57
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Persalinan Aman
d Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak melalui
strategi promosi yang partisipatif dengan keterlibatan pimpinan daerah, Kementerian
Agama, Dinas Pendidikan, tokoh budaya, media, dan lainnya.
3. Strategi Pendekatan KINERJA dalam Persalinan Aman
Program KINERJA memiliki dua sisi yaitu sisi pengguna layanan dan masyarakat demand
dan sisi penyedia layanan supply. Kedua sisi itu akan fokus pada prinsip-prinsip tata
kelola yang baik good governance. Pada sisi demand, KINERJA meningkatkan kepedulian,
partisipasi dan keterlibatan masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang disediakan
oleh pemerintah daerah yang disebut sebagai insentif. Pada sisi supply, KINERJA
meningkatkan kemampuan pemberi layanan untuk pengelolaan pelayanan berbasis inovasi,
yaitu praktik yang baik yang disebut sebagai inovatif. Organisasi Mitra Pelaksana OMP
melaksanakan kegiatan, dan mendokumentasi dan mereplikasi praktek yang baik dari hasil
pendampingan KINERJA.
a Tata Kelola governance dalam Program Kesehatan KINERJA
Program KINERJA dirancang dengan mandat utama untuk membantu peningkatan layanan
publik bidang kesehatan pada daerah mitra melalui penguatan manajemen dan tata kelola
governance melalui penguatan kebijakan daerah, pemberi layanan, dan penerima
layanan.Sebagai paradigma baru dalam pelayanan publik yang selama ini pemerintah
bertindak sebagai penyedia jasa pelayanan satu-satunya aktor dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan, oleh KINERJA didorong untuk berubah dan terjadi pergeseran peran
dari penyedia jasa pelayanan menjadi badan pendorong yang memfasilitasi pihak lain di
komunitas dan sektor swasta juga mengambil peran aktif. Pelayanan publik merupakan
urusan bersama antara pemerintah, civil society organisasi masyarakat sipil dan warga, dan
dunia usaha. Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja
pelayanan KIA dilakukan melalui peningkatan manajemen dan kapasitas pemberi layanan
dan unit layanan sehingga terjadi perbaikan pengelolaan pelayanan serta peningkatan
kepedulian masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik tingkat daerah, dan
direplikasikannya praktek yang baik. Pada sisi penyedia layanan, pendekatan
yang dilakukan KINERJA untuk memperbaiki pelayanan publik dan menurunkan kematian ibu
dan bayi adalah sebagai berikut: a Peningkatan dan percepatan pencapaian
SPM yang relevan dengan Program KIA. Secara teknokratik peningkatan pelayanan
KIA terkait erat dengan peningkatan kinerja
Lampiran A - Uraian Substansi
58
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Persalinan Aman
indikator 1 – 10, berdasarkan Permenkes 7412008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan b Penguatan kebijakan daerah yang
mengintegrasikan pencapaian SPM dan penerapan standar pelayanan publik
c Bekerjasama dengan staf manajemen Puskesmas untuk melakukan perencanaan
dan penganggaran tingkat Puskesmas yang terbuka dan partisipatif
d Upaya peningkatan mutu unit dan manajemen pelayanan melalui pengadaan
survei pengaduan masyarakat, penyusunan Janji Perbaikan Layanan, dan penyusunan
Standard Operating Procedure SOP e Memperkuat desain promosi kesehatan
untuk membangun partisipasi masyarakat f Memperkuat kemitraan bidan dan dukun
g Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam revitalisasi sistem informasi KIA khususnya
kantung persalinan h Peningkatan pelayanan melalui pengelolaan
pengaduan kotak saran, SMS gate way dan lainnya
i Manajemen perencanaan BOK yang lebih peduli kepada persalinan aman, inisiasi
menyusu dini dan ASI eksklusif. Kegiatan utama yang mendorong peningkatan
program pada sisi demand adalah: a Optimalisasi forum kemitraan eksisting atau
melakukan inisiasi forum kemitraan baru bersama OMP dan sektor terkait
b Survei pengaduan sebagai bentuk perbaikan layanan sesuai dengan perspektif pengguna
layanan c Penguatan masyarakat agar dapat
menyuarakan suara masyarakat yang tidak pernah didengar oleh pemerintah melalui
jurnalisme warga d Pengarusutamaan gender sebagai peran
yang seimbang dari berbagai pihak.
b Unsur-unsur Tata KelolaPersalinan Aman
Tata kelola adalah suatu mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan
sosial yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non-pemerintah dalam
suatu usaha kolektif UNDP 2008. Deinisi ini mengasumsikan banyak aktor yang terlibat
dalam tata pemerintahan, dimana tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak
aktor lain. Para aktor ini meliputi pemerintah, masyarakat sipil dan pihak swasta, termasuk
juga anggota parlemen, penegak hukum, dan lainnya.
