Universitas Indonesia
Kabar  mengenai  munculnya  kerusuhan  dalam  musyawarah  tersebut  tidak terjadi,  meskipun  terdapat  insiden  kecil  seperti  perkelahian  di  luar  ruangan
musyawarah.  Pendukung  Donald  Sidabalok  yang  melakukan  aksi  demonstrasi  di luar  ruangan  musyawarah  harus  berhadapan  dengan  personil  kepolisian  dan  TNI
yang telah mengenakan seragam satgas Pemuda Pancasila. Para pendukung Donald Sidabalok  dan  kelompok  yang  merasa  tidak  senang  dengan  suasana  musyawarah
saat  itu  pun  kemudian  berlarian.  Sedangkan,  suasana  di  dalam  ruangan musyawarah  berlangsung  sangat  dinamis.  Banyak  dari  peserta  musyawarah  yang
memberikan  kritik  dan  mengoreksi  kepengurusan  Pemuda  Pancasila  terkait  cara kerja  pimpinan.  Pendapat  itu  kemudian  selalu  direspons  oleh  peserta  yang  lain
dengan  cara  yang  keras  seperti  membanting  meja  dan  dengan  suara  yang  keras. Musyawarah  memilih  Anuar  Shah  sebagai  ketua  Majelis  Pimpinan  Wilayah
Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara. Dengan  terpilihnya  Anuar  Shah  dalam  Musyawarah  Wilayah  Pemuda
Pancasila  Provinsi  Sumatera  Utara  ke  XI  menunjukkan  bahwa  keluarga  Shah dengan  jaringan  yang  dimiliki  masih  sangat  berpengaruh  di  Pemuda  Pancasila.
Banyak  kalangan  yang  menilai  bahwa  keluarga  Shah  khususnya  Anif  Shah  dan Ajib  Shah  menggunakan  Pemuda  Pancasila  sebagai  bagian  dari  upayanya  untuk
memberikan  dukungan  kepada  bisnis  yang  sedang  dijalaninya.  Sebagian menganggap  bahwa  tidak  ada  tindakan  yang  salah  dilakukan  oleh  keluarga  Shah
berkaitan  dengan  aktivitasnya  di  Pemuda  Pancasila  karena  mereka  juga  memiliki kontribusi yang tidak kecil terhadap pengembangan organisasi. Keberhasilan bisnis
keluarga  Shah  merupakan  upaya  yang  telah  dilakukannya  sendiri  dan  tidak berkaitan  secara  langsung  dengan  Pemuda  Pancasila  meskipun  terkadang  mereka
membutuhkan  kekuatan  organisasi  untuk  menjaga  keberlangsungan  bidang  usaha mereka.  Beberapa  narasumber  menjelaskan  yang  terjadi  saat  ini  adalah  perubahan
gaya kepemimpinan yang relatif mengganggu independensi Pemuda Pancasila dari cita-cita idealisme saat organisasi pemuda ini didirikan.
