Strategi Promosi Promosi Persalinan Aman

Lampiran A - Uraian Substansi 200 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman mempunyai pengetahuan yang benar tentang kesehatan ibu dan bayi, khususnya tentang pemeriksaan kehamilan dan persalinan aman. Diharapkan masyarakat menjadi paham akan hak-hak kesehatan reproduksi mereka, sehingga kemudian mereka bisa meminta pelayanan KIA tersebut kepada petugas kesehatan. 2. Peningkatan pengetahuan pasien ibu bersalin dan ibu menyusui melalui berbagai kegiatan pembinaan. 3. Mengoptimalkan peran seluruh stakeholder lain lintas program, lintas sektor, dunia usaha, masyarakat melalui integrasi promosi kesehatan ke dalam kegiatan yang diselenggarakan. Misal sebagai materi tambahan dalam salah satu mata pelajaran di sekolah, masuk sebagai materi tambahan dalam wejangan nikah di KUA, sebagai indikator tambahan pada penilaian lomba desa, mendorong dunia usaha agar mengakomodasi ibu hamil dan ibu pasca bersalin bagi pekerja wanitanya melalui penerbitan kebijakan internal organisasi tentang pengambilan cuti kehamilan dan cuti persalinan.

3. Tahap Monitoring Evalusi

• Evaluasi dilakukan di setiap tahapan manajerial, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. • Evaluasi dilaksanakan pada setiap pertengahan dan akhir tahun untuk menilai proses dan hasil pelaksanaan promosi kesehatan. • Evaluasi dilaksanakan untuk menilai sejauh mana kemajuan kegiatan dan hasil yang dicapai. • Beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengevaluasi diantaranya: a Indikator input 1. Adatidaknya komitmen kepala puskesmas dan seluruh jajaran yang tercermin dalam rencana promosi kesehatan puskesmas 2. Adatidaknya tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan acuan dalam standar SDM promosi kesehatan puskesmas 3. Kecukupan pelatihan promosi kesehatan bagi petugas puskesmas 4. Kecukupan dan kelayakan sarana dan peralatan promosi kesehatan sesuai dengan acuan standar 5. Kecukupan alokasi dana untuk promosi kesehatan. b Indikator proses 1. Frekuensi dan kualitas pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung promosi kesehatan langsung oleh petugas kepada pasien yang dilayani, penyuluhan kelompok kepada pasien yang sedang menunggu pelayanan, pemasangan poster, dll 2. Kelayakan media promosi yang digunakan, baik berupa poster, spanduk, lealet, dll dari sisi bentuk, kejelasan informasi, dll 3. Frekuensi dan kualitas pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di luar gedung, 201 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman misal kunjungan rumah, pada kegiatan pertemuan massa, dll 4. Frekuensi promosi kesehatan yang dilakukan oleh lintas sektor, dunia usaha, dan masyarakat. c Indikator output 1. Jumlah tenaga kesehatan yang melakukan promosi kesehatan 2. Jumlah pasien yang mendapat layanan promosi kesehatan 3. Jumlah keluarga yang mendapat kunjungan rumah 4. Jumlah kelompok masyarakat yang sudah dipintarkan oleh tenaga puskesmas dengan pengorganisasian masyarakat. d Indikator dampak 1. Capaian K1 2. Capaian K4 3. Capaian ibu yang mempunyai Buku KIA 4. Capaian pemberian tablet zat besi 5. Capaian pemberian vaksin Tetanus Toksoid 6. Capaian deteksi resiko 7. Capaian persalinan dengan tenaga kesehatan 8. Capaian persalinan di fasilitas kesehatan 9. Capaian penanganan komplikasi 10. Angka Kematian Ibu AKI 11. Angka Kematian Bayi AKB. Contoh Praktek Baik a Lomba Kuliah Tujuh Menit Kultum di Kabupaten Bondowoso Kabupaten Bondowoso sebagai salah satu kabupaten yang menaruh perhatian yang tinggi terhadap persalinan aman dan ASI serta upaya pencegahan pernikahan dini, yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan nyata dengan dipayungi oleh Peraturan Bupati Perbup No. 41 Tahun 2012 tentang KIA dan penobatan Ibu Bupati sebagai UMMI PERSAMEDA Ibu Pendamping Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif dan Bunda KESPRO. Ustadz Fauzan - Juara Pertama Lomba Kultum Kabupaten Bondowoso