Refleksi Reflection Landasan Teori

pictures, words, or mathematical symbols ” 29 . Artinya, representasi sebagai suatu model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah atau aspek dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi. Sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-kata atau simbol matematika. Cai, Lane dan Jackabesin menyatakan bahwa bentuk-bentuk representasi bisa berupa sajian visual seperti gambar drawing, grafik charts, dan tabel tables, ekspresi matematis atau notasi matematis mathematical expressions, serta menulis dengan bahasa sendiri baik formal maupun informal written texts 30 . Representasi yang digunakan dalam bentuk kata –kata, grafik, tabel, dan pernyataan adalah suatu pendekatan yang memberikan sebuah pemikiran dalam penterjemahan secara bebas oleh siswa untuk memahami konsep-konsep matematika. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa representasi matematik adalah penterjemahan, bentuk pengganti atau pemodelan dari suatu situasi masalah dengan menggunakan gambar, grafik, tabel, tulisan atau simbol-simbol lainnya untuk menemukan solusi dan membantu siswa menuangkan pemikirannya sehingga membantu mereka memahami konsep-konsep matematika.

c. Indikator Representasi Matematika

Standar representasi yang ditetapkan NCTM menyebutkan bahwa, program pembelajaran dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas 12 harus memungkinkan siswa untuk : 31 1. Membuat dan menggunakan representasi untuk mengorganisasikan, merekam, dan mengkomunikasikan ide-ide matematika. 29 Bambang Hudiono, “Peran Pembelajaran Diskursus Multi Representasi DMR terhadap Perkembangan Kemampuan Matematik dan Daya Representasi pada Siswa SLTP ”, Disertasi pada PPs UPI Bandung, 2005, h.18 30 Elis Fatonah, “Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Siswa ”Skripsi pada Pendidikan Matematika UIN Jakarta, 2012 h.13 31 John A. Van de Walle, Matematika sekolah dasar dan menengah, Jakarta : Erlangga, 2006, h.5 2. Memilih, menerapkan, dan mewujudkan representasi matematika untuk menyelesaikan soal. 3. Menggunakan representasi untuk memodelkan dan menafsirkan fenomena fisik, sosial dan matematika. Representasi juga melibatkan proses berfikir yang dilakukan untuk memahami konsep, operasi, atau hubungan –hubungan matematik lainnya. Hiebert dan Carpenter berpendapat Communicating mathematical ideas requires external representations e.g. spoken language, written symbols, pictures or physical objects, whereas to think about mathematical ideas requires internal representations. 32 Artinya yaitu proses representasi matematik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Bentuk representasi eksternal dapat diobservasi misalnya dari pengungkapannya melalui kata-kata lisan, tulisan, simbol gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga hands-on. Sementara itu representasi internal merupakan aktivitas mental dari seseorang dalam pikirannya minds-on. Meskipun representasi internal tidak dapat dilihat secara kasat mata tetapi dapat disimpulkan atau diduga berdasarkan representasi eksternalnya. Dengan kata lain terjadi hubungan timbal balik antara representasi internal dan eksternal dari seseorang ketika berhadapan dengan suatu masalah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini : Gambar 2.1 Hubungan Timbal Balik Antara Representasi Internal dan Eksternal Representasi matematika memiliki bentuk-bentuk oprasional dalam memperjelas tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran 33 . 32 Ian Thompson, op. Cit, hal 161 33 S.H Mudzzakir, “Strategi Pembelajaran “Think-Talk-Write untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Beragam Siswa SMP”. 2006. Tesis pada PPs UPI Bandung, h. 25 Representa si Eksternal Representa si Internal