2.4. Menguatnya Kepentingan Bisnis di Pemuda Pancasila Sumatera Utara
Setiap  berlangsungnya  musyawarah  yang  akan  memilih  pucuk  pimpinan Pemuda Pancasila di Sumatera Utara selalu saja muncul kelompok pendukung yang
berbeda.  Tidak  pula  dapat  dipungkiri  bahwa  di  antara  kelompok  tersebut  selalu
Universitas Indonesia
menggunakan  kekuatan  Pemuda  Pancasila  untuk  kepentingan  tertentu  seperti kepentingan  bisnis.  Kepentingan  bisnis  sering  menjadi  pemicu  terbelahnya
kekuatan  Pemuda  Pancasila.  Banyak  kelompok  yang  berkepentingan  dengan Pemuda  Pancasila  untuk  memperoleh  keuntungan  ekonomi  dari  usaha  yang
dijalankan  terutama  yang  berkaitan  dengan  anggaran  pemerintah  atau  pemberian izin  mengelola  satu  kawasan  tertentu.  Ada  yang  bersifat  pribadi,  kelompok,  dan
unit usaha yang dikelola oleh Pemuda Pancasila sendiri. Sebagian  pengurus  Pemuda  Pancasila  berprofesi  sebagai  kontraktor  dan
pemborong  yang  sangat  tergantung  dari  anggaran  pemerintah  untuk  menjalankan usahanya.  Usaha-usaha  pribadi  pengurus  Pemuda  Pancasila  itu,  secara  tidak
langsung,  diperoleh  dari  upayanya  melakukan  lobi  terhadap  kepala  daerah  untuk memperoleh  pekerjaan  yang  bersumber  dari  APBN  dan  APBD.  Sebagian
keuntungan dari pekerjaan itu mereka sumbangkan untuk menanggulangi kegiatan organisasi  atau  biaya  yang  diperlukan  anggota  Pemuda  Pancasila  seperti  bantuan
kemalangan,  selamatan,  dan  bahkan  uang  saku  anggota.  Mereka  yang  berprofesi sebagai kontraktor di pengurus Pemuda Pancasila cukup banyak sehingga pengurus
wilayah  harus  mengatur  pembagian  pekerjaan,  yang  diberikan  oleh  kepala  daerah di wilayah Sumatera Utara, secara proporsional.
Di  samping  para  pengurus,  secara  kelembagaan,  Pemuda  Pancasila  juga memiliki unit usaha seperti pengelolaan perparkiran dan jasa keamanan. Unit usaha
jasa pengelolaan
perparkiran selalu
bekerja sama
dengan pemerintah
kabupatenkota  untuk  mendapatkan  pekerjaan  jasa  perpakiran  tersebut.  Di  Kota Medan  misalnya,  Badan  Pengelolaan  Perparkiran  BPP  bekerja  sama  dengan
perusahaan  jasa  perparkiran  untuk  mengelola  wilayah  kerja  yang  meliputi  areal kota  Medan.  Tidak  banyak  perusahaan  yang  mengikuti  tender  pengelolaan  parkir
mampu  memberikan  jaminan  keamanan  tanpa  melibatkan  organisasi  pemuda.
43
Begitu  juga  dengan  layanan  jasa  keamanan  yang  diperlukan  perusahaan  swasta seperti  pabrik,  pergudangan,  pertokoan,  dan  lain-lain.  Pemuda  Pancasila  melalui
unit  usaha  itu  mengerahkan  anggotanya  untuk  bekerja  memberikan  jasa pengamanan  tersebut.  Usaha-usaha  tersebut  juga  bekerjasama  dengan  aparat
kepolisian  seperti  pengadaan  satuan  pengamanan  satpam.  Sebagian  pendapatan
43
Wawancara  melalui  telepon  dengan  Mustafa  Sutan  Nasution,  Kepala  Badan  Pengelola  Perparkiran Kota Medan, 25 Nopember 2011, pukul 10.00 Wib.
Universitas Indonesia
dari  usaha  itu  disisihkan  untuk  keperluan  aktivitas  organisasi  setelah  masing- masing anggota mendapatkan penghasilan dari bagian pekerjaan yang dilakukan.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh individu sebagai kader Pemuda Pancasila untuk  mendapatkan  keuntungan  ekonomi,  tidak  begitu  dipersoalkan  oleh  para
senior,  selama  tidak  mendominasi.
44
Dominasi  terjadi  jika  ada  individu  atau kelompok yang hendak menguasai Pemuda Pancasila dengan maksud memperoleh
keuntungan  politik  dan  ekonomi  secara  sepihak.  Keuntungan  politik  berupa intervensi  kepada  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  terhadap
keputusan  atau  kebijakan  strategis  organisasi.  Sedangkan  keuntungan  ekonomi berkaitan  dengan  manfaat  ekonomi  yang  diperoleh  akibat  dari  keputusan  atau
kebijakan strategis tersebut. Kondisi  yang  disebutkan  di  atas  itu  selalu  menjadi  pembicaraan  serius  di
kalangan  Pemuda  Pancasila  begitu  juga  pihak  eksternal.  Kelompok  yang  selalu disebut-sebut memperoleh keuntungan politik dan ekonomi dari Pemuda Pancasila
Sumatera  Utara  adalah  keluarga  Shah.
