sawit domestik, tren yang merupakan proksi dari teknologi, dan lag dari permintaan minyak sawit oleh industri minyak goreng.
DMSIMG
t
= d
+ d
1
HRMSD
t
+ d
2
HRMKD
t
+ d
3
HRMGSD
t
+ d
4
TREN
t
+ d
5
DMSIMG
t-1
+ U
4
….……...…………...48 dimana :
HRMSD
t
= Harga riil minyak sawit domestik Rpkg HRMKD
t
= Harga riil minyak kelapa domestik Rpkg HRMGSD
t
= Harga riil minyak goreng sawit domestik Rpkg DMSIMG
t-1
= Lag permintaan minyak sawit oleh industri minyak goreng 000 ton
U
4
= Variabel pengganggu Tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan adalah : d
1
0 ; d
2
, d
3
, d
4
0 ; 0 d
5
1
4.1.2.6. Permintaan Minyak Sawit oleh Industri Lain
Penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku industri lain bersubstitusi dengan minyak kelapa. Harga minyak mentah dunia yang fluktuatif diduga juga
berpengaruh terhadap penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku industri lain seperti industri biodiesel. Disamping itu, upah pada sektor industri, suku bunga
BI, dan tren proksi dari teknologi juga berpengaruh terhadap permintaan minyak sawit oleh industri lain. Oleh karena itu persamaan permintaan minyak sawit oleh
industri lain dituliskan sebagai berikut : DMSIL
t
= e
+ e
1
HRMSD
t
+ e
2
HRMKD
t
+ e
3
HRMMW
t
+ e
4
UPRIN
t
+ e
5
SBR
t
+ e
6
TREN + e
7
DMSIL
t-1
+ U
5
….………………………………......49 dimana :
HRMMW
t
= Harga riil minyak mentah dunia US.barrel UPRIN
t
= Upah riil pada sektor industri Rphari DMSIL
t-1
= Lag permintaan minyak sawit oleh industri lainnya 000 ton U
5
= Variabel pengganggu Tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan adalah : e
2
, e
3
, e
6
0 ;
e
1
, e
4
, e
5
0 ; 0 e
7
1
4.1.2.7. Penawaran Minyak Sawit Domestik
Peningkatan harga minyak sawit dunia yang semakin cepat, menstimulus produsen minyak sawit domestik untuk mengekspor minyak sawit yang
dihasilkannya. Akibatnya, ketersediaan penawaran minyak sawit domestik akan bersifat residual, yaitu sisa produksi setelah dikurangi ekspor. Indonesia juga
mengimpor minyak sawit dan sebagian penawaran juga berasal dari stok tahun lalu, sehingga persamaan penawaran domestik dapat dituliskan sebagai berikut :
SMSD
t
= QMSI
t
- XMSI
t
+ MMSI
t
+ STKMS
t-1
………...….....…..50 dimana :
SMSD
t
= Penawaran minyak sawit domestik 000 ton MMSI
t
= Impor minyak sawit Indonesia 000 ton STKMS
t-1
= Lag stok minyak sawit domestik 000 ton
4.1.2.8. Harga Minyak Sawit Domestik
Sebagaimana dikemukakan bahwa minyak sawit diproduksi berorientasi ekspor, sehingga perilaku harga minyak sawit domestik disamping dipengaruhi
oleh kekuatan penawaran, permintaan dan kebijakan tataniaga di pasar domestik, juga dipengaruhi oleh perubahan harga minyak sawit dunia yang ditransmisikan
melalui harga ekspor minyak sawit Indonesia. Persamaan harga minyak sawit domestik dirumuskan sebagai berikut.
HRMSD
t
= f + f
1
SMSD
t
+ f
2
DMSD
t
+ f
3
HRXMSI
t
+ f
4
HRMSD
t-1
+ U
6
……………………………...……..51 dimana :
HRMSD
t-1
= Lag harga riil minyak sawit domestik Rpkg Tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan adalah : f
2
, f
3
0 ; f
1
0 ; 0 f
4
1