Universitas Indonesia
kehendaki.  Salah  seorang  ketua  anak  cabang  Pemuda  Pancasila  Kota  Medan menjelaskan  suasana  pada  waktu  memberikan  dukungan  Syamsul  Arifin  sebagai
berikut. “Kami bang, kalau sudah kami bilang pilih, orang itu juga tidak mau milih, ya
lihat saja nanti. Ini perintah ketua bang, gak berani kami melawannya. Kalau di tempat  kami  tidak  menang  Syampurno,  bisa  gawat  kami  bang  sama  ketua.
Makanya  berdiri  aja  di  rumahnya,  apalagi  kita  tahu  dia  tim  sukses  calon  lain, kita datangi dia. Kau mau apa, apa maksud kau nyuruh-nyuruh orang pilih yang
kau mau. Udah gila kau ya…”.
7
Penjelasan  yang  disampaikan  oleh  narasumber  tersebut  membenarkan  adanya intimidasi  berupa  ancaman  kepada  orang  lain  yang  tidak  mengikuti  kehendaknya.
Penggunaan intimidasi yang dilakukan anggota Pemuda Pancasila di tingkat lingkungan adalah  mempengaruhi  pemilih  yang  belum  menentukan  pilihannya  dan  para  pemilih
yang  telah  memiliki  pilihan  dalam  pemilihan  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara.  Jika tidak  memilih  Syamsul  Arifin  dalam  pemilihan  gubernur  maka  para  pemilih  akan
menerima  sanksi  berupa  kekerasan  fisik  seperti  pemukulan,  melempari  rumah,  dan melukai fisik para pemilih tersebut. Tindakan itu dilakukan secara terus menerus sejak
diterbitkannya  surat  instruksi  kepada  seluruh  anggota  Pemuda  Pancasila  untuk memenangkan Syamsul Arifin dalam pemilihan gubernur.
4.2. Pelaksanaan Kampanye Pemuda Pancasila dalam Pemilihan Gubernur
Darwin  Nasution  sebagai  ketua  tim  sukses  Syampurno,  memiliki  kewenangan untuk  mengatur  segala  aktivitas  yang  dilakukan  semua  kelompok  pendukung
Syampurno  yang  telah  bergabung.  Sedangkan  posisi  Darwin  yang  menjabat  sebagai Ketua  MPW  Partai  Patriot  Sumatera  Utara  dan  Sekretaris  MPW  Pemuda  Pancasila
memberikannya  kekuasaan  untuk  mengontrol  kegiatan  pemenangan  calon  gubernur yang  dilakukan  Pemuda  Pancasila.  Kepentingan  Darwin  untuk  melakukan  itu  lebih
disebabkan  karena  adanya  perbedaan  pendapat  antara  pimpinan  MPW  Pemuda Pancasila Sumatera Utara dengan Syamsul Arifin terkait soal dukungan dan pendanaan.
7
Wawancara  dengan  AF,  Ketua  Pimpinan  Anak  Cabang  PAC  Medan  Area,  tanggal  13  Januari  2012, pukul 19.30 Wib, di Medan.
Universitas Indonesia
Tidak sesuainya antara permintaan dengan jumlah dana yang diberikan Syamsul Arifin kepada Anuar Shah menyebabkan Darwin Nasution harus menyusun strategi lain
untuk  menggerakkan  potensi  Pemuda  Pancasila.  Darwin  Nasution  memperoleh informasi dari banyak ketua cabang Partai Patriot Pancasila yang tersebar di kabupaten
dan  kota  wilayah  Sumatera  Utara  tentang  tidak  maksimalnya  mobilisasi  massa  yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila. Setiap ada kegiatan yang terkait dengan pemenangan
Syampurno, pimpinan wilayah Pemuda Pancasila punya perintah lain yaitu untuk tidak terlalu  banyak  menghadirkan  anggota  organisasi.  Informasi  tersebut  selalu  diterima
Darwin Nasution dari hampir seluruh pimpinan cabang Partai Patriot Pancasila Provinsi Sumatera  Utara.  Mencermati  informasi  itu,  Darwin  pun  melakukan  konfirmasi  dengan
mendatangi beberapa cabang Partai Patriot Pancasila untuk memastikan kebenarannya. Setelah  Darwin  memperoleh  kebenaran  informasi  tersebut,  langkah  yang
ditempuh  Darwin  adalah  menghubungi  ketua  Partai  Patriot  Pancasila  yang  juga menjabat sebagai ketua Pemuda Pancasila di daerah untuk mendukung secara maksimal
semua  kegiatan  pemenangan  Syampurno.  Untuk  daerah-daerah  tersebut,  Darwin menggerakkan anggota Pemuda Pancasila melalui pimpinan Partai Patriot Pancasila di
kabupaten  dan  kota.  Misalnya  ada  jadwal  kegiatan  Syamsul  Arifin  di  daerah  seperti pertemuan  tokoh  lokal  atau  kampanye,  Darwin  Nasution,  menghubungi  ketua  cabang
Partai  Patriot  di  daerah  itu  agar  mengumpulkan  anggota  Pemuda  Pancasila  dengan menggunakan seragam lengkap untuk hadir dalam pertemuan itu. Darwin pun kemudian
memberikan  sejumlah  dana  yang  dibutuhkan  untuk  menggerakkan  anggota  Pemuda Pancasila  jika  pimpinan  cabang  memerlukan  dana  tambahan.  Perintah  Darwin  itu
dilakukan  oleh  semua  pimpinan  cabang  Partai  Patriot  Pancasila  karena  Pemuda Pancasila  telah  mendeklarasikan  dukungannya  kepada  Syamsul  Arifin  sebagai  calon
gubernur. Selain  mobilisasi  anggota  Pemuda  Pancasila,  Darwin  Nasution  juga  langsung
memerintahkan  ketua  cabang  Partai  Patriot  Pancasila  untuk  memberikan  nama-nama anggota yang ditugaskan sebagai saksi dengan menggunakan atribut Pemuda Pancasila.
Penyebaran  alat  peraga  kampanye  Syampurno  di  daerah-daerah  juga  dibantu  melalui pimpinan  cabang  Partai  Patriot  Pancasila  dan  Pemuda  Pancasila.  Darwin  mengambil
alih  perintah  berupa  instruksi  kepada  pimpinan  cabang  Partai  Patriot  Pancasila  dan Pemuda  Pancasila  tanpa  berkoordinasi  dengan  Anuar  Shah  sebagai  Ketua  MPW
Pemuda Pancasila Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
“….setiap  kegiatan  pemenangan  seperti  pertemuan  warga  dan  tokoh  atau kampanye  saya  arahkan  Pemuda  Pancasila  dalam  pakaian,  dalam  atribut,  itu
benar. Datangnya dari mana? Ya…kunci-kunci simpul itu kita buka. Kesalahan Aweng  Anuar  Shah,  dia  terima  uang  itu,  yang  600  juta  rupiah  di  Hotel
Madani…kalau gak diterima baru paten. Dia bisa bilang gak ada kami dukung. Dan  saya  tidak  bisa  pakai  Pemuda  Pancasila  kalau  begitu  ceritanya.  Saya  pasti
mundur,  karena  saya  sudah  bilang  kalau  kalian  mau  dukung  di  luar  Syamsul Arifin dan aku sudah ketua tim pemenangan, aku mundur dari jabatan sekretaris
wilayah Pemuda Pancasila. Itu yang saya tawarkan kemarin…”
8
Tidak begitu sulit bagi Darwin Nasution untuk memberikan perintah organisasi Pemuda  Pancasila  di  tingkat  kabupaten  dan  kota  meskipun  tanpa  persetujuan  ketua
wilayah. Melalui pimpinan Partai Patriot Pancasila itulah Darwin menggerakkan potensi organisasi  Pemuda  Pancasila.  Namun  tidak  semua  pengurus  Pemuda  Pancasila
kabupaten  dan  kota  di  wilayah  Provinsi  Sumatera  Utara  yang  dapat  diperintah  oleh Darwin  Nasution,  salah  satu  di  antaranya  adalah  Kota  Medan.  Darwin  Nasution
mengalami  kesulitan  menggerakkan  anggota  Pemuda  Pancasila  Kota  Medan  melalui ketua  cabangnya.  Rudi  Tampubolon,  Ketua  MPC  Pemuda  Pancasila  sangat  patuh
kepada Anuar Shah dan dia tidak menjabat sebagai ketua Partai Patriot Pancasila Kota Medan.
Menyikapi  situasi  itu,  Darwin  kemudian  menghubungi  tokoh  pemuda  yang dihormati Rudi Tampubolon yaitu Rajamin Sirait
9
untuk mengerahkan anggota Pemuda Pancasila melakukan kegiatan pemenangan Syamsul Arifin. Upaya Darwin Nasution itu
kemudian  mengharuskan  Rudi  Tampubolon  ikut  menggerakkan  anggota  Pemuda Pancasila di Kota Medan untuk mendukung Syamsul Arifin dalam pemilihan gubernur.
Kegiatan  tim  pemenangan  seperti  pertemuan  dengan  warga  dan  tokoh  masyarakat, kampanye, dan penyebaran alat peraga tidak luput dari perhatian Rudi Tampubolon.
Rudi  Tampubolon  menjelaskan  keterlibatannya  mendukung  Syamsul  Arifin bukan karena Anuar Shah atau Darwin Nasution, tetapi karena mengikuti perintah dari
Rajamin  Sirait  sebagai  tokoh  senior  yang  dihormatinya.  Sebagai  junior,  Rudi
8
Wawancara  Darwin  Nasution,  19  Desember  2011,  pukul  14.00  Wib  di  kantor  Perusahaan  Daerah Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
9
Di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, nama RS dikenal sebagai tokoh pemuda yang disegani. Pernah menjadi  pengurus  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  masa  kepemimpinan  Donald  Sidabalok.  Saat  ini
menjabat  sebagai  Ketua  Pemuda  Mitra  Kamtibmas  PMK  Sumut,  Ketua  Harian  FORKI  Sumut,  Wakil Sekretaris DPP Organda dan Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut Periode 2005-2010.
