Pembagian Bilangan Pecahan BILANGAN PECAHAN

Penunjang Belajar MATEMATIKA untuk SMPMTs Kelas 7 42 Hasil kali dua bilangan sama dengan 39. Salah satu bilangan itu bernilai 1 4 3 . Tentukanlah bilangan lainnya Penyelesaian : Misalkan bilangan yang lainnya adalah p. Jadi 1 4 3 p u = 39 œ p = 39 : 1 4 3 = 39 : 13 3 = 3 39 13 u = 9 Jadi, bilangan yang kedua adalah 9. LATIHAN 1.13 1. Dengan menggunakan gambar, tentukanlah nilai perkalian berikut: a. 1 1 2 3 u b. 1 1 4 3 u c. 3 4 9 4 u 2. Selesaikanlah perkalian berikut dalam bentuk paling sederhana a. 3 1 5 6 u c. 7 4 12 14 u e. 3 4 4 5 8 u b. 5 3 9 15 u d. 25 12 15 28 u f. 7 2 2 5 5 9 u 3. Sebuah gelang mengandung emas sebanyak 18 karat dari 24 karat. Jika berat kalungnya 80 gram, berapakah berat kandungan emasnya? Catatan 18 karat dari 24 karat artinya 18 24 bagian. 4. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Panjangnya 12 1 2 m dan lebarnya 7 1 2 m. Hitunglah: a. luasnya. b. kelilingnya. 5. Hitunglah nilai dari pembagian berikut: a. 8 4 : 5 10 d. 2 10 : 3 b. 3 1 4 : 3 8 2 e. 3 3 15 12 + : + 5 10 18 9 c. 2 5 : 9 5 6. Dalam suatu kelas ada 48 siswa, 1 2 dari siswa itu senang berenang dan 5 8 dari siswa suka Bilangan Bulat 43 7. Diketahui p = 12, q = 2 1 2 , dan r = 3 4 Hitunglah: a. pq dan pr b. p : q c. pq : r

6. Perpangkatan Bilangan Pecahan

Pemangkatan bilangan bulat a dirumuskan dengan: ... sebanyak faktor n a a a a a n u u u u Konsep ini juga berlaku untuk pemangkatan bilangan pecahan. Untuk pemangkatan sebarang pecahan a b dirumuskan dengan: = ... sebanyak faktor n a a a a a b b b b b n § · u u u u ¨ ¸ © ¹ b z 0, n bilangan asli Contoh 1.26 1. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 = = = = 5 5 5 5 5 25 5 u § · u ¨ ¸ u © ¹ 2. 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 8 = = = = 3 3 3 3 3 3 3 27 3 u u § · u u ¨ ¸ u u © ¹ Untuk a dan b bilangan bulat dengan b z 0 dan n bilangan asli maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut: 1. = n n n a a b b § · ¨ ¸ © ¹ 2. + = m n m n a a a b b b § · § · § · u ¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ © ¹ 3. : = m n m n a a a b b b § · § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ © ¹ 4. = n m mn a a b b ª º § · § · « » ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ « » ¬ ¼ Penunjang Belajar MATEMATIKA untuk SMPMTs Kelas 7 44 LATIHAN 1.14 Nyatakanlah dalam bentuk faktor pemangkatan-pemangkatan di bawah ini 1. a. 2 2 5 § · ¨ ¸ © ¹ d. 4 3 5 § · ¨ ¸ © ¹ g. 3 2 2 2 5 5 § · § · u ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ b. 3 5 6 § · ¨ ¸ © ¹ e. 3 1 2 2 § · ¨ ¸ © ¹ h. 5 3 3 3 : 5 5 § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ c. 4 1 2 § · ¨ ¸ © ¹ f. 4 1 1 4 § · ¨ ¸ © ¹ i. 2 3 3 4 ª º § · « » ¨ ¸ © ¹ « » ¬ ¼ 2. Hitunglah: a. 3 2 1 3 + 2 4 § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ c. 3 2 6 3 7 14 § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ e. 3 2 5 5 9 2 § · § · u ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ b. 2 2 3 4 + 5 3 § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ d. 2 3 2 1 2 1 3 2 § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ f. 3 2 1 1 4 : 1 2 2 § · § · ¨ ¸ ¨ ¸ © ¹ © ¹ 3. Hitunglah nilai n dari: a. 1 1 = 2 8 n § · ¨ ¸ © ¹ c. 2 625 1 = 3 81 n § · ¨ ¸ © ¹ b. 2 16 = 3 81 n § · ¨ ¸ © ¹ d. 1 1024 1 = 3 729 n § · ¨ ¸ © ¹ 4. Sebuah bola dipantulkan dari lantai. Pantulan pertama 2 1 2 m. Tinggi pantulan berikutnya ditetapkan 2 3 kali pantulan sebelumnya. Hitunglah berapa meter panjangnya dari pantulan pertama sampai pantulan keempat.

