Contoh Aplikasi Pembelajaran Kontekstual dalam pembelajaran matematika

Siswa”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa nilai kemampuan komunikasi matematika siswa yang menggunakan pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari pada nilai komunikasi matematika siswa dengan pembelajaran konvensional hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen sebesar 61,24 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 54,08 . 3. Penelitian yang dilakukan oleh Elis Fatonah tahun 2012 yang berjudul “Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Siswa”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa nilai rata-rata skor kemampuan representasi matematik siswa pada akhir siklus I sebesar 73,70 dan meningkat pada siklus II menjadi 82,75.

C. Kerangka Berfikir

Pembelajaran matematika mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, dan banyak siswa yang berpendapat bahwa matematika itu pelajaran yang sangat menakutkan, ada pula yang menyatakan bahwa mata pelajaran matematika itu sangat abstrak. Pada umumnya, pengajaran matematika pada saat ini masih berpusat pada guru, pemberian materi sering kali diajarkan dengan metode ceramah sehingga kurang menumbuh kembangkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide-ide matematika atau kemampuan representasi matematika siswa. Melihat masalah di atas, perlu adanya pembelajaran yang dapat membantu mengurangi keabstrakan dari pelajaran matematika dengan menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa menciptakan ide-ide matematis dalam bentuk gambar, kata-kata, simbol-simbol, ataupun model-model matematika yang dapat mendukung dalam pemahaman matematika siswa. Sehingga permasalahan dari keabstrakan dan pemahaman matematika itu dapat teratasi. Oleh sebab itu, model pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan agar siswa dapat saling membantu, sehingga dapat memahami kebutuhannya dan juga meningkatkan kemampuan representasi siswa adalah pendekatan pembelajaran kontekstual. Pendekatan Pembelajaran ini adalah alternatif pengajaran yang dapat memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar. Masalah yang terdapat dalam mata pelajaran matematika akan didiskusikan dan diselesaikan dengan menghubungkan dalam kehidupan siswa. Masalah diberikan sebagai tujuan untuk mengetahui pengaruh dari pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan representasi siswa.

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipótesis dalam penelitian ini adalah “kemampuan representasi siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan representasi siswa yang menggunakan metode konvensional. ”

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al Husna yang dilakukan pada siswa kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 20132014 yang dilaksanakan pada awal bulan Agustus hingga September 2013.

B. Metode dan Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. 41 Peneliti akan mengujicoba pengaruh pendekatan kontekstual terhadap kemampuan representasi matematika siswa. Kelompok pertama adalah kelas eksperimen yang dalam proses pembelajaranya diberi perlakuan dengan pendekatan kontekstual, sedangkan kelompok kedua adalah kelas kontrol yang dalam proses pembelajaran diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Metode ini menggunakan desain penelitian two group randomized subject post test only, dengan pola sebagai berikut : 42 Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group Randomized Subject Post Test Only 41 Moh. Nazir, Metode Penelitian,, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005, Cet. V. h.86 42 Ibid, h. 233 Kelompok Treatment Test Akhir E X E T K X K T