dipelajari. Nilai atau skor kuis individu digunakan untuk menentukan poin perbaikan skor siswa dengan skor yang telah lalu. Sedangkan nilai
kelompok diperoleh dari penjumlahan nilai masing-masing anggota. Kelompok yang memiliki rata-rata skor kelompok yang memenuhi
kriteria dapat diberi penghargaan.
b. Teams Games Tournaments TGT
Pada dasarnya TGT hampir sama dengan pola pembelajaran tipe STAD. Poin penting yang membedakan keduanya adalah TGT
menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-kuis, dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil
tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Dari turnamen ini setiap anggota kelompok akan
mendapatkan skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan nilai
kelompok. Kelompok yang mendapatkan nilai kelompok yang memenuhi kriteria akan mendapatkan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Sama seperti kedua tipe kooperatif sebelumnya, pada tipe jigsaw juga diberlakukan pembagian kelompok secara heterogen.
Masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu bagian materi. Mereka memiliki tugas menjadi ‘guru’ topik yang
mereka pelajari. Pada tipe jigsaw, siswa yang menjadi ‘guru’ di topik yang sama akan dipertemukan dengan anggota kelompok lain. Para
‘guru’ di setiap topik ini diberi kesempatan untuk berdiskusi membahas topik yang mereka terima hingga mereka dapat menguasai topik
tersebut. Setelah mereka dirasa cukup menguasai topik yang menjadi bagian mereka, mereka diminta untuk kembali ke kelompok asal untuk
membagikan dan mengajarkan hasil diskusi mereka pada teman lain. Terakhir adalah adanya pemberian kuis atau penilaian yang mencakup
seluruh topik. Penilaian dan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu.
d. Teams Accelerated Instruction TAI
Dalam model pembelajaran TAI, para anggota kelompok bekerja dalam unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim bertugas
memeriksa hasil kerja masing-masing menggunakan lembar jawaban dan saling membantu menyelesaikan masalah. Tahap terakhir adalah
pemberian tes yang dikerjakan tanpa bantuan teman satu timnya. Skor tes dihitung dengan melihat atau memonitor siswa. Setiap minggu guru
menjumlahkan skor tiap unit yang telah diselesaikan oleh anggota tim dan memberikan penghargaan.
e. Cooperative Integreted Reading and Composition CIRC
CIRC merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan pada pembelajaran membaca dan menulis di sekolah. Dalam CIRC,
siswa dibagi ke dalam kelompok yang diukur berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam kelompok itu mereka saling bertukar
informasi atas apa yang mereka baca, memprediksi bagian akhir cerita