menjamin kelangsungan, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai Sardiman, 2008:75. Jadi
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk
memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.
2. Klasifikasi Motivasi
Menurut Sardiman 2008:89-91, dipandang dari sudut yang menimbulkannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, siswa yang senang
membaca tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, siswa tersebut sudah rajin mencari buku untuk dibaca. Motivasi intrinsik
dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajar. Jadi motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara
esensial bukan sekedar simbol dan seremonial.
b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh, siswa belajar karena tahu besok pagi akan ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik. Jadi
yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai baik. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Menurut Sardiman 2008:85, ada beberapa fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah kegiatan, yakni ke arah yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
d. Pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
4. Ciri-ciri Orang Termotivasi
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat diketahui melalui proses belajar mengajar di kelas,
sebagaimana dikemukakan Brown Imron, 1996:30 sebagai berikut: tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh;
tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama pada guru, ingin selalu
bergabung dalam kelompok kelas, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu
terkontrol dalam lingkungannya. Menurut Sardiman Imron, 1996:31 mengemukakan bahwa ciri-ciri
motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet
menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap
bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain, tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin,
dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari, dan memecahkan masalah.
5. Peran Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran
Motivasi memiliki peran dalam belajar dan pembelajaran, antara lain Uno, 2007:27-28:
a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari sedikitnya sudah diketahui atau dinikmati manfaatnya.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.
Menurut Siregar dan Hartini Nara 2010:51, terdapat dua peran penting motivasi dalam belajar. Pertama, motivasi merupakan daya
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua,
motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi
tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.