Penggunaan Kantung Persalinan Puskesmas Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat

Lampiran A - Uraian Substansi 120 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman Contoh Praktek Baik

1. Puskesmas Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat

Masyarakat di wilayah Kecamatan Sejangkung masih terbiasa menggunakan pelayanan persalinan dengan dukun beranak. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas kesehatan di wilayah desa seperti polindes dan poskesdes, bidan tidak selalu berada di desa, dan hal terkait jaminan kesehatan dulu Jampersal dan sekarang JKN yang belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Hal ini merupakan tantangan bagi Puskesmas Sejangkung untuk terus berusaha memperbaiki pelayanannya, khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak. Meskipun sarana dan prasarana di Puskesmas Sejangkung relatif terbatas, namun pelayanan KIA di Puskesmas Sejangkung terus dikembangkan yang mencakup pelayanan antenatal care ANC, persalinan dan kunjungan nifas. Pembuatan Kantung Persalinan digunakan sebagai upaya preventif untuk Persalinan Aman. Tersedia ruangan khusus untuk KIA yang digunakan untuk ruang konsultasi, ruang periksa bayi serta ruang data. Beberapa inovasi pelayanan diupayakan meskipun sangat sederhana, namun dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah Kecamatan Sejangkung. Hal ini tidak terlepas dari peran serta MSF yang peduli Persalinan Aman. Penggunaan Kantung Persalinan sebagai alat monitoring yang efektif mempermudah bidan untuk mendeteksi permasalahan kehamilan secara dini, dan sebagai alat komunikasi dan informasi yang efektif jika dilakukan secara konsisten. Selain itu Kantung Persalinan juga dapat digunakan untuk membuat pendataan cakupan K4 sebagai upaya memantau pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Dengan pendampingan Kinerja, Puskesmas Sejangkung terus berbenah dan mengupayakan penyediaan sarana yang diperlukan dalam rangka mewujudkan Puskesmas Ramah Ibu dan Anak Puskesmas RIA dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan KIA.

2. Puskesmas Bajo Barat, Kabupaten Luwu

Puskesmas Bajo Barat di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berada di daerah pergunungan yang cukup jauh dari ibu kota Luwu. Oleh karena ini, hampir semua persalinan di wilayahnya terjadi bidan di Puskesmas atau di Pustu, dan hanya 20 ibu bersalin di rumah. Bidan koordinator dan bidan di Puskesmas Bajo Barat telah lama menggunakan kantung persalinan sebagai alat pengawasan ibu hamil, khususnya ibu risiko tinggi. Kantungnya terpisah dan dijadikan dua: Kantung Persalinan yang biasa, dan Kantung Ibu Risiko Tinggi, seperti di foto di bawah. 121 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman

3. Contoh Peta Ibu Hamil, Puskesmas Tebas, Kabupaten Sambas

Contoh Bahan Presentasi Yang berikut adalah beberapa slide dari presentasi USAID-KINERJA. Seluruh presentasi dapat diakses di ile dalam CD yang terlampir. Meskipun kantung di Puskesmas Bajo Barat cukup sederhana dan dibuat dari kertas karton, tiap kantung penuh dengan kartu ibu hamil. Kantungnya juga telah meliputi tiap desa dan semua ibu hamil di seluruh wilayah pembina Puskesmas. Ini berarti semua ibu hamil yang sudah diketahui oleh bidan Puskesmas dan semua risikonya sudah dianalisis. Lampiran A - Uraian Substansi 122 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman 123 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman 125 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman 5 5 Standar Layanan dan Standard Operating Procedure SOP Lampiran A - Uraian Substansi 126 www.kinerja.or.id Tata Kelola Persalinan Aman Standar Layanan dan Standard Operating Procedure SOP Tujuan Modul ini menguraikan tentang pentingnya peranan Standar Layanan dan Standar Operasional Prosedur SOP dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk mendukung kesuksesan program Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif. Di dalam modul ini juga dijelaskan beberapa prinsip dan langkah dalam menyusun SOP lokal, sehingga diharapkan puskesmas dan dinas kesehatan dapat mengimplementasikan isi modul dengan mudah. Sasaran Pengguna 1. Organisasi Mitra Pelaksana OMP 2. KonsultanPelatih 3. Fasilitator kesehatan 4. Staf Dinas Kesehatan 5. Kepala Puskesmas, bidan koordinator dan bidan desa 6. Masyarakat yang peduli kesehatan kader kesehatan, PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, asosiasi, paguyuban. Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum Peserta mampu mendampingi Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam menyusun dan implementasi standar operasional prosedur SOP Modul 5 ........ peranan Standar Layanan dan Standar Operasional Prosedur SOP dalam mewujudkan pelayanan kesehatan ........