Universitas Indonesia
110
BAB 3 KEPUTUSAN DUKUNGAN PEMUDA PANCASILA DALAM PEMILIHAN
GUBERNUR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Bab ini membahas tentang peran yang dilakukan oleh tokoh Pemuda Pancasila dalam memutuskan pilihan terhadap calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang
akan didukung. Keputusan dilakukan atas dasar pertimbangan kekuatan politik dan ekonomi yang dimiliki Pemuda Pancasila. Selain itu, keputusan juga terkait dengan
aspek historis yang telah terjalin antara tokoh Pemuda Pancasila Sumatera Utara dengan calon gubernur yang didukung. Dalam menentukan dukungan calon gubernur,
akan diuraikan dinamika internal yang terjadi di antara tokoh-tokoh Pemuda Pancasila mengenai perbedaan kandidat yang akan didukung. Setelah itu, akan dijelaskan bentuk
transaksional dan intervensi yang dilakukan oleh pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara dalam memutuskan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Sumatera Utara serta bentuk kesepakatan antara kedua pihak.
3.1. Penjaringan Calon Gubernur yang Didukung Pemuda Pancasila
Pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara pertama sekali dilaksanakan secara langsung pada tahun 2008. Sejumlah mekanisme dan cara yang dilakukan oleh
kelompok yang berkepentingan menurut aturan yang berlaku maupun kesepakatan di antara mereka, mengharuskan tokoh dan pengurus Pemuda Pancasila mengikuti cara-
cara yang lazim dilakukan. Anuar Shah, Ketua Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara, melakukan identifikasi dari orang per orang yang berminat mencalonkan diri
sebagai calon gubernur. Sebagai organisasi pemuda terbesar di Sumatera Utara, yang secara tidak langsung memiliki kepentingan politik, pengurus wilayah Pemuda
Pancasila harus berperan dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Diskusi formal dan informal, kabar dari media massa, alat peraga yang tersebar hingga ke
seluruh sudut Sumatera Utara tentang kontestasi calon gubernur menjadi salah satu tema penting yang harus menjadi perhatian pengurus Pemuda Pancasila.
Universitas Indonesia
Tabel 3.1 Bakal Calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
No. Nama Bakal Calon
Profesi 1.
A. Wahab Dalimunthe Politisi Partai GolkarMantan Wakil Gubernur Sumut 2.
Ali Umri Walikota Binjai
3. Chairuman Harahap
Mantan Kejati Sumut 4.
Darwan Siregar Purnawirawan Perwira POLRI
5. Syamsul Arifin
Bupati Langkat 6.
Tri Tamtomo Mantan Pangdam I Bukit Barisan
7. R.E. Siahaan
Walikota Siantar 8.
Rudolf Pardede Politisi PDIP
9. Rd. Mhd. Syafei
Politisi PBR 10. Kamaluddin Harahap
Politisi PAN
Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber, 2011.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat dalam menentukan bakal calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan tahun 2008 tidak sulit karena
nama-nama, dalam Tabel 3.1, adalah tokoh yang sangat mengetahui konstelasi politik lokal di Sumatera Utara. Pengurus dan tokoh Pemuda Pancasila berinisiatif melakukan
langkah-langkah pendekatan dengan para kandidat yang akan didukung, begitu pula sebaliknya. Identifikasi calon dilakukan dengan mendengar diskusi dan perdebatan
formal dan informal di tingkat elit Sumatera Utara. Mendengar lebih banyak dari berita media massa lokal dan nasional, pertemuan tokoh-tokoh masyarakat secara
langsung maupun tidak langsung, dan saran-saran yang disampaikan oleh pimpinan cabang Pemuda Pancasila se-Sumatera Utara, para senior serta simpatisan Pemuda
Pancasila. Tidak terkecuali juga memperhatikan hasil survei yang dirilis di media oleh lembaga survei tingkat lokal maupun nasional.
Sementara, Majelis Pengurus Nasional Pemuda Pancasila MPN PP di Jakarta memberikan kewenangan sepenuhnya kepada MPW Pemuda Pancasila Sumatera
Utara untuk melakukan konsolidasi organisasi dan mengambil keputusan mengenai calon gubernur yang didukung. Namun, MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara tetap
harus melakukan konsultasi kepada MPP Pemuda Pancasila dalam kaitan memperkuat jaringan organisasi pada saat keputusan diambil. Sehingga lebih memudahkan MPW
Pemuda Pancasila Sumatera Utara untuk mengambil tindakan organisasi jika dalam pelaksanaan kebijakan, masih terdapat kader dan pengurus yang mengambil tindakan
selain keputusan organisasi.
Universitas Indonesia
Upaya untuk mengumpulkan beragam informasi itu penting agar tidak salah memilih calon yang memiliki peluang menang lebih besar. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Anuar Shah: “…..sebelum kami mendeklarasikan calon yang kami dukung menjadi
gubernur kami perlu mendengar dan mendapatkan informasi dari masyarakat tingkat atas dan bawah sampai kepada survey yang dilakukan banyak orang
untuk pilgubsu saat itu. Itu penting kami lakukan, selain saya, saya juga suruh anggota untuk menjaring informasi dari sana dan sini. Lantas mereka lapor,
kita diskusikan dengan para senior yang sejalan dengan kami. Kami mendukung calon bukan karena uang, tapi kami perlu calon yang bisa
memahami kami sebagai organisasi pemuda agar kegiatan-kegiatan kami bisa didukung penuh. Kami dukung kalau kami “soor”
1
kalau tidak kami tidak akan dukung. Hingga kami buat rapat di Madani Hotel yang dihadiri oleh seluruh
pengurus cabang untuk mendukung Syamsul Arifin menjadi gubernur….”
2
Untuk mendengarkan aspirasi dan keingingan kalangan pemuda di Sumatera Utara, MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara bertemu secara informal dengan
tokoh-tokoh dan pengurus organisasi pemuda lainnya seperti Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia FKPPI Sumatera Utara, Pemuda Panca Marga
PPM, Ikatan Pemuda Karya IPK, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia AMPI, dan lain sebagainya. Dalam diskusi tersebut berkembang keingingan yang diutarakan
masing-masing pimpinan organisasi pemuda tentang calon yang mereka dukung. Materi diskusi seputar kemampuan calon baik dari sisi popularitas, jaringan yang
dimiliki, kemampuan material, serta elektabilitas yang dimiliki semua calon. Dari pertemuan dan diskusi yang berkembang tersebut tidak juga dapat
disepakati satu nama calon atau pasangan calon yang didukung secara bulat oleh organisasi kepemudaan di Sumatera Utara meskipun ada upaya-upaya yang dilakukan
untuk mengarahkan ke satu nama. Pertemuan hanya menggambarkan dukungan yang akan diberikan oleh masing-masing organisasi pemuda berdasarkan motif
kepentingannya. Pemuda Pancasila dan Pemuda Panca Marga akan mendukung
1
“soor” adalah ungkapan kata yang selalu digunakan oleh kebanyakan orang Medan sebagai bentuk penerimaan atas perlakuan orang lain.
2
Wawancara dengan Anuar Shah Aweng, 17 Oktober 2011 di kantor MPW PP Sumatera Utara pukul 13.55 Wib.
Universitas Indonesia
Syamsul Arifin
3
sebagai calon gubernur, FKPPI dan IPK mendukung Tri Tamtomo
4
sebagai calon gubernur, AMPI mendukung Ali Umri
5
sebagai calon gubernur. Seorang narasumber menjelaskan tentang sulitnya untuk menyatukan
organisasi pemuda di Sumatera Utara terkait dengan dukungan politik yang akan diberikan kepada satu calon. Sejarah pembentukan organisasi pemuda di Sumatera
Utara dilakukan dengan beragam kepentingan untuk kekuasaan. Beragam organisasi pemuda tumbuh subur di Medan untuk merebut akses yang diberikan oleh pemerintah
Orde Baru khususnya pihak tentara. Sebagai contoh, ketika Orde Baru, Pemuda Pancasila yang awalnya menjadi satu-satunya organisasi pemuda di Sumatera Utara
menampung seluruh pemuda yang memiliki cita-cita menjadi pemimpin di tingkat lokal dan nasional. Para pemuda yang memiliki keberanian, kecerdasan dan loyalitas,
diberikan fasilitas khusus berupa bantuan biaya organisasi dan perlindungan dari pemerintah untuk memastikan tidak ada gerakan pemuda yang melawan kebijakan
pemerintah Orde Baru. Pada saat pengurus Pemuda Pancasila tidak dapat lagi menampung keinginan
para anggota dan tokoh-tokoh seniornya, maka pemerintah Orde Baru membentuk organisasi pemuda lainnya, seperti IPK. Latar sejarah organisasi kepemudaan di
Sumatera Utara itulah yang membuat sulitnya organisasi pemuda bersatu untuk mendukung salah satu calon dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara.
