Sistem Penyimpanan Arsip Uraian Materi
iii. Nama perusahaan yang terdiri dari angka sebagai bagian dari nama
perusahaan tersebut , diindeks angka itu sebagai satu unit Contoh:
iv. Nama lembagainstansi negara asing diindeks unit politik negara
yang bersangkutan. Contoh:
v. Nama organisasiperhimpunan, diindeks kata pengenal terpenting
dari nama itu dan sifat organisasi seperti persatuan, perhimpunan, partai dan lain-lain ditempatkan pada unit terakhir.
Contoh:
Keuntungan sistem abjad, diantaranya: a
Pemahaman serta kegiatannya mudah dan sederhana b
Dokumen yang berasal dari satu nama individu dan nama badan yang sama akan berkelompok menjadi satu.
c Surat masuk dan pertinggal dari surat keluar disimpan bersebelahan
dalam satu map. d
Pencarian dokumen dapat dilakukan secara langsung melalui nama pengirim yang dikirimi surat tanpa mempergunakan indeks. Karena
itu disebut sistem langsung.
e Susunan guide dan folder sederhana.
f Mudah dikerjakan dan cepat di dalam penemuan.
g Dapat juga mempunyai file campuran
Kelemahan sistem abjad, yaitu:
CaptionNama Indeks
Kode Abjad
Urutan Abjad
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Toko 234 Club 77
Dua tiga empat Tujuh tujuh
Toko Club
Du Tu
1 2
CaptionNama Indeks
Kode Abjad
Urutan Abjad
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Republik Pakistan Pakistan
Republik Pa
CaptionNama Indeks
Kode Abjad
Urutan Abjad
Unit 1
Unit 2
Unit 3
PPP IDI
Persatuan Dokter
Pemban- gunan
Indone- sia
Partai Ikatan
Pe Do
2 1
a Pencarian dokumen untuk nama orang tidak dapat dilakukan melalui
bagian nama yang lain seperti nama depan atau penggilan, tetapi harus melalui nama belakang.
b Surat-surat atau dokumen yang ada hubungan satu sama lain tetapi
berbeda nama pengirimnya akan berbeda letak di dalam penyimpnan. c
Ejaan huruf sering berubah seperti oe-u, dj-j, ch-kh, tj-c, sedangkan nama orang ditulis berdasarkan kemauan ejaan masing-masing.
d Harus mempergunakan peraturan mengindeks, sehingga diperlukan
pemahaman tentang peraturan mengindeks.
2 Sistem Subyek
Apabila suatu kantor ingin mempergunakan sistem lain selain sistem abjad, disebabkan karena kantor itu mengerjakan kegiatan-kegiatan yang
berkenaan dengan
masalah-masalah yang
berhubungan dengan
perusahaan, maka kantor itu dapat memilih sistem subyek untuk melaksanakan tugas-tugas kearsipannya.
Untuk dapat melaksanakan sistem subyek ini, maka seorang juru arsip harus menentukan lebih dahulu masalah-masalah apa yang pada umumnya
dipermasalahkan dalam surat-surat setiap harinya. Masalah-masalah di bawah “Kepegawaian”, masalah yang berkenaan dengan keuangan
dikelompokkan menjadi satu masalah pokok subyek dibawah “Keuangan”, dan seterusnya. Selanjutnya masalah-masalah itu dijadikan
sub subyek dari pokok masalah subyek, misalnya: Subyek
: Kepegawaian Sub Subyek : -Cuti
-Kenaikan Pangkat -Lamaran
Subyek : Keuangan
Sub Subyek : -Gaji -THR
Demikian seterusnya semua pokok masalah dijadikan subyek, dan semua masalah-masalah yang berkenaan dengan satu pokok masalah dijadikan sub
subyek. Apabila di belakang hari diperkirakan bahwa masalah-masalah yang ada terus berkembang, maka juru arsip dapat juga mengembangkan
masalah-masalah yang dijadikan sub subyek itu menjadi sub-sub subyek, misalnya untuk sub subyek “Kenaikan Pangkat” dapat dikembangkan lebih
lanjut menjadi sub-sub subyek “Kenaikan Pangkat golongan I”, sub-sub subyek “Kenaikan pangkat golongan II”, dan seterusnya.
Keuntungan dalam sistem subyek, antara lain:
a Penghematan waktu pencarian dokumen, karena semua hal yang
menyangkut sebuah permasalahan terdapat dalam satu tempat penyimpanan.
b Dokumen subyek dapat diperluas secara mudah dengan cara
menyisipkan subyek baru atau menambahkan sub-sub subyek pada subyek utama.
Kelemahan dalam sistem subyek, antara lain: a
Terdapat kecenderungan daftar subyek atau daftar klasifikasi tumbuh tak terkendali.
b Penyimpanan berdasarkan subyek tidak akan efektif bila istilah yang
digunakan tidak dibatasi c
Pengembangan atau perluasan daftar klasifikasi, membutuhkan bantuan analis arsip yang berpengalaman.
d Dibutuhkan penunjuk silang yang emmadai, untuk menyatukan
berbagai subyek dan informasi terkait. e
Sering kali terjadi penggunaan nama seseorang untuk daftar subyek, sehingga hal tersebut dapat mempersulit penemuan arsip.
3 Sistem Nomor
Cara mengindeks Sistem Nomor Terminal Setelah mencatat setiap warkat yang akan disimpan di dalam buku arsip,
terlebih dahulu suratwarkat diberi nomor urut mulai dengan nomor 0 untuk surat yang pertama, dan seterusnya. Kemudian nomor tersebut
diindeks untuk menetapkan kode-kode dimana warkat itu harus disimpan, atau kalau diperlukan dimana harus dicari, sebagai contoh cara mengindeks
ialah sebagai berikut:
Unit-unit dalam terminal digit merupakan kode dimana harus disimpan atau harus dicari warkat tersebut. Dengan demikian maka setiap unit
mengandung pengertian khusus dan ciri tertentu, diantaranya: Unit I
= Diambil dua angka dari urutan paling akhir Unit II
= Satu angka sesudah unit ke satu Unit III
= Semua angka sesudah unit satu dan dua
Nomor kode
Unit 3
Unit 2
Unit 1
767561 767
5 61
456895471 456895
4 71
495690 495
6 90
25 25
126 1
26 5
5
Setelah menetapkan unti-unit dari deretan angka, kemudian dari tiap unit mengandung pengertian:
Unit I = Menyatakan nomor laci dan juga nomor guide
Unit II = Menyatakan urutan folder yang tersimpan dalam laci
Unit III = Menyatakan urutan warkat yang ada dalam folder
Untuk lebih jelas kita ambil contoh warkat seperti tercantum dalam contoh mengindeks:
767561. Angka tersebut dibaca dari urutan belakang artinya dari kanan ke kiri. Jadi
urutannya menjadi; 61 sebagai unit ke-1
5 sebagai unit kedua, dan 767 sebagai unit ketiga.
61 5 767 Unit Pertama menunjukkan nomor laciguide
Unit Kedua menunjukkan nomor folder Unit Ketiga emnunjukkan urutan penataan surat dalam
folder
Memperhatikan indeks tersebut maka warkat dengan kode 767561 disimpan dalam laci nomor 60-69, dibelakang guide 61 dan folder urutan ke lima dan
dengan demikian jelas dimana warkat itu diletakkan. Nomor urut warkat yang lain tentu dapat dengan mudah diindeks dengan
cara tersebut diatas, satu persatu hingga selesai dan kemudian baru disimpan dalam laci dan folder yang tepat.
Penyediaan laci, Guide, dan Folder Sistem Terminla Digit Filing sistem terminla digit apabila dilaksanakan sudah tentu memerlukan
peralatan seperti layakanya sistem yang lain. Filing cabinet pertama-tama disiapkan, diberi nomor seperti:
Filing cabinet pertama-tama disiapkan dan diberi nomor kode seperti contoh. Nomor yang tertempel di tiap laci filing cabinet berarti nomor laci
dan juga nomor guide. Oleh karena itu tiap laci ada 10 guide dan diberi
0-9 10-19
20-29 30-39
nomor kode mulai 0 sampai 99. Di belakang tiap guide diletakkan 10 folder sehingga setiap laci terdapat 100 folder.
Sebagai contoh nomor, laci dengan kode 0 – 9 berarti terdapat 10 guide dengan kode 0 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 - 8 – 9, dan dibelakang guide kode 0
tedapat folder sejumlah 10 folder dengan kode 0 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 - 8 – 9, dan dibelakang guide kode folder nomor 1 terdapat folder 10 buah
dengan kode 0 – 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 - 8 – 9, demikian seterusnya. Dengan keterangan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam filing sistem terminal
digit dibutuhkan:
a Sekurang-kurangnya 10 laci, atau 2 filing cabinet dengan masing-
masing 5 laci. b
100 buah guide. c
1000 buah folder Laci-laci, guide seharusnya dipersiapkan dahulu dalam melaksanakanfiling
system terminla digit. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya yaitu penulisan kartu kendali
sebagai salah satu yang penting untuk mencari kembali warkat yang sudah disimpan, sebagai pendamping buku file buku arsip dan daftar indeks.
Kartu indeks ssitem terminal digit juga sama dengan kartu indeks yang lain, isi dan cara pengisiannya tidak jauh berbeda. Kartu indeks disimpan
dalam kotak-kotak arsip. Disimpan sesuai dengan penyimpanan menurut sistem abjad. Oleh karena itu kode pada warkat tidsak boleh melupakan
kode abjadnya. Prosedur Penataan Berkas Sitem Terminal Digit
Agar penyimpanan warkat dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya, maka prosedur penyimpanan dalam sistem Terminal Digit dilakukan sebagai
berikut, yaitu: a
Memperhatikan warkat yang akan disimpan dengan teliti apakah warkat tersebut sudah benar-benar ada tanda pelepas artinya siap untuk
disimpan
b Mencatat semua warkat dalam buku arsip buku filing.
c Mencatat semua warkat yang akan disimpan di kartu indekssetelah
memberi kartu warkat sesuai dengan nomor urut buku arsip, dan aturan mengindeks nomor terminal digit.
d Mensortir sesuai dengan laci yang akan dipergunakan menyimpan
warkat. e
Menggolongkan warkat sesuai dengan laci. f
Meletakkan dalam folder sesuai dengan indeks yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu. g
Menyimpan kartu indeks yang nanti akan dipergunakan untuk mencari kembali.
