Universitas Indonesia
menuliskan aspek negatif jika pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara diulang kembali. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terbentuknya opini di
masyarakat yang membaca media cetak lokal tentang banyaknya pelanggaran yang dilakukan salah satu calon gubernur pada saat tahapan pemilihan berlangsung.
5.6. Model Relasi Jaringan Pemuda Pancasila Sumatera Utara
Pemuda Pancasila Sumatera Utara memiliki kontribusi dalam kontestasi pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Keterlibatan mereka mulai dari mencari
calon gubernur yang akan didukung, memobilisasi potensi organisasi, dan menjalin relasi dengan birokrasi, pengusaha, serta media massa adalah bagian dari optimalisasi
kekuatan yang dimiliki. Meskipun sulit untuk membuktikan ukuran kuantitatif tentang pengaruh dukungan Pemuda Pancasila dalam memenangkan Syamsul Arifin sebagai
Gubernur Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2013. Namun peran Pemuda Pancasila Sumatera Utara dalam pemilihan gubernur itu setidaknya mengambarkan bahwa salah
satu kelompok kekerasan mampu melakukan pengendalian terhadap lembaga politik lokal di Sumatera Utara.
Upaya pengendalian yang dilakukan Pemuda Pancasila Sumatera Utara terhadap birokrasi, pengusaha, dan media cetak untuk memenangkan kandidat gubernur yang
didukungnya menjadi bagian dari kemenangan Syamsul Arifin sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2013. Mulai dari tahapan mencari calon yang
didukung, mobilisasi potensi organisasi, dan menjalin relasi dengan birokrasi, pengusaha, serta media lokal dilakukan dengan cara-cara yang beragam, saling mengait,
dan penuh intrik. Peran Pemuda Pancasila dalam pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 itu dilakukan sebagai bagian dari cara untuk
mempertahankan akses kekuasaan dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang dikuasai.
Keberhasilan membentuk jaringan dengan lembaga politik lokal di Sumatera Utara dilakukan atas dasar kepentingan yang beragam di antara pengurus Pemuda
Pancasila. Relasi yang terjalin antara Pemuda Pancasila dengan birokrasi, pengusaha, dan media cetak lokal itu dilakukan atas dasar hubungan yang saling menguntungkan.
53
53
Teori Sidel tentang Bosisme menjelaskan hal yang sama yaitu penyanggah utama pola hubungan antara birokrat, bos-bos partai, dan pengusaha terjalin atas dasar hubungan saling menguntungkan simbiosis
mutualisme. Teori Sidel berlaku dalam menjelaskan kasus peran Pemuda Pancasila dalam pemilihan
Universitas Indonesia
Di satu sisi, Pemuda Pancasila menginginkan tetap memperoleh akses mendapatkan sumber-sumber daya yang dikuasai negara di tingkat lokal local government
resources. Sementara di sisi lain, para pejabat birokrasi, pengusaha, dan pengelola media cetak lokal membutuhkan kekuatan Pemuda Pancasila untuk mempertahankan
kekuasaan dan usaha mereka seperti menghindari ancaman dan menjaga keamanan di lokasi-lokasi kekuasaan dan usaha mereka.
Beragam kepentingan politik dan ekonomi organisasi Pemuda Pancasila Sumatera Utara harus disalurkan kepada para kader dan pengurusnya. Untuk
melanjutkan eksistensi organisasi, maka kader dan pengurus Pemuda Pancasila harus menjalin relasi dengan birokrasi lokal terutama dengan para kepala daerah di Provinsi
Sumatera Utara. Relasi itu dilakukan untuk kepentingan mendapatkan akses kekuasaan yang berimplikasi kepada usaha-usaha yang dapat menghasilkan uang. Kepentingan
untuk memperoleh akses kekuasaan dilakukan dalam rangka mendapatkan proyek- proyek pemerintah yang bersumber dari APBD, APBN, dan investasi daerah pada
sektor-sektor yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi seperti industri perkebunan, perumahan atau pertambangan. Para kepala daerah harus memberikan
kemudahan kepada pengurus Pemuda Pancasila untuk mendapatkan informasi proyek pemerintah demi keamanan dan keberlangsungan program pemerintah di beberapa
kabupaten dan kota Provinsi Sumatera Utara. Dalam konteks itu, pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara harus membagi kegiatan pembangunan dan
investasi di daerahnya kepada tokoh Pemuda Pancasila dalam rangka pengamanan kekuasaannya di daerah tersebut.
Agar kepentingan untuk tetap mempertahankan akses politik dan ekonomi itu, maka pengurus Pemuda Pancasila Sumatera Utara harus menjalin relasi dengan
wartawan dan pemilik media cetak lokal. Kedekatan pengurus Pemuda Pancasila dengan hampir semua pengelola dan wartawan media cetak lokal terjalin sejak
berdirinya Pemuda Pancasila di Sumatera Utara. Dari peristiwa yang dilalui itu, relasi di antara mereka berjalan atas dasar saling menguntungkan. Masing-masing pimpinan
lembaga memahami benar kepentingan terkait kegiatan yang dilakukan. Pimpinan redaksi media cetak sepertinya memiliki kewajiban untuk memuat berita yang tidak
menyinggung eksistensi Pemuda Pancasila, meskipun para wartawannya menemukan
Gubernur Provinsi Sumatera Utara tahun 2008. John T. Sidel. 1997. “Philippine Politics ......”. Loc. Cit. hal. 962.