Pemuda Pancasila tidak akan pernah bersatu dalam segala aktivitas organisasi karena persoalan pengelolaan lahan yang menjadi basis ekonomi para tokohnya. Oleh karena
itu, pertemuan dan diskusi yang dilakukan di antara tokoh organisasi pemuda itu hanya untuk melihat calon gubernur yang akan didukung masing-masing organisasi
pemuda itu. Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara sangat sulit untuk memutuskan
secara sepihak tentang calon gubernur yang akan didukung. Mereka sangat memerlukan dukungan para tokoh dan sesepuhnya agar putusan yang diambil
memiliki kekuatan dukungan moral di internal organisasi. Tetapi, tidak semua senior
3
Syamsul Arifin adalah figur yang tidak asing lagi di Sumatera Utara. Karir politiknya bermula dari ketekunannya di organisasi pemuda. Bergabung di Pemuda Pancasila di tahun 1970-an dan menjadi
pengurus FKPPI Sumatera Utara.
4
Tri Tamtomo adalah purnawirawan TNI-AD dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal, pernah menjabat sebagai Pangdam I Bukit Barisan di Medan. Pada saat pemilihan kepala daerah tahun 2008,
dicalonkan oleh PDIP sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Utara.
5
Ketika pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, Ali Umri adalah Ketua DPD Golkar Provinsi Sumatera Utara dan menjabat sebagai Walikota Binjai Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
dan tokoh Pemuda Pancasila yang akan diikutkan oleh pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara dalam proses penentuan calon gubernur yang akan
didukung. Untuk menjaring keinginan para senior Pemuda Pancasila, pengurus MPW
Pemuda Pancasila Sumut harus bertemu dan mendiskusikan calon-calon yang akan didukung. Para senior yang dimaksud tentu saja yang sejalan dengan para pengurus.
6
Senior yang selalu menjadi tempat bertanya pengurus Pemuda Pancasila di antaranya adalah Anif Shah, Ajib Shah, Rahmat Shah, Yan Paruhuman Lubis Ucok Majestik.
Dari diskusi tersebut, senior yang paling aktif saat penjaringan calon gubernur adalah Ajib Shah
7
dan secara formal dan informal membantu memberikan masukan kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila untuk mengambil kebijakan organisasi. Ajib Shah
sendiri lebih cenderung mendorong pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara untuk mendukung Syamsul Arifin sebagai calon gubernur.
Hubungan persahabatan antara Ajib Shah dengan Syamsul Arifin sudah lama terjalin sejak orang tua Syamsul Arifin Hasan Perak dengan kakak kandung Ajib
Shah Anif Shah menjalin hubungan bisnis di Kabupaten Langkat pada tahun 1970- an. Saat Ajib Shah aktif sebagai pengurus Pemuda Pancasila Sumatera Utara tahun
1990-an, ia mendukung Syamsul Arifin menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Pancasila DPD KNPI Sumatera Utara. Selain itu, sosok
Syamsul Arifin yang relatif diterima di semua kalangan masyarakat Sumatera Utara membuat Ajib Shah memutuskan pilihan pribadinya kepada Syamsul Airifn. Setahun
sebelum jadwal pemilihan gubernur, Ajib Shah telah bertemu dan membahas calon Gubernur Sumatera Utara dengan Syamsul Arifin. Dukungan pribadi yang diberikan
Ajib itu hanya dilandasi, selain alasan pertemanan, kemungkinan terpilihnya Syamsul Arifin menjadi Gubernur lebih besar ketimbang calon lainnya.
