Setelah didapatkan hasil uji korelasi t untuk r
rank
, kemudian bandingkan hasil tersebut dengan nilai statistik uji t untuk r
rank
yang terdapat pada tabel korelasi t. Dengan
� = 27 dan α = 0,05 didapatkan harga statistik uji t pada tabel = 2,052. Karena nilai hitung statistik uji t
untuk r
rank
29,18 ≥ nilai statistik uji t untuk r
rank
pada tabel 2,052, maka dapat disimpulkan bahwa antara hasil belajar dan motivasi belajar
berkorelasi positif secara signifikan.
6. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi yang mendalam mengenai hasil belajar dan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa yang
hasil belajar dan motivasi belajarnya tergolong diskonkordan atau tidak berkorelasi positif. Penggolongan diskonkordan didasarkan atas pencapaian
siswa dalam hasil belajar maupun motivasi belajarnya. Terdapat 3 golongan atau kriteria yang diniliai sebagai hubungan yang diskonkordan,
yaitu siswa yang memiliki hasil belajar rendah tetapi motivasi belajarnya sedang, siswa yang hasil belajarnya sedang tetapi motivasi belajarnya
tinggi, dan siswa yang memiliki hasil belajar tinggi tetapi motivasi belajarnya tergolong sedang. Masing-masing kategori akan diambil 2
sampel untuk diwawancarai, namun untuk kategori pertama yakni kategori siswa yang hasil belajarnya rendah namun motivasi belajarnya sedang
hanya didapatkan satu orang saja.
a. Siswa 1 siswa dengan hasil belajar rendah, motivasi belajar sedang Berdasarkan analisis wawancara yang dilakukan dengan siswa
pertama, dapat disimpulkan bahwa siswa 1 senang dalam mengikuti pelajaran di kelas meskipun tidak secara maksimal. Namun siswa 1
cenderung malas dalam belajar, misalkan mengerjakan soal, mengerjakan tugas, dan mengulangi kembali materi pelajaran yang
telah diiajarkan oleh guru. Siswa 1 yang lebih senang bekerja dalam kelompok agaknya kurang dapat memprioritaskan kegiatan belajarnya
sewaktu berada dalam kelompok dan lebih senang untuk mengandalkan teman lain.
b. Siswa 2 siswa dengan hasil belajar sedang, motivasi belajar tinggi Siswa 2 yang memiliki hasil belajar sedang dan motivasi belajar
yang tinggi lebih senang bekerja dalam kelompok karena menurutnya di dalam kelompok dapat saling membantu satu sama lain. Akan tetapi,
karena kurangnya fasilitas dan kurangnya usaha yang dilakukan oleh siswa 2 menyebabkan siswa 2 mengalami kesulitan dalam belajar
sehingga siswa 2 memperoleh hasil yang tidak maksimal. c. Siswa 3 siswa dengan hasil belajar sedang, motivasi belajar tinggi
Siswa 3 mengalami kasus yang sama dengan siswa 2 yakni memiliki hasil belajar yang sedang namun motivasi belajarnya tinggi.
Siswa 3 memiliki keinginan kuat untuk belajar dan motivasi untuk mempelajari materi pelajaran, namun keinginan tersebut tidak datang
setiap waktu. Siswa 3 yang lebih senang bekerja dalam kelompok