Dukungan Kader Pemuda Pancasila yang Menjadi Anggota Legislatif

Universitas Indonesia

4.4. Dukungan Kader Pemuda Pancasila yang Menjadi Anggota Legislatif

Instruksi yang diterbitkan oleh MPW Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara tentang dukungan kepada Syamsul Arifin menjadi acuan bagi kader Pemuda Pancasila yang duduk sebagai anggota DPRD baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Para pimpinan Pemuda Pancasila Sumatera Utara sangat menyadari akan peran pentingnya anggota DPRD untuk melakukan penggalangan suara bagi pemenangan Syamsul Arifin. Anggota DPRD memiliki konstituen di daerah pemilihannya dan selalu memperhatikan masyarakat pemilihnya agar pada pemilihan umum berikutnya dapat dipilih kembali. Atas dasar itu, pengurus Pemuda Pancasila Sumatera Utara mendayagunakan seluruh potensi kadernya yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari unsur partai politik manapun. Kemudian, melalui pengurus DPC Pemuda Pancasila se-Provinsi Sumatera Utara, instruksi dukungan itu juga berlaku kepada anggota DPRD di kabupaten dan kota se Provinsi Sumatera Utara. Meskipun tidak begitu banyak kader Pemuda Pancasila yang berhasil terpilih pada Pemilihan Umum 2004 dari berbagai partai politik, namun figurnya memiliki pengaruh dalam mendinamisasi forum-forum di legislatif. Selain itu, kerja-kerja di lapangan menunjukkan kader Pemuda Pancasila yang menjadi anggota legislatif relatif lebih teruji seperti mengatur massa dan mengurangi keributan jika terjadi perkelahian. Di Sumatera Utara, tidak semua persoalan dapat diselesaikan dengan mekanisme dialog, terkadang perlu menggunakan cara kekerasan agar salah satu pihak dapat dipandang atau diperhitungkan di antara kelompok masyarakat. Bagi kader Pemuda Pancasila bukanlah sesuatu yang sulit ketika harus menghadapi prilaku kekerasan untuk menyelesaikan satu persoalan. Dari 85 anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2004-2009 hanya 6 orang yang tercatat sebagai kader Pemuda Pancasila. Universitas Indonesia Tabel 4.5 Dukungan Calon Gubernur dari Kader Pemuda Pancasila yang Menjadi Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2004-2009 No. Nama Asal Fraksi Calon yang Didukung 1. Marzuki Fraksi Partai Golkar Ali Umri 2. Syahrul M. Pasaribu Fraksi Partai Golkar Syamsul Arifin 3. Eddi Rangkuti Fraksi PDIP Tri Tamtomo 4. Edison Sianturi Fraksi Partai Patriot Syamsul Arifin 5. Kamaluddin Harahap Fraksi PAN A. Wahab Dalimunthe 6. Abdul Hakim Siagian Fraksi PAN Syamsul Arifin Sumber: Hasil Wawancara, 2011. Marzuki adalah figur senior yang sangat dikenal dan dihormati oleh keluarga besar Pemuda Pancasila di Sumatera Utara. Mantan Ketua Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Utara ini memilih profesi sebagai politisi Partai Golkar dan terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara pada Pemilu 2004. Sosok Marzuki yang memiliki pergaulan luas membuat banyak calon gubernur mendekatinya untuk sekedar bersilaturahmi ataupun meminta dukungan secara pribadi maupun organisasi. Namun, saat tahapan pemilihan gubernur berlangsung Marzuki tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan calon gubernur karena tidak menjabat sebagai pengurus inti di Pemuda Pancasila maupun Partai Golkar. Yang bisa dilakukan Marzuki adalah memberikan pandangan kepada pengambil keputusan untuk mendukung salah satu calon gubernur karena posisinya sebagai senior di Pemuda Pancasila dan Partai Golkar. Tidak banyak yang dapat dilakukan oleh Marzuki karena posisinya itu, namun sebagai kader Pemuda Pancasila dan Partai Golkar tentu akan menghormati keputusan organisasi yang telah membesarkannya. Pada saat penentuan pilihan calon gubernur yang berbeda antara Pemuda Pancasila dan Partai Golkar, Marzuki harus mengambil sikap tegas terhadap dua keputusan organisasi itu. Hubungan Marzuki dengan Syamsul Arifin, kandidat yang didukung oleh Pemuda Pancasila, lebih lama terjalin ketimbang Ali Umri, ketua Partai Golkar Sumatera Utara dan calon gubernur. Namun, pertimbangan rasional dan subyektif menjadi dasar putusan Marzuki untuk menyikapi perbedaan dua organisasi yang telah