Universitas Indonesia
Tampubolon akan selalu mengikuti perintah senior yang selalu melindungi dalam setiap aktivitas  yang  dilakukannya.  Darwin  Nasution  sangat  paham  tentang  prilaku  tokoh
pemuda  atau  pimpinan  organisasi  pemuda  yang  sering  disebut  sebagai  preman.  Tidak semua  pimpinan  organisasi  pemuda  patuh  dan  taat  kepada  pimpinan  organisasi  di
atasnya.  Kepatuhan  pimpinan  organisasi  pemuda  kepada  seseorang  hanya  bisa  terjadi jika  seseorang,  yang  dihormatinya  itu,  telah  berjasa  memberikannya  kehidupan  yang
layak seperti penghargaan yang hanya didapat dari jabatan. Sepertinya Darwin Nasution memahami benar prilaku para pimpinan organisasi pemuda di Sumatera Utara.
Hal  yang  hampir  sama  juga  terjadi  di  Kota  Binjai,  Zainuddin  Purba
10
disapa Ucok  Zahar,  adalah  ketua  Pemuda  Pancasila  Kota  Binjai.  Tidak  ada  perintah  apapun
dari  Anuar  Shah  kepada  Pemuda  Pancasila  Kota  Binjai  terkait  kegiatan  pemenangan Syampurno.  Darwin  kemudian  menghubungi  Ucok  Zahar  agar  dapat  membantu
menggerakkan  anggota  Pemuda  Pancasila  di  Kota  Binjai  untuk  mendukung  Syamsul Arifin.  Pendekatan  yang  dilakukan  Darwin  kepada  Ucok  Zahar  adalah  mengingatkan
kembali tentang beberapa proyek pemerintah yang diperolehnya selama Syamsul Arifin menjabat  sebagai  Bupati  Langkat.  Darwin  Nasution  tidak  meminta  Ucok  Zahar  untuk
memberikan  bantuan  dana  bagi  tim  pemenangan.  Tetapi,  Darwin  meminta  agar  Ucok Zahar  membantu  mengumpulkan  anggota,  kader,  dan  simpatisan  Pemuda  Pancasila  di
Kota  Binjai  dengan  memakai  atribut  pada  saat  dilaksanakan  kegiatan  pemenangan. Ucok  Zahar  pun  menjelaskan  bahwa  banyak  kegiatan  yang  dilakukannya  bersama
dengan  tokoh  pemuda  lainnya  terutama  anggota  Pemuda  Pancasila  untuk  pemenangan Syamsul  Arifin.  Hal  itu  dilakukannya  karena  secara  pribadi,  Ucok  Zahar,  memiliki
kedekatan  dengan  Syamsul  Arifin  dan  tidak  begitu  senang  dengan  kepemimpinan  Ali Umri  sebagai  Walikota  Binjai  yang  menjadi  kandidat  Gubernur  Provinsi  Sumatera
Utara.
11
Aktivitas pemenangan Syampurno di Kota Binjai untuk memperoleh suara dari Walikota Binjai, Ali Umri sebagai calon gubernur, tidak mudah karena unsur birokrasi
dilibatkan untuk memenangkan Ali Umri. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Ucok Zahar  memberikan  perintah  kepada  anggota  Pemuda  Pancasila  untuk  mengawasi
pegawai  pemerintah  Kota  Binjai  agar  tidak  mengganggu  basis  wilayah  Pemuda
10
Zainuddin  Purba  atau  lebih  akrab  dikenal  sebagai  Ucok  Zahar  adalah  tokoh  pemuda  di  Kabupaten Langkat  dan  wilayah  jirannya  yaitu  Kota  Binjai.  Profesi  utamanya  juga  sebagai  pengusaha  atau
kontraktor di kedua wilayah tersebut. Saat menjabat sebagai Ketua DPC Pemuda Pancasila Kota Binjai, Ucok, terpilih sebagai anggota DPRD Kota Binjai dan Ketua DPD Partai Golongan Karya Kota Binjai.
11
Wawancara dengan Ucok Zahar di Binjai, 27 Oktober 2011 pukul 11.00 Wib.
Universitas Indonesia
Pancasila.
12
Jika  ditemukan,  maka  akan  dilakukan  tindakan  ancaman  pemukulan  dan bahkan penikaman bagi orang-orang yang terlibat dalam pemenangan tersebut.
Perintah  organisasi  kepada  anggota  Pemuda  Pancasila  dilaksanakan  secara bertanggung  jawab  sebagai  bentuk  loyalitas.  Pada  masa  kampanye,  seorang  anggota
Pemuda Pancasila terlibat adu mulut dengan seorang lurah di Binjai Utara. Ketika itu, lurah  tersebut  mengumpulkan  beberapa  tokoh  masyarakat  di  kecamatan  Binjai  Utara
untuk  mengajak  warga  memilih  Ali  Umri.  Pada  pertemuan  itu,  anggota  Pemuda Pancasila  datang  memantau,  dan  berdiri  di  halaman  tempat  pertemuan  itu.  Setelah
pertemuan selesai, lurah dan dua orang warga didatangi oleh anggota Pemuda Pancasila dan diancam akan dipukul serta ditikam senjata tajam jika tidak menghentikan kegiatan
tersebut.  Lurah  dan  dua  warga  itu  merasa  ketakutan  dan  berjanji  akan  menghentikan aktivitas tersebut pada hari-hari berikutnya.
13
Hal yang berbeda juga terjadi di Kabupaten Langkat. Meskipun Syamsul Arifin berasal  dari  Langkat,  tetapi  tidak  berarti  anggota  Pemuda  Pancasila  tidak  menebar
ancaman kepada pemilih di daerah tersebut. Seorang kepala desa di Kecamatan Stabat yang diketahui berpihak kepada Tri Tamtomo didatangi oleh anggota Pemuda Pancasila
agar  meninggalkan  kegiatan  kampanye  untuk  Tri  Tamtomo.
14
Jika  tidak,  maka  desa tersebut akan dibakar. Ancaman pembakaran dilakukan karena desa itu merupakan basis
salah satu partai politik. Kepala desa tersebut tidak dilaporkan kepada Syamsul Arifin, tindakan ancaman hanya dilakukan oleh anggota Pemuda Pancasila untuk menunjukkan
kekuatan dan kesetiaannya kepada pimpinan atau ketua organisasi. Selain Binjai dan Langkat, wilayah Deli Serdang menjadi basis anggota Pemuda
Pancasila  untuk  menjaga  suara  Syampurno.  Kecamatan  Percut  Sei  Tuan  adalah kecamatan  yang  terbesar  jumlah  pemilihnya  yaitu  230.429  pemilih.  Di  kecamatan  itu
pula,  banyak  berdiri  posko  Pemuda  Pancasila  yang  didirikan  untuk  mengawasi  tanah
12
Perhatian khusus anggota Pemuda Pancasila ditujukan kepada para kepala dinas hingga lurah yang aktif berkampanye untuk Ali Umri. Data wilayah yang menjadi basis Pemuda Pancasila di Kota Binjai hanya
disebutkan oleh Ucok Zahar yaitu berada 3 kecamatan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Binjai.
13
Informasi  diperoleh  dari  Cecep,  pengurus  MPC  Pemuda  Pancasila  Kota  Binjai.  Pada  saat  pemilihan gubernur,  Cecep  ditunjuk  Ucok  Zahar  mengawasi  Binjai  Utara.  Di  daerah  tersebut,  Syampurno
memperoleh  kemenangan  sebesar  40.  Wawancara  dengan  Cecep,  di  Binjai,  27  Oktober  2011  pukul 11.45  Wib.  Penulis  tidak  berhasil  mendapatkan  informasi  dari  lurah  dan  dua  warga  yang  diancam  oleh
Cecep.  Tetapi,  penulis  mendengar  pembicaraan  informal  dari  seorang  PNS  di  Kota  Binjai  tentang perlakuan  anggota  Ucok  Zahar  yang  sangat  kasar  kepada  tim  sukses  Ali  Umri  pada  waktu  pemilihan
gubernur.
14
Desa  tersebut  bernama  Gohor  Lama.  Jarak  desa  tersebut  dari  ibu  kota  Kabupaten  Langkat,  Stabat, sekitar  15  km  ditempuh  dalam  waktu  1,5  jam  karena  infrastruktur  jalan  yang  rusak.  Desa  itu  terkenal
sebagai basis PDI-P sejak Orde Baru hingga saat ini. Wawancara dengan GW, tokoh masyarakat Stabat, 28 Oktober 2011, pukul 10.00, di Stabat.
Universitas Indonesia
yang digarap oleh masyarakat. Anggota Pemuda Pancasila mendapatkan uang dari jasa pengawasan  tanah  yang  digarap  secara  illegal  oleh  masyarakat.  Untuk  mendapatkan
suara  pemilih  di  Deli  Serdang,  cukup  fokus  di  daerah  Percut  Sei  Tuan  yang  lokasinya tidak  jauh  dari  Kota  Medan.  Ketua  MPC  Pemuda  Pancasila  Deli  Serdang
memerintahkan  seluruh  anggota  Pemuda  Pancasila  terutama  di  Percut  Sei  Tuan memenangkan Syampurno dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara.
15
Besarnya  jumlah  penduduk  dan  pemilih  di  Kecamatan  Percut  Sei  Tuan Kabupaten Deli Serdang menyebabkan semua calon gubernur memilih daerah tersebut
sebagai  potensi  lumbung  suara.  Pemuda  Pancasila  juga  menempatkan  Percut  Sei  Tuan sebagai  basis  perolehan  suara.  Oleh  karena  itu,  anggota  Pemuda  Pancasila  akan
memantau  tim  sukses  calon  gubernur  selain  Syampurno.  Mereka  meminta  kepala  desa dan  lurah  agar  merekomendasikan  anggota  Pemuda  Pancasila  sebagai  petugas
Kelompok  Panitia  Pemungutan  Suara  KPPS  di  wilayah  Percut  Sei  Tuan.  Permintaan itu disertai dengan ancaman untuk tidak menjamin keamanan di kantor lurah atau kantor
kepala  desa.  Atas  permintaan  itu,  kepala  desa  dan  lurah  merekomendasikan  anggota Pemuda Pancasila sebagai petugas KPPS kepada PPK untuk ditetapkan.