8
Melalui jaringan organisasi yang dimiliki Ajib Shah, perlahan dia mendiskusikan keinginannya itu
6
Perbedaan pendapat yang terjadi di MPW PP Sumatera Utara, pada saat pilkada Gubernur Sumatera Utara, merupakan akibat dari pelaksanaan Musyarawah Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara ke
XI. Selengkapnya lihat di Bab II hal. 118-121.
7
Di kalangan internal dan eksternal Pemuda Pancasila, Ajib dikenal sebagai politisi yang disegani di Sumatera Utara, pernah menjadi calon Walikota Medan pada pilkada tahun 2010. Relasi pertemanan
Ajib Shah dengan seluruh pimpinan partai politik di Sumatera Utara cukup baik, meskipun dia adalah kader Partai Golongan Karya dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Golkar.
8
Menurut penjelasan dari narasumber lainnya, dukungan yang diberikan Ajib Shah kepada Syamsul Arifin juga dilatari oleh kepentingan politik diantaranya adalah jika Syamsul terpilih akan membantu
Ajib Shah menjadi anggota legislatif dalam Pemilu 2009 dan menempatkan koleganya sebagai salah satu kepala dinas di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
dengan pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Sebagaimana yang dinyatakan Ajib Shah:
“Ya, memang ketua PP sudah Aweng. Tapi insya Allah, kan adik-adik itu masih berkomunikasi sama saya, nanya pendapat, kebetulan yang pantas ini
Syamsul Arifin. Kenapa? Latar belakang Syamsul Arifin pernah jadi pengurus PP, FKPPI. Lainnya hubungan emosional selama ini bagus. Dari beberapa
kriteria ini, kita sepakat, ayo, meskipun ada calon lain yang coba bayar supaya didukung PP, kita coba kasi penjelasan kepada adik-adik. Kalau kalian jalan ke
sana, silahkan ikuti lembaga kalian yang membawa. Tapi, aku pribadi bermain untuk Syamsul. Akhirnya jadi sepaham. Ayo…itupun dananya satu cabang
pertama 5 juta perak. Bagimana bisa cukup satu cabang? Kecamatan ada 21, kasi 500 pun udah nombok. Mana cukup. Akhirnya dikasihlah 10 juta. Mana
cukup untuk rakyat itu. Hanya untuk kumpul, beli teh manis. Kita kan ada struktur……”
9
Selain mencari dukungan kelembagaan dari organisasi pemuda yang memiliki keterkaitan langsung, Ajib Shah adalah orang pertama yang mempertemukan Syamsul
Arifin dengan Gatot Pudjonugroho
10
. Ajib merasa punya keyakinan jika Syamsul Arifin berpasangan dengan Gatot Pudjonugroho maka pasangan ini akan
memenangkan kompetisi dalam pemilihan gubernur. Pertemuan pertama antara Syamsul Arifin dengan Gatot Pudjonogroho difasilitasi oleh Ajib Shah. Selain Ajib,
Syamsul, dan Gatot, pertemuan itu juga dihadiri oleh Mustafa
11
dan Firdaus Nasution
12
. “….pada waktu itu, aku udah ada feeling, aku hubungi Gatot. Dik malam kita
jumpa, kutunggu di sini hotel Quality Suite. Ya bang jawab Gatot. Kutelpon Syamsul, bang buka kamar. Itu jauh hari, sekitar satu tahun lah sebelum pilgub.
Gatot sama Mustafa, aku sama Firdaus. Kubilang bang Haji, abang sama Gatot,
9
Wawancara dengan Ajib Shah, 20 Oktober 2011, di kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, pukul 12.30 Wib.
10
Gatot Pudjonugroho adalah ketua DPW PKS Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 dan bertugas sebagai tim seleksi internal PKS untuk pencalonan kepala daerah di Sumatera Utara. Gatot juga tercatat
sebagai Wakil Ketua FKPPI Sumatera Utara.
11
Mustafa Ismail adalah kader PKS yang bertugas sebagai tim seleksi internal PKS untuk pencalonan kepala daerah di Sumatera Utara.
12
Firdaus adalah kader Pemuda Pancasila dan saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua MPW PP Sumatera Utara. Setiap ada pertemuan yang membahas pilkada Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Ajib
Shah selalu membawa pengurus MPW PP Sumatera Utara agar mengikuti perkembangan.