45
Anif  Shah  yang  memiliki  binis perkebunan,  pertanian,  dan  perumahan  berkepentingan  untuk  memiliki  dan
mengelola  lahan  di  daerah  Sumatera  Utara  seperti  Kabupaten  Langkat,  Deli Serdang,  Madina,  Tapanuli  Selatan,  dan  lain  sebagainya.  Pemilk  perusahaan  Grup
Anugerah  Langkat  Makmur  Alam  itu  adalah  figur  yang  tidak  asing  lagi  di kalangan  pendiri  Pemuda  Pancasila  sejak  Effendi  Nasution  menjadi  Ketua  MPW
Pemuda Pancasila Sumatera Utara pada tahun 1970-an. Bagi  Anif  Shah  sendiri,  bisnis  pertanian,  perkebunan,  dan  perumahan
memerlukan  lahan  sebagai  sumber  utama  dalam  menggerakkan  roda  usahanya.
44
Para  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  memiliki  perusahaan  kontraktor  atau  penyedia  jasa  yang sangat  bergantung  dari  proyek  pemerintah  daerah.  Sebagai  pengurus  Pemuda  Pancasila,  tidak  begitu
sulit  bagi  mereka  untuk  mendapatkan  proyek  pemerintah.  Data  tentang  perusahaan  yang  selalu digunakan  oleh  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  dalam  mengerjakan  proyek  pemerintah  ada  pada
penulis.
45
Disebut  keluarga  Shah  karena  mereka  memiliki  postur  tubuh  yang  mirip  keturunan  Afganistan  dan saat  ini  dipandang  sebagai  keluarga  terhormat  di  Sumatera  Utara.  Saudara  paling  tua,  Anif  Shah,
dikenal  sebagai  pengusaha  sukses sekaligus  pemilik  Grup  Anugerah  Langkat  Makmur  Alam  yang
bisnisnya  mencakup  bidang  perkebunan  dan  pabrik  kelapa  sawit,  properti,  kompos,  SPBU,  sarang burung walet, dan lain-lain. Anif dan keluarganya juga aktif di berbagai kegiatan sosial k
emasyarakatan di Sumatera Utara. Pada awal-awal memulai usahanya, H. Anif, dikenal sebagai pengusaha yang sering
berurusan  dengan  pembebasan  lahan  untuk  usaha  perkebunan,  pertanian,  dan  perumah an.  Sedangkan
saudara kandungnya seperti Rahmat Shah menjabat sebagai anggota DPDRI Periode 2009-2014, Ajib Shah tokoh PP, politisi Partai Golkar, dan anggota DPRDSU 2009-2014, Maherban Shah pengusaha
pertambangan dan pendiri Masyarakat Pancasila IndonesiaMPI, Anwar Shah kader Pemuda Pancasila dan menjabat sebagai Ketua Wilayah Propinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
Sementara,  banyak  lahan-lahan  perkebunan  yang  masih  bermasalah  sejak pemerintahan kolonial hingga saat ini. Persoalan tanah di Sumatera Utara menjadi
salah satu isu yang harus dituntaskan oleh pemerintah daerah, badan usaha negara, dan  instansi  lain  yang  terkait.
46
Untuk  dapat  menguasai  lahan-lahan  yang  masih bermasalah diperlukan pendekatan kepada pemilik kekuasaan dan mobilisasi massa
yang  besar.  Kekuatan  hukum  dalam  penguasaan  lahan  relatif  bisa  diselesaikan dengan cara kekerasan jika lahan yang sedang bermasalah tersebut dikuasai dengan
cara  dijaga  oleh  para  preman.
47
Untuk  penguasaan  lahan  itulah,  Anif  Shah,  sangat berkepentingan  dengan  massa  yang  dimiliki  oleh  Pemuda  Pancasila  agar  menjaga
lahan-lahan  yang  akan  dikelola  perusahaannya.  Selain  itu,  melalui  Pemuda Pancasila,  lebih  mudah  meminta  perlindungan  aparat  keamanan  untuk  menguasai
lahan yang diperlukan. Menggerakkan massa untuk menguasai lahan-lahan yang sedang bermasalah
kepemilikannya,  membutuhkan  kekuatan  tersendiri.  Massa  itu  bisa  didatangkan dari  sekitar  wilayah  lahan  yang  akan  dikelola.  Namun,  tidak  semua  jenis  massa
yang  bisa  ditugaskan  untuk  menjaga  lahan  yang  ingin  dimiliki.  Massa  itu  harus berani  melakukan  perlawanan  termasuk  kepada  aparat  hukum,  mengintimidasi,
menjaga,  bahkan  melukai  ketika  terjadi  pertikaian  di  lahan  tersebut.  Massa  yang bertipe  seperti  itu  dimiliki  oleh  Pemuda  Pancasila  dengan  cara  memberikan
pekerjaan  atau  uang  setiap  hari  untuk  kebutuhan  hidupnya.  Agar  memudahkan memobilisasi  massa  anggota  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara,  maka  tindakan
untuk merebut pimpinan Pemuda Pancasila menjadi sangat penting.
48
Hubungan  yang  sangat  intens  antara  Anif  dengan  pengurus  Pemuda Pancasila  Sumatera  Utara  terjadi  saat  Marzuki  terpilih  sebagi  ketua  pada  tahun
1984. Ketika itulah suasana keorganisasian menjadi lebih modern. Secara ekonomi kemampuan  organisasi  berkembang  lebih  baik,  rapat-rapat  pun  selalu
diselenggarakan di hotel berbintang. Jaringan ke para politisi, birokrat, dan kepala
46
Syarifuddin Kalo. 2004. “Perbedaan Persepsi Mengenai Penguasaan Tanah dan Akibatnya Terhadap
Masyarakat Petani di Sumatera Timur: Pada Masa Kolonial Yang Berlanjut Pada Masa Kemerdekaan, Orde  Baru  dan  Reformasi”.  Makalah.  Program  Studi  Hukum  Pidana  Fakultas  Hukum  Universitas
Sumatera Utara. hal 1-4.
47
Syafruddin  Kalo.  2003.  “Masyarakat  dan  Perkebunan:  Studi  Mengenai  Sengketa  Pertanahan  Antara Masyarakat  Versus  PTPN  II  di  Sumatera  Utara”.  Desertasi.  Medan:  Pogram  Pascasarjana  Universitas
Sumatera Utara. hal. 7-8.
48
Wawancara dengan Nazaruddin Sihombing, Ketua FKPPI Sumatera Utara, 13 November 2011, Pukul 12.30 Wib, di Hotel Candi Medan.