16
Tugas  anggota  Pemuda  Pancasila  di  Percut  Sei  Tuan  dalam  pemenangan Syampurno  juga  terkait  dengan  pengawasan  tim  sukses  para  kompetitor.  Di  daerah-
daerah  pinggiran  yang  basis  Pemuda  Pancasila  kuat  seperti  wilayah  Bandar  Selamat, pernah terjadi perselisihan antara tim sukses Tri Tamtomo yang didukung IPK dengan
Pemuda  Pancasila.  Kekuatan  IPK  di  wilayah  itu  tidak  sebanding  dengan  Pemuda Pancasila.  Salah  seorang  anggota  IPK  yang  terlihat  anggota  Pemuda  Pancasila
membagikan  alat  peraga  Tri  Tamtomo  langsung  dihampiri  oleh  anggota  Pemuda Pancasila. Pada saat itu, posko tim sukses Tri Tamtomo diancam akan diserang dengan
panah beracun jika mengedarkan alat peraga di wilayah Bandar Kalipah.
17
Untuk  menggerakkan  potensi  Pemuda  Pancasila,  Darwin  Nasution  harus melakukan  pendekatan  kepada  para  ketua  cabang  yang  khusus  memiliki  basis  massa
15
Anggota  Pemuda  Pancasila  yang  berasal  dari  Kecamatan  Percut  Sei  Tuan  dikenal  mahir  memainkan panah  beracun.  Sebagian  besar  dari  anggota  tersebut  adalah  para  preman  yang  pekerjaan  sehari-harinya
adalah menyediakan jasa pengamanan bagi perusahaan industri dan pabrik yang ada di Percut Sei Tuan atau sekitarnya. Wawancara dengan DS, Ketua MPC Pemuda Pancasila Deli Serdang, 15 Desember 2011,
di Percut Sei Tuan.
16
Wawancara  dengan  BG  dan  NZ,  kepala  desa  dan  mantan  lurah  di  Kecamatan  Percut  Sei  Tuan,  16 Desember 2011 di Deli Serdang.
17
Wawancara  dengan  NR,  salah  seorang  pemuda  di  Kecamatan  Percut  Sei  Tuan,  16  Desember  2011  di Deli Serdang.
Universitas Indonesia
yang  kuat.  Meskipun,  Anuar  Shah  tidak  memantau  aktivitas  anggotanya  di  lapangan pada saat kegiatan pemenangan.
“….contohnya yang gerakkan Medan, dia Anuar Shah gak banyak gerak. Tapi saya  telpon  Rajamin.  Ini  gaya  saya.  Rudi  kan  takut  sama  Rajamin...eh,  kau
bilang  sama  Rudi  itu,  dia  takut  sama  Rajamin.  Gak  bisa  gerak  lah  Rudi.  Jadi ikutnya si Rudi pake Pemuda Pancasila bukan karena Aweng dan bukan karena
Darwin.  Tapi  karena  Rajamin  itu  saya  telepon.  Saya  tanya,  itulah  yang  saya lakukan.  Jadi  misalnya  juga  Ucok  dari  Binjai.  Dia  saya  telepon  dan  bilang:
bang…ya apa ini? Sayalah yang gertak Ucok Zahar. Abang banyak kali proyek abang.  Berapa  milyar  abang  mau  setor  ke  Datok?  Berapa  milyar  abang  udah
dapat?  Aku  gak  minta  duit  sama  abang,  aku  gak  minta  uang  kampanye.  Yang aku  perlu  abang  gerakkan  orang  untuk  Datok  Syamsul  Arifin  biar  turun
langsung  pake  pakaian  Pemuda  Pancasila.  Jadi  ucok  nyaman,  anak  Pemuda Pancasila yang turun. Nah. Itu strategi kita…”
18
Penjelasan yang disampaikan oleh Darwin Nasution menunjukkan bahwa terjadi perbedaan  di  internal  Pemuda  Pancasila  terkait  dukungan  kepada  Syamsul  Arifin.
Perbedaan pendapat itu memunculkan konflik di kepengurusan MPW Pemuda Pancasila Sumatera  Utara  terutama  menyangkut  kegiatan  pemenangan  yang  harusnya  dilakukan
oleh jajaran pengurus Pemuda Pancasila di kabupaten dan kota. Satu sisi MPW Pemuda Pancasila  Sumatera  Utara  telah  mendeklarasikan  dukungan  kepada  Syamsul  Arifin
sebagai  calon  gubernur,  namun  di  sisi  lain  tidak  diiringi  dengan  kegiatan  nyata  yang mengarahkan anggota Pemuda Pancasila untuk melakukan kegiatan pemenangan. Fakta
itu  bukan  hanya  terjadi  pada  kepengurusan  Pemuda  Pancasila  di  kabupaten  dan  kota tetapi  juga  terjadi  di  tingkat  lembaga  dan  badan  seperti  Komando  Inti  Mahatidana
Koti MPW Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara, dan lain-lainnya. Pada  saat  menjelang  pemilihan  gubernur,  salah  seorang  pengurus  Koti  MPW
Pemuda Pancasila, dipinjamkan satu unit mobil oleh tim pemenangan Syampurno untuk keliling  di  beberapa  Tempat  Pemungutan  Suara  TPS  di  Kota  Medan  dan  sekitarnya
dengan menggunakan seragam lengkap Pemuda Pancasila. Tindakan pengurus Koti itu kemudian ditegur oleh Anuar Shah karena tidak pernah meminta persetujuan dari MPW
Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  khususnya  kepada  ketua.  Teguran  Anuar  Shah
18
Wawancara  Darwin  Nasution,  19  Desember  2011,  pukul  14.00  Wib  di  kantor  Perusahaan  Daerah Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
kepada  pengurus  Koti  seperti  “apa  kau  bawa  anggota  gak  permisi  sama  aku?”.
19
Pengurus  Koti  itu  sendiri  merasa  bingung  atas  teguran  dari  Ketua  MPW  Pemuda Pancasila  Sumatera  Utara  karena  tindakan  yang  dilakukannya.  Seharusnya  tindakan
yang  dilakukannya  mendapat  dukungan  dari  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  karena inisiatif  itu  dianggap  sebagai  bentuk  nyata  kegiatan  untuk  memenangkan  Syampurno
yang telah dideklarasikan. Meski tanpa meminta izin terlebih dahulu untuk melakukan pengawasan di beberapa TPS dengan menggunakan seragam Pemuda Pancasila.
“…saya gerakkan Pemuda Pancasila pakai Partai Patriot Pancasila. Boleh tanya sama ketua PP Sumut di sana.. PP nya itu bukan Aweng, sayalah ketua PP nya.
Jadi  misalnya  kami  gak  bisa  ambil  barang,  PKS  gak  ada  seperti  di  Tarutung. PKS tidak bisa masuk ke Tarutung. Mereka lapor tim saya. Saya langsung bilang
oke…PP  turun.  Di  Siantar  juga  begitu,  PP  Siantar  turun.  Melalui  Ketua  Patriot saya perintah ini, turunkan ke sana, bergerak ke sana..mau langsung. Ha…begitu
kita buat. Banyak itu 60 ketua Partriot ya ketua PP. Jadi, saya gerakkan PP itu pake Partiot…”
20
Pernyataan Darwin mengenai keterlibatan Pemuda Pancasila di atas dibenarkan oleh  Syamsul  Arifin.  Menurut  Syamsul  Arifin,  banyak  pengurus  Pemuda  Pancasila
Provinsi  Sumatera  Utara  bukan  berasal  dari  kader-kader  yang  dulunya  berjuang  untuk pemuda.  Bukannya  membersarkan  organisasi,  justru  hanya  menjadi  beban  organisasi,
tidak  kreatif  dan  selalu  mengikuti  petunjuk  dan  perintah  dari  orang-orang  yang memiliki kepentingan di Pemuda Pancasila.
21
Syamsul Arifin tidak menjelaskan secara tegas orang-orang yang dimaksudkannya itu. Sebagai kader Pemuda Pancasila, terlihat
kekecewaan  Syamsul  Arifin  karena  sikap  pengurus  inti  MPW  Pemuda  Pancasila Sumatera Utara yang tidak maksimal melakukan kegiatan pemenangan Syamsul Arifin
pada  pemilihan  gubernur.  Meskipun  deklarasi  dukungan  sudah  dilakukan  dan permintaan  dana  untuk  kegiatan  pemenangan  sudah  diberikan  Syamsul  Arifin  kepada
MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara.  Sikap  pimpinan  Pemuda  Pancasila  yang terlihat tidak konsisten dalam kegiatan pemenangan disebabkan karena adanya konflik
internal  di  antara  pejabat  organisasi  antara  Darwin  Nasution  Sekretaris  MPW  PP
19
Ibid.
20
Wawancara  Darwin  Nasution,  19  Desember  2011,  pukul  14.00  Wib  di  kantor  Perusahaan  Daerah Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
21
Wawancara dengan Syamsul Arifin, 21 Oktober 2011 di RS Abdi Waluyo Jakarta, pukul 10.00 Wib.
Universitas Indonesia
Sumut,  Firdaus  Nasution  Wakil  Ketua  MPW  PP  Sumut  dan  Anuar  Shah  Ketua MPW PP Sumut.