Apabila diperhatikan prosedur penyimpanan warkat sistem terminla digit dengan sistem Dewey kiranya tidak jauh bwerbeda. Sistem Dewey
menekankan pada daftar indeks sebagai pegangan pokok dibantu kartu indeks, kalau Terminal Digit pada buku dan kartu indeks juga.
Keuntungan sistem nomor, antara lain: a
Teliti, karena penggunaan nomor tidak mungkin adanya nomor ganda. b
Kode nomor dapat disamakan untuk semua unit kerja. c
Perluasan nomor tidak terbatas. d
Penunjuk silang disusun bersama-sama dengan indeks. e
Indeks memuat seluruh nama koresponden. Kerugian sistem nomor, antar lain:
a Kearsipan tidak langsung, karena untuk dapat menemukan dokumen
diperlukan alat bantu berupa kartu indeks nomor. b
Untuk map campuran dperlukan file sendiri. c
Indeks yang disusun alfabetis harus mengikuti ketentuan peraturan mengindeks.
d Biayan agak tinggi, karena harus menyediakan beberapa perlengkapan
yang dibutuhkan dalam sistem ini.
4 Sistem Geografis
Apabila dikehendaki untuk menyimpan surat atau bahan-bahan menurut daerah wilayah, maka dapat dipergunakan sistem geografis ini. Sistem
geografis digunakan dalam kegiatan organisasi yang meliputi daerah wilayah lebih dari satu tempat. Organisasi-organisasi yang mempunyai
beberapa kantor cabang dapat juga mempergunakan sistem geografis ini. Untuk melaksanakan sistem filing sistem geografis ini seorang juru arsip
dapat mempergunakan nama daerah wilayah untuk pokok permasalahan, dimana pokok ini adalah kota-kota yang berada didalam wilayah itu, dan
selanjutnya baru dapat dikembangkan lebih lanjut dengan nama-nama dari para pelanggan atau nasabah ada di setiap kota di daerah wilayah itu,
misalnya: Contoh klasifikasi geografis
Keuntungan sistem geografis, yaitu:
a Mudah dan cepat dalam penemuan bila nanati tempat telah diketahui.
b Merupakan suatu tindakan penyimpanan secara langsung, tanpa
adanya rujukan atau banutan indeks. Kerugian sistem geografis, yaitu:
a Kemungkinan terdapat kesalahn bila tidak mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang pembagian wilayah. b
Diperlukan indeks yang tepat dan teliti. Diperlukan kerja tambahan karena pemakaian harus menyusun dua berkas, yaitu berkas
berdasarkan geografis dan berkas abjad untuk indeks.
c Bila terjadi alamat ganda diperlukan petunjuk silang.
d Untuk mendapatkan hasil terbaik, sistem geografis dapat digabungkan
dengan sistem alfabetis atau numerik.
5 Sistem Kronologis
Sistem penyimpanan arsip kronologis adalah sistem penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu. Wkatu disini dapat dijabarkan sebagai
tanggal, bulan, tahun, dekade, atuapun abad. Sistem penyimpanan kronologis ini cukup banyak digunakan, akan tetapi
dalam perkembangannya sistem kurang efektif apabila digunakan dlam kantor kecil yang menggunakan pencatatan dokumen masuk dengan buku
agenda. Dalam sistem ini semuan dokumen diurutkan pada urutan tanggal, bulan
dan tahun dokumen itu disimpan. Dari segi peletakan dan penyimpanan, sistem ini mudah dilakukan karena hanya didasarkan pada urutan
JAWA BARAT
CIREBON BEKASI
BOGOR
JAWA TENGAH
BATANG KUDUS
JEPARA BANGSRI
KELING MLONGGO
PECANGAAN SALATIGA
ARGOMULYO SIDOMUKTI
SIDOREJO TINGKIR
DEMAK JAWA
TIMUR GRESIK
SURABAYA PASURUAN
tanggal,bulan, serta tahun. Tetapi dalam hal penemuan kembali dokumen yang telah disimpan, sistem ini kurang begitu efektif karena biasanya
permintaan dokumen jarang dilakukan berdasarkan kata panggil caption tanggal.
Sumber : Hasugian, Jonner, Drs. M.Si.2003. Pengantar Kearsipan
Keuntungan sistem kronologis, yaitu: a
Mudah dilaksanakan. b
Susunan dan urutan guide sederhana. c
Cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan. Kerugian sistem kronologis, yaitu:
a Hanya bermanfaat untuk organisasi yang relative kecil dengan jumlah
dokumen yang tidak banyak. b
Tidak berguna, apabila tanggal, bulan. Tahun sebuah dokumen tidak diketahui.
c Surat masuk dan surat keluar akan terpisah penyimpanannya.