untuk  menolak  permintaan  Ajib  Shah. Sebagai  tokoh  senior  Pemuda  Pancasila,  Ajib  Shah,  juga  disegani  oleh  para  tokoh
13
Wawancara  dengan  Ajib  Shah,  20  Oktober  2011,  di  kantor  DPRD  Provinsi  Sumatera  Utara,  pukul 12.30 Wib.
14
Wawancara  dengan  Ajib  Shah,  20  Oktober  2011,  di  kantor  DPRD  Provinsi  Sumatera  Utara,  pukul 12.30 Wib.
Universitas Indonesia
pemuda  dan  tokoh  lainnya  di  Sumatera  Utara.  Ketika  pengurus  MPW  Pemuda Pancasila Sumatera Utara mengikuti saran yang disampaikan oleh Ajib Shah
Pembahasan untuk menentukan calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang akan didukung MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara diputuskan dalam waktu yang
sangat  panjang.  Anuar  Shah  sebagai  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara tidak bisa cepat mengambil keputusan karena harus melakukan konsolidasi organisasi.
Untuk mengambil keputusan tersebut, Anuar Shah, bertindak sangat hati-hati dengan pertimbangan  banyaknya  kepentingan  para  senior  dan  sesepuh  Pemuda  Pancasila
terhadap calon gubernur yang akan didukung Pemuda Pancasila. “Saya baru setahun menjabat Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
Musda  musyawarah  daerah  yang  lalu  kan  sangat  ketat.  Banyak  orang-orang yang tidak menyangka saya bisa jadi ketua PP di sini. Untuk pilgub pemilihan
gubernur ini, kita cuma lihat potensi calon yang menang dan para tokoh yang kami  hormati  sebagai  senior  dan  sesepuh  PP.  Lain  dari  itu,  gak  ada  itu.  Mau
apa mereka dengan PP.”
15
Selain mendengar pendapat dan keinginan senior, langkah lain yang dilakukan MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  adalah  mencermati  penjaringan  yang
dilakukan  oleh  partai  politik  di  Sumatera  Utara.  Langkah  ini  sangat  penting  karena partai  politik  sebagai  lembaga  yang  berhak  mengusulkan  calon  gubernur  ke  KPU.
Dukungan  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  akan  berguna  jika  calon  yang mereka  usung  adalah  calon  yang  juga  diusulkan  oleh  partai  politik.  Langkah  awal
adalah berdiskusi tentang calon gubernur dengan Darwin Nasution, Ketua MPW Partai Patriot  Pancasila  Provinsi  Sumatera  Utara,  yang  telah  melakukan  serangkaian  upaya
untuk membuka komunikasi politik dengan partai politik yang memperoleh suara pada Pemilu 2004 namun tidak memiliki kursi di DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Serangkaian  upaya  penjaringan  calon  gubernur  yang  akan  didukung  Pemuda Pancasila  ternyata  mendapat  perhatian  dari  tim  pemenangan  dan  calon  gubernur.
Selain  Syamsul  Arifin,  calon  gubernur  lainnya  yang  ingin  mendapat  dukungan  dari Pemuda  Pancasila  adalah  Ali  Umri,  Tri  Tamtomo,  dan  Chairuman  Harahap.  Dasar
utama  yang  menjadi  pertimbangan  calon  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara  untuk mendapatkan  dukungan  Pemuda  Pancasila  adalah  memperkuat  basis  pengamanan  di
15
Wawancara dengan Anuar Shah Aweng, 17 Oktober 2011 di kantor MPW PP Sumatera Utara pukul 13.55 Wib.