Munculnya  perbedaan  di  antara  pimpinan  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara terlihat  setelah  Musyawarah  Wilayah  XI  dan  aktivitas  politik  yang  dilakukan  Partai
Patriot Pancasila di Provinsi Sumatera Utara. Perbedaan pandangan terjadi antara Anuar Shah  selaku  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  dengan  Darwin  Nasution
selaku Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Selain itu, intervensi senior turut mempengaruhi pandangan kedua tokoh Pemuda Pancasila dalam kaitannya dengan
kontestasi  perkembangan  karir  mereka  di  Pemuda  Pancasila.  Meski  kedua  tokoh Pemuda  Pancasila  itu  secara  bersama-sama  menggalang  dukungan  suara  dari  ketua
cabang  Pemuda  Pancasila  pada  saat  menjelang  Musyawarah  Wilayah  XI.  Namun, kompetisi menjadi orang yang berpengaruh di antara kedua kader Pemuda Pancasila itu
menjadi  penyebab  perbedaan  itu.  Perbedaan  pendapat  berawal  dari  tidak  adanya koordinasi  yang  baik  antara  Pemuda  Pancasila  dengan  Partai  Patriot  Pancasila  terkait
dukungan pada pemilihan calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Sehingga, terkesan muncul  dualisme  kepemimpinan  dalam  kegiatan  pemenangan  calon  yang  didukung
Pemuda Pancasila. Sebelum  ditunjuk  oleh  formatur  hasil  Musyawarah  XI  Pemuda  Pancasila
Sumatera  Utara,  Darwin  Nasution,  dipercaya  menjabat  sebagai  Ketua  MPW  Partai Patriot  Pancasila  Provinsi  Sumatera  Utara.  Pada  saat  pembentukan  struktur  Partai
Patriot  Pancasila  di  seluruh  kabupaten  dan  kota  Provinsi  Sumatera  Utara  disepakati menggunakan  perangkat  organisasi  Pemuda  Pancasila.  Selain  itu,  aktivitas
penggalangan  massa  di  setiap  kegiatan  konsolidasi  Partai  Patriot  Pancasila  juga menggunakan  anggota  Pemuda  Pancasila.  Kesepakatan  itu  yang  menyebabkan
pentingnya  koordinasi  antara  Partai  Patriot  Pancasila  dengan  Pemuda  Pancasila  agar memudahkan  konsolidasi  partai  politik  yang  baru  itu.  Oleh  karenanya,  banyak  ketua
cabang Pemuda Pancasila di kabupaten dan kota merangkap juga sebagai ketua cabang Partai Patriot Pancasila. Darwin Nasution menggunakan kewenangan yang dimilikinya
sebagai  ketua  wilayah  Partai  Patriot  Pancasila  agar  seluruh  ketua  cabang  mengikuti keputusan partai secara utuh. Sementara, Anuar Shah mulai berminat untuk mengambil
jabatan ketua Partai Patriot Pancasila agar memudahkan koordinasi kegiatan di tingkat bawah.  Perbedaan  itulah  yang  menyebabkan  kedua  tokoh  Pemuda  Pancasila  seperti
Universitas Indonesia
berkompetisi  menjadi  orang  yang  berpengaruh  untuk  bisa  dihormati  dan  ditakuti  oleh para pengurus di jajarannya berikut juga anggota organisasi.
Memasuki  tahapan  pencalonan  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara,  Darwin Nasution  berperan  sangat  aktif  dalam  mencari  figur-figur  bakal  calon  yang  memiliki
elektabilitas  tinggi.  Tanpa  melakukan  koordinasi  dengan  Anuar  Shah,  Darwin menggelar  pertemuan  dengan  beberapa  bakal  calon  yang  berniat  menjadi  gubernur.
Pada  saat  yang  sama  Anuar  Shah,  selaku  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera Utara,  menerima  perintah  dari  para  senior  untuk  mendukung  calon  gubernur  dari
kalangan  internal  organisasi  dan  memiliki  ikatan  emosional  dengan  para  senior  itu. Meskipun  kewenangan  untuk  mengusulkan  calon  gubernur  ada  pada  Darwin  Nasution
selaku Ketua MPW Partai Patriot Pancasila, tetapi Anuar Shah berharap ada koordinasi dengan  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara.  Setidaknya  Darwin  Nasution
mendiskusikan  langkah-langkah  Partai  Patriot  Pancasila  kepada  Anuar  Shah  selaku ketua Pemuda Pancasila.
“…kita  telah  sepakat  dan  deklarasikan  dukungan  ke  bang  Syamsul.  Makanya Darwin  kita  minta  diangkat  jadi  ketua  tim  sukses.  Karena  Darwin  kan  orang
Pemuda  Pancasila.  Kalau  bukan  karena  itu,  bukan  dia  yang  jadi  ketua.  Di  situ ada PKS, PPP suaranya lebih besar dari Patriot. Jangan dia pikir tidak ada peran
MPW PP di situ, waktu dia diangkat jadi ketua. Gak ada itu…”
22
Darwin  Nasution  tidak  pernah  mendiskusikan  tindakan  yang  dilakukannya kepada Anuar Shah terkait pemilihan calon gubernur dari Partai Patriot Pancasila. Hal
itu  dilakukan  agar  kelompok  Anuar  Shah  tidak  melakukan  intervensi  kepada  Darwin Nasution,  selaku  Ketua  MPW  Partai  Patriot  Pancasila  Sumatera  Utara,  untuk  memilih
calon  gubernur  tertentu  untuk  kepentingan  mereka.  Sikap  Darwin  Nasution  seperti  itu dilakukan  agar  pandangan  objektif  tentang  figur  yang  memiliki  elektabilitas  tinggi
menjadi  ukuran  yang  paling  utama.  Tetapi  Anuar  Shah  dan  Firdaus  Nasution mencurigai  Darwin  Nasution  tentang  adanya  permainan  uang  yang  diterima  dari
beberapa  bakal  calon  yang  ingin  mendapatkan  dukungan  pencalonan  Partai  Patriot Pancasila.  Keputusan  yang  dilakukan  oleh  Darwin  Nasution  tentang  pencalonan
22
Wawancara dengan Anuar Shah, 2 Oktober 2011 di Kantor MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, pukul 13.30 Wib.
Universitas Indonesia
gubernur  itu,  membuat  Anuar  Shah  merasa  kecewa  karena  tidak  dilibatkan  dalam pembahasannya.
23
Anuar  Shah  kemudian  berasumsi  langkah-langkah  yang  diambil  oleh  Darwin Nasution secara sepihak lebih disebabkan karena permainan uang. Menurut Anuar Shah
kesepakatan  antara  Darwin  Nasution  dengan  Syamsul  Arifin  terkait  dengan  sejumlah dana  yang  diberikan  Syamsul  Arifin  kepada  Darwin  Nasution  selaku  Ketua  Partai
Patriot  Pancasila.  Bukan  hanya  Syamsul  Arifin  yang  memberikan  uang  tersebut  tetapi bakal  calon  lainnya  seperti  Darwan  Siregar  dan  Chairuman  Harahap  juga  tidak  lepas
dari  pungutan  dana  yang  diminta  Darwin  Nasution.  Kecurigaan  Anuar  Shah  terhadap Darwin Nasution mengenai sejumlah dana yang telah diterimanya menjadi alasan tidak
adanya koordinasi di antara mereka. Selain  masalah  dana,  hal  lain  yang  menjadi  sumber  masalah  perbedaan  antara
Anuar Shah dengan Darwin Nasution terkait pengaruh masing-masing tokoh di Pemuda Pancasila  dalam  pengambilan  keputusan.  Anuar  Shah  merasa  kewenangan  dan
pengaruhnya telah diambil alih Darwin Nasution dalam kontestasi pemilihan Gubernur Provinsi  Sumatera  Utara.  Sebagai  ketua  organisasi  pemuda  yang  disegani  di  Sumatera
Utara,  Anuar  Shah,  harus  mampu  meyakinkan  para  senior  dan  anggota    organisasi bahwa  kewenangan  putusan  dan  perintah  organisasi  hanya  berasal  dari  dirinya.  Tidak
terkecuali bagi perangkat organisasi lain yang didirikan atas prakarsa dan peran Pemuda Pancasila  seperti  Partai  Patriot  Pancasila,  Komando  Inti  Pancasila,  dan  lain-lain.
Sementara  Darwin  Nasution  berpandangan  bahwa  keputusan  menetapkan  calon gubernur  menjadi  kewenangannya  selaku  ketua  partai  politik  dan  tidak  ada  keharusan
untuk  berkoordinasi  dengan  Anuar  Shah  sebagai  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila Sumatera  Utara.  Meskipun  Partai  Patriot  Pancasila  dibentuk  atas  prakarsa  kader  dan
tokoh Pemuda Pancasila. Perbedaan  pandangan  antara  kedua  tokoh  Pemuda  Pancasila  tersebut
menyebabkan  tidak  maksimalnya  dukungan  untuk  menggerakkan  potensi  organisasi yang mereka pimpin. Uang dan pengaruh menjadi penyebab utama munculnya potensi
konflik  di  internal  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  pada  saat  pemilihan  Gubernur
23
Beberapa narasumber di internal Pemuda Pancasila menjelaskan bahwa Anuar Shah dan Firdaus tidak dilibatkan  oleh  Darwin  Nasution  karena  terkait  adanya  permainan  uang  dalam  proses  pencarian  bakal
calon gubernur yang ingin didukung. Darwin Nasution tidak ingin perolehan uang dari penjaringan bakal calon yang dilakukan MPW Partai Patriot Pancasila dibagi kepada Anuar Shah. Tetapi, Darwin Nasution
membantah tuduhan itu dan menjelaskan bahwa dia tidak ingin diintervensi oleh kelompok Anuar Shah dalam memilih calon gubernur yang akan didukung Partai Patriot.
Universitas Indonesia
Provinsi Sumatera Utara. Meskipun kedua tokoh Pemuda Pancasila itu pernah bersama- sama  menggalang  dukungan  untuk  mendapatkan  perolehan  suara  para  ketua  cabang
Pemuda  Pancasila  pada  saat  Musyawarah  Wilayah  XI  yang  memilih  Anuar  Shah sebagai ketua.
Darwin Nasution mengakui bahwa tindakan yang dilakukannya untuk menjaring calon gubernur didasarkan atas hasil penjaringan dan diskusi dari jajaran internal Partai
Patriot Pancasila, observasi lapangan, pertemuan dengan para tokoh di Sumatera Utara, dan  hasil  survei  yang  didapatnya.  Darwin  tidak  menginginkan  intervensi  dari  para
pengurus  dan  senior  Pemuda  Pancasila  terhadap  upaya  yang  dilakukannya  dalam menjaring  calon  gubernur.  Bukan  uang  yang  menjadi  motivasi  atau  alasan  utama
Darwin  dalam  memilih  calon  gubernur  yang  akan  diusung  Partai  Patriot  Pancasila. Bukan pula disebabkan karena ingin merebut pengaruh Anuar Shah di kalangan internal
Pemuda Pancasila, tetapi lebih disebabkan karena figur Syamsul Arifin yang memiliki elektabilitas  tinggi  di  antara  calon-calon  lainnya.  Di  samping  itu,  resistensi  Syamsul
Arifin di kalangan internal Pemuda Pancasila tidak begitu besar. “…ya  sudah…itulah  politik,  karena  dia  sudah  mulai  konflik.  Orang  itu  merasa
gini, Darwin ini main sendiri, kok gak nyetor? Dikira orang ini saya sudah dapat duit untuk saya sendiri. Ada pertanyaan mereka ke Datok: apa kerja Darwin itu,
gak  ada  kerjanya  itu.  Sementara  saya  tahu  hitungan  uang  untuk  bang  Ajib  ke Tarutung, ke Karo, ada juga disumbang Datok. Akan sulit kita buat di sini, tapi
tanya  Datok.  Sampai  hari  ini  bang  Ajib  tetap  bilang:  gak  ada  apa-apanya  si Datok itu…”
24
Meskipun  terjadi  konflik  kepentingan  antara  Darwin  Nasution  dan  Anuar  Shah dalam  pemilihan  gubernur,  tetapi  tugas-tugas  yang  menjadi  tanggung  jawab  Pemuda
Pancasila  dapat  berjalan.  Beberapa  ketua  partai  politik  koalisi  yang  mendukung Syamsul  Arifin  menyatakan  Pemuda  Pancasila  sangat  membantu  kelancaran  tugas  tim
sukses  khususnya  menyangkut  pengamanan  pada  saat  kampanye  dan  menjaga perolehan  suara  di  TPS.
