Pengaturan Pekerjaan TATA KELOLA PERSALINAN AMAN

19 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman pemerintah daerah setelah program KINERJA berakhir sebagai bagian dari strategi keberlanjutan dan replikasi. Oleh karena itu Seri Pembelajaran ini menjadi penting sebagai panduan praktis pelaku yang berkepentingan kedepan. LPSS dan OMP selalu berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah melalui Tim Teknis yang terdiri dari unsur-unsur Bappeda, Dinas Kesehatan, Bagian Organisasi, Bagian Keuangan, Badan Kepegawaian Daerah, dan lembaga-lembaga non-pemerintah. Tim Teknis ini dibentuk secara resmi dan berdasarkan Surat Keputusan BupatiWalikota, berperan mengawal kelancaran program KINERJA, advokasi anggaran, dan melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.

3. Penyusunan Rencana Kerja

Setelah MoU ditandatangi, kemudian dilanjutkan dengan konsultasi kabupatenkota. Tahap selanjutnya adalah Tim KINERJA yang terdiri atas STTA dan LPSS, melakukan kunjungan ke puskesmas calon dampingan untuk melakukan DKT bersama kepala puskesmas, bidan, kader posyandu, dan tokoh masyarakat. Diskusi ini bertujuan untuk 1 memperkenalkan program governance KINERJA, 2 melakukan penjajakan terhadap komitmen kepala puskesmas dan bidan koordinator, 3 memperoleh informasi langsung dari unit pemberi layanan tentang isu KIA, tantangan dan kendala dalam memberikan layanan KIA, serta 4 dukungan yang diharapkan dari KINERJA. Hasil pertemuan ini kemudian menjadi Usulan Rencana KerjaKegiatan paket Persalinan Aman. Tugas STTA di pusat memastikan usulan rencana kerja sejalan dengan RPJMD serta perencanaan dan penganggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD. Proses Kerja

1. Peran Masing-masing Stakeholder

LPSS membimbing dan memfasilitasi OMP untuk mulai melibatkan SKPD, organisasi profesi, universitas, pemerintah daerah, Bappeda, dan media lokal dalam berbagai kegiatan yang akan dilakukan untuk membangun rasa memiliki terhadap program Persalinan Aman selanjutnya. Tahapan ini sangat penting sebagai titik awal untuk membangun peran para pihak seperti: Dinas Kesehatan kabupatenkota Program KIA dan Bina Kesehatan Masyarakat mendukung sosialisasi Persalinan Aman, menyediakan dana pendamping serta narasumber untuk lokakarya, penguatan keterampilan 20 Tata Kelola Persalinan Aman www.kinerja.or.id bidan puskesmas dalam penanganan, konseling, pendampingan ANC, dan persalinan. Promosi ke masyarakat untuk membangun partisipasi dan kepedulian masyarakat. Unsur diatas kemudian berubah bentuk menjadi forum MSF yang berfungsi sebagai motivator, advokator, dan fasilitator bagi masyarakat, dinaskesehatan dan puskesmas, instansi pemerintah daerah lain yang terkait, sertakomisi DPRD yang terkait. MSF kemudian menjadi tim penyusun draf peraturan bupatiwalikota tentang Persalinan Aman sampai konsultasi publik, dan monitoring pelaksanaan peraturan tersebut. DPRD berperan dalam memonitor pelaksanaan program KINERJA, di beberapa kabupatenkota DPRD menjadi anggota atau ketua MSF, sebagai advokat kepada internal DPRD dan kepada pihak eksekutif kepala daerah dan panitia anggaran untuk memperlancar persetujuan anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Persalinan Aman. Pada daerah dimana bupatiwalikota mempunyai komitmen yang lebih tinggi dari DPRD, justru kepala daerah yang melakukan advokasi kepada DPRD untuk mengalokasikan anggaran, seperti di Kabupaten Sambas, Bondowoso, Simeulue, Luwu Utara, dan Kota Probolinggo.

2. Pelaksanaan Rencana Kerja

Program dukungan Persalinan Aman model KINERJA dilaksanakan melalui tahapan yang bervariasi sesuai kondisi daerah dan kekuatan daerah, namun secara umum mengikuti pola sebagai berikut:  Persamaan persepsi dan membangun komitmen para pihak. Diawali dengan koordinasi dan komunikasi intensif antara LPSS, OMP, dan STTA KINERJA untuk persamaan persepsi tentang pendekatan governance. Dilanjutkan dengan melakukan inisiasi dan sosialisasi kepada lintas sektor, Bappeda, DPRD dan tokoh masyarakat tentang persalinan aman. Proses ini merupakan tahap penting yang bertujuan untuk membangun pemahaman, persepsi, dan kepedulian bersama untuk membangun komitmen awal dalam pelaksanaan program. • Penguatan Puskesmas. OMP bersama dinas kesehatan melakukan sosialisasi program dukungan KINERJA kepada puskesmas terpilih sebagai calon mitra. Secara bertahap dilakukan penguatan perbaikan puskesmas mulai dari yang kurang daya sensitiitas terhadap personil dan secara nyata membantu kerja mereka. Untuk persalinan aman, banyak daerah memulai dengan inovasi kemitraan bidan dan dukun, dilanjutkan dengan revitalisasi kantong persalinan dan manfaatnya, menginisiasi berbagai strategi promosi Persalinan Aman di tingkat masyarakat, on the job training untuk penerapan SOP ANC dan pendampingan persalinan oleh STTA lokal, dan pembuatan Alur Layanan Puskesmas.