Universitas Indonesia
Syamsul Arifin bukan karena instruksi MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Potensi organisasi Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Utara
seharusnya diberdayakan oleh pengurus wilayah untuk kegiatan pemenangan, tetapi tidak mereka lakukan karena persoalan uang dan pengaruh. Dengan berbagai cara
Darwin Nasution menggerakkan potensi organisasi secara informal seperti menghubungi para kader yang menjadi pengurus teras partai politik dan anggota DPRD
Provinsi Sumatera Utara agar memberikan dukungan kepada Syamsul Arifin dengan caranya masing-masing.
58
Tabel 4.6 Perbedaan Pendapat Antara Darwin Nasution dengan Anuar Shah
Terkait Dukungan Pemuda Pancasila No.
Kegiatan Perbedaan Pendapat Terkait Dukungan
Darwin Nasution Anuar Shah
1. Pendukung
Partai Patriot Pancasila dan Syamsul Arifin
sebagai calon gubernur yang didukung.
Pengurus MPW PP Sumut dan jajaran di bawahnya,
sesepuh PP Anif Shah dan Ajib Shah.
2. Dukungan
Pemuda Pancasila Hanya instruksi
organisasi Memberikan instruksi dan
kegiatan pemenangan 3.
Permintaan uang Selalu membutuhkan
dana untuk kegiatan pemenangan
Tidak pernah meminta dana untuk kegiatan
pemenangan
4. Dukungan kader
Tidak dilakukan Selalu melakukan
pemantauan 5.
Dukungan Partai Politik Tidak dilakukan Dilakukan
6. Dukungan
Anggota DPRD
Tidak dilakukan Dilakukan
Sumber: Hasil Penelitian, 2011.
4.5. Mengatasi Hambatan Dukungan dari Pengurus Pemuda Pancasila dalam Pemilihan Gubernur
Perbedaan pendapat yang mengarah pada konflik internal yang terjadi di antara pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara diakui oleh beberapa anggota tim
sukses Syamsul Arifin. Persaingan antara pengurus Pemuda Pancasila saat kegiatan pemilihan gubernur itu disebabkan karena peran Darwin Nasution yang begitu dominan,
58
Wawancara Darwin Nasution, 19 Desember 2011, pukul 14.00 Wib di kantor Perusahaan Daerah Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
diantaranya adalah dipercaya menjadi ketua tim sukses koalisi partai politik pengusul Syamsul Arifin dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2013.
Sementara beberapa pengurus teras Pemuda Pancasila lainnya tidak mendapatkan posisi penting dalam kegiatan pemenangan Syamsul Arifin.
Darwin Nasution menjadi tim inti pemenangan Syamsul Arifin dan menjadi salah seorang dari tiga orang
59
kepercayaan Syamsul Arifin meski Syamsul Arifin belum begitu lama mengenal Darwin Nasution. Salah seorang narasumber dari tim
pemenangan itu juga menyampaikan bahwa secara organisasi, Pemuda Pancasila, tidak menggerakkan potensi organisasi yang dimilikinya untuk kegiatan pemenangan. Darwin
Nasution bertanggung jawab untuk menggerakkan dan mengendalikan Pemuda Pancasila dengan caranya sendiri.
Darwin Nasution dianggap oleh Firdaus Nasution dan Anuar Shah telah menerima banyak uang dari Syamsul Arifin berkaitan dengan dana pencalonan dan
pemenangan untuk partai politik maupun kegiatan lainnya tanpa berkoordinasi dengan mereka. Anuar Shah dan Firdaus Nasution juga merasa sulit bertemu langsung dengan
Syamsul Arifin untuk membahas kegiatan pemenangan dan hal-hal lain yang penting didiskusikan. Syamsul Arifin selalu menyatakan urusan yang terkait dengan Pemuda
Pancasila diserahkan kepada Darwin Nasution. Lobi-lobi dalam pertemuan dengan berbagai kelompok yang berkepentingan di Sumatera Utara terkait pemilihan gubernur
dilakukan sendiri oleh Darwin Nasution. Sementara, Darwin Nasution dapat melakukan itu semua dengan mengatasnamakan Pemuda Pancasila. Kecurigaan Anuar Shah dan
Firdaus Nasution semakin tinggi kepada Darwin Nasution manakala semua keputusan yang terkait dengan pemenangan justru diperoleh dari orang lain bukan dari Darwin
sendiri. Menurut sumber di kalangan tokoh organisasi pemuda, kepiawaian Darwin
Nasution mengendalikan kepentingan jaringan eksternal seperti partai politik dan pemilihan kepala daerah membuat banyak pengurus Pemuda Pancasila Sumatera Utara
tidak begitu senang. Sebagai kader yang relatif baru di Pemuda Pancasila dan menduduki jabatan strategis dimulai dari Ketua LPPH MPW Pemuda Pancasila
Sumatera Utara kemudian menjadi bendahara dan sekretaris, Darwin Nasution menjadi salah seorang kader yang tidak disenangi oleh kader yang sudah lama beraktivitas di
59
Selain Darwin Nasution, dua orang yang selalu mendampingi Syamsul Arifin adalah Armansyah Tanjung Sekretaris DPD PKPI Provinsi Sumatera Utara dan Rizal Sirait Sekretaris DPW Partai
Persatuan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Indonesia
Pemuda Pancasila. Firdaus Nasution termasuk kader Pemuda Pancasila yang menunjukkan sikap tidak senang kepada Darwin Nasution.