25
Artinya  bahwa  dukungan  dari  Pemuda  Pancasila  dapat membantu  kegiatan-kegiatan  pemenangan  yang  dilakukuan  tim  sukses  Syampurno
24
Wawancara  dengan  Darwin  Nasution,  di  kantor  PD  Perkebunan  Sumatera  Utara,  19  Desember  2011, pukul 15.00 Wib.
25
Wawancara dengan Sigit Pramono Asri dan Fadli Nurzal di Medan.
Universitas Indonesia
meski  banyak  dari  mereka  yang  tidak  mengetahui  secara  persis  adanya  konflik kepentingan antara Darwin Nasution dan Anuar Shah.
Situasi  konflik  internal  di  Pemuda  Pancasila  membuat  Darwin  Nasution  harus mencari cara lain untuk menggerakkan potensi organisasi pada saat tahapan kampanye.
Melalui  Partai  Patriot  Pancasila  yang  lebih  awal  mendukung  Syamsul  Arifin  sebagai calon gubernur, Darwin Nasution memberi perintah kepada ketua partai yang menjabat
sebagai  ketua  Pemuda  Pancasila  untuk  memobilisasi  anggota  organisasi  dalam  setiap kegiatan  pemenangan.  Hampir  semua  kegiatan  yang  ditanggungjawabi  Partai  Patriot
Pancasila  dilakukan  oleh  anggota  Pemuda  Pancasila.  Kedua  organisasi  ini  memiliki sumber  massa  yang  sama,  tetapi  pemimpin  di  tingkat  wilayah  yang  berbeda.  Ketika
Anuar Shah memperoleh informasi tentang anggota Pemuda Pancasila yang melakukan kegiatan pemenangan Syamsul Arifin tanpa perintah darinya, maka anggota itu ditegur
dan  diperintahkan  untuk  menghentikan  kegiatan  tersebut.  Darwin  Nasution  tidak merespon  sikap  Anuar  Shah  tersebut  dan  tetap  memerintahkan  ketua  Partai  Patriot
Pancasila melakukan kegiatan pemenangan dengan cara apapun termasuk menggunakan anggota  Pemuda  Pancasila.  Keputusan  itu  dilakukan  Darwin  Nasution  karena  Pemuda
Pancasila  telah  mendeklarasikan  dukungan  dan  menerima  uang  dari  Syamsul  Arifin sebagai calon gubernur yang didukung.
Perbedaan  pendapat  antara  Darwin  Nasution  dan  Anuar  Shah  dalam menjalankan strategi kampanye terjadi karena masing-masing pihak ingin membuktikan
adanya  pengaruh  kepada  anggotanya.  Terlepas  dari  perbedaan  yang  terjadi  tersebut, pelaksanaan  kampanye  yang  dilakukan  Pemuda  Pancasila  berjalan  sesuai  dengan
perintah dari pimpinannya masing-masing. Para anggota Pemuda Pancasila diwajibkan untuk memenangkan Syampurno di wilayahnya masing-masing. Kegiatan pemenangan
dilakukan  pada  tingkat  yang  paling  bawah  yaitu  anak  ranting.  Setiap  anggota  anak ranting  dibebankan  untuk  mencari  pemilih  di  tempatnya  masing-masing.  Untuk
memenuhi  kewajiban  tersebut  para  anggota  anak  ranting  mendatangi  para  pemilih secara  langsung  agar  menentukan  pilihannya  kepada  Syamsul  Arifin.  Mereka  juga
memantau  aktivitas  pemilih  di  tempat  tinggalnya  terkait  dengan  kegiatan  pemilihan gubernur.  Bagi  pemilih  yang  menjadi  tim  sukses  selain  Syamsul  Arifin  di  tempatnya,
para  anggota  Pemuda  Pancasila  akan  mengancam  orang  untuk  tidak  mempengaruhi warga setempat.
Universitas Indonesia
“…posko  Pemuda  Pancasila  di  tempat  saya  itu,  memang  ada  untungnya  juga. Lingkungan  ini  agak  aman,  tapi  juga  bising.  Orang  tu  anggota  Pemuda
Pancasila main gitar, nyanyi, kadang-kadang minum. Tapi itu semua anak-anak lingkungan  sini.  Gak  bisa  dilarang.  Sebagai  kepala  lingkungan  saya  cuma  bisa
minta  tolong  saja  ke  mereka.  Semua  kemauan  mereka  itu  harus  dituruti,  kalau tidak bisa berantem warga di sini. Waktu pilih gubernur juga gitu. Syamsul yang
menang di sini.”
26
“Saya tinggal di wilayah Medan Area, aku juga Ketua PP di sini di Kelurahan Kota  Matsum  I.  Aku  punya  beban  menangkan  Syampurno  di  wilayahku  ini,
kalau  gak  menang  Syamsul  di  sini,  gak  aman  kubuat  gang  ini.  Macam-macam orang tu kulempar lah rumahnya. Tapi Syamsul juga orangnya baik, pernah dia
kemari,  disalaminya  orang  dikasihnya  uang,  ntah  berapa  pun  uang  itu,  aku  gak tau.  Yang  pasti  dia  perhatikan  orang-orang  di  tempatku  ini.  Jadi  aku  pun  enak
nyuruh orang itu milih Datok.”
27
Untuk  memenuhi  massa  dalam  setiap  penyelenggaraan  kampanye  yang dilakukan  di  Kota  Medan,  anggota  Pemuda  Pancasila  diperintahkan  memobilisasi
masyarakat  di  wilayahnya  masing-masing.  Kota  Medan  menjadi  wilayah  di  Provinsi Sumatera Utara yang menjadi prioritas untuk mendapatkan suara. Selain jumlah pemilih
yang  besar  2.233.489,  akses  wilayahnya  mudah  dijangkau  dan  komunikasi  antara elitnya  yang  sudah  terjalin  lama.  Atas  dasar  itu  pula,  MPW  Pemuda  Pancasila
memberikan perhatian khusus di Kota Medan dengan cara apapun untuk memenangkan Syamsul Arifin dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara tahun 2008.
Materi  kampanye  yang  disampaikan  oleh  anggota  Pemuda  Pancasila  di  tingkat kelurahan  atau  lingkungan  adalah  agar  rakyat  tidak  sakit,  tidak  lapar,  dan  tidak  sakit.
Tetapi  materi  itu  hanya  dibahas  di  lokasi-lokasi  di  mana  mereka  sering  bertemu  atau berkumpul  seperti  posko  Pemuda  Pancasila,  warung  kopi,  di  rumah-rumah  anggota
Pemuda Pancasila yang tinggal di daerah tersebut. Pada saat bertemu dengan warga di sekitar  lokasi  tempat  tinggal  anggota  Pemuda  Pancasila  itu,  mereka  jarang
membicarakan materi kampanye. Anggota Pemuda Pancasila hanya minta agar pemilih
26
Wawancara  dengan  Sukri,  Kepala  Lingkungan  III  Kelurahan  Anggur  Kecamatan  Medan  Area  Kota Medan,  9 Januari 2012 di Medan.
27
Wawancara  dengan  Kurdi,  salah  seorang  Ketua  Anak  Ranting  Pemuda  Pancasila  Kota  Medan,  5 Januari 2012, di Medan.
Universitas Indonesia
di  lokasi  itu  memilih  Syamsul  Arifin.  Jika  tidak  dilakukan  para  pemilih  di  sekitar lingkungan  itu,  mereka  akan  merasa  tidak  nyaman  karena  selalu  diganggu  dengan
tindakan-tindakan ancaman yang dilakukan anggota Pemuda Pancasila. Kota  Matsum  dikenal  sebagai  daerah  basis  Pemuda  Pancasila  Kota  Medan.
28
Pada saat pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, anak-anak muda yang menjadi anggota  Pemuda  Pancasila  ditugaskan  untuk  memenangkan  Syamsul  Arifin  di  daerah
tersebut. Perintah yang diberikan pimpinan Pemuda Pancasila harus dilaksanakan oleh anggota  dengan  cara  apapun.  Hampir  seluruh  warga  Kota  Matsum  sudah  memahami
prilaku  anggota  Pemuda  Pancasila.  Meskipun  wilayah  tersebut  dikenal  sebagai  daerah yang  rawan  kejahatan  tetapi  penduduknya  merasa  mendapatkan  perlindungan  dari
anggota Pemuda Pancasila. Pada saat kampanye pemilihan gubernur yang dilakukan di Kota Medan, banyak penduduk Kota Matsum dikerahkan untuk menghadiri kampanye.
Para  pemuda  yang  tidak  memiliki  pekerjaan  tetap  di  Kota  Matsum  diberikan uang  oleh  pengurus  Pemuda  Pancasila  untuk  mengawasi  penduduk  agar  memilih
Syamsul  Arifin.  Perintah  tersebut  diterjemahkan  oleh  para  pemuda  itu  sebagai  bentuk loyalitas  anggota  kepada  ketua  atau  pimpinannya.  Para  pemuda  itu,  yang  tercatat
sebagai  anggota  Pemuda  Pancasila,  melakukannya  dengan  cara  memantau  setiap pertemuan  dan  pembicaraan  warga  sekitar  Kota  Matsum  terkait  pemilihan  Gubernur.
