SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN WEWENANG DAN TUGAS POKOK

Pasal 38 1. Bidang-bidang Majelis Pimpinan Nasional terdiri dari:  Organisasi dan Keanggotaan  Ideologi dan Politik  Pertahanan dan Keamanan Nasional Hankamnas  Litbang dan Kaderisasi  Ekonomi  Agama, Sosial dan Budaya  Hukum dan HAM  Pengembangan Usaha  Alam dan Lingkungan Hidup  Hubungan Luar Negeri 2. Untuk bidang-bidang Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang terdiri dari point a sampai point i ayat 1 Pasal 38 di atas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tingkatan dan untuk bidang-bidang di tingkat anak cabang disesuaikan kebutuhan. Pasal 39 Majelis Pimpinan Cabang kota administratif akan diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB IX SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN

DAN PENASEHAT Pasal 40 Majelis Pertimbangan terdiri dari: a. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat pusat, Dati I, dan Dati II. b. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan atau hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda. c. Ketua dan atau pengurus sebelumnnya. d. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah. Pasal 41 Penasehat terdiri dari: a. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa. b. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan atau hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda. c. Ketua dan atau pengurus sebelumnya. d. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah. Pasal 42 Majelis Pertimbangan di tingkat Nasional , Wilayah dan Cabang terdiri dari: Universitas Sumatera Utara a. 1 satu orang Ketua b. 1 satu orang Wakil Ketua c. 1 satu orang Sekretaris d. Sejumlah anggota sesuai keperluan Pasal 43 Penasehat Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting terdiri dari: a. 1 satu orang Ketua b. 1 satu orang Wakil Ketua c. 1 satu orang Sekretaris d. Sejumlah anggota sesuai keperluan