Universitas Indonesia
banyak perlakuan para kader dan tokoh Pemuda Pancasila yang melanggar hukum. Namun, para wartawan media cetak juga sering mendapatkan bantuan dari pengurus
Pemuda Pancasila pada saat-saat mereka terjepit dengan masalah ekonomi. Pada akhirnya, para wartawan tidak memilik pilihan lain kecuali mengikuti kemauan
pengurus Pemuda Pancasila. Diagram 5.1
Model Relasi Hubungan yang Saling Menguntungkan
Sumber: Hasil Wawancara, 2012.
Pemuda Pancasila Birokrasi
Hubungan yang Saling
Menguntunkan 1. Pertemuan dengan
tokoh masyarakat 2. Target perolehan suara
di wilayah yang sudah ditetapkan
1. Bantuan pengamanan wilayah dan dukungan
dari Pemuda Pancasila 2. Membantu promosi
jabatan
Pemuda Pancasila Pengusaha
1. Mendapatkan dana untuk kegiatan
kampanye dan kebutuhan pribadi
pengurus.
2. Memperoleh dukungan untuk calon gubernur
dari karyawan perusahaan
1. Mendapatkan bantuan pengamanan untuk
lokasi usaha. 2. Mendapatkan paket
pekerjaan yang bersumber dari
anggaran pemerintah atas upaya Pemuda
Pancasila
Pemuda Pancasila Media Cetak
1. Mendapatkan porsi pemberitaan yang
positif terkait kegiatan dukungan calon
gubernur.
2. Diberikan informasi dari wartawan tentang
kegiatan tim sukses kompetitor calon
gubernur 1. Mendapatkan bantuan
dana kepada wartawan dan pemilik atau
pemimpin redaksi terkait pemberitaan
Syampurno
2. Bantuan keamanan untuk para wartawan
dalam menjalankan tugasnya.
Universitas Indonesia
Perolehan hasil suara yang didapat Syamsul Arifin sebagai kandidat gubernur merupakan upaya kolektif baik dari tim sukses maupun kekuatan figur. Pemuda
Pancasila Sumatera Utara merupakan bagian dari tim sukses itu yang juga melakukan serangkaian kegiatan pemenangan. Pola relasi yang telah terjalin lama antara Pemuda
Pancasila dengan birokrasi, pengusaha, dan media cetak lokal itu menjadi modal yang cukup kuat untuk membantu memenangkan kandidat gubernur yang didukung Pemuda
Pancasila. Persekutuan di antara mereka mempermudah untuk menggerakkan anggota Pemuda Pancasila dalam setiap kegiatan pemenangan calon gubernur.
Model relasi yang saling menguntungkan itu terjadi karena tidak ada kekuatan dominan, baik sebagai aktor maupun institusi atau lembaga masyarakat di Sumatera
Utara. Tidak ada tokoh dominan yang dapat melakukan segala cara untuk mempengaruhi lembaga politik lokal yang ada di Sumatera Utara. Masing-masing
lembaga masyarakat seperti partai politik, organisasi masyarakat, organisasi pemuda, dan lain sebagainya memiliki tokohnya sendiri untuk menentukan dan menjalin jaringan
kekuatan mereka. Tidak ada seorang tokoh atau bos yang sangat berpengaruh di Provinsi Sumatera Utara. Pemuda Pancasila merupakan salah satu bagian dari sekian
banyak pemain-pemain politik lokal yang berperan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara.
Model relasi yang saling menguntungkan itu dapat berlangsung secara terus menerus karena kebijakan otonomi daerah belum memberikan kesempatan yang sama
bagi semua lapisan masyarakat. Mereka yang memiliki uang dan mampu melakukan tindakan intimidasi adalah salah satu pihak yang menerima manfaat dari lembaga-
lembaga politik lokal di Sumatera Utara. Pihak yang mampu melakukan praktek intimidasi dan uang ini kemudian membentuk koalisi yang menguasai birokrasi,
lembaga bisnis, dan media cetak lokal di Sumatera Utara. Mereka bermaksud membangun jaringan patronase baru yang berupaya mendapatkan akses kekuasaan
negara dan sumber-sumber daya. Jaringan yang menyebar itu tidak lagi dikendalikan oleh elit-elit Jakarta dalam sistem sentralisasi, tetapi para kader dan tokoh Pemuda
Pancasila telah menata kembali diri mereka dalam bentuk relasi patronase yang saling menguntungkan. Pelaksanaan otonomi daerah justru sangat memberikan peluang
kepada mereka untuk memaksimalkan keuntungan politik dan ekonomi. Pengamatan dari kasus pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara, memiliki relevansi dengan
perdebatan yang tengah berlangsung tentang arah dan karakter demokrasi di Indonesia.
Universitas Indonesia
Jaringan patronase baru yang dibentuk oleh tokoh Pemuda Pancasila ditandai oleh adanya koalisi yang saling menguntungkan antara para elit yang menduduki
jabatan pimpinan partai politik, anggota parlemen, pejabat pemerintah, asosiasi pengusaha, dan media cetak lokal. Koalisi tersebut bekerja untuk membangun akses
kekuasaan negara dan sumber-sumber daya lokal dengan cara melakukan intimidasi dan merasionalkan
pentingnya politik
uang pada
masyarakat yang
sedang membutuhkannya. Jaringan patronase baru menjadi tumbuh subur pada saat
pelaksanaan otonomi daerah yang dikendalikan oleh konstelasi kekuasaan dan kepentingan elit tertentu.
Universitas Indonesia
278
BAB 6 PENUTUP