Warga  yang  dimaksud  adalah  tokoh  di  tingkat  lingkungan  seperti  warga  yang  telah menetap lama, guru agama, dan pengetua adat yang tinggal di Kota Matsum. Para tokoh
tersebut  diawasi  oleh  para  pemuda  itu  agar  tidak  melakukan  kegiatan  mempengaruhi warga memilih calon Gubernur Sumatera Utara selain Syamsul Arifin. Selain tokoh di
lingkungan itu, anggota Pemuda Pancasila juga memperhatikan mahasiswa yang tinggal di  daerah  tersebut.  Jika  terdengar  oleh  anggota  Pemuda  Pancasila,  mahasiswa  tersebut
melakukan  kegiatan  mempengaruhi  warga  untuk  memilih  calon  gubernur  selain Syamsul Arifin maka akan dilakukan tindakan khusus.
Untuk para tokoh di lingkungan Kota Matsum, tidak ada aktivitas mereka yang membuat  kegiatan  kampanye  calon  gubernur  selain  Syamsul  Arifin  karena  sudah
mengetahui  dukungan  Pemuda  Pancasila.  Berbeda  dengan  mahasiswa  yang  tinggal  di daerah tersebut, mencoba membagikan alat peraga atau selebaran Tri Tamtomo sebagai
28
Kota  Matsum  dan  sekitarnya  berada  di  kecamatan  Medan  Area  Kota  Medan  dan  terkenal  sebagai daerah  yang  rawan  kejahatan.  Penduduk  di  daerah  itu  berjumlah  129.029  jiwa.  Kebanyakan  anak-anak
muda  di  Kota  Matsum  tidak  memiliki  pekerjaan  tetap  sehingga  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya, mereka  sering  melakukan  pencurian,  menjual  ganja,  berjudi,  dan  lain  sebagainya.  Wawancara  dengan
Amran, tokoh masyarakat di Kecamatan Medan Area, 22 Desember 2011, pukul 14.00 di Medan.
Universitas Indonesia
calon  gubernur  kepada  warga  di  Kota  Matsum.
29
Aktivitas  mahasiswa  tersebut terdengar  oleh  anggota  Pemuda  Pancasila  dan  sudah  mulai  menyebar  ke  lingkungan
lainnya  sekitar  Kota  Matsum.  Agar  pengaruh  itu  tidak  meluas,  maka  Ketua  Anak Ranting  Pemuda  Pancasila  tingkat  kelurahan  Kota  Matsum  I  menegur  mahasiswa
yang  bersangkutan  agar  menghentikan  kegiatan  kampanye  Tri  Tamtomo.  Jika  tidak dihentikan,  mereka  diancam  akan  dilempari  rumahnya  agar  kelompok  mahasiswa
tersebut juga ditegur oleh orang tuanya untuk tidak melanjutkan kampanye itu. Teguran pertama yang disampaikan oleh anggota Pemuda Pancasila belum juga
dihentikan oleh mahasiswa tersebut. Pada satu hari, mahasiswa dan beberapa temannya itu  dipanggil  ke  posko  Pemuda  Pancasila  dan  disampaikan  secara  serius  agar
menghentikan  kegiatan  kampanye  Tri  Tamtomo  serta  menyerahkan  semua  alat  peraga yang  ada  maupun  yang  telah  dibagikan  ke  warga  sekitar.  Jika  tidak  dilakukan,  rumah
mereka  akan  dilempari  dan  bila  perlu  dibakar.
30
Mendapatkan  ancaman  tersebut, kelompok  mahasiswa  itu,  menghentikan  kegiatan  kampanye  untuk  Tri  Tamtomo  serta
menyerahkan  alat  peraga  ke  posko  Pemuda  Pancasila.  Alat  peraga  itu  dibakar  oleh anggota Pemuda Pancasila ranting Kota Matsum.
Tindakan  yang  dilakukan  oleh  anggota  Pemuda  Pancasila  itu  dianggap  sebagai tanggung  jawab  melaksanakan  tugas  ketua  atau  pimpinan  mereka  serta  membuktikan
bahwa  dirinya  memiliki  kekuatan  dan  keberanian  di  daerah  itu.  Sebagai  bentuk  tugas organisasi  maka  beban  dari  akibat  dari  perbuatannya  itu  harus  dipikulnya.  Seorang
anggota  Pemuda  Pancasila  harus  bisa  menanggung  akibat  yang  ditimbulkan  dari kegiatan mengancam, merusak, dan lain sebagainya terhadap orang lain. Pimpinan atau
ketua organisasi hanya bisa melindungi untuk persembunyian dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti makan.
31
Kendali untuk menggerakkan anggota organisasi menjadi tanggung jawab Anuar Shah  sebagai  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila.  Khusus  untuk  Kota  Medan  daerah  yang
menjadi  basis  adalah  Kecamatan  Medan  Area,  Medan  Sunggal,  Medan  Belawan,  dan
29
Narasumber  bernama  PS,  tercatat  sebagai  mahasiswa  salah  satu  perguruan  tinggi  swasta  di  Kota Medan.  Ketika  itu,  seorang  senior  di  kampusnya  memberikan  alat  peraga  berupa  spanduk,  selebaran,
stiker pasangan Tri Tamtomo-Benny Pasaribu. Alat peraga itu dibagikan oleh PS di rumah dan tetangga sekitarnya. Melalui teman-teman di sekitar rumah tinggal PS itulah, selebaran dan pembicaraan mengenai
Tri Tamtomo menjadi kegiatan rutin mereka.
30
Wawancara  dengan  PS,  mahasiswa  salah  satu  perguruan  tinggi  swasta  di  Kota  Medan,  23  Desember 2011, pukul 15.10 Wib, di Medan.
31
Wawancara dengan Apul, Ketua Ranting Pemuda Pancasila, 24 Desember 2011, pukul 17.10 Wib, di Medan.
Universitas Indonesia
Medan  Perjuangan.  Pada  daerah-daerah  tersebut,  anggota  Pemuda  Pancasila  sering diandalkan untuk melakukan mobilisasi massa di setiap kegiatan organisasi. Kehadiran
Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  sebagai  juru  kampanye  pasangan Syampurno  memberi  semangat  bagi  anggota  organisasi.  Anggota  Pemuda  Pancasila
yang menghadiri kampanye diwajibkan menggunakan atribut Pemuda Pancasila secara lengkap. Selain memobilisasi massa, anggota Pemuda Pancasila dalam setiap kampanye
juga  bertugas  memberikan  pengamanan  di  lokasi  kampanye.  Pengamanan  di  lokasi kampanye  dibutuhkan  untuk  menjaga  adanya  kerusuhan  yang  akan  dilakukan  pihak
lain. Seluruh pembiayaan yang dibutuhkan untuk mobilisasi massa yang berasal dari
Pemuda  Pancasila  bersumber  dari  bantuan  dari  mitra  Pemuda  Pancasila.  Untuk kebutuhan  transportasi,  pengurus  Pemuda  Pancasila  hanya  menghubungi  pemilik
angkutan  umum  tanpa  bayaran.  Pengelola  angkutan  umum  itu  tidak  akan  meminta bayaran jika pengurus Pemuda Pancasila yang membutuhkan angkutan tersebut. Mereka
merasa  akan  mendapat  kesulitan  dengan  anggota  Pemuda  Pancasila  di  jalan  raya  jika biaya sewa angkutan dibebankan kepada pengurus Pemuda Pancasila.
“…sering  kali  PP  minta  bus  saya  untuk  acaranya.  Waktu  kampanye  gubernur juga orang tu minta ke aku. Kita bantu ajalah apa yang dimintanya. Susah juga
ini  urusan  sama  anak-anak  PP.  Gak  dikasih  nanti  kita  dirusuhinya.  Angkot- angkot kita itu bisa tidak jalan, gak narik cari penumpang. Kalau udah berantem
supir-supir kita dengan anak-anak PP jadi payah lo...”
32
Pernyataan  narasumber  memastikan  adanya  ancaman  yang  dihindari  oleh  salah seorang  pengusaha  angkutan  umum.  Ancaman  yang  akan  dilakukan  oleh  anggota
Pemuda  Pancasila  akan  merusak  angkutan  milik  pengusaha  itu  dengan  cara  melempar atau  memberhentikan  mobil  pengumpangnya.  Peristiwa  seperti  itu  sering  dialami  para
supir angkutan ketika di jalanan. Untuk menghindari tindakan kekerasan itulah, mereka memberikan  bantuan  angkutan  tanpa  dipungut  bayaran  apapun  pada  saat  digunakan
untuk  membawa  massa  ke  lokasi  acara  kampanye  Syampurno  di  wilayah  manapun. Massa  yang  berasal  dari  Pemuda  Pancasila  menggunakan  seragam  Pemuda  Pancasila
yagn bercorak loreng warna merah dan hitam. Sebagian besar massa yang dibawa untuk
32
Wawancara dengan A Cun, pemilik Bus Budi, 28 Desember 2011, pukul 10.00 Wib di Medan.
Universitas Indonesia
kampanye berada di wilayah Medan Area, Medan Belawan, dan Medan Denai. Jumlah massa yang berada dalam semua angkutan umum yang digunakan berkisar 5000 orang.
Pada  saat  kampanye  terbuka  rapat  umum,  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila Sumatera  Utara  berada  di  atas  panggung,  menyampaikan  orasi  program-program
kampanye  seperti  mengajak  pemuda  untuk  bekerja  dan  berkarya.  Melalui  slogan kampanye  “Tidak  Lapar,  Tidak  Sakit,  Tidak  Bodoh  dan  Punya  Masa  Depan”,  Ketua
MPW  Pemuda  Pancasila  mengajak  para  pemuda  untuk  menjadi  pelopor  pembangunan di Sumatera Utara dan bekerjasama dengan pemerintah provinsi. Seluruh anggota MPW
Pemuda Pancasila Sumatera Utara diwajibkan mendukung Syampurno dalam pemilihan Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara  tahun  2008.  Anggota  dan  pengurus  Pemuda
Pancasila yang tidak mendukung Syampurno akan dikenakan sanksi hingga pembekuan kepengurusan di wilayahnya masing-masing.