membesarkannya. Di satu sisi, Marzuki harus aktif bersosialisasi dan berkampanye kepada seluruh konstituennya untuk memilih calon gubernur dari Partai Golkar karena merupakan kewajiban seluruh anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Universitas Indonesia dari Fraksi Golkar. Namun, di sisi lain, Marzuki juga harus memperhatikan instruksi Pemuda Pancasila yang mendukung Syamsul Arifin sebagai calon gubernur. Mengingat bahwa sebagai tokoh Pemuda Pancasila, konstituen Marzuki sebagian besar berasal dari anggota dan simpatisan Pemuda Pancasila. Terasa dilematis menyikapi situasi itu, Marzuki memutuskan mengikuti aturan Partai Golkar. Keputusan tersebut bukan karena menghindari sanksi partai tetapi lebih disebabkan loyalitas kader partai dan saat itu Marzuki tidak terlibat langsung dalam proses penentuan calon gubernur yang akan didukung Pemuda Pancasila. Aktivitas yang dilakukan Marzuki saat pemilihan Gubernur Sumatera Utara tahun 2008 terlihat mendua. Meskipun Marzuki mengikuti beberapa kegiatan sosialisasi dan kampanye Ali Umri sebagai calon gubernur, namun Marzuki tidak melakukannya secara maksimal. Sebagai kader Pemuda Pancasila, keputusan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara yang mendukung Syamsul Arifin harus dihormati Marzuki dengan cara tidak melakukan sosialisasi atau kampanye kepada kader dan simpatisan Pemuda Pancasila. 49 Syahrul M. Pasaribu yang menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, tercatat sebagai anggota MPO Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Syahrul lebih dikenal sebagai Politisi Golkar ketimbang tokoh Pemuda Pancasila, meskipun keanggotaan Pemuda Pancasila yang disandangnya banyak membantu kelancaran aktivitas kepartaian yang dilakukannya di lapangan. Sebagai tokoh Partai Golkar, tentu keputusan mendukung Ali Umri untuk calon gubernur harus dilakukan oleh Syahrul. Meskipun menurut kalkulasi Syahrul, sebagai politisi, peluang Ali Umri untuk menang dalam pemilihan gubernur sangat kecil ketimbang Syamsul Arifin. Syahrul menjelaskan bahwa pilihan dukungan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara kepada Syamsul Arifin sebagai calon gubernur adalah pilihan yang rasional. Syamsul Arifin selain tercatat sebagai anggota MPO Pemuda Pancasila Sumatera Utara juga memiliki peluang menang yang lebih besar. Meskipun demikian Syahrul harus mengikuti garis keputusan partai untuk tetap memperjuangkan kemenangan Ali Umri namun tetap menghormati keputusan MPW Pemuda Pancasila yang mendukung Syamsul Arifin. 50 Kedekatan pengurus Pemuda Pancasila dengan kader Partai Golkar berbeda dengan partai lainnya. Para kader Pemuda Pancasila lebih banyak yang memilih 49 Wawancara dengan Marzuki, 25 November 2011, pukul 15.30 Wib, di Mesjid Agung Medan. 50 Wawancara dengan Syahrul M. Pasaribu, 15 November 2011, pukul 17.15 di Medan. Menurut Syahrul, pada saat pencoblosan di bilik suara, dia memilih Syamsul Arifin sebagai Gubernur Sumatera Utara. Universitas Indonesia menjadi politisi di Partai Golkar selain Partai Patriot Pancasila ketimbang partai lainnya sejak tahun 1997. Marzuki, Syahrul M. Pasaribu, dan Syamsul Arifin adalah para tokoh yang pernah aktif sebagai pengurus Pemuda Pancasila dan kemudian memilih menjadi politisi serta menduduki posisi penting di DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. Syamsul Arifin adalah kader Partai Golkar dan pada saat mencalonkan diri menjadi gubernur tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. Hubungan Marzuki, Syahrul M. Pasaribu, dan Syamsul Arifin telah terjalin lama, saat mereka bersama-sama masuk sebagai organ pemuda yang menjadi sayap Golkar pada masa Orde Baru. Sedangkan Ali Umri adalah kader junior mereka yang mengawali karirnya sebagai ketua AMPI Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia di Kota Binjai. Namun karena kedekatan Ali Umri dengan Surya Paloh, tokoh Partai Golkar di Jakarta, dia dipercaya oleh DPP Partai Golkar untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara dan pengalamannya menjadi Walikota Binjai dua periode 2000-2005 dan 2005-2010 Ali Umri dicalonkan menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada pemilihan tahun 2008. Sementara, Syamsul Arifin yang tercatat sebagai tokoh senior di Partai Golkar juga mencalonkan diri menjadi gubernur pada pemilihan yang sama. Kedekatan Syamsul Arifin dengan tokoh-tokoh Partai Golkar di Sumatera Utara menjadi modal politiknya untuk dapat meraih simpati kader Partai Golkar. Meski keputusan Partai Golkar memilih Ali Umri sebagai Ketua DPD Partai Golkar untuk dicalonkan menjadi gubernur. Oleh sebagian kader senior Partai Golkar, Syamsul Arifin dinilai memiliki pengalaman organisasi dan lebih dulu memimpin pemerintahan ketimbang Ali Umri. Pada saat Syamsul Arifin dinyatakan secara resmi sebagai calon Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada pemilihan tahun 2008, tidak lama kemudian terbitlah surat pemecatan Syamsul Arifin sebagai anggota dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. 51 Syamsul Arifin menerima pemecatan dari Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara sebagai konsekuensi pilihan politik dan berharap dapat memenangi kontestasi pemilihan gubernur agar dapat mengambil kepemimpinan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera 51 Syamsul Arifin tidak pernah menerima surat pemecatan sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara maupun sebagai kader Partai Golkar. Setelah terpilih menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara, melalui musyawarah, Syamsul Arifin terpilih menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. Universitas Indonesia Utara. Kedekatan Syamsul Arifin dengan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Sumatera Utara bukanlah sesuatu yang baru terjalin. Sehingga agak sulit bagi pimpinan Fraksi Partai Golkar seperti Marzuki dan Syahrul M. Pasaribu untuk tidak membantu Syamsul Arifin dalam pemilihan gubernur tersebut. Interaksi kader-kader Pemuda Pancasila yang menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dengan Syamsul Arifin lebih dinamis ketimbang kader yang berada di partai-partai lain. Eddi Rangkuti, kader Pemuda Pancasila, yang berkarir sebagai politisi PDIP menjadi pendukung utama Tri Tamtomo sebagai calon Gubernur Sumatera Utara dari partainya. Posisi Eddi Rangkuti sebagai Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Sumatera Utara mewajibkannya bekerja untuk mengajak para konstituennya memilih Tri Tamtomo. Namun, Rangkuti juga mengetahui persis bahwa MPW Pemuda Pancasila punya pilihan yang berbeda dari partainya. Rangkuti merespon instruksi MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara yaitu dengan tidak melakukan sosialisasi dan berkampanye kepada tokoh, kader dan simpatisan Pemuda Pancasila. Tentu saja Rangkuti mengetahui secara persis siapa dan dimana saja tokoh dan kader Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota Provinsi Sumatera Utara. Eddi Rangkuti, tidak akan bersosialisasi dan berkampanye kepada keluarga besar Pemuda Pancasila untuk Tri Tamtomo. Meski Eddi Rangkuti, sebagai kader Pemuda Pancasila, telah berusaha sebaik mungkin agar PDIP memberikan dukungan kepada Syamsul Arifin. Oleh karena keputusan calon gubernur MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara berbeda dengan PDIP maka Eddi Rangkuti menghormati keputusan organisasi pemuda itu dengan cara tidak berkampanye kepada anggota Pemuda Pancasila. 52 Kader Pemuda Pancasila lainnya yang menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara adalah Edison Sianturi. Berbeda dari kader Pemuda Pancasila lainnya yang menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Edison Sianturi lebih bebas berkampanye untuk memenangkan Syamsul Arifin karena Partai Patriot Pancasila adalah salah satu partai pendukung. Sebagai kader Pemuda Pancasila, Edison Sianturi, merasa memiliki kewajiban moral dan organisasi untuk bekerja secara maksimal mendukung Syamsul Arifin. Kegiatan yang dilakukan oleh Edison Sianturi adalah selain berkampanye ke semua sahabat dan kerabatnya juga menjadikan basis konstituen di daerah pemilihannya untuk memilih Syamsul Arifin. Itu yang disebut oleh Edison Sianturi sebagai panggilan 52 Wawancara dengan Eddi Rangkuti, 10 November 2011, pukul 16.50, di Medan. Universitas Indonesia tugas organisasi. Meski ketika itu ada perbedaan antara Ketua MPW Partai Patriot Pancasila dengan Ketua MPW Pemuda Pancasila dalam kegiatan penggalangan massa. Namun, Edison Sianturi menganggap karena putusan organisasi Pemuda Pancasila dan Partai Patriot Pancasila telah memilih Syamsul Arifin sebagai calon yang didukung maka kegiatan pemenangan harus dilakukannya. 53 Pengurus Pemuda Pancasila Sumatera Utara yang menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Amanat Nasional adalah Kamaluddin Harahap dan Abdul Hakim Siagian. Kamaluddin Harahap tercatat sebagai anggota MPO Pemuda Pancasila Sumatera Utara sedangkan Abdul Hakim Siagian menjadi salah seorang pengurus LPPH MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. 54 Pada awal proses nominasi calon wakil gubernur, nama Kamaluddin Harahap sempat menjadi nominator yang akan diajukan PAN sebagai calon wakil gubernur. Syamsul Arifin dan koalisi partai politik pendukung juga telah mendiskusikan nama Kamaluddin Harahap untuk dijadikan calon wakil gubernur. Dalam perkembangannya, DPD PAN Provinsi Sumatera Utara mengusulkan Abdul Wahab Dalimunthe dan M. Raden Syafii sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Keputusan tersebut mengharuskan Kamaluddin dan Abdul Hakim bekerja melakukan sosialisasi dan berkampanye untuk memenangkan Abdul Wahab Dalimunthe. Sebagaimana kader dan pengurus Pemuda Pancasila lainnya yang menjadi anggota DPRD, Kamaluddin dan Abdul Hakim juga menghargai keputusan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara yaitu dengan cara tidak berkampanye kepada anggota Pemuda Pancasila. 55 Para pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara seperti Anuar Shah, Firdaus Nasution, Darwin Nasution, dan lain-lain juga secara aktif menjumpai dan membicarakan kepada kader dan para kolega di DPRD Provinsi Sumatera Utara yang berbeda pilihan calon gubernur agar tidak melakukan kampanye kepada anggota Pemuda Pancasila. Dalam penjelasan Anuar Shah, selaku Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara, bahwa bagi kader Pemuda Pancasila yang berbeda pilihan calon gubernur menjadi hak politik mereka untuk melakukan kegiatan pemenangan. 53 Wawancara dengan Edison Sianturi, 21 November 2011, pukul 13.00 Wib, di Medan. 54 Namun kedua kader PAN itu bukan termasuk figur yang dibesarkan oleh Pemuda Pancasila. Mereka diminta untuk masuk menjadi pengurus Pemuda Pancasila di Sumatera Utara. 55 Wawancara melalui telepon dengan Kamaluddin Harahap, 27 November 2011, pukul 10.00 Wib. Wawancara dengan Abdul Hakim Siagian, 27 November 2011, pukul 13.00 Wib di Medan. Secara jujur, Abdul Hakim Siagian memilih Syamsul Arifin sebagai gubernur pada saat pemungutan suara. Universitas Indonesia Meski berbeda pilihan, namun secara moral dan etis mereka masih bagian dari keluarga besar Pemuda Pancasila dan wajib untuk mengikuti arahan dari pengurus MPW Pemuda Pancasila. Tidak ada sanksi organisasi yang akan diberikan kepada mereka jika tidak menghormati keputusan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Namun, pasti ada catatan khusus kepada kader yang tidak menjalankan garis keputusan pimpinan organisasi. Pilihan dukungan MPW Pemuda Pancasila jelas diberikan kepada Syamsul Arifin dan tidak dibenarkan para kader mendukung calon gubernur lain. 56 Penjelasan yang disampaikan oleh Anuar Shah itu dibenarkan Firdaus Nasution. Pemuda Pancasila secara konstisten mendukung Syamsul Arifin dan keputusan tersebut berlaku bagi semua kader dan simpatisan yang memiliki kartu anggota. MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara juga harus menghormati para kadernya yang menjadi pengurus teras partai politik dan anggota legislatif tetapi berbeda dukungan calonnya. Para kader itu diberikan semacam permakluman untuk tetap mengikuti keputusan partai politiknya, tetapi tidak menjadikan organisasi Pemuda Pancasila sebagai tempat berkampanye. Harus ada persetujuan dari pengurus MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara untuk melakukan kegiatan pemenangan tidak terkecuali bagi tim pemenangan Syamsul Arifin. Hal itu dilakukan agar ada kordinasi antara tim sukses partai politik dengan tim pemenangan yang dibentuk MPW Pemuda Pancasila. 