Pemuda Pancasila Sumatera Utara Pasca Orde Baru

Universitas Indonesia kegiatan sosial. Terpilihnya Marzuki 34 dalam Musyawarah Wilayah ke VIII sebagai ketua mengharuskan kegiatan organisasi lebih banyak dilakukan untuk pembinaan internal terkait anggota dan pengurus organisasi. Orientasi kegiatan periode ini lebih diarahkan pada pemantapan independensi organisasi, penyaluran aspirasi politik Pemuda Pancasila kepada Golongan Karya, dan pengembangan serta konsolidasi wawasan anggota. Kegiatan-kegiatan organisasi yang pada mulanya digerakkan oleh pengurus wilayah sudah mulai didelegasikan kepada satuan-satuan pengurus di tingkat bawahnya. Basis-basis kegiatan berada pada satuan-satuan pengurus yang terkecil yang terkait langsung dengan lingkungan masyarakat. Dukungan politik Pemuda Pancasila yang diberikan kepada pemerintah Orde Baru menjadi kegiatan penting organisasi.

2.3. Pemuda Pancasila Sumatera Utara Pasca Orde Baru

Pada masa periode kepemimpinan Ajib Shah 35 , gerakan reformasi telah mulai berjalan di semua daerah tidak terkecuali di Sumatera Utara. Situasi politik nasional mengalami ketidakpastian, demonstrasi terjadi di Jakarta dan berbagai daerah. Pemerintahan Soeharto kemudian memerlukan dukungan politik dari lembaga-lembaga masyarakat, tidak terkecuali Pemuda Pancasila, untuk mempertahakan posisinya. Desakan tuntutan agar Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia pun terjadi pada 21 Mei 1998. Setelah itu, reformasi menjadi pembicaraan umum di masyarakat dan mengubah tatanan politik Orde Baru yang berlangsung sejak 32 tahun silam. Pada masa transisi itulah, Pemuda Pancasila mereposisi keberadaannya dari organisasi pemuda pendukung Orde Baru menjadi organisasi masyarakat yang independen. 36 34 Marzuki merupakan tokoh eksponen ’66 yang aktif semasa pemberantasan komunis di Sumatera Utara. Aksi massa untuk membunuh aktivis PKI juga turut disaksikannya. Ia ikut membidani Pemuda Pancasila di awal pendiriannya. Masa Orde Baru menjadi anggota DPRD Kota Medan Periode 1987- 1992. Setelah menjadi ketua wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara tahun 1999, Marzuki memilih profesi sebagai politisi Golkar dan terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara 2004- 2009 dari Partai Golkar. 35 Masa kecil Ajib Shah dilalui oleh lingkungan pergaulan para preman. Namun, Ajib kecil dikenal sebagai anak yang rajin bersekolah dan pernah menjadi qori pembaca Al-Qur’an terbaik di kota Medan. Ajib Shah dianggap sebagai salah seorang tokoh di Sumatera Utara yang berkarir di Pemuda Pancasila dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Berprofesi sebagai politisi Partai Golkar dan pernah menjadi anggota DPRD Kota Medan tahun 1999 dari Fraksi Golkar dan terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi pada Pemilu 2009 dari fraksi yang sama. 36 Ryter menjelaskan bahwa Pemuda Pancasila adalah organisasi terakhir yang menunjukkan loyalitasnya kepada rezim Soeharto. Lihat Ryter. 1998. Loc. Cit. 66, Oktober. Keputusan tentang Universitas Indonesia Kebijakan organisasi yang diputuskan secara nasional itu kemudian berlaku di daerah-daerah. Di Sumatera Utara proses perubahan dan penyesuaian di bidang organisasi berjalan secara normal. Materi perubahan yang paling penting adalah mengenai aspirasi politik Pemuda Pancasila yang tidak lagi diberikan kepada Golongan Karya dan membebaskan pilihan politik anggota organisasi. Tokoh senior Pemuda Pancasila, terutama yang aktif di Golongan Karya, mulai harus menentukan sikap politik pribadinya akibat keputusan ini. Tidak lama setelah itu, tokoh Pemuda Pancasila mendirikan Partai Patriot Pancasila. Pada saat yang sama, dinamika organisasi terkait dengan perkelahian anggota Pemuda Pancasila dengan Ikatan Pemuda Karya semakin sering terjadi. Kondisi tersebut membutuhkan perhatian serius bagi ketua DPW Pemuda Pancasila saat itu, sehingga beban tugas yang harus diselesaikan