“seluruh  kader  Pemuda  Pancasila  wajib  memenangkan  pasangan  Syampurno. Bagi  yang  melanggar  akan  dikenakan  sanksi  hingga  pembekuan.  Pemuda
Pancasila harus all out memenangkan pasangan Syampurno dengan cara apapun. Sanksi  itu  bukan  hanya  organisasi  tapi  sanksi  lainnya  juga  kita  akan  berikan
kalau ada kader PP yang tidak mengajak masyarakat memilih Syampurno.”
33
Setiap kampanye, selalu dihadiri oleh anggota Pemuda Pancasila dan membawa massa yang berjumlah sekitar ratusan dari setiap kecamatan di Kota Medan, Kabupaten
Serdang  Bedagai,  Kabupaten  Langkat,  dan  Kabupaten  Madina.  Untuk  menjalankan perintah  dari  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  agar  memperoleh  hasil
yang  maksimal,  seluruh  ketua  di  tingkat  cabang  memberikan  perintah,  melaksanakan, dan  mengawasi  para  anggotanya  masing-masing  di  tingkat  kelurahan  dan  lingkungan.
Para  pengurus  dan  anggota  Pemuda  Pancasila  itu  mendapat  tekanan  untuk memenangkan Syampurno di wilayahnya masing-masing dengan cara apapun. Wilayah
Medan  Area  misalnya  anggota  Pemuda  Pancasila  memasang  gambar  pasangan Syampurno.  Tanda  gambar  yang  dipasang  di  posko  Pemuda  Pancasila  Medan  Area
menjadi  simbol  bagi  pemilih  di  sekitar  lingkungan  tersebut.  Setiap  pemilih  yang melawati posko itu dipanggil dan disuruh untuk memilih Syampurno dan diancam akan
dilempar rumahnya jika tidak memilih Syampurno.
33
Penjelasan  Anuar  Shah  ketika  berada  di  panggung  pada  saat  melakukan  orasi  kampanye  pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pudjonugroho. Keterangan tersebut diperoleh dari wawancara dengan Anuar Shah.
Universitas Indonesia
Pada masa tahapan kampanye, seorang warga di Kecamatan Medan Perjuangan menjelaskan perilaku keseharian anggota Pemuda Pancasila di posko tersebut. Anggota
Pemuda Pancasila di posko itu sering berkumpul dan mempengaruhi warga lingkungan untuk  memilih  Syampurno.  Cara  mereka  mengajak  para  warga  memilih  Syampurno
dengan  memantau  aktivitas  keseharian  warga.  Bagi  pemilih  yang  menjadi  tim  sukses calon  gubernur  selain  Syamsul  Arifin  akan  didatangi  dan  diancam  keselamatannya  di
lingkungan itu. Selama proses tahapan pemilihan gubernur berlangsung, posko Pemuda Pancasila  di  Medan  Area  menjadi  tempat  berkumpul  dan  membicarakan  suasana
pemilihan kepala daerah di Sumatera Utara. Pendekatan kepada tokoh-tokoh agama juga dilakukan pengurus MPW Pemuda
Pancasila  Sumatera  Utara.  Para  pemuka  agama  seperti  kyai  yang  memiliki  pesantren, guru agama, pengurus Majelis Ulama Indonesia MUI Provinsi Sumatera Utara sering
diundang MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara untuk bersilaturahmi. Para pengurus juga  selalu  mengunjungi  pemuka  agama  di  Sumatera  Utara.  Pada  saat  pemilihan
gubernur berlangsung, pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara juga meminta bantuan  pemuka  agama  agar  menyampaikan  kepada  para  jamaahnya  untuk  memilih
Syampurno.  Seorang  Kyai  dan  pengurus  MUI  Provinsi  Sumatera  Utara  yang  selalu datang ke kantor MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara menceritakan tentang alasan-
alasan mendukung Pemuda Pancasila dalam pemilihan gubernur. “Saya  diminta  oleh  Aweng  Ketua  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara
untuk  membantunya  menyampaikan  kepada  jamaah  saya  untuk  mendukung Syamsul  Arifin  dalam  pimilihan  nanti.  Saya  lakukan  karena  saya  mengenal
Syamsul  sebagai  orang  yang  peduli  kepada  syair  Islam.  Ketimbang  calon  lain, saya lebih suka Syamsul Arifin. Apalagi Aweng sudah meminta saya membantu
pemenangan Syamsul Arifin. Saya harus melaksanakannya dan saya lakukan itu bukan  hanya  di  hadapan  jamaah  saya,  tapi  hampir  semua  orang  yang  saya
jumpai.”
34
Pendekatan  yang  dilakukan  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara kepada  pemuka  agama  bukan  hanya  dilakukan  pada  saat  pemilihan  gubernur,  tetapi
mereka selalu memberikan bantuan untuk kegiatan keagamaan yang disalurkan melalui
34
Wawancara  dengan  K.H.  ZH,  28  Desember  2011,  pukul  11.30  Wib,  di  Medan.  Kyai  ZH  selalu diundang  oleh  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  untuk  memberikan  ceramah  agama
pada saat hari besar agama Islam. Kyai ZH juga sering berkunjung ke kantor MPW Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
para  kyai  tersebut.  Bantuan  pengurus  Pemuda  Pancasila  untuk  kegiatan  keagamaan menjadi perhatian khusus agar mengurangi kesan negatif sebagai organisasi preman di
benak  pikiran  masyarakat.  Peran  tokoh  agama  untuk  mempengaruhi  pemilih menentukan  pilihannya  sangat  besar.  Atas  dasar  itulah,  MPW  Pemuda  Pancasila
menghubungi para pemuka agama Islam agar menyampaikan pesan kepada para jamaah dan  umat  Islam  untuk  memilih  Syampurno  sebagai  calon  Gubernur  Provinsi  Sumatera
Utara.  Pada  setiap  pertemuan  yang  dihadiri  para  kyai  dan  ustad,  disampaikan  pesan untuk memilih Syampurno sebagai calon gubernur.
35
Slogan  kampanye  “Tidak  Lapar,  Tidak  Sakit,  Tidak  Bodoh  dan  Punya  Masa Depan”  yang  ditawarkan  Syampurno  mendapat  respon  yang  sangat  baik  dari  para
pemuka  agama.  Selain  ringkas,  slogan  kampanye  tersebut  merupakan  kebutuhan masyarakat Sumatera Utara. Tidak lapar diartikan agar Syampurno mencari cara untuk
mengatasi  persoalan  kebutuhan  pangan  di  Sumatera  Utara  yang  dikenal  sebagai  salah satu  daerah  pertanian.  Tidak  sakit  diterjemahkan  sebagai  komitmen  Syampurno  untuk
mengatasi  persoalan  kesehatan  seperti  menyediakan  layanan  kesehatan  untuk masyarakat  secara  gratis  dan  berkualitas.  Sedangkan  tidak  bodoh  diartikan  sebagai
keinginan  Syampurno  agar  masyarakat  Sumatera  Utara  mendapatkan  pendidikan  yang layak.
“…saya  senang  dengan  slogan  Syampurno  yang  ringkas  dan  penuh  makna. Itulah  persoalan  masyarakat  Sumatera  Utara.  Tapi,  mewujudkannya  tidak
mudah.  Dari  slogan  kampanye  itu  juga  saya,  secara  pribadi,  tertarik  untuk mendukung Haji Syamsul Arifin. Selain orangnya yang sering membantu orang
lain.”
36
Kedua  narasumber  tersebut  menjelaskan  tentang  respon  yang  baik  dari  slogan kampanye  Syampurno.  Slogan  kampanye  yang  sederhana  dan  muda  diingat  para
pemilih  menjadi  faktor  penguat  masyarakat  pemilih  untuk  mendukung  Syampurno. Mereka  berharap  ada  upaya  atau  langkah-langkah  yang  konkrit  direncanakan  dan
dilaksanakan  oleh  Syamsul  Arifin  jika  terpilih  menjadi  Gubernur  Provinsi  Sumatera
35
Menurut  informasi  yang  diperoleh  dari  sebagian  kyai,  penda’i  atau  ustad  di  Sumatera  Utara,  Pemuda Pancasila  selalu  menggunakan  para  kyai,  penda’i  atau  ustad  yang  mudah  untuk  dibayar.  Mereka
menyatakan bahwa ustad-ustad yang diberi uang oleh pengurus Pemuda Pancasila disebut sebagai “ustad politik” yaitu ustad yang selalu digunakan untuk mempengaruhi orang lain dengan dalil-dalil agama agar
memilih seseorang menduduki jabatan politik. Kelompok ustad inilah yang digunakan Pemuda Pancasila untuk mempengaruhi pemilih dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara.
36
Wawancara dengan KH. AR, 28 Desember 2011, pukul 17.00 Wib, di Medan.
Universitas Indonesia
Utara.  Materi  kampanye  yang  ditawarkan  oleh  Syampurno  menjadi  pelengkap ketertarikan  tokoh-tokoh  agama  untuk  memberikan  dukungannya  dalam  pemilihan
gubernur.  Meskipun  tidak  mudah  melaksanakannya,  tetapi  adanya  keinginan Syampurno untuk menawarkan program yang dibutuhkan rakyat merupakan
Kedekatan  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  terhadap  tokoh agama  hanya  dilakukan  untuk  agama  Islam.  Tokoh  dari  agama  lain  tidak  menjadi
prioritas  bagi  mereka  karena  agama  menjadi  salah  satu  alasan  pilihan  politik  dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Dari lima pasangan calon, ada dua yang
bukan  beragama  Islam  yaitu  calon  gubernur  R.E.  Siahaan  yang  berpasangan  dengan Suherdi  dan  Benny  Pasaribu  yang  menjadi  calon  wakil  gubernur  Tri  Tamtomo.
Pimpinan  tokoh  Pemuda  Pancasila  merasa  yakin  tokoh  dari  agama  selain  Islam  tidak akan  memilih  calon  gubernur  yang  beragama  Islam.  Oleh  karena  itu,  pendekatan
terhadap tokoh agama selain Islam tidak dilakukan. Selain  tokoh  agama,  pengurus  MPW  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  juga
mengajak para ketua adat atau pimpinan organisasi kesukuan di Sumatera Utara untuk mendukung  Syamsul  Arifin.  Pendekatan  personal  kepada  orang-orang  yang  memiliki
pengaruh  dari  beragamnya  suku  dan  etnis  di  Sumatera  Utara  menjadi  salah  satu  cara untuk mendapatkan dukungan kelompok etnis dan suku. Tidak semua tokoh adat yang
dapat diajak bekerjasama memenangkan Syamsul Arifin. Salah seorang tokoh adat yang memiliki  pengaruh  di  komunitasnya  adalah  Djanius  Djamin,  Pendiri  Badan
Musyawarah Masyarakat Minang BM3.
