Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Gambar 4.11 : Histogram jumlah siswa pada setiap kriteria THB Dengan melihat skor angket dalam tabel 4. 13 dan gambar 4.11 di atas, dapat ditentukan banyak siswa pada tiap kategori : Rendah = 5 29 × 100 = 17,24 Sedang = 13 29 × 100 = 44,82 Tinggi = 11 29 × 100 = 37,93 Selain dapat melihat banyak siswa pada setiap kategori, berdasarkan tabel 4.13 kita dapat melihat beberapa nilai sebagai berikut : Mean = 74,86 Median = 78 Modus = 78 Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 40 Standar Deviasi =14,17

4. Penghargaan Kelompok

Penghargaan kelompok diberikan setelah peneliti melakukan pengambilan data selama 4 kali. Penghargaan kelompok diberikan pada kelompok diskusi yang memiliki rata – rata nilai turnamen tertinggi. Adapun perolehan nilai turnamen di setiap kelompok adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 : Nilai Turnamen dan Kelompok Juara Absensi Kelompok Diskusi Nilai Turnamen Jumlah Nilai Turnamen Rata – rata Nilai Turnamen 2 1 100 562 93,67 12 90 19 88 26 96 27 88 28 100 1 2 100 563 93,83 5 73 18 100 21 90 30 100 31 100 6 3 90 468 78,00 9 20 90 22 92 32 100 35 96 10 4 90 554 92,33 11 100 15 82 23 100 37 82 38 100 3 5 100 473 94,60 13 96 17 92 24 90 36 95 8 6 86 454 90,80 14 90 25 100 33 80 34 98 Absensi Kelompok Diskusi Nilai Turnamen Jumlah Nilai Turnamen Rata – rata Nilai Turnamen 4 7 83 447 89,40 7 64 16 100 29 100 39 100 Melihat rata – rata nilai turnamen di setiap kelompok diskusi, dapat diputuskan bahwa pemenang atau penerima penghargaan kelompok adalah kelompok 5 dengan rata – rata nilai turnamen 94,60.

5. Korelasi Antara Hasil Belajar dan Motivasi Belajar

Sebelum dilakukan uji korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar, keduanya diuji normalitas terlebih dahulu. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan uji normalitas Kolmogorov – Smirnov. Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas Kolmogorov – Smirnov detail perhitungan terdapat pada lampiran, data hasil belajar dan data motivasi belajar dinyatakan berdistribusi normal. Setelah kedua data dinyatakan berdistribusi normal, pengujian korelasi dilanjutkan dengan melihat kriteria pencapaian siswa pada nilai THB dan skor angket motivasi. Pada pengujian ini, peneliti kembali hanya menganalisis nilai THB dan skor angket 29 siswa yang memiliki nilai lengkap pada semua proses pengambilan data. Melihat kriteria hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas VIII C yang dihitung dengan aturan Likert 3, masing – masing kriteria diberi skor sendiri – sendiri. Untuk kriteria tinggi diberi skor 3, untuk kriteria sedang diberi skor 2, dan untuk kriteria rendah diberi skor 1. Pengujian korelasi antara hasil belajar dan motivasi belajar siswa dapat dicari dengan menggunakan korelasi jenjang yang disajikan pada tabel 4. 15 berikut ini : Tabel 4.15 : Korelasi Hasil Belajar siswa dengan Motivasi Belajar Nomor Urut Siswa Skor Kriteria Angket Skor Kriteria THB 1 2 2 2 2 3 4 1 2 5 1 3 6 1 3 7 3 1 8 2 1 10 1 1 11 2 3 14 3 2 15 2 1 16 2 3 17 1 3 19 1 2 20 2 2 21 2 2 23 1 1 24 1 3 25 3 2 26 2 2 27 2 3 28 1 2 29 2 3 31 3 2 32 2 2 33 3 2 36 2 3 38 2 2 39 2 3 Setelah masing – masing kriteria diubah dalam bentuk skor 1 hingga 3, maka dapat dilakukan uji statistik untuk menentukan korelasi antara hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan r rank dan uji statistik t untuk r rank . R rank digunakan karena data hasil belajar dan motivasi belajar adalah data yang berupa data berjenjang. r rank = 1 − 6 .36 29 . 28 = 1 − 216 812 = 149 203 = 0,734 dengan � derajat kebebasan degree of freedom = n – 2 = 29 – 2 = 27 Hasil dari r rank digunakan untuk menghitung statistik uji t untuk r rank . Perhitungan statistik uji t untuk r rank untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara hasil belajar dan motivasi belajar. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : t = 0,734 . 27 �1−0,734 2 = 19,818 √1−0,539 = 19,818 √0,461 = 19,818 0,679 = 29,18 Setelah didapatkan hasil uji korelasi t untuk r rank , kemudian bandingkan hasil tersebut dengan nilai statistik uji t untuk r rank yang terdapat pada tabel korelasi t. Dengan � = 27 dan α = 0,05 didapatkan harga statistik uji t pada tabel = 2,052. Karena nilai hitung statistik uji t untuk r rank 29,18 ≥ nilai statistik uji t untuk r rank pada tabel 2,052, maka dapat disimpulkan bahwa antara hasil belajar dan motivasi belajar berkorelasi positif secara signifikan.

6. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi yang mendalam mengenai hasil belajar dan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa yang hasil belajar dan motivasi belajarnya tergolong diskonkordan atau tidak berkorelasi positif. Penggolongan diskonkordan didasarkan atas pencapaian siswa dalam hasil belajar maupun motivasi belajarnya. Terdapat 3 golongan atau kriteria yang diniliai sebagai hubungan yang diskonkordan, yaitu siswa yang memiliki hasil belajar rendah tetapi motivasi belajarnya sedang, siswa yang hasil belajarnya sedang tetapi motivasi belajarnya tinggi, dan siswa yang memiliki hasil belajar tinggi tetapi motivasi belajarnya tergolong sedang. Masing-masing kategori akan diambil 2 sampel untuk diwawancarai, namun untuk kategori pertama yakni kategori siswa yang hasil belajarnya rendah namun motivasi belajarnya sedang hanya didapatkan satu orang saja.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournaments) Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Siswa Kelas IV MI M Gading 1 Klaten Utara

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)( PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII E SMP Ne

0 0 15

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

1 2 196

Hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta - USD Repository

0 3 255