H. MENGENAL BILANGAN DESIMAL

Bilangan pecahan biasa atau bilangan pecahan campuran yang telah kamu pelajari sebelumnya dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan pecahan desimal dan demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh pecahan-pecahan 3 3 3 , , 10 100 1000 , dan seterusnya dapat dinyatakan dalam bentuk 0,3, 0,03, 0,003 dan seterusnya. Bentuk-bentuk seperti 0,3, 0,03, 0,003, dan seterusnya inilah yang disebut dengan bentuk bilangan desimal. Ada 2 cara penulisan tanda desimal, yaitu tanda titik . atau tabda koma ,. Misalnya 0,25 atau 0.25. Bilangan Bulat 45 Perhatikan contoh-contoh berikut: 1 25,9 disebut bilangan pecahan satu desimal 2 30,67 disebut bilangan pecahan dua desimal 3 60,797 disebut bilangan pecahan tiga desimal. 2. Aturan pembulatan bilangan pecahan desimal. a Jika angka yang mengalami pembulatan 5, maka angka tersebut dihilangkan. Misalnya: – 1,54 = 1,5 dibulatkan sampai satu tempat desimal – 2,783 = 2,78 dibulatkan sampai dua tempat desimal – 7,1534 = 7,153 dibualtkan sampai tiga tempat desimal dan seterusnya. b Jika angka yang mengalami pembulatan t 5, maka angka di depannya ditambah satu. Misalnya: – 2,56 = 2,6 dibulatkan sampai satu tempat desimal – 4,789 = 4,79 dibulatkan sampai dua tempat desimal – 10,5438 = 10,544 dibulatkan sampai tiga tempat desimal.

1. Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Bilangan Desimal

Untuk mengubah pecahan biasa menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara berikut ini. a. Untuk pecahan-pecahan yang penyebutnya bilangan 10 atau kelipatan dari 10 dapat diubah langsung di mana banyaknya angka desimal yaitu angka di sebelah kanan koma atau titik yang diperoleh sama dengan banyaknya nol pada penyebut. Misalnya: 6 100 = 0,06 ada 2 angka nol pada penyebutnya, maka akan ada 2 angka 0 di depan bilangan desimalnya. 18,317 1.000 = 18,317 21 1000 = 0,021 b. Untuk pecahan-pecahan yang penyebutnya bukan bilangan 10 atau kelipatan 10, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengubah penyebutnya menjadi bilangan 10 atau kelipatannya. Misalnya: 2 2 2 4 = = = 0,4 5 5 2 10 u u 5 5 125 625 = = = 0,625 8 8 125 1000 u u 7 7 4 28 = = = 0,28 25 25 4 100 u u

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK–MANIK BERANTAI TERHADAP Studi Komparasi Penggunaan Media Congklak Dengan Menggunakan Media Manik–Manik Berantai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas II Di

0 3 16

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA CONGKLAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK–MANIK BERANTAI TERHADAP Studi Komparasi Penggunaan Media Congklak Dengan Menggunakan Media Manik–Manik Berantai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Kelas II Di

0 2 11

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA MANIK-MANIK Peningkatan Partisipasi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Penerapan Media Manik-Manik Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Serenan Tahun 2013/2014.

0 2 14

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MEDIA MANIK-MANIK Peningkatan Partisipasi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Penerapan Media Manik-Manik Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Serenan Tahun 2013/2014.

0 1 12

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MEDIA PERMAINAN MANIK-MANIK HIJAU MERAH PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Permainan Manik-Manik Hijau Merah Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Belangwetan Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Permainan Manik-Manik Hijau Merah Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Belangwetan Tahun 2012/2013.

0 1 9

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MEDIA PERMAINAN MANIK-MANIK HIJAU MERAH PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media Permainan Manik-Manik Hijau Merah Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Belangwetan Tahun 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK AJAIB PADA Peningkatan Hasil Belajar Metematika dengan Menggunakan Alat Peraga Manik-Manik Ajaib pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Werdi Kecamatan Wonokerto Kabupaten

0 0 16

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

0 0 28

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016

0 0 12