oleh ketua wilayah menjadi bertambah. Ketika tugas konsolidasi organisasi semakin meningkat, justru Ketua DPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara mengundurkan diri. Mundurnya Ajib Shah sebagai ketua DPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara menjadi “catatan pinggir” tersendiri di kalangan tokoh Pemuda Pancasila. Pada masa kepemimpinan Ajib Shah konsolidasi internal organisasi berjalan dan komunikasi dengan pihak eksternal semakin baik. Namun, pada masa itu juga, konflik kekerasan seperti perkelahian, penculikan, bahkan pembunuhan semakin sering terjadi khususnya antara anggota Pemuda Pancasila dengan Ikatan Pemuda Karya. Penyebab terjadinya perkelahian antara anggota organisasi itu di antaranya adalah perebutan penguasaan lahan atau daerah tertentu, persaingan di tempat pekerjaan, plotot-plototan mata, dan lain-lainnya. Meskipun masing-masing anggota organisasi berkelahi, tetapi para pimpinannya masih bisa saling bertegur sapa dan duduk bersama di satu meja. Ketika itu pula tidak jarang aparat keamanan seperti unsur tentara melalui Komando Daerah Militer Kodam I Bukit Barisan dan Kepolisian Daerah Polda Sumatera Utara memanggil pimpinan kedua organisasi untuk menertibkan para anggotanya. Motifnya tidak lain hanya berkisar tentang sumber uang yang bisa diraih di daerah tertentu untuk kepentingan anggota dan kelancaran program organisasi. independensi Pemuda Pancasila dalam saluran aspirasi politik ditetapkan pada Musyawarah Besar Luar Biasa Mubeslub di Cipayung pada tanggal 28-30 April 1999. Ada tiga keputusan penting yang ditetapkan yaitu membebaskan pilihan politik bagi anggota organisasi, perubahan status organisasi pemuda menjadi organisasi kemasyarakatan, dan terkait Dwifungsi ABRI. Universitas Indonesia Untuk meminimalisir perselisihan dan perkelahian di antara anggota Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya banyak cara yang bisa dilakukan oleh Ajib Shah. Namun, keinginan untuk mengundurkan diri lebih besar ketimbang menyelesaikan satu periode kepemimpinan di Pemuda Pancasila. Ajib Shah sendiri mengatakan bahwa pengunduran dirinya disebabkan karena ia ingin lebih berkonsentrasi untuk pengembangan usahanya di Jakarta sekaligus berkarir sebagai politisi di Partai Golkar. 37 Namun, berbagai sumber menyebutkan mundurnya Ajib Shah karena ketidakmampuannya untuk merespon permintaan sebagian tokoh Pemuda Pancasila agar berhadapan secara langsung dengan Ikatan Pemuda Karya. 38 Setelah Ajib Shah menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua Presidium DPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, maka digelar musyawarah luar biasa muswilub. Saat musyawarah itu, terpilihlah Donald Sidabalok sebagai ketua menggantikan Ajib Shah. Terpilihnya Donald juga mendapatkan dukungan dan “restu” dari kelompok Ajib Shah. Donald bergabung di Pemuda Pancasila Sumatera Utara pada tahun 1982. Merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1977. Sejak itu, Donald sudah mengenal Pemuda Pancasila. Tidak lama setelah kembali ke Medan, Donald terpilih menjadi Ketua Ranting Pemuda Pancasila di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Sejak muda kehidupan jalanan yang keras telah dikenal oleh Donald, karena itu pula tidak sulit baginya untuk beraktivitas di Pemuda Pancasila. Karir organisasi di Pemuda Pancasila dilakukannya mulai dari pimpinan tingkat ranting hingga provinsi. Pada tahun 1997, Donald pernah menjadi salah satu calon ketua 37 Wawancara dengan Ajib Shah, 20 Oktober 2011, di kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, pukul 12.30 Wib. 38 Ada catatan tersendiri mengenai pengunduran diri Ajib Shah yang disampaikan beberapa narasumber. Mereka menyatakan bahwa adanya kepentingan bisnis dan marwah keluarga besar Shah serta ketidakberanian menghadapi kekerasan yang terjadi merupakan penyebab mundurnya Ajib Shah sebagai Ketua Pemuda Pancasila Sumut. Namun, pernyataan