Hak-hak konkret tahanan/narapidana
5. Hak-hak konkret tahanan/narapidana
Di dalam lembaga penitensier bagaimanapun juga harus tersedia hal-hal dasar (program dasar) bagi pemenuhan kebutuhan narapidana/tahanan. Terlepas dari jenis lembaga penitensier, tahanan/narapidana di manapun juga tetap memiliki sejumlah hak.
Seorang tahanan/narapidana di Belanda memiliki hak untuk mendapat kunjungan mingguan dari kerabat atau anggota keluarganya; ia berhak menelepon, sekalipun tidak dengan ponsel, karena mungkin ada kebutuhan untuk menyadap pembicaraan yang dilangsungkan; ia berhak untuk setiap hari keluar kamar tahanan: setiap hari ia berhak untuk sekurang-kurangnya satu jam berada di udara terbuka, di lapangan yang tersedia. Setiap hari juga terbuka peluang untuk di luar sel menikmati sejumlah rekreasi tertentu, tergantung dari apa yang dikerjakan, bisa sendiri atau bersama-sama dengan sesama tahanan. Ia harus dapat berolahraga secara rutin.
Tahanan/ narapidana berhak untuk bekerja, sekalipun tidak selamanya pekerjaan demikian tersedia. Kemungkinan kabur diantisipasi dengan mengaitkan hak untuk bekerja pada prasyarat ‘sepanjang sifat/ tujuan penahanan tidak menjadi halangan ...’(Pasal 48(1-2) Penitentiaire beginselenwet ). Sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukannya, tahanan/ narapidana mendapatkan kurang dari satu euro per jam, padahal upah minimum yang diakui perundang-undangan di Belanda kurang lebih berkisar 1000 euro. Total upah yang diterima, sekitar 25 euro tiap minggunya, dapat dipergunakan untuk membeli rokok atau tembakau – di lembaga penitensier, hampir semua tahanan/narapidana merokok - , membayar sewa televisi dan membeli kudapan/cemilan sebagai tambahan dari makanan yang diberikan di lembaga. Secara kuantitatif jumlah tersebut memadai. Namun demikian, banyak tahanan/narapidana menganggap bahwa secara kualitatif hal tersebut tidak/belum memenuhi standar. Lagi pula banyak tahanan/narapidana (pendatang-bukan asli Belanda) mengeluhkan makanan yang tidak cocok dengan apa yang biasa mereka nikmati dalam budaya asal atau negara asal mereka. Keluhan demikian muncul karena banyak tahanan/narapidana di Belanda adalah pendatang, bukan asli Belanda.
Sebagai tahanan/ narapidana ia tidak saja berhak bekerja, namun lebih dari itu memiliki kewajiban untuk bekerja. Mengingat rendahnya pendidikan-latihan formal kebanyakan tahanan/narapidana, pekerjaan yang dapat ditawarkan bukanlah yang mensyaratkan keahlian/
Apakah pidana penjara efektif?
keterampilan tinggi. Mereka biasanya mengerjakan pekerjaan sederhana seperti merakit atau membungkus produk-produk tertentu. Pada akhir- nya melalui pekerjaan yang diberikan sekaligus juga dibuka kesempat- an untuk mendapatkan/meningkatkan keterampilan tertentu, bahkan termasuk pelatihan keterampilan yang dapat diganjar dengan diploma. Pemberian pekerjaan karena itu dapat difungsikan sebagai sarana re-sosi alisasi (pemasyarakatan kembali). Namun demikian, Menteri Kehakiman (Ministerie van Veiligheid en Justitie) pada akhirnya menelaah apakah proyek-proyek pemberian pekerjaan yang ditawarkan kepada tahanan/ narapidana secara ekonomis juga menguntungkan. Apabila biaya yang dikeluarkan (untuk menyediakan pekerjaan demikian) lebih besar daripada keuntungan yang diberikan, maka proyek demikian terancam ditutup.
Tahanan/narapidana berhak mendapatkan pendidikan, seperti misalnya dalam bentuk pelajaran berhitung dan bahasa. Bagi mereka juga disediakan pelajaran komputer. Sekalipun keterampilan yang diajarkan selama masa tahanan, sifatnya sangat terbatas dan tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan di dalam praktik, karena tidak sekaligus dibuka kesempat an untuk masuk ke dalam jaringan internet. Apa yang hendak dicegah adalah mereka melalui jaringan internet mengembangkan rencana kriminal atau
meminta bantuan dari pihak luar dan merencanakan kabur. 7 Sebagai perbandingan, hak-hak tahanan/narapidana di Indonesia diatur dan dienumerasikan di dalam Peraturan Pemerintah 32/1999 sebagai berikut: hak untuk menjalankan ibadah agama, mendapatkan layanan isik dan mental (olahraga dan hiburan), menerima pendidik- an, perawatan kesehatan dan makanan layak, mengajukan keluhan, mendapatkan bahan bacaaan dan mengikuti berita, menerima upah atas pekerjaan yang mereka lakukan, menerima kunjungan keluarga/ orangtua, pengacara atau orang-orang lain yang mengunjungi mereka, mendapatkan remisi (pengurangan masa tahanan), mendapatkan kesempatan ber asimilasi, termasuk cuti untuk kunjungan keluarga, untuk mendapatkan pembebasan bersyarat (conditional release), mendapatkan cuti sebelum pembebasan dan sejumlah hak lainnya (hak-hak politik, mengirim-menerima surat, dll).
Dalam tipe penjara seperti apakah prinsip-prinsip dan maksud- tujuan terkait sebagaimana digambarkan di atas dapat direalisasikan?