Universitas Indonesia
wilayah-wilayah  tertentu  yang  menjadi  daerah  binaan  Pemuda  Pancasila.  Selain  itu, struktur  organisasi  Pemuda  Pancasila  yang  tersebar  di  hampir  seluruh  kabupaten
hingga desa di Provinsi Sumatera Utara. Faktor lain yang sangat mempengaruhi adalah saat  itu,  senior  Pemuda  Pancasila  memiliki  potensi  dana  yang  bisa  digunakan  untuk
kegiatan  tim  pemenangan  di  antaranya  adalah  Anif  Shah  dan  Maherban  Shah.  Tim pemenangan  Ali  Umri  menyatakan  bahwa  dukungan  Pemuda  Pancasila  diperlukan
untuk memperkuat basis pengamanan. “…sebenarnya kami merasa dilema meminta dukungan dari Pemuda Pancasila.
Kesan PP di mata masyarakat juga tidak baik, tapi di beberapa tempat mereka ditakuti masyarakat, misalnya di daerah Sukaramai, Japaris, dan tempat lain di
Medan, anggota PP itu kuat menggertak, ngancam. Yang seperti itu kita butuh juga, biar suara kita paling tidak terjaga, tidak dicurangi.”
16
Tim pemenangan Ali Umri mendekati salah seorang tokoh di Sumatera Utara yang  dikenal  memiliki  hubungan  kerabat  dengan  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila.
Tokoh  itu  pun  sudah  menyampaikan  kepada  Anuar  Shah,  agar  Pemuda  Pancasila memberikan  dukungn  kepada  Ali  Umri  dalam  pemilihan  gubernur.  Permintaan  itu
juga  disampaikan  dengan  perjanjian  akan  memberikan  sejumlah  dana  untuk  kegiatan pemenangan. Selain Ali Umri, dukungan dari Pemuda Pancasila juga diperlukan oleh
tim  pemenangan  Tri  Tamtomo.  Melalui  alasan  yang  sama,  tim  pemenangan  Tri Tamtomo merasa penting untuk mendapatkan dukungan dari Pemuda Pancasila.
“….pada  waktu  pemilihan  gubernur,  tim  kita  memang  mendekati  Pemuda Pancasila  melalui  bang  Kodrat  Shah.  Dukungan  itu  mau  kita  dapat  karena  PP
ini  punya  basis  massa  di  Sumut.  Orang-orang  PP  bisa  kita  gunakan  untuk pengamanan  pada  waktu  kampanye  maupun  di  TPS.  Mereka  tidak  banyak
digunakan untuk kegiatan strategis tapi hanya untuk pengamanan. Hanya untuk itu, yang lain tidak.”
17
Salah  seorang  kerabat  dari  Anuar  Shah,  juga  mendekati  Pemuda  Pancasila mendukung  Abdul  Wahab  Dalimunthe  sebagai  calon  gubernur.  Maherban  Shah
16
Dikutip dari obrolan penulis dengan AM, salah seorang tim sukses Ali Umri, 12 Desember 2011 di Medan.
17
Wawancara dengan JP, tim sukses Tri Tamtomo, tanggal 18 Desember 2011, pukul 22.30, di Medan. Kodrat Shah adalah senior di Pemuda Pancasila dan kakak kandung Anuar Shah Ketua MPW Pemuda
Pancasila Sumatera Utara
Universitas Indonesia
mencoba  meyakinkan  pengurus  Pemuda  Pancasila  agar  mendukung  kandidat  yang diyakininya  memiliki  peluang  menang  lebih  besar  ketimbang  calon  lainnya.
Pertimbangan  yang  disampaikan  Maherban  Shah  kepada  Anuar  Shah  terkait  dengan pengalaman  Wahab  Dalimunthe  sebagai  pejabat  pemerintah  di  Sumatera  Utara  dan
didukung  oleh  Partai  Demokrat  partainya  pemerintah  sehingga  memudahkan  untuk menggerakkan potensi di birokrasi karena pengalaman Wahab Dalimunthe.
