terhadap variabel-variabel endogen di dalam model. Dalam kajian ini simulasi dilakukan untuk mengevaluasi alternatif kebijakan domestik dan perubahan faktor
eksternal melalui simulasi historis ex-post simulation dan untuk mengkaji ramalan dampak alternatif kebijakan dan perubahan faktor eksternal melalui
simulasi peramalan ex-ante simulation.
4.2.4.1. Simulasi Historis
Simulasi historis dilakukan untuk menjawab tujuan kedua, yaitu mengevaluasi dampak
kebijakan domestik maupun perubahan faktor eksternal terhadap penawaran dan permintaan minyak sawit Indonesia, penerimaan
devisa, dan kesejahteraan pelaku industri minyak sawit Indonesia, tahun
2003-2007 . Kebijakan domestik merupakan kebijakan pemerintah pengenaan
pajak ekspor minyak sawit, kuota domestik berupa peningkatan penawaran minyak sawit, dan kuota ekspor minyak sawit dan kebijakan Bank Indonesia
penurunan Suku Bunga Bank IndonesiaSBI. Adapun perubahan faktor eksternal merupakan perubahan selain kebijakan
pemerintah yang terjadi di pasar domestik maupun dunia. Pada penelitian ini yang dimaksud perubahan faktor eksternal adalah perubahan harga minyak sawit dan
harga minyak mentah dunia. Skenario simulasi historis yang dilakukan adalah tiga skenario kebijakan domestik dan dua skenario perubahan faktor eksternal.
Skenario Kebijakan Domestik
1. Peningkatan pajak ekspor minyak sawit, sebesar 50 persen
Peningkatan pajak ekspor minyak sawit merupakan upaya pemerintah untuk menanggulangi arus ekspor minyak sawit yang terlalu besar yang dapat
menyebabkan pasokan untuk industri hilirnya terutama industri minyak
goreng sawit menjadi berkurang. Dengan peningkatan pajak ekspor minyak sawit tersebut diharapkan dapat menanggulangi masalah tersebut.
2. Penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia domestik sebesar 20 persen
Dari sisi permodalan, dengan tingkat suku bunga pinjaman sekarang ini 16- 17 persen per tahun dirasa masih kurang kondusif untuk usaha perkebunan,
termasuk kelapa sawit. Suku bunga yang ideal untuk usaha perkebunan adalah sekitar 12 persen per tahun. Melalui simulasi ini akan dianalisis dampak dari
penurunan suku bunga BI terhadap industri kelapa sawit domestik. 3.
Peningkatan penawaran minyak sawit domestik sebesar 25 persen Adanya kebijakan pemerintah yang mewajibkan setiap pengusaha minyak
sawit untuk menyuplai minyak sawit untuk kebutuhan industri hilir minyak sawit domestik, terutama untuk industri minyak goreng.
Skenario Perubahan Faktor Eksternal
1. Peningkatan harga minyak sawit dunia 25 persen
Pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan baku berbagai industri terus meningkat dari tahun ke tahun, mendorong peningkatan harga minyak sawit di
pasar dunia. Peningkatan harga minyak sawit dunia dapat memicu peningkatan ekspor oleh negara produsen, termasuk Indonesia, sehingga
mempengaruhi ketersediaan bahan baku industri domestik. 2.
Peningkatan harga minyak mentah dunia 10 persen Harga minyak mentah dunia yang semakin meningkat diduga dapat
mempengaruhi industri kelapa sawit karena konsumen akan lebih tertarik dengan bahan bakar substitusinya, yaitu biodiesel, dimana biodiesel
menggunakan bahan baku minyak sawit. Indonesia yang merupakan negara