Posisi Darwin Nasution yang menjadi Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara diperolehnya dari upaya penggalangan suara untuk kemenangan Anuar
Shah sebagai ketua terpilih dalam Muswil ke XII. Penunjukan Darwin Nasution sebagai Ketua MPW Partai Patriot Pancasila didapatnya karena hasil dari lobi-lobi yang
dilakukannya dengan pengurus pusat di Jakarta. Kepercayaan yang didapat Darwin Nasution menduduki jabatan strategis di Pemuda Pancasila karena ketekunannya
mendekati pimpinan yang berpengaruh di Pemuda Pancasila seperti mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan pimpinan organisasi. Aktivitas dan inisiatif yang dilakukan
Darwin Nasution tersebut, tidak lebih baik dari kader-kader Pemuda Pancasila lainnya. Sebagai contoh, banyak kalangan tokoh dan kader Pemuda Pancasila yang
menyatakan Firdaus Nasution sebagai salah seorang kader yang hanya bisa berharap dari pimpinan, bukan karena inisiatif dan kerja keras. Persaingan internal di
kepengurusan Pemuda Pancasila Sumatera Utara antara Darwin Nasution dengan Firdaus Nasution telah menjadi pembicaraan informal di kalangan kader Pemuda
Pancasila. Dominannya peran Darwin Nasution pada saat pemilihan gubernur itu menjadi alasan bagi Firdaus Nasution mempengaruhi Anuar Shah untuk menggeser
posisi Darwin sebagai sekretaris. Berbagai macam kegiatan Darwin Nasution yang dilakukan untuk tim pemenangan Syamsul Arifin tanpa koordinasi dengan MPW
Pemuda Pancasila Sumatera Utara menjadi pembicaraan yang cukup serius. Hal itu dilakukan secara terus menerus oleh Firdaus Nasution kepada Anuar Shah. Selain itu,
tidak ada bantuan dana yang diberikan Darwin Nasution kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara utnuk melakukan kegiatan sosialisasi.
60
Kondisi tersebut memperkuat alasan diberhentikannya Darwin Nasution sebagai sekretaris
MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Darwin Nasution memhami tugas dan fungsi dari jabatan yang diperankannya
saat pemilihan gubernur. Darwin juga merasakan bahwa Firdaus Nasution menjadi salah seorang kader Pemuda Pancasila yang tidak begitu senang terhadap posisinya
tersebut. Meskipun Darwin Nasution memberikan pertimbangan kepada Syamsul Arifin untuk merangkul Pemuda Pancasila karena potensi organisasi yang dimilikinya, namun
60
Informasi ini diperoleh dari berbagai sumber di internal Pemuda Pancasila dan sebagian tokoh organisasi pemuda yang tergabung dalam tim sukses Syamsul Arifin.
Universitas Indonesia
dalam praktiknya tidak begitu mudah mengajak para pengurus inti Pemuda Pancasila Sumatera Utara melakukan kegiatan pemenangan.
Selalu saja timbul kecurigaan dan prasangka yang tidak baik di antara para pengurus Pemuda Pancasila pada setiap tahapan kegiatan pemilihan gubernur
dilakukan. Kecurigaan itu terkait dengan uang dan popularitas serta kewenangan yang dimiliki masing-masing pengurus teras Pemuda Pancasila. Firdaus Nasution dan Anuar
Shah menaruh curiga kepada Darwin Nasution yang menggunakan organisasi Pemuda Pancasila untuk kepentingan pribadinya. Sementara Darwin Nasution juga sulit
mendiskusikan kegiatan pemenangan yang memerlukan pengerahan massa karena terkait permintaan sejumlah dana. Padahal kesepakatan pemberian dana sudah diberikan
Syamsul Arifin kepada pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Ketika pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara dinilai oleh Darwin
tidak bekerja melakukan kegiatan pemenangan, maka Darwin menggunakan caranya sendiri memobilisasi potensi organisasi Pemuda Pancasila. Tim sukses bentukan koalisi
partai politik pendukung Syampurno memerlukan orang-orang di pelbagai daerah yang dipercaya mampu bekerja sesuai dengan arahan. Kebutuhan akan orang-orang yang
dipercaya itu bersumber dari banyak organisasi pendukung Syamsul Arifin termasuk Pemuda Pancasila. Darwin Nasution adalah salah seorang yang ditugaskan untuk
menggerakkan organisasi Pemuda Pancasila seperti merekrut anggota Pemuda Pancasila untuk ikut dalam tim sukses, bertugas menjaga keamanan di lokasi kampanye, menjadi
saksi di TPS, dan lain sebagainya. Darwin Nasution menyadari tentang adanya hambatan yang akan dihadapinya
terkait persoalan internal di Pemuda Pancasila. Sikap yang diperlihatkan oleh Anuar Shah, selaku ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, dan Firdaus Nasution,
selaku Wakil Ketua MPW Pemuda Pancasila, kepada Darwin Nasution mengharuskannya berbuat maksimal untuk menggerakkan potensi organisasi pemuda
itu. Darwin masih memiliki kewenangan penuh selaku Ketua MPW Partai Patriot Pancasila Provinsi Sumatera Utara. Sebanyak 18 ketua DPC Partai Patriot Pancasila
juga menjabat sebagai ketua Pemuda Pancasila dan 13 orang yang menjadi anggota legislatif di tingkat provinsi dan kabupatenkota. Dengan modal politik itu, Darwin
Nasution menggerakkan mesin organisasi Pemuda Pancasila bukan melalui MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, tetapi dari ketua DPC Partai Patriot Pancasila.