itu tidak dibenarkan oleh sebagian narasumber lainnya dan menyatakan bahwa mundurnya Ajib Shah karena harus konsentrasi untuk mengurus usahanya di Jakarta dan memilih profesi sebagai politisi Partai Golkar. Menurut Nazaruddin Sihombing Ketua GM FKPPI Sumut mundurnya Ajib Shah dari Ketua Presidium PP Sumatera Utara karena tidak dapat memenuhi keingingan Anif Shah untuk mengamankan lahan di sekitar daerah Petisah Kota Medan. Namun, Ajib Shah menjelaskan alasan pengundurannya karena ingin berkonsentrasi di bisnis dan menjadi politisi Partai Golkar agar tidak terjadi konflik kepentingan di PP. Wawancara dengan Ajib Shah, 20 Oktober 2011, di kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara, pukul 12.30 Wib. Keterangan yang sama juga diperoleh dari wawancara dengan Syamsul Arifin, 17 September 2011, pukul 09.00 Wib, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Universitas Indonesia Dewan Pimpinan Cabang Kota Medan, tapi kalah dalam pemilihan karena tidak didukung oleh kelompok Ajib Shah. 39 Selain aktif di Pemuda Pancasila, profesi Donald sehari-harinya adalah wartawan. Sebagai jurnalis, tentu banyak hal yang bisa dilakukan oleh Donald terutama memberitakan peristiwa yang harus atau tidak ditulis di media lokal. Jaringan antara sesama jurnalis, membawanya dekat dengan Anif Shah begitu juga Ajib Shah. Hubungannya dengan keluarga Shah berlangsung bukan hanya urusan keorganisasian namun juga berkaitan dengan keperluan publikasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bisnis dan politik. Perlahan-lahan hubungan yang awalnya seperti simbiosis mutualisme saling menguntungkan berubah menjadi bentuk kepercayaan antara keluarga Shah dengan Donald Sidabalok. Tidak sedikit urusan keluarga Shah yang berkaitan dengan media mampu dibantu penyelesaiannya oleh Donald. Sehingga pada saat muswilub untuk menggantikan Ajib Shah, resistensi dari keluarga Shah mengenai pencalonan Donald sebagai ketua wilayah relatif kecil. Di samping itu, Donald juga tidak tertarik untuk masuk menjadi politisi meskipun Golkar dan Partai Patriot Pancasila –pada waktu itu – menawarinya untuk menjadi calon anggota legislatif. Atas dasar itulah, pencalonan Donald sebagai Ketua Wilayah Pemuda Pancasila dalam Muswilub Pemuda Pancasila Sumatera Utara tidak memiliki penolakan yang cukup kuat dari keluarga Shah ini. Pada masa kepemimpinan Donald, kekerasan di lapangan seperti soal judi, perebutan lahan, penguasaan perparkiran semakin meningkat. Pertentangan Pemuda Pancasila dengan organisasi Ikatan Pemuda Karya IPK hampir setiap hari terjadi di antara anggota kedua organisasi itu. Namun, Donald dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu memperhatikan anggotanya ketika berhadapan dengan penegak hukum seperti polisi atau anggota TNI. Oleh karena kedekatannya dengan anggota Pemuda Pancasila dan para pengurus pusat di Jakarta, Donald terpilih kembali dalam Musyawarah ke X pada tanggal 26-27 Juni 2002 di Sibolga sebagai ketua wilayah Provinsi Sumatera Utara. 39 Saat itu, Ajib Shah adalah Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Ketika wawancara dengan Donald Sidabalok, 21 Desember 2011 pukul 11.00 Wib di rumahnya disampaikan bahwa meskipun memperoleh dukungan dari pimpinan anak cabang, namun pada saat Ajib Shah membacakan surat suara namanya sedikit disebutkan dan pemenangnya adalah Boyke Turangan serta tidak ada saksi saat pembacaan surat suara itu. Kertas suara kemudian dibakar selesai pembacaan dan tidak diserahkan kepada pimpinan sidang saat itu. Universitas Indonesia Pada periode kedua kepemimpinanya, Donald mulai dituntut untuk menjaga independensi organisasi sesuai amanah mubes sebagai respon dari perubahan politik yang terjadi di Indonesia. Proses transformasi itu menyebutkan bahwa Pemuda Pancasila bukan lagi disebut sebagai organisasi yang berorientasi kepemudaan melainkan organisasi kemasyarakatan. Selain itu, aspirasi politik dari Pemuda Pancasila bukan lagi disalurkan ke Partai Golongan Karya, namun membebaskan anggotanya untuk menentukan pilihan partai politik apapun yang sesuai dengan keinginannya. 