b.  Menyatakan Relasi Suatu  relasi  terdiri  dari  :  Sebuah  himpunan  A  dan  himpunan  B,  suatu
kalimat  terbuka dimana           adalah  benar  atau  salah  untuk
sembartermasuk dalam A x B. Maka kita menyebut R suatu relasi dari A ke B dan menyatakannya dengan
.
39
c.
Pengertian Fungsi Andaikan  untuk  tiap-tiap  elemen  dalam  sebuah  himpunan  A  ditetapkan
melalui  beberapa  macam  cara,  sebuah  elemen  tunggaldari  himpunan  B, kita menyebut penetapan demikian suatu fungsi.
40
d.  Fungsi Aljabar Sederhana Pembahasan ini memperkenalkan fungsi  yang berbentuk  operasi-operasi
bilangan  rill.  Selain  itu  diperkenalkan  juga  istilai  nilai  fungsi,  rumus fungsi atau persamaan fungsi, istilah variabel bebas dan variabel terikat,
dan membuat tabel perubahan fungsi serta gafik fungsi.
5.  Contoh  Aplikasi  Pembelajaran  Kontekstual  dalam  pembelajaran matematika
Pendekatan  Kontekstual  memiliki  tujuh  tahapan  penting  dalam pembelajaran  matematika,  antara  lain  :  kontruktivisme,  menemukan,
bertanya,  masyarakat  belajar,  pemodelan,  refleksi,  penilaian  sebenarnya. Ketujuh  langkah  tersebut  pada  hakikatnya  harus  dilaksanakan  dalam
pembelajaran. Penelitian yang akan dibahas pada kesempatan kali ini adalah tentang  materi  relasi  fungsi.  Berikut  merupakan  salah  satu  contoh  aplikasi
pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran  dimulai  dengan  membangun  pengembangan  pemikiran
siswa.  Siswa  diberi  stimulus  untuk  mendorong  siswa  agar    mengkontruksi pengetahuannya  sendiri.  Siswa  akan  diberikan  lembar  kerja  siswa  LKS
yang  berisi  materi  terkait  relasi  fungsi.  Namun  sebelumnya,  dilakukan apersepsi  terlebih  dahulu  agar  siswa  mempunyai  gambaran  tentang  materi
relasi fungsi yang akan mereka pelajari sekarang ini.
39
Ibid, h.86
40
Ibid., h. 48
Setelah  diberikan  lembar  kerja  siswa  LKS,  siswa  di  arahkan  untuk menemukan  suatu  konsep  yang  mereka  temukan  sendiri.  Konsep-konsep
yang  mereka  temukan  itu  merupakan  hasil  dari  pengalaman  mereka menyelesaikan lembar kerja siswa yang telah diberikan sebelumnya. Konsep
yang  mereka  temukan  misalnya  mereka  akan  menentukan  domain, kodomain,  range  dari  suatu  fungsi,  relasi,  ataupun  korespondensi  satu-satu
dan lain-lain. Ketika  siswa  sudah  dapat  membangun  pemikirannya  sendiri  yang
berbuah  pada  penemuan  konsep.  Pada  tahap  ini,  siswa  akan  diberi kesempatan untuk bertanya. Tahap ini melatih siswa untuk mengembangkan
sifat ingin tahunya. Melalui penerapan bertanya,  mereka dapat menentukan domain,  kodomain,  dan  range  suatu  fungsi.  Selain  itu,  pembelajaran  akan
lebih hidup dan akan mendorong proses serta hasil pembelajaran yang lebih luas juga mendalam. Kemudian, akan banyak ditemukan unsur-unsur terkait
lainnya  yang  sebelumnya  tidak  terfikirkan  baik  oleh  guru  maupun  oleh siswa.
Setelah  para  siswa  melewati  tiga  tahap  sebelumnya,  siswa  akan dikelompokan dengan temannya agar terdapat suatu interaksi antara mereka
sehingga  akan  terbentuk  masyarakat  belajar.  Tujuan  dari  dibentuknya masyarakat  belajar  adalah  akan  adanya  interaksi  yang  berujung  pada
pertukaran  pemikiran  antara  satu  individu  siswa  dengan  individu  lainnya sehingga  akan  muncul  konsep-konsep  atau  ide-ide  matematika  yang  lebih
segar  dan  juga  lebih  inovatif.setelah  menciptakan  masyarakat  belajar, mungkin  siswa  akan  mengetahui  perbedaan  antara  relasi,  fungsi,  dan
korespondensi satu-satu. Setelah  muncul  konsep-konsep  matematika  yang  baru  diciptakan
siswa dalam masyarakat  belajar,  guru bertugas mengarahkan mereka untuk membuat model matematika. Model yang dimaksud adalah siswa diarahkan
untuk  merubah  suatu  domain,  kodomain,  dan  range  ke  dalam  bentuk diagram  baik  diagram  cartesius  ataupun  diagram  venn  sesuai.  Dengan
begitu, siswa akan dapat membentuknya kedalam model-model matematika yang lebih mereka pahami.
Mendekati akhir pembelajaran, guru membantu siswa untuk mengulas kembali  apa  yang  telah  mereka  pelajari.  Membuat  hubungan-hubungan
antara  pengetahuan  yang  telah  mereka  miliki  dengan  pengetahuan  yang baru.  Intinya  bagaimana  sebuah  pengetahuan  itu  dapat  mengendap  dalam
benak siswa. Diakhir  pembelajaran,  akan  dilakukan  tes  untuk  mengetahui  sejauh
mana kemampuan siswa. Gambaran perkembangan siswa ini perlu diketahui oleh guru agar dapat  dipastikan jika siswa mengalami  proses pembelajaran
yang  benar.  Penilaian  perkembangan  ini  harus  dilihat  dari  proses,  bukan hasil semata.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat  beberapa  hasil  penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini, yaitu hasil penelitian yang berhubungan dengan kemampuan representasi siswa
dan pendekatan pembelajaran kontekstual, diantaranya: 1.  Hasil  penelitian  eksperimen  yang  dilakukan  oleh  Dwi  Kurniati  tahun  2010
dengan  judul  “Pengaruh  Pendekatan  kontekstual  Pembelajaran  Terhadap Kemampuan  Koneksi  Matematika  Siswa
”.  Menunjukan  adanya  pengaruh positif    pendekatan  kontekstual  terhadap  kemampuan  koneksi  matematika
siswa  SMK  Negeri  11  Jakarta  serta  terdapat  perbedaan  yang  signifikan antara siswa yang belajar dengan pendekatan kontekstual dan konvensional
sehingga pendekatan
kontekstual dapat
diimplementasikan  dalam pembelajaran  matematika  di  kelas.  Hal  ini  bisa  dilihat  dari  data  yang
diperoleh  bahwa  kemampuan  rata-rata  koneksi  matematika  yang  diajarkan menggunakan  penbelajaran  ctl  adalah  36,78  sedangkan  rata-rata
kemampuan  koneksi  matematika  siswa  yang  diajarkan  menggunakan pembelajaran konvensional adalah 30,37.
2.  Penelitian yang dilakukan Siti Aisyah tahun 2010 yang berjudul “Pengaruh
Pembelajaran  Kontekstual  Terhadap  Kemampuan  Komunikasi  Matematika