Universitas Indonesia
Kepada seluruh anggota legislatif dari Partai Patriot Pancasila, Darwin membuat edaran khusus agar melakukan sosialisasi dan berkampanye untuk memilih Syamsul Arifin.
Menurut Darwin, tidak begitu sulit menggerakkan mesin organisasi Pemuda Pancasila tanpa melalui pengurus wilayah. Yang dibutuhkan adalah mengetahui secara
benar latar belakang kader-kader Pemuda Pancasila tersebut agar dapat patuh menjalankan perintah dari orang yang dihormatinya. Darwin Nasution merasa
tindakannya itu tidak akan mendapat teguran dari pengurus wilayah Pemuda Pancasila. Beberapa kader Pemuda Pancasila masih memiliki pola patron klien dalam menjalankan
perintah organisasi. Patron adalah orang yang mempunyai kekuasaan terhadap para klien karena ia mempunyai kelebihan dalam hal kemampuan dibandingkan dengan
kliennya. Kemampuan tersebut berupa pengaruh dan sumber kebutuhan hidup yang diperlukan oleh orang lain yang kemudian bersedia menjadi kliennya. Adanya
perlindungan dan pemberian kebutuhan hidup itu dibalas oleh klien dengan memberikan dukungan dan pelayanan terhadap patron.
61
Hubungan patron-klien di tubuh Pemuda Pancasila terjadi pada beberapa kader Pemuda Pancasila yang berhasil menjadi pimpinan organisasi di tingkat cabang atau
menjadi pimpinan partai politik memiliki keterkaitan dengan seorang tokoh senior di Pemuda Pancasila. Sebut saja seperti Anuar Shah, ketua MPW Pemuda Pancasila
Sumatera Utara, sangat menghormati Anif Shah yang dipandangnya sebagai patron meski Anif Shah adalah kakak kandungnya. Anif Shah secara pribadi memberikan
dukungan materil dan non materil kepada Syamsul Arifin saat pemilihan gubernur. Jika Anuar Shah menjadi hambatan Darwin Nasution dalam menggerakkan anggota Pemuda
Pancasila untuk kegiatan pemenangan, Darwin hanya tinggal menyampaikannya kepada Anif Shah. Pola yang sama dilakukan Darwin Nasution kepada kader-kader Pemuda
Pancasila yang tidak menjalankan instruksi organisasi untuk mendukung Syamsul Arifin.
Pola patron klien di tubuh organisasi Pemuda Pancasila antara pimpinan dengan anggota organisasi lebih banyak dilakukan atas dasar saling menguntungkan. Seorang
pimpinan Pemuda Pancasila yang berada di semua tingkatan mulai dari provinsi hingga dusun tidak serta merta dapat menjadi panutan atau didengar perintahnya oleh anggota
organisasi. Setiap anggota Pemuda Pancasila melihat siapa yang memerintahkan dan imbalan apa yang diperolehnya jika melaksanakan perintah tersebut. Hubungan yang
61
Maswadi Rauf. 2001. Konsensus Politik……. hal. 99.
Universitas Indonesia
saling menguntungkan antara pimpinan organisasi dengan anggota itu terlihat pada saat Pemuda Pancasila menggerakkan anggotanya dalam kegiatan sosialisasi calon gubernur
yang didukung. Mobilisasi anggota Pemuda Pancasila dilakukan dengan menggunakan uang
pada setiap kegiatan. Prilaku yang sangat pragmatis tersebut juga terlihat pada saat pemilihan ketua dilakukan dalam musyawarah Pemuda Pancasila di setiap tingkatan.
Dalam pemilihan itu, hampir setiap calon ketua dipastikan mengeluarkan uang untuk diberikan kepada para pemilik suara. Prilaku tersebut semakin menguat setelah Pemuda
Pancasila menetapkan kebijakan independensi pada tahun 1999. Perpindahan anggota dari Pemuda Pancasila kepada organisasi pemuda lainnya menunjukkan lemahnya
hubungan patron klien tersebut. Perpindahan anggota itu lebih disebabkan karena alasan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika ada satu organisasi yang dapat
memberikan kebutuhan ekonomi seorang anggota Pemuda Pancasila maka seketika itu juga dia akan meninggalkan statusnya sebagai anggota Pemuda Pancasila.
4.6. Masa Tenang dan Hari Pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara