Konstruktivisme Constructivism Menemukan Inquiry

menghargai usaha-usaha yang dilakukan untuk menghargai siswa dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan guru.

1. Kemampuan Representasi dalam Matematika a. Hakikat Matematika

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dipelajari siswa dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, bahkan dari tingkat taman kanak-kanak sudah dikenalkan tentang pelajaran matematika seperti mengenal bilangan dan berhitung meskipun dalam bentuk yang masih sederhana. Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu mathematike yang berarti “relating learning”. Sedangkan secara epistimologis, matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. 22 Meskipun demikian, bukan berarti ilmu lain tidak menggunakan penalaran tetapi dalam matematika lebih menekankan kepada aktivitas penalaran disamping hasil observasi atau eksperimen. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, matematika merupakan ilmu bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelsaian masalah mengenai bilangan. 23 Berbagai pendapat mengenai pengertian matematika, dipandang dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing yang berbeda. Ada yang berpendapat bahwa matematika adalah bahasa simbol, bahasa numerik, metode berfikir logis, ratunya ilmu dan sekaligus pelayannya, ilmu tentang bilangan, dan matematika adalah aktivitas manusia. Johnson dan Rising mengatakan bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, dan juga merupakan bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat. 24 Hal tersebut sejalan dengan Kline yang mengatakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri 22 Tim MKPBM,op. Cit., h. 18 23 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 723 24 Tim MKPBM, op. cit., h. 19 utamanya adalah penggunakan cara bernalar deduktif, tetapi tidak melupakan cara berfikir induktif. 25 Matematika selalu tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, karena logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, dan matematika adalah masa dewasa dari logika. 26 Dengan demikian matematika selalu berkembang seiring dengan kemampuan logika manusia. b. Pengertian Representasi Matematik Representasi merupakan hal utama untuk mempelajari matematika. Goldin dan Shteingold menyatakan bahwa Representational systems are important to the learning of mathematics because of the inherent structure contained within each representation. 27 Hal tersebut menandakan system representasi penting bagi pembelajaran matematika karena struktur yang melekat yang terkandung dalam setiap representasi. Struktur ini dapat membentuk atau menghambat belajar. Selain itu, berbagai representasi menekankan aspek yang berbeda dari konsep, sehingga pengembangan pemahaman suatu konsepnya akan berbeda, tergantung dari apa yang mereka merepresentasikannya. NCTM tahun 2000 menyatakan bahwa Representations —such as physical objects, drawings, charts, graphs, and symbols —also help students communicate their thinking 28 . Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa representasi merupakan salah satu cara siswa untuk menuangkan apa yang mereka pikirkan dalam bentuk benda kongkrit, gambar, dan simbol-simbol matematika. Jones dan Knuth menyatakan representasi, “A model, or alternate form, of a problem situation, or aspect of a problem situation used in finding a solution. For example, problem can be represented by objects, 25 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 252 26 Tim MKPBM, loc. cit. 27 Thompson, Ian. 2008. Teaching and Learning Early Number. New York : Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Hal 161 28 NCTM, Principles and standards for school mathematics Reston : NCTM, 2000, h.234