1. 1. HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

12. Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ 13. Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan √ 14. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 15. Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama √ 16. Tujuan pembelajaran di kelas tidak dapat dipahami dengan jelas √ 17. Kelas terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 18. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah √ 19. Kelas terorganisir dengan baik √ 20. Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat atau masukan buat kelompok √ tingkat aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 26a halaman 301 Pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung cukup kondusif dan terorganisir dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap siswa yang dapat menaati peraturan yang telah dibuat. Pada saat permainan dan pertandingan berlangsung kondisi kelas sedikit ramai karena siswa merasa senang ketika hasilnya dicocokkan benar, namun keramaian tersebut hanya berlangsung singkat. Kondisi yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik karena metode dan model yang diterapkan tidak monoton. d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi yang dilaksanakan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: 1 Kesan guru terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.12 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No. Deskripsi Uraian 1. Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Komponen pembelajaran TGT bagus untuk mengaktifkan siswa dan membuat siswa termotivasi untuk berkompetisi. 2. Kesan guru terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Motivasi belajar siswa dengan model TGT kelihatan lebih termotivasi untuk bisa dengan dilihat dari keaktifan siswa. 3. Kesan guru terhadap sikap aspek afektik keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Aspek keterampilan siswa dalam aspek afektif sosial bagus, terlihat pada waktu permainan dalam kelompok saling menghargai dan membantu. 4. Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak Saat siswa belum memahami materi, siswa yang memiliki melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. kemampuan kurang pada saat pertandingan akan sulit untuk memahami materi. 5. Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan model pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT. Media yang perlu disiapkan mudah untuk dibuat. 6. Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Siswa lebih termotivasi, aspek sosial, dan afektif lebih bisa terarah. 7. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT. Siswa harus benar-benar mengerti mengenai materi yang akan dipelajari. Tabel 5.12 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melakukan tindakan di kelas. Kesan guru mitra terhadap komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum bagus. Dengan penerapan model pembelajaran ini siswa telah mampu bekerja sama dengan baik dan saling menghargai antara anggota kelompok serta aktif dalam proses pembelajaran. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu saat siswa belum memahami materi, siswa yang memiliki kemampuan kurang akan kesulitan memahami materi sehingga diperlukan waktu yang lebih lama. Saran yang disampaikan oleh guru ketika hendak melaksanakan model TGT yaitu siswa harus memahami materi yang akan dipelajari. 2 Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.13 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No. Deskripsi Komentar 1. Bagaimana pendapat anda terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan? Asyik, seru, unik, materi mudah dipahami, menambah wawasan baru, menumbuhkan kerja sama, dan membuat bersemangat. 2. Apakah anda merasa senang dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? 17,65 sangat senang, 76,47 senang, dan 5,88 cukup senang. 3. Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan TGT jika diterapkan kembali pada pembelajaran selanjutnya? 29,41 sangat berminat dan 70,59 berminat. 4. Apa yang membuat anda senang atau tidak senang ketika mengikuti proses pembelajaran dengan TGT? Yang membuat senang karena pembelajarannya menjadi seru, materi yang dipelajari menjadi mudah dipahami dan ketika menjawab benar, yang membuat tidak senang saat menjawab salah dan suasana kelas yang gaduh. 5. Apakah anda merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru? Cukup sulit karena gugup dan ada materi yang kurang dimengerti. 6. Hambatan apa yang anda temui ketika mengikuti Kurangnya konsentrasi, keragu-raguan dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TGT? menjawab dan berinvestasi . 7. Pengalaman baru apa yang anda dapatkan selama mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe TGT? Dapat bekerja sama di dalam kelompok, dapat bersikap konsekuen, dapat merasakan model pembelajaran yang baru, menjadi lebih dekat dengan teman, dalam kegiatan kelompok setiap anggota harus terlibat, pendalaman materi lebih masuk ke pikiran. Kekompakan dan ketelitian di uji, pengalaman berpikir yang cepat dan tanggap. 8. Apa kekurangan pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah diterapkan? Waktunya terlalu singkat dan kelas menjadi sedikit gaduh. 