37
BM3 dan Djanius Djamin diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat Minang dan  komunitas  lainnya  untuk  memilih  Syampurno.  Hubungan  Djanius  Djamin  dengan
tokoh  Pemuda  Pancasila  Sumatera  Utara  sudah  berjalan  lama.  Anif  Shah  bersahabat dengan  Djanius  Djamin  dan  selalu  bekerja  sama  dalam  menyalurkan  bantuan
pendidikan  khususnya  di  Universitas  Medan  Area.  Anuar  Shah,  Ketua  MPW  Pemuda Pancasila  Sumatera  Utara,  mendekati  Djanius  Djamin  agar  BM3  mendukung  Syamsul
Arifin  dalam  pemilihan  Gubernur  Provinsi  Sumatera  Utara.  Permintaan  itu  disanggupi oleh  Djanius  Djamin  dan  dilanjutkan  dengan  kegiatan-kegiatan  pemenangan  seperti
sosialisasi  dan  lain  sebagainya.  Pada  saat  pendaftaran  calon  Gubernur  Sumatera  Utara
37
Masyarakat Minangkabau di Sumatera Utara berjumlah sekitar 3. Sebagian besar dari mereka tinggal di  Kota  Medan  dan  berprofesi  sebagai  pengusaha  konveksi.  Penduduk  Minang  di  Kota  Medan
terkonsentrasi di Kecamatan Medan Area dan Medan Kota. Pengurus BM3 Sumatera Utara adalah tokoh- tokoh  yang  berpengaruh  di  Sumatera  Utara  seperti  Djanius  Djamin  Mantan  Rektor  Universitas  Negeri
Medan, Ibrahim Sinik pemilik Harian Medan Pos, dan lain-lain.
Universitas Indonesia
tahun  2008,  pasangan  calon  Syamsul  Arifin  dan  Gatot  Pudjonugroho  berkumpul  di kantor  BM3  menuju  KPU  Provinsi  Sumatera  Utara  untuk  mendaftar  sebagai  calon
gubernur. Slogan  kampanye  Syampurno  yang  sederhana  dan  mudah  diingat  menjadi
pembicaraan  kelompok  masyarakat.  Pada  setiap  forum-forum  formal  yang diselenggarakan untuk membahas visi dan misi maupun pertemuan informal, selalu saja
slogan  kampanye  Syampurno  mendapat  respon  yang  baik.  Pimpinan  organisasi  BM3 misalnya  menyatakan  bahwa  slogan  kampanye  Syampurno  membuat  para  pemilih
menjadi  lebih  mudah  mengingat  pasangan  calon  tersebut.
38
Kebutuhan  masyarakat Sumatera  Utara  tentang  pelayanan  kesehatan,  pendidikan,  dan  kebutuhan  pangan
seakan-akan  dapat  dijawab  oleh  Syampurno  jika  terpilih  menjadi  Gubernur  Provinsi Sumatera Utara.
Keragu-raguan  tentang  wujud  dari  slogan  kampanye  Syampurno  disampaikan oleh  kelompok  masyarakat  Fitra  Forum  Indonesia  untuk  Transparansi  Anggaran.
Elfanda  menyatakan  tentang  slogan  yang  sederhana  itu  sebenarnya  hanya  cara  untuk menarik  simpati  masyarakat.  Tidak  ada  program  yang  terukur  untuk  mewujudkan
slogan kampanye tersebut.
39
Fitra  Sumatera  Utara  menjelaskan  tentang  rekam  jejak  Syamsul  Arifin  selama menjabat  Bupati  Langkat  dalam  waktu  10  tahun  atau  dua  periode.  Tidak  ditemukan
prestasi yang dapat mengubah kondisi masyarakat di Kabupaten Langkat menjadi lebih baik  dari  sisi  pendidikan,  kesehatan,  maupun  sistem  pertanian  yang  dilakukan  oleh
pemerintah.  Bahkan  catatan  penyimpangan  penggunaan  anggaran  Pemerintah Kabupaten  Langkat  semakin  tinggi.
40
Atas  dasar  rekam  jejak  tersebut,  maka  Fitra menganggap  slogan  kampanye  yang  dijanjikan  oleh  Syampurno  akan  berakhir  di  atas
kertas saja pada saat terpilih menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Tetapi, slogan kampanye  tersebut,  cukup  menarik  bagi  masyarakat  untuk  dibahas  sehingga  memiliki
nilai tersendiri dalam rangka meningkatkan citra dan tingkat keterpilihan Syampurno. Elfanda juga menilai bahwa Syampurno yang didukung Pemuda Pancasila hanya
akan  menambah  kesulitan  menjalankan  visi  dan  misi  tersebut.  Prilaku  anggota  dan pengurus Pemuda Pancasila yang selalu mengandalkan kekuatan fisik, mengancam, dan
38
Wawancara  dengan  Farianda  Putra  Sinik,  pengurus  BM3  Sumatera  Utara,  13  Desember  2012,  pukul 18.30 Wib, di Medan.
39
Wawancara dengan Elfanda Ananda Ketua Fitra Sumatera Utara, 11 Januari 2012, pukul 16.30 Wib, di Medan.
40
Laporan lengkap tentang hal tersebut ada di kantor Fitra Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
mengintimidasi masyarakat
menjadi kendala
untuk melaksanakan
program pembangunan secara tepat. Bentuk dukungan yang diberikan Pemuda Pancasila kepada
Syampurno bukan tanpa imbalan. Setidaknya transaksi dalam pemilihan gubernur sudah dilakukan antara Syamsul Arifin dan pengurus Pemuda Pancasila.
“…memberikan  dukungan  kepada  salah  satu  pasangan  calon  menjadi  hak  dari setiap  kelompok  masyarakat.  Tetapi,  secara  pribadi,  saya  menilai  bahwa
dukungan  Pemuda  Pancasila  yang  diberikan  kepada  pasangan  Syampurno  akan menyebabkan  banyak  persoalan  di  belakang  hari.  Banyak  anggota  Pemuda
Pancasila  itu  kan  dikenal  banyak  orang  Medan  sering  buat  keributan  di masyarakat,  kalau  tidak  mau  disebut  preman.  Itu  akan  menambah  persoalan
Syamsul Arifin.”
41
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh salah seorang aktivis mahasiswa di Medan. Pada saat itu, aliansi organisasi mahasiswa melakukan debat visi dan misi calon
gubernur  dan  dihadiri  oleh  anggota  organisasi  mahasiswa  dari  ekstra  kampus  HMI, GMNI,  GMKI,  dan  PMKRI  serta  organisasi  intra  kampus  Pemerintahan  Mahasiswa
dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Ketika itu, tidak ada calon gubernur yang menghadiri acara  debat,  hanya  dua  orang  calon  wakil  gubernur  yaitu  Raden  Syafii  dan  Benny
Pasaribu yang menyampaikan visi dan misi. Suasana pada acara debat hanya membahas visi dan misi kedua calon wakil gubernur. Ketidakhadiran pasangan Syampurno dalam
acara  debat  dianggap  oleh  anggota  aliansi  mahasiswa  sebagai  bentuk  ketidakseriusan Syampurno untuk membahas visi dan misi yang dimiliki. Tetapi, Syampurno memiliki
cara tersendiri dalam mendekati kelompok mahasiswa.
42
Cara yang dimaksud adalah Syamsul Arifin selalu mengundang melalui dosen di kampus  untuk  membawa  mahasiwa  berdiskusi  dan  mengajak  membuat  kegiatan  serta
memberikan  uang  yang  dibutuhkan  untuk  membantu  kegiatan  mahasiswa.  Beberapa pengurus organisasi mahasiswa seperti HMI, GMNI dan pengurus Pema maupun BEM
selalu  meminta  bantuan  kepada  pasangan  Syampurno  untuk  kegiatan  kemahasiswaan. Mereka  yang  tergabung  dalam  organisasi  mahasiswa  yang  meminta  bantuan  kegiatan
41
Wawancara dengan Elfanda Ananda Ketua Fitra Sumatera Utara, 11 Januari 2012, pukul 16.30 Wib, di Medan.
42
Penjelasan  tersebut  disampaikan  oleh  Sugiat,  mantan  pengurus  Pemerintahan  Mahasiswa  Universitas Sumatera Utara, 25 Januari 2012, pukul 20.30, di Medan.
Universitas Indonesia
kepada  Syamsul  Arifin  selalu  difasilitasi  oleh  para  senior  atau  orang-orang  yang mengenal Syamsul Arifin.
Para  aktivis  mahasiswa  yang  tidak  bergabung  dalam  organisasi  intra  maupun ekstra kampus seperti kelompok studi menyatakan bahwa dukungan Pemuda Pancasila
kepada  pasangan  Syampurno  hanya  akan  menambah  daftar  panjang  keburukan pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung. Adanya praktik transaksi di antara para
elit yang ingin menguasai sumber-sumber keuangan pemerintah lokal merupakan salah satu persoalan dalam pemilihan kepala daerah yang dilakukan saat ini.
“…saya  meyakini  pasti  ada  transaksi  yang  dilakukan  oleh  pengurus  Pemuda Pancasila  dengan  Syamsul  Arifin  pada  waktu  pemilihan  Gubernur  Provinsi
Sumatera Utara. Bisa saja ada komitmen tertentu bisa dalam bentuk proyek atau jabatan  di  pemerintah  atau  apapun  itu  namanya.  Tetapi,  itu  semua  sulit
dimengerti  oleh  sebagian  besar  masyarakat  Sumatera  Utara.  Meskipun  sulit membuktikan  seberapa  besar  sumbangan  PP  dalam  kemenangan  Syamsul
sebagai gubernur, tetapi orang banyak tau PP itu dukung Syamsul. Kalau sudah dukung ya sudah pasti akan ada klaim. Itu yang jadi masalah nantinya.”
43
4.3. Dukungan Kader Pemuda Pancasila yang Menjadi Pimpinan Partai Politik