Tata kelola untuk kesehatan adalah aturan dan mekanisme yang mengatur distribusi dari
peran dan tanggungjawab serta interaksi antara penerima layanan, pembuat kebijakan politis
ataupun pemerintah, dan pemberi layanan kesehatan baik publik, swasta ataupun non-
proit. Ketiganya bersama-sama menentukan kebijakan kesehatan yang akan dilakukan,
layanan yang disediakan, alokasi sumber daya
59
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Persalinan Aman
kesehatan dan penggunaannya, distribusi biaya, penerima layanan dan keuntungannya, serta
keluaran kesehatan yang akan dicapai. KINERJA dalam tata kelola pemerintahan untuk
kesehatan bertujuan untuk mempromosikan dan mendukung:
a Keterbukaan danatau peningkatan akses terhadap informasi kesehatan yang terkait
dengan isu kesehatan ibu dan anak seperti capaian pemeriksaan kehamilan dari
Puskesmas, perencanaan dan penggunaan dana kesehatan yang partisipatif dan
transparan. b Pengelolaanmanajemen layanan kesehatan
yang partisipatif dengan melibatkan masyarakat yang terwakili dalam multi
stakeholder forum MSF. MSF bersama puskesmas melakukan surei pengaduan
yang selanjutnya dibuat janji perbaikan layanan sampai dengan pemenuhan dari
janji tersebut. Bentuk lain dari responsif puskesmas adalah pengelolaan pengaduan
masyarakat. c Penguatan transparansi, akuntabilitas,
dan inovasi dari puskesmas dan dinas kesehatan daerah.
c Pendekatan Tata KelolaGovernance di Sisi
Supply
Pada sisi supply, baik di SKPD maupun di unit pelayanan puskesmas, KINERJA telah
mempromosikan dan mendukung untuk membuka dan meningkatkan akses informasi,
mengadakan manajemen partisipatif, dan memperkuat transparansi dan akuntabilitas.
Dukungan kegiatan sebagai berikut: a Reformasi kebijakan lokal yang terkait
KIA dalam bentuk payung hukum seperti peraturan bupatiwalikota tentang
pelarangan promosi susu formula di unit pelayanan KIA baik publik maupun swasta
b Peningkatan kapasitas unit-unit layanan KIA terutama puskesmas untuk melakukan
perencanaan dan penganggaran partisipatif c Bantuan teknis pada pengembangan strategi
Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE d Bantuan teknis untuk menghitung
kesenjangan dan kebijakan pendanaan untuk Standar Pelayanan Minimal SPM
dan Standar Pelayanan Publik SPP e Menetapkan dan memperkuat mekanisme
survei pengaduan dan penanganan keluhan pengguna layanan
f Mengembangkan sistem insentif dan disinsentif, misalnya dengan penghargaan
dan tekanansanksi sosial g Memperkuat kemitraan antara puskesmas
unit pelayanansupply dengan masyarakat dan media lokal.
d Pendekatan Tata KelolaGovernance di Sisi
Demand
Dari sisi pengguna layanan, KINERJA fokus pada penguatan kapasitas advokasi dari
organisasi masyarakat sipil dan media lokal
Lampiran A - Uraian Substansi
60
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Persalinan Aman
sehingga mereka dapat menjadi pendorong aktif untuk terjadinya layanan publik yang lebih baik.
Kegiatan dukungan KINERJA sebagai berikut: a Peningkatan kesadaran dalam hak
sipil termasuk hak reproduksi dan hak konsumen, sehingga mereka dapat
meminta layanan yang seharusnya mereka diberikan, serta mengkritisi layanan publik
yang kurang sesuai standar nasional b Mempromosikan keterlibatan warga dalam
perencanaan dan monitoring pelayanan publik melalui Multi Stakeholder Forum
MSF atau forum masyarakat lain yang sudah ada sebelumnya
c Advokasi kebijakan dan analisis situasi sebagai masukan bagi para pembuat
kebijakan d Revitalisasi lembaga lokal untuk
memperkuat kemitraan dalam mengorganisir warga, mediasi pemantauan dan advokasi
e Inisiasi dan advokasi bagi penyusunan Janji Perbaikan Layanan
f Dukungan kampanye media untuk layanan publik yang baik
g Pengembangan jaringan dengan lembaga terkait DPRD, Ombudsman dan KIP tingkat
provinsi dan nasional dalam penyelesaian sengketa pelayanan publik.
e Perspektif Gender Dalam Tata Kelola Layanan Publik Bidang Kesehatan
Untuk meningkatkan kesetaraan gender dan mengakomodir suara kelompok minoritas,
KINERJA mengintegrasikan perspektif gender di seluruh aspek program dan paket dukungan
KINERJA melalui beberapa strategi pendekatan teknis yang luas.
Pendekatan pertama, dengan melibatkan perempuan dan remaja secara luas dalam a
pengambilan keputusan tentang pemilihan intervensi di daerah sasaran; b menjadi bagian
dari kelompok kerja yang terlibat aktif mulai dari proses perencanaan sampai pada pelaksanaan;
c menjadi kelompok yang tercakup dalam survei awal; d target kelompok dipilih untuk
intervensi layanan; dan e kelompok yang tercakup dalam pengawasan, pemantauan dan
evaluasi. Pendekatan kedua adalah dengan membangun keterlibatan aktif bapak-bapak
dalam mendukung gerakan KIA. Pendekatan ketiga adalah memastikan bahwa KINERJA
memfokuskan programnya pada layanan yang sangat relevan dengan perempuan– ini
merupakan tugas yang mudah dengan adanya mandat untuk bekerja di bidang KIA, dimana
penerima manfaat utama dari layanan publik yang berkualitas adalah perempuan dan anak.
Di bawah ini adalah contoh pengintegrasian gender dalam kegiatan KIA paket dukungan
KINERJA. 1. Memantau kinerja para mitra khususnya
OMP untuk mempersyaratkan keterlibatan dan kualitas kesetaraan gender dalam
semua aspek perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi kegiatanprogram
kesehatan.