40 Atas dasar kebijakan strategis organisasi ini, maka tuntutan dari tokoh penting Pemuda Pancasila semakin kuat kepada Donald Sidabalok agar menjaga organisasi tetap independen dari kekuatan apapun. Donald tetap merespons tuntutan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab kepemimpinannya terutama pada saat digelarnya musyawarah cabang sebagai bentuk konsolidasi organisasi untuk tetap menjaga independensinya. Konflik internal terjadi pada masa kepemimpinan Donald, berawal saat digelarnya Musyawarah Cabang ke XIV kota Medan tahun 2006. Saat itu, ketua lama yaitu Bangkit Sitepu 41 berniat untuk maju kembali menjadi kandidat ketua cabang dan pesaingnya adalah Anuar Shah 42 . Donald diminta oleh Anif Shah dan Ajib Shah untuk mendukung dan memilih Anuar Shah sebagai ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Medan. Sebagai ketua wilayah, maka tidak begitu sulit bagi Donald untuk mempengaruhi peserta musyawarah agar memilih Anuar Shah sebagai ketua MPC Pemuda Pancasila. Namun, tidak juga mudah untuk mengalahkan Bangkit Sitepu dalam pemilihan itu. Bangkit memiliki akar yang kuat di kalangan pemilik suara dan dukungan senior Pemuda Pancasila. Dari 23 Pimpinan Anak Cabang PAC yang memiliki hak suara, Bangkit Sitepu didukung oleh 11 PAC dan 2 PAC Khusus yaitu Perumnas Mandala dan Simalingkar. Sedangkan Anuar Shah 40 Penjelasan mengenai hal ini, secara lengkap lihat Nina Karina. 2008. “Dinamika….”. Tesis. hal. 77- 99. 41 Bangkit Sitepu dikenal sebagai anggota DPRD Kota Medan dari Partai Golkar 1999-2004, 2004- 2009 dan sekarang tercatat sebagai anggota DPRD Kota Medan dari Partai Patriot 2009-2014. Sebelum aktif sebagai anggota legislatif, Bangkit dikenal sebagai penguasa wilayah di kawasan Simalingkar sebuah kawasan permukiman berupa perumahan nasionalperumnas pertama di Kota Medan. 42 Anuar Shah, akrab disapa Aweng, merupakan saudara bungsu dari keluarga Shah Anif Shah dan Ajib Shah. Aktivitasnya di organisasi pemuda bermula dari pengurus tingkat kecamatan di Kota Medan sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang PAC Medan Barat Pemuda Pancasila. Oleh keluarganya diharapkan dapat memimpin Pemuda Pancasila. Universitas Indonesia didukung oleh 9 PAC dan 1 PAC di Medan Tembung yang belum memiliki surat ketetapan kepengurusan. Meskipun hasil Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila di Kota Medan itu memilih Bangkit Sitepu sebagai ketua, namun anggota Pemuda Pancasila Kota Medan terbelah menjadi dua kubu. Kubu Bangkit Sitepu dan kubu Anuar Shah yang membentuk Pemuda Pancasila Khusus PPK di Kota Medan. Kekecewaan Ajib Shah dan Anif Shah kepada Donald Sidabalok mulai muncul karena dinilai tidak mampu memenuhi permintaan mereka. Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Khusus PPK kota Medan pimpinan Anuar Shah dideklarasikan pada bulan Mei 2007 dan membentuk dan melantik pimpinan anak cabang di tingkat kecamatan. Pada saat itulah, terjadi perebutan dan perkelahian antara anggota pimpinan Bangkit Sitepu dengan Anuar Shah. Perebutan pimpinan anak cabang ini akhirnya dapat diredakan setelah campur tangan pihak keamanan. Tidak berselang lama, Majelis Pimpinan Wilayah MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara akan berakhir masa kepengurusannya dan dijadwalkan menyelenggarakan Musyawarah Wilayah ke XI tanggal 22-24 Juni 2007. Penyelenggaraan Muswil tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila MPN PP, Yapto S. Soerjosoemarno, dan menampilkan dua kandidat calon ketua wilayah yaitu H. Donal Sidabalok ketua MPW PP saat itu dan Anuar Shah ketua DPC PP Khusus Kota Medan. Suasana pelaksanaan musyawarah saat itu, penuh dengan dinamika yang mungkin berbeda dari musyawarah sebelumnya. Banyaknya unsur aparat