Teknik atau metode mengetik.

9 Memungkinkan variasi pembelajaran 10 Guru berkesempatan untuk mengamati, mendengarkan dan mendiagnosis siswa. Kerugian 1 Membuat siswa tidak bergairah 2 Membuang waktu jika kemampuan bekerja kelompok kurang 3 Membuang waktu jika mengenalkan konsep baru 4 Mengesampingkan kebutuhan anak pandai dan kurang dari kebutuhan kelompok 5 Mengesampingkan penguasaan materi dari ketrampilan kerja kelompok 6 Anak pandai mendominasi anak kurang Seperti yang sudah kita semua ketahui, saat banyak orang melakukan kegiatan baik bersama,akan dihasilkan suatu pencapaian positif yang besar. Satu orang tidak dapat berbuat banyak sebagai individu, tapi kelompok dapat melakukan banyak hal. Kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman belajar yang beragam agar kegiatan belajar tetap menyenangkan dan menantang. Belajar kelompok mempunyai tujuan agar anak dapat bersosialisasi dan bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama. Melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Dalam kenyataan sehari-hari, yang membuat manusia sukses adalah kemampuannya menerapkan kecerdasan untuk bekerjasama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Dari pembahasan tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pencapaian keterampilan mengetik 10 jari siswa perlu diberikan latihan- latihan yang efektif agar siswa mampu untuk menggunakan metode 10 jari dalam mengetik. Latihan-latihan dibuat bervariasi agar tidak menimbulkan kebosanan bagi setiap siswa. Karena latihan-latihan yang monoton akan membuat siswa kurang tertantang dan pada akhirnya siswa akan mengalami minimnya kreativitas dalam menyelesaikan setiap tugas dari guru. Oleh karena itu pada pembelajaran mengetik manual khususnya, latihan- latihan mengetik 10 jari perlu dibuat kelompok kerja. Dimana siswa dikelompokkan menurut tingkat kemampuan awal yang dimiliki oleh setiap siswa sehingga setiap siswa akan timbul persaingan dalam latihan. Masing- masing kelompok kerjadiberi tugas untuk menyelesaikan soal latihan untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Sebelum siswa memulai latihan, guru terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dilatihkan. Setelah siswa jelas dengan materi yang disampaikan guru, guru kemudian memberikan soal latihan untuk diselesaikan. Guru mengawasi siswa saat latihan, dan memberikan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan. Setelah latihan selesai masing-masing kelompok mengevaluasi kerja setiap anggotanya. Evaluasi ini meliputi, sejauh mana siswa mampu menyelesaikan tugas latihannya dengan standar waktu yang ditentukan, seberapa banyak kesalahan ketik yang dilakukan setiap siswa dalam kelompok tersebut. Hasil latihan ini digunakan sebagai tolok ukur pada saat latihan berikutnya. Sehingga latihan berikutnya targetnya harus lebih baik dari sebelumnya, yaitu hasil ketikan rapi, benar tingkat kesalahan ketik kecildan cepat. Dengan latihan secara kelompok seperti ini, siswa mampu mengontrol sendiri sampai sejauh mana tingkat kemampuan mengetik 10 jarinya dibandingkan dengan kemampuan yang diperoleh teman dalam satu timnya. Jika terdapat siswa yang masih belum mampu menyesuaikan dengan kelompoknya, siswa tersebut kemudian dipindah ke kelompok lain. Sehingga dengan demikian siswa benar-benar tertantang untuk bisa menyesuaikan diri dengan kelompoknya yang baru.

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Apabila kepada siswa diberikan pembelajaran dengan metode latihan secara kelompok sesering mungkin saat mengetik, maka siswa akan mampu mengetik 10 jari dengan terampil.

BAB III METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Toggart, dimana pelaksanaan penelitian tindakan mencakup empat langkah yaitu: a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan b. Melaksanakan tindakan dan pengamatanpemantauanmonitoring c. Refleksi hasil pengamatan d. Perubahanrevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya

2. Latar Belakang Subyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di SMK Bhakti Karya 1 Magelang, Jawa Tengah yang mempunyai jumlah siswa siswa dengan jumlah kelas I ada 5 kelas, kelas II ada 5 kelas, dan kelasIII ada 5 kelas. Sedangkan jumlah guru seluruhnya sebanyak 33 guru.

3. Subyek Penelitian