9. Apa saran anda untuk pembelajaran selanjutnya? Pembelajaran selanjutnya menggunakan TGT dan waktu mengerjakan diperpanjang. Tabel 5.13 menunjukkan kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum yaitu mereka merasa senang dan antusias mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. Seluruh siswa menyatakan bahwa mereka berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT. Pada saat game berlangsung hanya satu siswa yang merasa bahwa kelompoknya kurang solid, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pendapat dalam kelompok. Manfaat yang siswa rasakan yaitu mereka menjadi lebih memahami materi rekonsiliasi bank dan dapat menjalin kerjasama dengan teman. Secara umum pelaksanaan siklus pertama berjalan dengan baik dan lancar. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Guru juga telah mampu menghidupkan suasana kelas dan mengajak siswa untuk aktif dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun masih ada yang masih perlu diperbaiki dalam siklus pertama ini yaitu kekompakan tiap anggota kelompok. Masih ada anggota kelompok yang belum dapat berdiskusi dengan baik. Hal lain yang masih perlu diperbaiki yaitu manajemen waktu karena siswa merasa waktu yang diberikan dalam mengerjakan soal terlalu singkat dan soal yang diberikan terlalu banyak. 3. Siklus kedua Penelitian siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama. Penelitian tindakan kelas siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2013 pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB. Materi pembelajaran adalah laporan rekonsiliasi bank bentuk empat kolom. Jumlah siswa yang hadir yaitu 16 orang. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua: a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Persiapan dan perencanaan yang dilakukan sama dengan siklus pertama. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan: 1 Peneliti dan guru mitra mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus pertama guna perbaikan di siklus kedua. 2 Peneliti dan guru mitra membagi siswa dalam kelompok. Ada empat kelompok yang terbentuk dengan nama kelompok yang sama dengan siklus pertama. Daftar nama kelompok dan anggotanya dapat dilihat di lampiran 20 halaman 252. Cara pembentukan kelompok pada siklus kedua yaitu berdasarkan pengamatan guru dan peneliti selama proses pembelajaran di siklus pertama. 3 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran tersebut antara lain rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran, lembar kerja siswa LKS, media pembelajaran, dan penghargaan hadiah. Berikut diuraikan masing-masing perangkat pembelajaran: a Rencana Pelaksanaa Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP tersedia lampiran 19 halaman 223 berisi tentang identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran juga diuraikan secara rinci dalam RPP. Hal ini akan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran tersedia di lampiran 19 halaman 223 yang dibahas yaitu mengenai penyusunan rekonsilasi bank ke arah saldo yang benar bentuk empat dan delapan kolom. c Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa tersedia di lampiran 19 halaman 223 berisi materi penyusunan rekonsiliasi bank bentuk empat kolom dan delapan kolom dan soal-soal yang harus dikerjakan dalam kelompok. Hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat belajar, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan di dalam team untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi permainan dan pertandingan. d Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan yaitu power point dan papan yang digunakan untuk game dan tournament. e Penghargaan Kelompok Hadiah Penghargaan kelompok dimaksudkan sebagai hadiah bagi kelompok yang mendapatkan skor tertinggi. Skor tertinggi yang diperoleh kelompok merupakan jumlah skor pada saat permainan dan pertandingan. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis. 4 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a Lembar observasi aktivitas guru Lembar observasi aktivitas guru tersedia di lampiran 1, 2, dan 6 halaman 155, 156, dan 163 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. b Lembar observasi aktivitas siswa Lembar observasi aktivitas siswa tersedia di lampiran 3 dan 7 halaman 159 dan 164 digunakan untuk mengetahui kegiatan- kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. c Lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam kelompok Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok tersedia di lampiran 4 dan 8 halaman 160 dan 165 digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. d Lembar observasi aktivitas kelas Lembar observasi aktivitas kelas tersedia di lampiran 5 dan 9 halaman 161 dan 166 digunakan untuk mengetahui kegiatan- kegiatan yang terjadi di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. e Kuesioner motivasi belajar dan keterampilan sosial Kuesioner tersedia di lampiran 13b dan 14b halaman175 dan 182 ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa selama mengikuti proses pembelajaran saat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. f Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok tersedia di lampiran 22 halaman 256 digunakan untuk mencatat perolehan skor kelompok saat mengikuti permainan dan pertandingan. b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaraan kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1 Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi mengenai materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan mengingatkan kembali mengenai penyebab-penyebab perbedaan saldo antara catatan perusahaan dengan catatan bank, bentuk laporan rekonsiliasi bank, serta mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu TGT. Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi. 2 Tim Pembentukan kelompok sudah dilakukan oleh guru dan peneliti pada awal perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru meminta anggota kelompok untuk memakai call card yang telah disediakan oleh peneliti. Tahap selanjutnya yaitu belajar dalam tim dimana siswa belajar dalam kelompok dan mengerjakan soal-soal yang terdapat di LKS. Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan LKS. Metode yang digunakan pada tahap ini yaitu diskusi. Melalui diskusi dapat dilihat aspek keterampilan sosial yaitu mengenai keterlibatan, kerjasama, dan tanggung jawab masing-masing siswa dalam kelompok. 3 Permainan Game Guru membacakan prosedur dan peraturan yang harus ditaati oleh masing-masing siswa sebelum dilaksanakan permainan. Permainan pada siklus pertama yaitu make a match. Siswa mengerjakan soal secara kelompok. Soal permainan berjumlah 10 soal. Setiap kelompok akan memperoleh satu set kartu. Kartu tersebut berupa soal maupun jawaban. Kelompok diminta untuk mencari pasangan dari setiap kartu dan menempelkan pada media yang sudah disediakan. Kelompok diberi waktu maksimal 20 menit untuk menyelesaikan permainan. Setiap 1 soal memiliki skor 1.000 jika menjawab benar. 4 Pertandingan Tournament Turnamen dilaksanakan setelah game selesai. Guru membacakan peraturan yang harus ditaati oleh kelompok. Setiap kelompok diberi uang investasi sebesar Rp 357.000,00 masing-masing Rp 2.000,00 sebanyak 1 lembar, Rp 5.000,00 sebanyak 1 lembar, Rp 10.000,00 sebanyak 1 lembar, Rp 20.000,00 sebanyak 2 lembar, Rp 50.000,00 sebanyak 2 lembar, dan Rp 100.000,00 sebanyak 2 lembar. Soal pertandingan sebanyak 9 soal, jadi kelompok hanya boleh menginvestasikan satu lembar uang untuk satu soal. Turnamen di mulai dengan siswa menginvestasikan uangnya terlebih dahulu. Siswa mengerjakan soal secara individu sesuai dengan urutan nomor pada call card yang dipakai. Urutan nomor pada call card disesuaikan pada kemampuan siswa. Apabila dalam anggota kelompok ada siswa yang tidak hadir maka siswa dengan nomor call card selanjutnya menggantikan. Setiap soal dikerjakan dalam waktu maksimal 2 menit. Soal tersedia di meja depan papan tulis whiteboard, jadi siswa tidak dapat meminta bantuan kepada anggota kelompoknya. Meskipun dalam mengerjakan soal secara individu, namun skor tetap menjadi skor kelompok. Pada saat pertandingan sangat dibutuhkan tanggung jawab masing-masing siswa terhadap kelompoknya. Siswa diminta menuliskan jawabannya di depan kelas pada tempat yang telah disediakan. Siswa yang dapat menjawab dengan benar mendapatkan skor sesuai dengan jumlah nominal uang yang diinvestasikan. Apabila jawaban siswa salah maka skor dikurangi sebesar jumlah nominal uang yang diinvestasikan dan soal dapat dilempar ke kelompok lain dengan cara mengangkat bendera. Guru akan menunjuk kelompok yang mengangkat bendera pertama. Apabila kelompok berhasil menjawab pertanyaan dengan benar maka skor akan bertambah sesuai dengan jumlah nominal uang yang diinvestasikan siswa yang menjawab salah. Apabila jawaban dari kelompok salah, maka soal dianggap hangus dan skor kelompok akan dikurangi sebesar jumlah uang yang diinvestasikan kelompok yang maju pertama, selanjutnya siswa kedua dari masing-masing kelompok maju, begitu seterusnya untuk pertandingan selanjutnya. 5 Penghargaan kelas Rekognisi tim Skor yang diperoleh masing-masing kelompok pada saat permainan dan pertandingan dicatat dalam lembar penilaian kelompok. Perhitungan total skor dilakukan setelah pertandingan selesai. Skor tertinggi dan meraih juara I pada siklus kedua ini diraih oleh kelompok pengeluaran kas dengan total skor 268.000 selanjutnya juara II diraih oleh kelompok penerimaan kas dengan total skor 201.000 tersedia di lampiran 22b halaman 321. Juara I mendapatkan hadiah stabilo dan correction pen sedangkan juara II mendapatkan stabilo dan penghapus. c. Pengamatan Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Pengamatan terhadap guru Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum Siklus II No. Deskripsi Ya Tidak 1. Guru membuka pelajaran √ 2. Guru mengabsenmenyebut nama √ 3. Suara guru jelas √ 4. Guru memakai media √ 5. Guru memakai alat peraga √ 6. Guru sering bertanya kepada siswa √ 7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan √ 8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas √ 9. Guru memanfaatkan penguatan √ 10. Guru memberi tugas rumah √ 11. Sikap guru serius √ 12. Sikap guru santai √ 13. Guru menulis di papan tulis √ 14. Guru umumnya duduk di kursi √ 15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah √ 16. Guru membuat rangkuman pelajaran √ 17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikatortujuan pembelajaran √ b. Sekelompok indikatortujuan pembelajaran √ Berikut ini merupakan hasil observasi aktivitas guru di kelas secara rinci: Tabel 5.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Siklus II No ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak I 1. 2. II PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN √ √ 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi mata pelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatanstrategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. 5. 6.