BAB X WEWENANG DAN TUGAS POKOK

Pasal 44 Wewenang Majelis Pimpinan Nasional ialah: 1. Pimpinan Organisasi tertinggi dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok- pokok perjuangan organisasi. 2. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi untuk pencapaian tujuan organisasi. 3. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila dalam melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan Pemuda Pancasila. 4. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi khususnya dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah, organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badanpihak-pihak eksternal organisasi lainnya. 5. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani situasi yang mengancam dan atau mengancam kelangsungan hidup organisasi Pemuda Pancasila. Pasal 45 Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah ialah: 1. Pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat wilayah dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok-pokok perjuangan organisasi. 2. Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan dan pedoman-pedoman organisasi di tingkat wilayah sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lain yang lebih tinggi. 3. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi di tingkat wilayah untuk pencapaian tujuan organisasi di tingkat wilayah. 4. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila di tingkat wilayah dalam melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan Pemuda Pancasila. 5. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi di tingkat wilayah, khususnya dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah, organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badan pihak-pihak eksternal organisasi lainnya. Universitas Sumatera Utara Pasal 46 Wewenang Majelis Pimpinan Cabang ialah: 1. Pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat cabang dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok-pokok perjuangan organisasi. 2. Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan dan pedoman-pedoman organisasi di tingkat cabang sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lain yang lebih tinggi. 3. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi di tingkat cabang untuk pencapaian tujuan organisasi di tingkat wilayah. 4. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila di tingkat cabang dalam melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan Pemuda Pancasila. 5. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi di tingkat cabang, khususnya dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah, organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badanpihak-pihak eksternal organisasi lainnya. Pasal 47 Wewenang Pimpinan Anak Cabang ialah: 1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat kecamatan. 2. Mengambil keputusan-keputusan di tingkat kecamatan. Pasal 48 Wewenang Pimpinan Ranting ialah: 1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat kelurahan. 2. Mengambil keputusan-keputusan di tingkat kelurahan. Pasal 49 Wewenang Pimpinan Anak Ranting ialah: 1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat RW. 2. Mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan tingkatannya Pasal 50 Majelis Pimpinan Nasional memiliki tugas pokok: 1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas, Rapat Pleno MPN dan Peraturan Organisasi. 2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan organisasi. 3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap Majelis Pimpinan Wilayah maupun LembagaBadan di tingkat Nasional. 4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara, TNI Polri maupun badan-badan pihak-pihak eksternal oeganisasi lainnya yang saling mendukung dan bermanfaat. Universitas Sumatera Utara 5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan organisasi utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila. 6. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbangan atau nasehat Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat Nasional. 7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Wilayah. 8. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi. 9. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi. 10. Memberikan pertanggungjawaban dalam Mubes. Pasal 51 Majelis Pimpinan Wilayah memiliki tugas pokok: 1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas, Keptusan MPN, Muswil, Rakerwil, Rapat Pleno MPW dan Peraturan Organisasi. 2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan organisasi di tingkat Wilayah. 3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap Majelis Pimpinan Cabang maupun LembagaBadan di tingkat Wilayah. 4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara, TNI Polri maupun badan-badanpihak-pihak eksternal organisasi lainnya di tingkat Wilayah yang saling mendukung dan bermanfaat. 5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan organisasi utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila. 6. Memberikan pertanggungjawaban dalam Muswil. 7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Cabang. 8. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbanganatau nasehat Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat Wilayah. 9. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi di tingkat Wilayah. 10. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi di tingkat Wilayah. Pasal 52 Majelis Pimpinan Cabang memiliki tugas pokok: 1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas, Keptusan MPN, Muswil, Rakerwil, Keptusan MPW, Muscab, Rakercab, Rapat Pleno MPC dan Peraturan Organisasi. 2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan organisasi di tingkat Cabang. 3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan penbinaan terhadap Majelis Pimpinan Anak Cabang maupun LembagaBadan di tingkat Cabang. 4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara, TNI Polri maupun badan-badanpihak-pihak eksternal organisasi lainnya di tingkat Cabang yang saling mendukung dan bermanfaat. 5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan organisasi utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila. 6. Memberikan pertanggungjawaban dalam Muscab. Universitas Sumatera Utara 7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Anak Cabang. 8. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbanganatau nasehat Majelis Pertimbangan Organisasi tingkat Cabang. 9. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi di tingkat Cabang. 10. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi di tingkat Cabang. Pasal 53 Pimpinan Anak Cabang memiliki tugas pokok: 1. Melaksanakan program kegiatan. 2. Melaksanakan perintah dan petunjuk jenjang kepemimpinan organisasi di atasnya. 3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap Majelis Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak Ranting dan Anggotanya. 4. Menjalin hubungan yang serasi dan seimbang dengan institusi masyarakat, Pemerintah, TNI dan Polri di tingkat Kecamatan. 5. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Anak Cabang. Pasal 54 Pimpinan Ranting memiliki tugas pokok: 1. Melaksanakan program kegiatan. 2. Melaksanakan perintah dan petunjuk jenjang kepemimpinan organisasi di atasnya. 3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap Majelis Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan dan Anggotanya. 4. Menjalin hubungan yang serasi dan seimbang dengan institusi masyarakat, Pemerintah, TNI dan Polri di tingkat KelurahanDesa. 5. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Ranting. Pasal 55 1. Melaksanakan perintah dan petunjuk jenjang kepemimpinan organisasi diatasnya. 2. Memberikan pengayoman, pengawasan, pengarahan, petunjuk, bimbingan dan pembinaan terhadap anggotanya. 3. Menjalin hubungan yang serasi dan seimbang dengan institusi masyarakat, Pemerintah di tingkat RW. Pasal 56 1. Majelis Pertimbangan di setiap jenjang dan tingkatan organisasi adalah merupakan wahana konsultatif organisasi sesuai tingkatannya, yang memiliki hak tugas:  Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif baik diminta maupun tidak diminta.  Apabila dianggap perlu, Majelis Pertimbangan Organisasi dapat meminta Majelis Pimpinan untuk berdialog.  Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh Majelis Pimpinan didalam mengemban tugas- tugas organisasi. Universitas Sumatera Utara  Penyusunan pertimbangan, saran dan nasehat Majelis Pertimbangan diatur dalam mekanisme Rapat Majelis Pimpinan Organisasi.  Mendampingi Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya.  Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun. 2. Majelis Pertimbangan berkewajiban menjaga nama baik, kewibawaan dan keharmonisan organisasi. Pasal 57 1. Penasehat adalah merupakan penasehat organisasi di tingkat Kecamatan dan Kelurahan Desa, yang memiliki hak tugas:  Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif kepada Pimpinan Anak Cabang atau Pimpinan Ranting baik diminta maupun tidak diminta.  Apabila dianggap perlu, Penasehat dapat meminta Pimpinan Anak Cabang atau Pimpinan Ranting untuk berdialog.  Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh Pimpinan Anak Cabang di dalam mengemban tugas-tugas organisasi.  Penyusunan saran dan nasehat Penasehat diatur dalam mekanisme Rapat Penasehat.  Mendampingi Pimpinan Anak Cabang dan atau Pimpinan Ranting.  Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun. 2. Penasehat berkewajiban menjaga nama baik, kewibawaan dan keharmonisan organisasi. Pasal 58 Fungsi dan tugas pokok Lembaga dan Badan ialah: 1. sebagai pelaksana-pelaksana program organisasi yang bersifat khusussektoral. 2. sebagai mediasarana pendukung perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila.

BAB XI PERSYARATAN DASAR ORGANISASI

Dokumen yang terkait

Strategi Kampanye Pasangan Calon H.Syamsul Arifin Dan Gatot Pujonugroho Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008

1 51 161

Kebijakan Dan Kiprah Politik Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Analisis Pada : Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008)

4 96 75

Solusi Atas Isu Politik Tentang Calon Independen Dan Ajakan Golput Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2008.

0 0 14

TATACARA PENDAFTARAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR_PARPOL

0 0 26

Opini Mahasiswa Kota Medan Terhadap Iklan Politik Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018

0 0 10

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 87

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 11

BAB 2 SUMATERA UTARA DAN PEMUDA PANCASILA: PERSPEKTIF HISTORIS, DINAMIKA SOSIAL, EKONOMI, DAN POLITIK - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Waki

0 1 58

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 51

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 18