Sikap Duduk Pada Saat Mengetik

memberikan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Setelah latihan selesai masing-masing kelompok mengevaluasi kerja setiap anggotanya. Evaluasi ini meliputi, sejauh mana siswa mampu menyelesaikan tugas latihannya dengan standar waktu yang ditentukan, seberapa banyak kesalahan ketik yang dilakukan setiap siswa dalam kelompok tersebut. Hasil latihan ini digunakan sebagai tolok ukur pada saat latihan berikutnya. Sehingga latihan berikutnya targetnya harus lebih baik dari sebelumnya, yaitu hasil ketikan rapi, benar tingkat kesalahan ketik kecildan cepat. Dengan latihan secara kelompok seperti ini, siswa mampu mengontrol sendiri sampai sejauh mana tingkat kemampuan mengetik 10 jarinya dibandingkan dengan kemampuan yang diperoleh teman dalam satu timnya. Jika terdapat siswa yang masih belum mampu menyesuaikan dengan kelompoknya, siswa tersebut kemudian dipindah ke kelompok lain. Sehingga dengan demikian siswa benar-benar tertantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan kelompoknya yang baru.

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Apabila kepada siswa diberikan pembelajaran dengan metode latihan secara kelompok sesering mungkin saat mengetik, maka siswa akan mampu mengetik 10 jari dengan terampil.

BAB III METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Toggart, dimana pelaksanaan penelitian tindakan mencakup empat langkah yaitu: a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan b. Melaksanakan tindakan dan pengamatanpemantauanmonitoring c. Refleksi hasil pengamatan d. Perubahanrevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya

2. Latar Belakang Subyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di SMK Bhakti Karya 1 Magelang, Jawa Tengah yang mempunyai jumlah siswa siswa dengan jumlah kelas I ada 5 kelas, kelas II ada 5 kelas, dan kelasIII ada 5 kelas. Sedangkan jumlah guru seluruhnya sebanyak 33 guru.

3. Subyek Penelitian