keamanan baik dari kepolisian dan TNI yang berjaga-jaga di sekitar arena pelaksanaan musyawarah memunculkan sejumlah pertanyaan dari para pimpinan cabang Pemuda Pancasila. Personil kepolisian dan TNI yang bertugas saat itu justru mengenakan seragam satuan tugas satgas Pemuda Pancasila. Tindakan itu dilakukan karena telah beredar informasi bahwa pelaksanaan Muswil ke XI akan mengalami kerusuhan. Lebih dari separuh ketua cabang tetap menginginkan Donald Sidabalok melanjutkan kepemimpinan Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Namun Anuar Shah telah mendapatkan dukungan dari Ketua MPN Pemuda Pancasila. Oleh karena dukungan itu, maka sebagian besar ketua cabang yang memiliki hak suara, harus memilih Anuar Shah. Universitas Indonesia Kabar mengenai munculnya kerusuhan dalam musyawarah tersebut tidak terjadi, meskipun terdapat insiden kecil seperti perkelahian di luar ruangan musyawarah. Pendukung Donald Sidabalok yang melakukan aksi demonstrasi di luar ruangan musyawarah harus berhadapan dengan personil kepolisian dan TNI yang telah mengenakan seragam satgas Pemuda Pancasila. Para pendukung Donald Sidabalok dan kelompok yang merasa tidak senang dengan suasana musyawarah saat itu pun kemudian berlarian. Sedangkan, suasana di dalam ruangan musyawarah berlangsung sangat dinamis. Banyak dari peserta musyawarah yang memberikan kritik dan mengoreksi kepengurusan Pemuda Pancasila terkait cara kerja pimpinan. Pendapat itu kemudian selalu direspons oleh peserta yang lain dengan cara yang keras seperti membanting meja dan dengan suara yang keras. Musyawarah memilih Anuar Shah sebagai ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara. Dengan terpilihnya Anuar Shah dalam Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara ke XI menunjukkan bahwa keluarga Shah dengan jaringan yang dimiliki masih sangat berpengaruh di Pemuda Pancasila. Banyak kalangan yang menilai bahwa keluarga Shah khususnya Anif Shah dan Ajib Shah menggunakan Pemuda Pancasila sebagai bagian dari upayanya untuk memberikan dukungan kepada bisnis yang sedang dijalaninya. Sebagian menganggap bahwa tidak ada tindakan yang salah dilakukan oleh keluarga Shah berkaitan dengan aktivitasnya di Pemuda Pancasila karena mereka juga memiliki kontribusi yang tidak kecil terhadap pengembangan organisasi. Keberhasilan bisnis keluarga Shah merupakan upaya yang telah dilakukannya sendiri dan tidak berkaitan secara langsung dengan Pemuda Pancasila meskipun terkadang mereka membutuhkan kekuatan organisasi untuk menjaga keberlangsungan bidang usaha mereka. Beberapa narasumber menjelaskan yang terjadi saat ini adalah perubahan gaya kepemimpinan yang relatif mengganggu independensi Pemuda Pancasila dari cita-cita idealisme saat organisasi pemuda ini didirikan.

2.4. Menguatnya Kepentingan Bisnis di Pemuda Pancasila Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Strategi Kampanye Pasangan Calon H.Syamsul Arifin Dan Gatot Pujonugroho Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008

1 51 161

Kebijakan Dan Kiprah Politik Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Analisis Pada : Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008)

4 96 75

Solusi Atas Isu Politik Tentang Calon Independen Dan Ajakan Golput Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2008.

0 0 14

TATACARA PENDAFTARAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR_PARPOL

0 0 26

Opini Mahasiswa Kota Medan Terhadap Iklan Politik Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018

0 0 10

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 87

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 11

BAB 2 SUMATERA UTARA DAN PEMUDA PANCASILA: PERSPEKTIF HISTORIS, DINAMIKA SOSIAL, EKONOMI, DAN POLITIK - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Waki

0 1 58

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 51

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 18