Universitas Indonesia
daerah  semakin  luas  dan  kegiatan  konsolidasi  organisasi  hingga  tingkat  ranting atau  kelurahan  dan  desa  berjalan  dengan  baik.  Tidak  dapat  dipungkiri,  ada  tokoh
Pemuda  Pancasila  menyatakan  bahwa  kontribusi  Anif  Shah  sangat  membantu kelancaran  konsolidasi  organisasi  baik  internal  maupun  eksternal.  Untuk  hal  ini
mereka  menyebut  ada  investasi  Anif  Shah  di  Pemuda  Pancasila.  Kedekatannya dengan  Marzuki,  pada  saat  menjabat  ketua  wilayah  Pemuda  Pancasila,  membuat
Anif  Shah  lebih  leluasa  berdiskusi  dan  menjalin  relasi  yang  saling  memberi manfaat.  Namun,  bukan  tidak  mungkin  investasi  itu  juga  akan  menghasilkan
keuntungan yang diharapkan oleh Anif Shah sendiri. Salah  satu  alasan  Anif  Shah  menempatkan  orang-orangnya  di  Pemuda
Pancasila adalah agar lebih mudah meminta bantuan pengamanan dari bisnis yang dikelolanya. Bisnis Anif Shah mulai berkembang pesat awal 1980-an, di antaranya
adalah  perkebunan  sawit  di  Kabupaten  Langkat,  Madina,  dan  Deli  Serdang, perumahan  di  Cemara  Asri  yang  lokasinya  berbatasan  antara  kota  Medan  dengan
Deli  Serdang,  serta  usaha  ternak  burung  wallet  di  Kabupaten  Madina.  Saat  ini bisnis  tersebut  telah  berjalan  dan  berkembang  terus  menerus  pada  bidang  lainnya
seperti  pembuatan  kompos,  SPBU,  dan  lain  sebagainya.  Dikelola  oleh  keluarga sendiri  dengan  perkiraan  omset  puluhan  milyar  rupiah  setiap  bulannya,
mengharuskan Anif Shah juga menyisihkan keuntungan perusahaan untuk kegiatan sosial seperti bantuan kepada masyarakat miskin, memberikan beasiswa, membantu
pembangunan gendung-gedung kampus di Sumatera Utara, dan lain-lainnya. Hampir  semua  keluarga  Shah  berprofesi  sebagai  pengusaha,  meskipun  ada
yang  tertarik  menjadi  politisi  seperti  Rahmat  Shah  dan  Ajib  Shah.  Rahmat  Shah memilih  untuk  tidak  menjadi  pengurus  partai  politik  namun  sangat  akrab  dengan
pimpinan partai politik baik di provinsi maupun di pusat. Karena pergaulannya itu, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik  Indonesia DPD-
RI  pada  Pemilu  2009.  Sementara  adik  kandungnya,  Ajib  Shah,  lebih  memilih profesi  sebagai  politisi  di  Partai  Golkar.  Untuk  urusan-urusan  yang  berkaitan
dengan  politik,  Anif  Shah,  lebih  percaya  kepada  Ajib  Shah  ketimbang  saudara kandungnya  yang  lain.  Meskipun  sulit  membuktikan  adanya  pengaruh  atau
intervensi Anif Shah  kepada pengurus Pemuda Pancasila di Sumatera Utara untuk kepentingan bisnisnya, namun keadaan itu menjadi pembicaraan hangat dan serius
Universitas Indonesia
di  kalangan  internal dan  eksternal Pemuda  Pancasila.
49
Terpilihnya  Ajib  Shah dan Anif  Shah  sebagai  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  menegaskan
adanya pengaruh tersebut. Pengaruh  yang  dimiliki  oleh  Anif  Shah  dan  keluarganya  di  Pemuda
Pancasila  Sumatera  Utara  memberikan  tafsiran  tersendiri  di  internal  Pemuda Pancasila.  Pelaksanaan  musyawarah  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  yang
diselenggarakan  di  daerah  tertentu  mengindikasikan  adanya  campur  tangan keluarga  Shah  untuk  menentukan  ketua  terpilih.  Hampir  seluruh  tokoh  Sumatera
Utara  menyatakan  bahwa  kalau  membicarakan,  menganalisa  dan  menyimpulkan Pemuda  Pancasila  di  Sumatera  Utara,  saat  ini,  tidak  terlepas  dari  keluarga  Shah.
Sebagian  besar  tokoh  menyatakan  tidak  menjadi  masalah  jika  ada  pengaruh keluarga  Shah  di  Pemuda  Pancasila  karena  sama-sama  saling  menguntungkan.