Universitas Indonesia
ini insya Allah paket gubernur jadilah. Karena pas mekanismenya paket. Terlepas apa langkah selanjutnya, kalian pikirkan aja, kalian jadi. Saya pun
setuju bang kata Gatot. Cuma mekanisme kami di PKS ada aturannya bang sambung Gatot. Mekanisme lanjut aja, ketua tim pemenangan PKS kan ini
Mustafa, akhirnya Allah semua yang mengatur, jadi barang tu….”
13
Setelah pertemuan itu, Syamsul Arifin mengikuti pekembangan mekanisme internal partai politik dalam menentukan dukungan calon gubernur. PBB dan PPP
adalah partai yang sedang melakukan uji seleksi untuk Syamsul Arifin sebagai calon gubernur. Ajib Shah menghubungi teman-teman yang menjadi pengurus kedua partai
itu seperti Ketua DPW PPP Sumut Fadli Nurzal, Ketua DPP PPP Hasrul Azwar, Ketua DPW PBB Sumut Banuaran Ritonga untuk menguatkan pilihan partai kepada
Syamsul Arifin. Selain itu, Ajib Shah juga menghubungi pimpinan partai politik lainnya yang memiliki kedekatan emosional, begitu juga dengan tokoh-tokoh dari
kalangan Nasrani. “selain mengajak adik-adik di PP, saya juga menghubungi nama-nama yang
ada di handphone baik itu yang dari partai maupun pendukung lainnya, seperti Fadli Nurzal, bang Hasrul, dan lain-lain. Yang kedekatan emosional aku ajak.
Maksimal lah. Tokoh-tokoh Kristen juga aku undang ke rumah, makan siang, bicara. Tokoh yang unjuk rasa masalah buruh juga kupanggil, undang ke
rumah. Gak ada uang Syamsul, fotokopi 5000 rupiah aja gak ada. Kalau kita udah soor kan beda”.
14
Pandangan dan dukungan Ajib Shah dalam kegiatan-kegiatan politik seperti pemilihan ketua partai, pemilu, pilkada, dan lain sebagainya menjadi pertimbangan
penting oleh pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Ajib Shah tidak hanya memberikan saran dan pertimbangan kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila
Sumatera Utara, tetapi turut aktif dalam mensukseskan keputusan yang telah ditetapkan. Dengan gaya bahasa dan tubuh yang terlihat memberikan penekanan,
sangat sulit bagi pengurus Pemuda Pancasila untuk menolak permintaan Ajib Shah. Sebagai tokoh senior Pemuda Pancasila, Ajib Shah, juga disegani oleh para tokoh
13
Wawancara dengan Ajib Shah, 20 Oktober 2011, di kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, pukul 12.30 Wib.
14
Wawancara dengan Ajib Shah, 20 Oktober 2011, di kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, pukul 12.30 Wib.
Universitas Indonesia
pemuda dan tokoh lainnya di Sumatera Utara. Ketika pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara mengikuti saran yang disampaikan oleh Ajib Shah
Pembahasan untuk menentukan calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang akan didukung MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara diputuskan dalam waktu yang
sangat panjang. Anuar Shah sebagai Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara tidak bisa cepat mengambil keputusan karena harus melakukan konsolidasi organisasi.
Untuk mengambil keputusan tersebut, Anuar Shah, bertindak sangat hati-hati dengan pertimbangan banyaknya kepentingan para senior dan sesepuh Pemuda Pancasila
terhadap calon gubernur yang akan didukung Pemuda Pancasila. “Saya baru setahun menjabat Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
Musda musyawarah daerah yang lalu kan sangat ketat. Banyak orang-orang yang tidak menyangka saya bisa jadi ketua PP di sini. Untuk pilgub pemilihan
gubernur ini, kita cuma lihat potensi calon yang menang dan para tokoh yang kami hormati sebagai senior dan sesepuh PP. Lain dari itu, gak ada itu. Mau
apa mereka dengan PP.”
15
Selain mendengar pendapat dan keinginan senior, langkah lain yang dilakukan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara adalah mencermati penjaringan yang
dilakukan oleh partai politik di Sumatera Utara. Langkah ini sangat penting karena partai politik sebagai lembaga yang berhak mengusulkan calon gubernur ke KPU.
