3. Kelebihan dan Kelemahan Teams Games Tournaments TGT
Kelebihan dan kelemahan Teams Games Tournaments TGT yang dapat penulis rangkum setelah membaca beberapa sumber karangan Robert
E. Slavin 1995, Sugiyanto 2009 dan Trianto 2009 adalah : a. Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh
teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada siswa yang ada di kelas tradisional.
b. Meningkatkan perasaan atau persepsi siwa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukan pada keberuntungan.
c. TGT memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.
d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain kerja sama verbal dan non verbal, kompetisi yang lebih sedikit.
e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
f. TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional lebih sedikit yang menerima skors atau
perlakuan lain. g. TGT dapat meningkatkan rasa saling percaya.
h. TGT meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.
i. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial,
agama, dan orientasi tugas. j. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen.
D. Motivasi Belajar Siswa
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata motivasi menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia 2008 adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Sedangkan Herman Hudojo 1988 berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan pendorong
yang ada di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Winkel 1984 menyatakan motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan kondisi intern atau disposisi kesiapsiagaan. Berawal dari kata motif maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan. Motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa akan tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang sangat khas adalah dalam hal gairah semangat belajar, siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengertian motivasi belajar adalah suatu dorongan atau kemauan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan motivasi belajar matematika
adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas- aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran matematika dalam rangka
memenuhi kebutuhan belajar matematika demi mencapai suatu tujuan
dalam pembelajaran matematika. 2.
Macam-macam Motivasi
Ada beberapa macam motivasi dilihat dari berbagai sudut pandang. Macam-macam motivasi di bawah ini adalah macam-macam motivasi yang
dituliskan oleh Sardiman 1986 : a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
i. Motif-motif bawaan
Motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, tanpa dipelajari. Sebagai contohnya adalah : dorongan untuk makan,
dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk beristirahat, dan sebagainya.
ii. Motif-motif yang dipelajari Motif-motif yang dipelajari maksudnya adalah motivasi
yang timbul karena dipelajari. Sebagai contohnya adalah dorongan untuk mengajar di tengah masyarakat, dorongan untuk belajar suatu
cabang ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Motif-motif seperti ini disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.
b. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis i.
Motif atau kebutuhan organis Motivasi ini muncul karena adanya kebutuhan organis
untuk hidup. Misalkan : dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bernafas, dan sebagainya.
ii. Motif-motif darurat Motivasi ini muncul karena adanya rangsangan dari luar.
Misalkan : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
iii. Motif-motif obyektif Motivasi ini muncul karena dorongan untuk dapat
menghadapi duni luar secara efektif. Misalkan : menaruh minat, melakukan manipulasi, dan sebagainya.
c. Motivasi Jasmaniah dan Motivasi Rohaniah Yang termasuk dalam motivasi jasmaniah misalnya refleks,
insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk dalam motivasi rohaniah adalah kemauan.
d. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu Sardiman,
1986. Anita Woolfolk 2009 menjelaskan bahwa motivasi intrinsik adalah kecenderungan alamiah untuk mencari dan menaklukkan
tantangan selama kita berusaha mengejar interest pribadi dan menerapkan kapabilitas, motivasi untuk melakukan sesuatu ketika kita
tidak harus melakukan. Sedangkan motivasi ekstrinsik menurut Sardiman adalah motif-
motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar 1986. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang didasarkan pada
faktor-faktor yang berhubungan dengan kegiatan itu sendiri, motivasi yang diciptakan oleh faktor-faktor eksternal seperti reward dan
hukuman Anita Woolfolk, 2009. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat penulis
simpulkan bahwa motivasi intrinsik berasal dari dalam diri sendiri sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari faktor luar yang turut
mempengaruhi suatu kemauan kita terhadap sesuatu.
3. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar
Sardiman 1986 dalam bukunya menunjukkan beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Cara – cara tersebut adalah : a. Memberikan angka
Angka dalam hal ini adalah simbol dari nilai kegiatan belajar siswa. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka
nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka-angka
baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
c. Saingan kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. d.
Ego – involvment Menumbuhkan kesadaran pada para siswa agar merasakan
betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga