Kerangka Pikir 1. Peningkatan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman

30 PORPE dapat membantu peserta didik untuk mengingat materi bacaan sepanjang waktu 3 PORPE dapat menjadi strategi belajar untuk peserta didik yang kurang mampu belajar dengan baik 4 PORPE dapat membantu belajar peserta didik, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan tugas dan tes 5 PORPE dapat secara langsung membantu peserta didik mengerjakan tes dalam bentuk tes objektif atau pilihan ganda. Diasumsikan teknik PORPE dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik karena dalam pembelajaran menggunakan teknik PORPE, peserta didik dapat membuat pertanyaan prediksi, menjawab pertanyaan yang mereka prediksi, membuat kata kunci kedalam peta konsep, menciptakan teks dari ingatan mereka, dan menunjukkan pemahaman mereka tentang isi teks dengan mengisi lembar checklist. Oleh karena itu teknik pembelajaran ini diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. 2. Peningkatan keaktifan belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul melalui teknik PORPE Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate Pembelajaran yang menarik, kondusif dan menyenangkan tentu akan berdampak pada keaktifan belajar peserta didik di kelas. Teknik dalam pembelajaran merupakan salah satu alat atau bahan yang digunakan dalam 31 proses pengajaran atau pembelajaran. Dengan menggunakan teknik saat pembelajaran berlangsung, dirasa lebih efektif dan lebih menyenangkan. Ketika pembelajaran terasa menyenangkan bagi para peserta didik, maka mereka akan lebih mudah memahami materi, sekalipun materi yang teramat sulit. Selain itu teknik pembelajaran juga dapat digunakan sebagai alat atau perantara komunikasi antara guru dan peserta didik dalam mengefektifkan proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Peserta didik harus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Keaktifan peserta didik yang satu dengan yang lainnya dalam proses pembelajaran tidak sama. Keaktifan peserta didik saat mengikuti pembelajaran bahasa Jerman masih rendah, hal ini terlihat dari peserta didik yang bermalas-malasan dalam membaca, belum dapat menangkap isi bacaan dengan baik dan kurang aktif menanyakan serta menyelesaikan persoalan terkait dengan tema pembelajaran yang belum dipahami. Peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan teknik PORPE dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman. Peserta didik dituntut untuk mampu bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya melalui teknik PORPE, sehingga hal tersebut akan membuat peserta didik lebih aktif bertanya atau belajar tentang materi yang diajarkan. 32 Diasumsikan saat peserta didik menerapkan tahap-tahap teknik PORPE, peserta didik akan berinteraksi dengan pendidik maupun peserta didik lainnya. Oleh karena itu teknik pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi rendahnya keaktifan belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. Mengacu pada kajian teori dan mencermati hasil penelitian sebelumnya, serta dari permasalahan yang dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa teknik PORPE dapat disajikan sebagai teknik pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul dan meningkatkan keaktifan belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir diatas, dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Diasumsikan teknik PORPE Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate dapat meningkatkan prestasi belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. 2. Diasumsikan teknik PORPE Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate dapat meningkatkan keaktifan belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK atau dalam bahasa inggris biasa disebut Action Research. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang tidak dapat dilakukan sendiri, namun harus berkolaborasi dengan pendidik sebagai mitra peneliti. Menurut Arikunto dkk 2008: 3 penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Arikunto dkk 2008: 17-18 menyatakan tahapan-tahapan yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas meliputi: 1 Menyusun rancangan tindakan planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2 Pelaksanaan tindakan Acting Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan dikelas. 3 Pengamatan Observing Tahap ketiga, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. 34 4 Refleksi Reflecting Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Desain penelitian ini menggunakan model Spiral Kemmis dan Taggart. Penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun gambaran pelaksanaan model tersebut dapat dilihat dari gambar berikut. Gambar 1: Desain Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis Taggart Madya, 2011: 67. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi-kondisi praktik kegiatan belajar mengajar bahasa Jerman pada keterampilan membaca bahasa Jerman melalui teknik PORPE.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF WACANA EKSPOSITORIK MELALUI STRATEGI PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE): Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

2 3 105

Penerapan Metode Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate dalam Pembelajaran Membaca Kritis Teks Editorial :Penelitian Eksperimen Semu di SMA Negeri 7 Bandung Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013.

11 26 67

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI MEDIA KOMIK.

3 8 368

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN2 PURWOREJO MELALUI METODE PQ4R.

3 12 383

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA MAN PURWOREJO MELALUI TEKNIK CLUSTER.

3 8 398

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE.

2 5 399

View of The Effectiveness Of Porpe (Predict, Organize, Rehearse, Practice, And Evaluate) Method To Teach Reading Viewed From Students’ Self-Esteem

0 0 23