Dukungan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara akan berguna jika calon yang mereka usung adalah calon yang juga diusulkan oleh partai politik. Langkah awal
adalah berdiskusi tentang calon gubernur dengan Darwin Nasution, Ketua MPW Partai Patriot Pancasila Provinsi Sumatera Utara, yang telah melakukan serangkaian upaya
untuk membuka komunikasi politik dengan partai politik yang memperoleh suara pada Pemilu 2004 namun tidak memiliki kursi di DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Serangkaian upaya penjaringan calon gubernur yang akan didukung Pemuda Pancasila ternyata mendapat perhatian dari tim pemenangan dan calon gubernur.
Selain Syamsul Arifin, calon gubernur lainnya yang ingin mendapat dukungan dari Pemuda Pancasila adalah Ali Umri, Tri Tamtomo, dan Chairuman Harahap. Dasar
utama yang menjadi pertimbangan calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara untuk mendapatkan dukungan Pemuda Pancasila adalah memperkuat basis pengamanan di
15
Wawancara dengan Anuar Shah Aweng, 17 Oktober 2011 di kantor MPW PP Sumatera Utara pukul 13.55 Wib.
Universitas Indonesia
wilayah-wilayah tertentu yang menjadi daerah binaan Pemuda Pancasila. Selain itu, struktur organisasi Pemuda Pancasila yang tersebar di hampir seluruh kabupaten
hingga desa di Provinsi Sumatera Utara. Faktor lain yang sangat mempengaruhi adalah saat itu, senior Pemuda Pancasila memiliki potensi dana yang bisa digunakan untuk
kegiatan tim pemenangan di antaranya adalah Anif Shah dan Maherban Shah. Tim pemenangan Ali Umri menyatakan bahwa dukungan Pemuda Pancasila diperlukan
untuk memperkuat basis pengamanan. “…sebenarnya kami merasa dilema meminta dukungan dari Pemuda Pancasila.
Kesan PP di mata masyarakat juga tidak baik, tapi di beberapa tempat mereka ditakuti masyarakat, misalnya di daerah Sukaramai, Japaris, dan tempat lain di
Medan, anggota PP itu kuat menggertak, ngancam. Yang seperti itu kita butuh juga, biar suara kita paling tidak terjaga, tidak dicurangi.”
16
Tim pemenangan Ali Umri mendekati salah seorang tokoh di Sumatera Utara yang dikenal memiliki hubungan kerabat dengan Ketua MPW Pemuda Pancasila.
Tokoh itu pun sudah menyampaikan kepada Anuar Shah, agar Pemuda Pancasila memberikan dukungn kepada Ali Umri dalam pemilihan gubernur. Permintaan itu
juga disampaikan dengan perjanjian akan memberikan sejumlah dana untuk kegiatan pemenangan. Selain Ali Umri, dukungan dari Pemuda Pancasila juga diperlukan oleh
tim pemenangan Tri Tamtomo. Melalui alasan yang sama, tim pemenangan Tri Tamtomo merasa penting untuk mendapatkan dukungan dari Pemuda Pancasila.
“….pada waktu pemilihan gubernur, tim kita memang mendekati Pemuda Pancasila melalui bang Kodrat Shah. Dukungan itu mau kita dapat karena PP
ini punya basis massa di Sumut. Orang-orang PP bisa kita gunakan untuk pengamanan pada waktu kampanye maupun di TPS. Mereka tidak banyak
digunakan untuk kegiatan strategis tapi hanya untuk pengamanan. Hanya untuk itu, yang lain tidak.”
17
Salah seorang kerabat dari Anuar Shah, juga mendekati Pemuda Pancasila mendukung Abdul Wahab Dalimunthe sebagai calon gubernur. Maherban Shah
16
Dikutip dari obrolan penulis dengan AM, salah seorang tim sukses Ali Umri, 12 Desember 2011 di Medan.
17
Wawancara dengan JP, tim sukses Tri Tamtomo, tanggal 18 Desember 2011, pukul 22.30, di Medan. Kodrat Shah adalah senior di Pemuda Pancasila dan kakak kandung Anuar Shah Ketua MPW Pemuda
Pancasila Sumatera Utara
Universitas Indonesia
mencoba meyakinkan pengurus Pemuda Pancasila agar mendukung kandidat yang diyakininya memiliki peluang menang lebih besar ketimbang calon lainnya.