Sebagian  kecil  menyatakan  tidak  sependapat  atas  kondisi  itu  karena  akan mengganggu independensi organisasi Pemuda Pancasila dan tentu ada keuntungan
ekonomi yang tidak seimbang akibat pengaruh itu. Perbedaan  pendapat  tersebut  sering  selalu  menimbulkan  keributan  di
internal  Pemuda  Pancasila.  Beberapa  tokoh  Pemuda  Pancasila  seperti  Amran  YS, Rajab  Napolis  Tanjung,  Rudi  Hartawan  Tampubolon,  dan  lain  sebagainya  merasa
dominasi  keluarga  Shah  terhadap  Pemuda  Pancasila  dilakukan  karena  motif ekonomi.  Keadaan  ini  tentu  akan  mengaburkan  independensi  organisasi  dan  lebih
mengutamakan  kepentingan  kelompok  tertentu.  Mereka  memprotes  gaya kepemimpinan  ketua  wilayah  Pemuda  Pancasila  yang  harus  mengikuti  selera
keluarga  Shah.  Mereka  kemudian  membentuk  Pemuda  Pancasila  1959  untuk menandingi  kepengurusan  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  yang  telah
didominasi kepentingan tertentu.
50
Sementara,  sebagian  besar  tokoh  dan  senior  Pemuda  Pancasila  menyatakan kontribusi  keluarga  Shah  khususnya  Anif  Shah  terhadap  pengembangan  Pemuda
49
Saat  wawancara  dengan  beberapa  tokoh  Pemuda  Pancasila  seperti  Yan  Paruhum  Lubis  Ucok Majestik,  Amir  Siahaan,  Amran  YS,  dan  Syamsul  Arifin,  terucap  bahwa  pengaruh  keluarga  Shah
kepada  pengurus  Pemuda  Pancasila  terus  berlangsung  terutama  untuk  kepentingan  bisnis  Anif  Shah. Beberapa  senior  Pemuda  Pancasila  menyatakan  tidak  menjadi  masalah  karena  kontribusi  Anif  Shah
kepada  PP  juga  cukup  besar,  namun  sebagian  tokoh  PP  merasa  bahwa  intervensi  itu  tidak  bisa dibenarkan.
50
Pembentukan Pemuda Pancasila 1959 yang diprakarsai oleh kader Pemuda Pancasila seperti Amran YS,  Rudi  Hartawan  Tampubolon,  dan  lain-lainnya  mendapat  perlawan  dari  MPW  Pemuda  Pancasila
Sumatera  Utara  pimpinan  Anuar  Shah.  Bentrokan  pun  terjadi  di  antara  kedua  anggota  organisasi tersebut ketika deklarasi PP 1959 dilangsungkan di Kota Medan pada tahun 2011.
Universitas Indonesia
Pancasila  cukup  banyak.  Perhatiannya  untuk  aktivitas  organisasi  cukup  besar meskipun  ada  keuntungan  ekonomi  yang  diperolehnya  secara  tidak  langsung.
Kondisi  ini  wajar  saja  dilakukan  oleh  keluarga  Shah  karena  mereka  memiliki kaitan sejarah yang tidak terlupakan antara pendiri Pemuda Pancasila dengan Anif
Shah.  Meskipun  Anif  Shah  bukanlah  pendiri  Pemuda  Pancasila,  namun interaksinya  dengan  para  sesepuh  Pemuda  Pancasila  cukup  baik  sebut  saja  seperti
Effendi Nasution, Yan Paruhum Lubis, Marzuki, dan lain sebagainya. Ini juga yang membuat  keberadaan  Anif  Shah  dan  adik-adiknya  di  Pemuda  Pancasila
diperhitungkan dalam setiap kegiatan Pemuda Pancasila.
2.5. Konfigurasi Politik Hasil Pemilu 2004 di Provinsi Sumatera Utara