E. 1.

2. F. 1. 2. 3. 4.

G. 1.

2. 3. IV A. 1. 2. B 1. 2. dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian pengayaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pada tabel 5.14 dan 5.15 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Guru mampu menjelaskan secara jelas tujuan pembelajaran yang hendak dicapai serta mampu memberikan motivasi awal yang berguna membangkitkan siswa dalam belajar. Guru juga menunjukkan keterampilannya dalam menggunakan media pembelajaran. Ada hal yang masih belum dilakukan oleh guru yaitu penilaian awal. Alasan guru tidak melakukan penilaian awal yaitu menghemat waktu. Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT guru sudah mampu membangkitkan patisipasi aktif siswa. Di akhir proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengulas dan merangkum kembali materi yang telah dipelajari serta meminta siswa berrefleksi secara lisan mengenai proses pembelajaran yang berlangsung. Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor tertingggi. Kemudian guru membagikan kuesioner mengenai motivasi belajar dan keterampilan sosial serta lembar refleksi siswa. 2 Pengamatan terhadap siswa Aktivitas siswa secara umum selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Siklus II No Deskripsi Ya Tidak 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ 2. Siswa memperhatikan penjelasan guru √ 3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ 4. Siswa mencatat hal-hal penting √ 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ 6. Siswa aktif berpendapat √ 7. Siswa menanyakan materi yang belum dipahami √ 8. Siswa bersama-sama dengan guru membuat rangkuman √ tingkat aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 24b halaman 323 Pada tabel 5.16 menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Seluruh siswa antusias dalam mengikuti permainan dan pertandingan. Pada saat mengerjakan LKS ketika siswa menemui permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dalam kelompok, siswa segera menanyakan kepada guru. Di akhir pembelajaran siswa sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru tentang perasaan mereka mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3 Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kelompok Aktivitas siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.17 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok Siklus II No. Deskripsi Ya Tidak 1. Seluruh perhatian siswa diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok √ 2. Siswa saling bertukar pikiran dan pendapat √ 3. Siswa berbagi tugas dalam pengerjaan √ tugas 4. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran √ 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 6. Siswa saling menghargai pendapat dan saran dari siswa lain √ tingkat aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 25b halaman 324 Pada tabel 5.17 menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama diskusi berlangsung secara baik. Siswa mampu mengutarakan pendapatnya dan menghargai perbedaan pendapat yang terjadi dalam kelompok. Siswa membagi tugas secara adil ketika mengerjakan LKS maupun saat game berlangsung. 4 Pengamatan terhadap kelas Aktivitas yang terjadi di kelas selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.18 Hasil Observasi Aktivitas Kelas Siklus II No. Deskripsi Ya Tidak 1. Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda √ 2. Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa √ 3. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 4. Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas sekolah √ 5. Ada kelompok-kelompok di dalam kelas √ sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok 6. Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat √ 7. Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok √ 8. Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya √ 9. Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok √ 10. Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik √ 11. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan √ 12. Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ 13. Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan √ 14. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 15. Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama √ 16. Tujuan pembelajaran di kelas tidak dapat dipahami dengan jelas √ 17. Kelas terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 18. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah √ 19. Kelas terorganisir dengan baik √ 20. Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat atau masukan buat kelompok √ tingkat aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 26b halaman 325 Pada tabel 5.18 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung cukup kondusif dan terorganisir dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dari sikap siswa yang dapat menaati peraturan yang telah dibuat. Pada saat permainan dan pertandingan berlangsung kondisi kelas sedikit ramai karena siswa merasa senang ketika hasilnya dicocokkan benar, namun keramaian tersebut hanya berlangsung singkat. Kondisi yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik karena metode dan model yang diterapkan tidak monoton. d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi yang dilaksanakan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Refleksi dilakukan pada guru mitra dan siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama. 1 Kesan guru terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.19 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No. Deskripsi Uraian 1. Kesan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian.

0 2 334

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada mata pelajaran Mengelola Administrasi Kas dan Bank

0 3 369

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288