Pertimbangan yang disampaikan Maherban Shah kepada Anuar Shah terkait dengan pengalaman Wahab Dalimunthe sebagai pejabat pemerintah di Sumatera Utara dan
didukung oleh Partai Demokrat partainya pemerintah sehingga memudahkan untuk menggerakkan potensi di birokrasi karena pengalaman Wahab Dalimunthe.
“Kita, sebagai tim pemenangan, memang ada upaya untuk mendekati Pemuda Pancasila, minta dukungan mereka. Tapi itu semua dilakukan oleh Pak Wahab
melalui bang Kemek Maherban Shah. Kami tidak tau cara mendekatinya. PP ini kita juga butuh untuk pengamana suara di hari H nanti. Orang itu PP bisa
perintahkan anggotanya untuk cari suara. Kadang-kadang, anggotanya juga menghalalkan segala cara untuk ngikuti perintah ketuanya.”
18
Anggota Pemuda Pancasila memiliki loyalitas untuk melaksanakan perintah dari pimpinan organisasi. Basis organisasi Pemuda Pancasila berada di tingkat
rantingkelurahan dan anak rantinglingkungan. Setiap ketua ranting atau anak ranting Pemuda Pancasila dipilih karena memiliki fisik yang kuat dan ditakuti oleh
masyarakat di lokasi tersebut. Kegiatan mereka sehari-hari adalah mengumpulkan anak-anak muda dalam usia 15-30 tahun yang tidak memiliki pekerjaan tetap untuk
dipekerjakan sebagai penjaga parkir, mengawasi perumahan atau pertokoan, dan pekerjaan tidak tetap lainnya. Pekerjaan itu memberikan mereka penghasilan yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Oleh karena itu, mereka selalu patuh jika ada perintah dari Ketua Pemuda Pancasila di wilayah mereka tersebut.
Potensi anggota yang dimiliki Pemuda Pancasila itu dinilai, bagi para bakal calon gubernur, dapat dimobilisasi untuk meraih suara di wilayahnya masing-masing.
Kecenderungan kecurangan dalam pemilihan dapat dilakukan bagi tim pemenangan di TPS, seperti penggelembungan suara, mengurangi jumlah suara dan menambahkan
suara salah satu calon. Anggota Pemuda Pancasila memiliki keberanian untuk menjaga, mengawasi dan bahkan melakukan kecurangan di TPS. Keberanian yang
dimiliki oleh anggota Pemuda Pancasila tersebut yang menjadi pertimbangan bagi para calon agar didukung oleh Pemuda Pancasila.
18
Wawacara dengan TP, tim sukses Abdul Wahab Dalimunthe, tanggal 21 Desember 2011, pukul 19.30 Wib, di Medan.
Universitas Indonesia
Proses penjaringan yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila hanya dilakukan oleh Ketua MPW Pemuda Pancasila dan orang-orang kepercayaannya. Keinginan para
senior yang mendukung Anuar Shah dalam pemilihan Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, harus menjadi perhatiannya. Para senior itu adalah kakak kandungnya
yang memberikan dukungan materil dan moril bukan hanya pada saat musyawarah tetapi ketika menjalankan kegiatan organisasi. Seluruh tokoh Pemuda Pancasila
mengetahui bahwa keluarga Shah memiliki pengaruh kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Setelah keinginan para senior yang disebutkan itu sudah
didengarkan oleh Anuar Shah, langkah selanjutnya adalah mendiskusikan dengan orang-orang kepercayaannya tentang permintaan para senior tersebut.
Tidak ada bentuk baku atau tata cara penjaringan calon gubernur yang akan didukung Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Proses penjaringan hanya dilakukan agar
memperkecil perselisihan para senior Pemuda Pancasila yang berkepentingan dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan pengurus Pemuda Pancasila
baik di tingkat provinsi hingga kabupatenkota akan mengikuti keputusan yang diambil oleh pengurus MPW Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara.
3.2. Kontestasi Calon Gubernur dan Wagub Provinsi Sumatera Utara