117
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Persalinan Aman
kader secara rutin, setiap 2 atau 3 bulan sekali. Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan
tersebut adalah jumlah ibu yang melakukan pemeriksaan secara teratur, ibu yang bersalin
pada bidan dan dukun, serta rencana persalinan bagi ibu yang resiko tinggi di desa masing-masing.
Pada pertemuan ini, kepala puskesmas meminta bantuan kepala desa dan kader untuk menyiapkan
transportasi pada ibu yang diduga resiko tinggi jika terjadi hal-hal seperti perdarahan dan lainnya.
Jika ada dukun yang sudah bermitra dan masih menolong persalinan dimohon bantuan kepala
desa dan kader untuk menggali penyebab dukun masih menolong persalinan.
Panduan Pelaksanaan
Tahap Persiapan
1.1 Identiikasi potensi masalah.
Pada fase ini perlu dilakukan identiikasi potensi masalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
No Potensi masalah
Ya Tidak
1 Apakah bidan koordinator Puskesmas melakukan pemutakhiran isi kantung
persalinan? 2
Apakah kantung persalinan berisi data semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas?
3 Apakah kantung persalinan dianalisis setiap bulan dalam rapat rutin
Puskesmas? 4
Apakah hasil analisis kantung persalinan disampaikan kepada pemangku kepentingan di kecamatan dan desa?
5 Apakah ada peta yang menunjukkan ringkasan isi kantung persalinan per desa
di wilayah kerja Puskesmas? 6
Dll 7
….. 8
.... 9
.... 10
....
Lampiran A - Uraian Substansi
118
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Persalinan Aman
1.2 Analisis masalah mengacu kepada hasil identiikasi potensi masalah.
Dari jawaban tidak pada tabel di atas, maka dicari akar masalahnya dengan pertanyaan mengapa.
1.3 Alternatif Pemecahan masalah
a Alternatif pemecahan masalah dilakukan berdasarkan temuan akar masalah.
b Alternatif pemecahan masalah yang diselesaikan dapat diterima oleh masyarakat dan
Puskesmas; c Alternatif pemecahan masalah yang memiliki
dampak lebih efektif dan eisien dalam penggunaan kantung persalinan.
d Beberapa alternatif pemecahan yang ada, dibahas untuk memperoleh upaya yang paling
tepat untuk mengatasi masalah dengan melibatkan sumber daya yang ada baik lintas
programlintas sektor dan masyarakat multi actor.
1.4 Penyusunan rencana kerja POA=Plan of Action
- Tentukan prioritas pemecahan masalah dalam
kantung persalinan. -
Susun rencana kerja sesuai dengan alternative pemecahan masalah.
- Menggali sumber dana yang diperlukan seperti
pembuatan peta, kantung dan kartu. -
Memulai revitalisasi kantung persalinan -
Dalam penyusunan rencana penggunaan kantung persalinan harus melibatkan seluruh
staf di KIA dan bidan desa.
2. Tahap Pelaksanaan
2.1 Sosialisasi kepada bidan desa dan masyarakat
a Sosialisasi kepada bidan desa bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam pengisian dan
pengiriman kartu persalinan ke Puskesmas. Bidan desa pada awal bulan mengirimkan kartu
persalinan ke Puskesmas sekaligus ketika mengirimkan dokumen laporan ibu. Bidan desa
diharuskan memiliki juga kantung persalinan di desanya. Bidan desa hanya membuat dua kartu
bagi satu ibu hamil. b Sosialisasi ke camat, kepala desa dan kader
bertujuan untuk mendiseminasi rencana Puskesmas untuk menyampaikan secara
regular hasil pemantauan kantung persalinan sesuai dengan PWS KIA dan dukungan dari
setiap pemangku kepentingan tersebut dalam keberhasilan persalinan yang aman di desa
masing-masing. c Sasarannya peserta adalah pemangku
kepentingan di Kecamatan multi stakeholder forum jika ada maupun Desa dari unsur
pemerintahan kecamatan dan desa serta masyarakat sipil toga, toma, LSM, kader
kesehatan, PKK, organisasi perempuan, anggota DPRD dapil bersangkutan, dan
pemerhati kesehatan lainnya.