57 Penjelasan berbeda disampaikan oleh Darwin Nasution mengenai peran MPW Pemuda Pancasila dalam kegiatan pemenangan. Setelah deklarasi dukungan MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara kepada Syamsul Arifin sebagai calon gubernur, tim sukses sangat sulit melakukan kordinasi dengan tim pemenangan internal yang telah dibentuk oleh MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Darwin Nasution bahkan menilai tidak ada inisitatif dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan oleh tim pemenangan internal MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Sepengetahuan Darwin tidak ada pembicaraan khusus atau pertemuan yang dilakukan MPW Pemuda Pancasila kepada para kader yang menjadi pimpinan teras partai politik dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan dukungan ke Syamsul Arifin. Bahkan para kader Pemuda Pancasila tersebut memberikan bantuan baik materil maupun non materil lebih disebabkan karena hubungan baik dengan 56 Wawancara dengan Anwar Shah Aweng, 17 Oktober 2011, pukul 13.55 Wib, di kantor MPW PP Sumatera Utara. 57 Wawancara dengan Firdaus Nasution, Wakil Ketua MPW PP Sumatera Utara, 5 Oktober 2011, di Hotel Emarald Garden Medan, pukul 13.30 Wib. Universitas Indonesia Syamsul Arifin bukan karena instruksi MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Potensi organisasi Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Utara seharusnya diberdayakan oleh pengurus wilayah untuk kegiatan pemenangan, tetapi tidak mereka lakukan karena persoalan uang dan pengaruh. Dengan berbagai cara Darwin Nasution menggerakkan potensi organisasi secara informal seperti menghubungi para kader yang menjadi pengurus teras partai politik dan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara agar memberikan dukungan kepada Syamsul Arifin dengan caranya masing-masing. 58 Tabel 4.6 Perbedaan Pendapat Antara Darwin Nasution dengan Anuar Shah Terkait Dukungan Pemuda Pancasila No. Kegiatan Perbedaan Pendapat Terkait Dukungan Darwin Nasution Anuar Shah 1. Pendukung Partai Patriot Pancasila dan Syamsul Arifin sebagai calon gubernur yang didukung. Pengurus MPW PP Sumut dan jajaran di bawahnya, sesepuh PP Anif Shah dan Ajib Shah. 2. Dukungan Pemuda Pancasila Hanya instruksi organisasi Memberikan instruksi dan kegiatan pemenangan 3. Permintaan uang Selalu membutuhkan dana untuk kegiatan pemenangan Tidak pernah meminta dana untuk kegiatan pemenangan 4. Dukungan kader Tidak dilakukan Selalu melakukan pemantauan 5. Dukungan Partai Politik Tidak dilakukan Dilakukan 6. Dukungan Anggota DPRD Tidak dilakukan Dilakukan Sumber: Hasil Penelitian, 2011.

4.5. Mengatasi Hambatan Dukungan dari Pengurus Pemuda Pancasila dalam Pemilihan Gubernur

Dokumen yang terkait

Strategi Kampanye Pasangan Calon H.Syamsul Arifin Dan Gatot Pujonugroho Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008

1 51 161

Kebijakan Dan Kiprah Politik Muhammadiyah Sumatera Utara Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Analisis Pada : Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2008)

4 96 75

Solusi Atas Isu Politik Tentang Calon Independen Dan Ajakan Golput Dalam Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2008.

0 0 14

TATACARA PENDAFTARAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR_PARPOL

0 0 26

Opini Mahasiswa Kota Medan Terhadap Iklan Politik Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018

0 0 10

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 87

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 11

BAB 2 SUMATERA UTARA DAN PEMUDA PANCASILA: PERSPEKTIF HISTORIS, DINAMIKA SOSIAL, EKONOMI, DAN POLITIK - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Waki

0 1 58

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 51

Kekuasaan dan Politik Lokal (Studi tentang Peran Pemuda Pancasila dalam Mendukung Syamsul Arifin dan Gatot Pudjonugroho sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008)

0 0 18