“Kita, sebagai tim pemenangan, memang ada upaya untuk mendekati Pemuda Pancasila, minta dukungan mereka. Tapi itu semua dilakukan oleh Pak Wahab
melalui bang Kemek Maherban Shah. Kami tidak tau cara mendekatinya. PP ini kita juga butuh untuk pengamana suara di hari H nanti. Orang itu PP bisa
perintahkan  anggotanya  untuk  cari  suara.  Kadang-kadang,  anggotanya  juga menghalalkan segala cara untuk ngikuti perintah ketuanya.”
18
Anggota  Pemuda  Pancasila  memiliki  loyalitas  untuk  melaksanakan  perintah dari  pimpinan  organisasi.  Basis  organisasi  Pemuda  Pancasila  berada  di  tingkat
rantingkelurahan dan anak rantinglingkungan. Setiap ketua ranting atau anak ranting Pemuda  Pancasila  dipilih  karena  memiliki  fisik  yang  kuat  dan  ditakuti  oleh
masyarakat  di  lokasi  tersebut.  Kegiatan  mereka  sehari-hari  adalah  mengumpulkan anak-anak  muda  dalam  usia  15-30  tahun  yang  tidak  memiliki  pekerjaan  tetap  untuk
dipekerjakan  sebagai  penjaga  parkir,  mengawasi  perumahan  atau  pertokoan,  dan pekerjaan  tidak  tetap  lainnya.  Pekerjaan  itu  memberikan  mereka  penghasilan  yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu, mereka selalu patuh jika ada perintah dari Ketua Pemuda Pancasila di wilayah mereka tersebut.
Potensi  anggota  yang  dimiliki  Pemuda  Pancasila  itu  dinilai,  bagi  para  bakal calon gubernur, dapat dimobilisasi untuk meraih suara di wilayahnya masing-masing.
Kecenderungan kecurangan dalam pemilihan dapat dilakukan bagi tim pemenangan di TPS,  seperti  penggelembungan  suara,  mengurangi  jumlah  suara  dan  menambahkan
suara  salah  satu  calon.  Anggota  Pemuda  Pancasila  memiliki  keberanian  untuk menjaga,  mengawasi  dan  bahkan  melakukan  kecurangan  di  TPS.  Keberanian  yang
dimiliki oleh anggota Pemuda Pancasila tersebut yang menjadi pertimbangan bagi para calon agar didukung oleh Pemuda Pancasila.
18
Wawacara dengan TP, tim sukses Abdul Wahab Dalimunthe, tanggal 21 Desember 2011, pukul 19.30 Wib, di Medan.
Universitas Indonesia
Proses  penjaringan  yang  dilakukan  oleh  Pemuda  Pancasila  hanya  dilakukan oleh Ketua MPW Pemuda Pancasila dan orang-orang kepercayaannya. Keinginan para
senior yang mendukung Anuar Shah dalam pemilihan Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, harus menjadi perhatiannya. Para senior itu adalah kakak kandungnya
yang  memberikan  dukungan  materil  dan  moril  bukan  hanya  pada  saat  musyawarah tetapi  ketika  menjalankan  kegiatan  organisasi.  Seluruh  tokoh  Pemuda  Pancasila
mengetahui bahwa keluarga Shah memiliki pengaruh kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila  Sumatera  Utara.  Setelah  keinginan  para  senior  yang  disebutkan  itu  sudah
didengarkan  oleh  Anuar  Shah,  langkah  selanjutnya  adalah  mendiskusikan  dengan orang-orang kepercayaannya tentang permintaan para senior tersebut.
Tidak  ada  bentuk  baku  atau  tata  cara  penjaringan  calon  gubernur  yang  akan didukung Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Proses penjaringan hanya dilakukan agar
memperkecil  perselisihan  para  senior  Pemuda  Pancasila  yang  berkepentingan  dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan pengurus Pemuda Pancasila
baik  di  tingkat  provinsi  hingga  kabupatenkota  akan  mengikuti  keputusan  yang diambil oleh pengurus MPW Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara.
3.2. Kontestasi Calon Gubernur dan Wagub Provinsi Sumatera Utara