Lokakarya Analisis Masalah Penyebab Pengaduan

Lampiran A - Uraian Substansi 170 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman perwakilan Dinas Kesehatan, Forum multi stakeholdermulti pihakkomite kesehatan kecamatanbadan pertimbangan kesehatan, atau pemerintah kecamatandesa, perwakilan PKK, Toga, Toma, kader kesehatan dan pemerhati kesehatan lainnya diwilayah Puskesmas. Dalam sosialisasi ini perlu diinformasikan tentang apa itu survei pengaduan dan kemudian mendiskusikan bagaimana responden survei pengaduan akan diidentiikasi dan mekanisme pengumpulan data lapangan. Input dan masukan dari pemangku kepentingan perlu dicatat sebagai masukan untuk menyempurnakan pelaksanaan pada tahap berikutnya.

2.2 Pengembangan dan penyiapan instrumenkuesioner

Pengembangan kuesioner dapat dilakukan lewat beberapa tahapan antara lain melalui Diskusi Kelompok Terarah FGD dan dilanjutkan dengan lokakarya antar pemangku kepentingan untuk membahas isu pengaduan yang akan dimasukkan dalam kuesioner survei Diskusi Kelompok Terarah FGD: • Diskusi Kelompok Terarah ini penting untuk dilakukan oleh unit layanan yang sebelumnya belum pernah melakukan survei pengaduan masyarakat; • Diskusi perlu dilakukan dengan masyarakat yang pernah mengakses layanan puskesmas layanan pemeriksaan kehamilan dan nifas, konseling IMD dan ASI Eksklusif untuk menggali keluhan pengaduan mereka terhadap layanan kesehatan yang pernah mereka jalani. Penting untuk menjamin bahwa keterwakilan dari perempuan sebagai konsumen utama dari layanan kesehatan KIA dan juga laki-laki yang pernah mendampingi pasangannya dalam mengakses layanan tersebut; • Temuan-temuan utama topik pengaduan masyarakat yang didapat dari FGD ini, kemudian dijadikan daftar keluhan pengaduan masyarakat dalam draf kuesioner.

2.3 Lokakarya pengembangan kuesioner pengaduan

Lokakarya ini dilakukan dengan tujuan untuk meminalisasi daftar pengaduan masyarakat yang didapat melalui proses FGD ke dalam bentuk kuesioner atau apabila FGD tidak dilaksanakan sebelumnya untuk mengembangkan kuesioner pengaduan berdasarkan masukan peserta lokakarya. Lokakarya ini penting untuk dihadiri oleh perwakilan dari dinas kesehatan, Forum multi stakeholdermulti pihakkomite kesehatan kecamatanbadan pertimbangan kesehatan, atau pemerintah kecamatandesa, perwakilan PKK, Toga, Toma, kader kesehatan dan pemerhati kesehatan lainnya diwilayah Puskesmas dengan gender yang seimbang. 171 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman Pada akhir lokakarya diharapkan adanya kesepakatan terhadap point-point pengaduan masyarakat yang tertera dalam kuesioner pengaduan yang akan ditanyakan kepada responden atau masyarakat yang lebih luas dalam bentuk survei.

2.4 Pelaksanaan Survei Pengaduan Keluhan Masyarakat

Pelaksanaan survei pengaduan dilakukan dengan mengacu pada Seri Pembelajaran Mekanisme Pengelolaan Pengaduan KINERJA dan Pedoman Pelaksanaan Permenpan 13 tahun 2009. Sampling responden dilakukan berdasarkan purposive sampling, dengan penghitungan berdasarkan tabel Morgan atau 25 dari jumlah populasi berdasarkan jumlah ibu hamil yang dilayani puskesmas dan pasangannya. Jumlah sampel minimal 100 orang perempuan dan pasangannya laki-laki yang tinggal di wilayah kerja unit layanan terkait, yang pernah mengakses layanan Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif.

2.5 Pengembangan Index Pengaduan Masyarakat IPM

Index pengaduan masyarakat merupakan hasil tabulasipenghitungan dari masing-masing topikpertanyaan pengaduan, dimana dilakukan ranking terhadap pertanyantopik pengaduan mulai dari pengaduanpertanyaan yang paling banyak dilaporkan atau dikeluhkan oleh masyarakat sampai pengaduan yang paling sedikit dikeluhkan masyarakat. Contoh rekap pengaduan disajikan dalam bentuk tabel, seperti contoh berikut.