1. 1. HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
12. Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan √
13. Siswa mempunyai cukup banyak waktu
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan √
14. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi √
15. Setiap siswa mempunyai keistimewaan
yang sama √
16. Tujuan pembelajaran di kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas √
17. Kelas terdiri dari individu yang tidak
mengenal satu sama lain dengan baik √
18. Sebagian besar siswa menganggap materi
yang diberikan mudah √
19. Kelas terorganisir dengan baik
√ 20.
Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat atau masukan buat
kelompok √
tingkat aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 26a halaman 301
Pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung cukup kondusif dan terorganisir dengan baik. Hal
tersebut ditunjukkan dari sikap siswa yang dapat menaati peraturan yang telah dibuat. Pada saat permainan dan pertandingan
berlangsung kondisi kelas sedikit ramai karena siswa merasa senang ketika hasilnya dicocokkan benar, namun keramaian tersebut hanya
berlangsung singkat. Kondisi yang demikian akan mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik karena metode dan
model yang diterapkan tidak monoton.
d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi yang dilaksanakan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan siswa. Berikut
ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: 1 Kesan guru terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.12 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus I No.
Deskripsi Uraian
1. Kesan
guru terhadap
komponen pembelajaran
yang digunakan
dalam pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran tipe TGT.
Komponen pembelajaran
TGT bagus
untuk mengaktifkan
siswa dan
membuat siswa termotivasi untuk berkompetisi.
2. Kesan
guru terhadap
motivasi belajar
siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran tipe TGT.
Motivasi belajar
siswa dengan model TGT kelihatan
lebih termotivasi untuk bisa dengan dilihat dari keaktifan
siswa.
3. Kesan guru terhadap sikap
aspek afektik keterampilan sosial
siswa dalam
pembelajaran dengan
menggunakan model
pembelajaran tipe TGT. Aspek keterampilan siswa
dalam aspek afektif sosial bagus, terlihat pada waktu
permainan dalam kelompok saling
menghargai dan
membantu. 4.
Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak
Saat siswa belum memahami materi, siswa yang memiliki
melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran tipe TGT.
kemampuan kurang pada saat pertandingan akan sulit untuk
memahami materi.
5. Hal-hal yang mendukung
apabila guru nanti akan menggunakan
model pembelajaran
dengan model pembelajaran tipe
TGT. Media yang perlu disiapkan
mudah untuk dibuat.
6. Manfaat yang diperoleh
dengan merencanakan
rencana pembelajaran dan membuat
perangkat pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran tipe TGT.
Siswa lebih
termotivasi, aspek sosial, dan afektif
lebih bisa terarah.
7. Hal-hal apa saja yang
harus diperbaiki dalam pembelajaran
dengan menggunakan
model pembelajaran tipe TGT.
Siswa harus
benar-benar mengerti mengenai materi
yang akan dipelajari.
Tabel 5.12 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah
melakukan tindakan di kelas. Kesan guru mitra terhadap komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum bagus. Dengan
penerapan model pembelajaran ini siswa telah mampu bekerja sama dengan baik dan saling menghargai antara anggota kelompok serta
aktif dalam proses pembelajaran. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu saat siswa belum memahami materi, siswa yang memiliki
kemampuan kurang akan kesulitan memahami materi sehingga diperlukan waktu yang lebih lama. Saran yang disampaikan oleh
guru ketika hendak melaksanakan model TGT yaitu siswa harus memahami materi yang akan dipelajari.
2 Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.13 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No.
Deskripsi Komentar
1. Bagaimana pendapat anda
terhadap metode
pembelajaran kooperatif
tipe TGT yang diterapkan? Asyik, seru, unik, materi
mudah dipahami, menambah wawasan baru, menumbuhkan
kerja sama, dan membuat bersemangat.
2. Apakah
anda merasa
senang dalam mengikuti pembelajaran
dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT?
17,65 sangat senang, 76,47 senang, dan 5,88 cukup
senang.
3. Apakah
anda berminat
mengikuti pembelajaran
dengan TGT
jika diterapkan kembali pada
pembelajaran selanjutnya? 29,41 sangat berminat dan
70,59 berminat.
4. Apa yang membuat anda
senang atau tidak senang ketika mengikuti
proses pembelajaran
dengan TGT?
Yang membuat senang karena pembelajarannya menjadi seru,
materi yang dipelajari menjadi mudah dipahami dan ketika
menjawab
benar, yang
membuat tidak senang saat menjawab salah dan suasana
kelas yang gaduh.
5. Apakah
anda merasa
kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru?
Cukup sulit karena gugup dan ada
materi yang
kurang dimengerti.
6. Hambatan apa yang anda
temui ketika mengikuti Kurangnya
konsentrasi, keragu-raguan
dalam
proses pembelajaran
kooperatif tipe TGT? menjawab dan berinvestasi .
7. Pengalaman baru apa yang
anda dapatkan
selama mengikuti
proses pembelajaran
kooperatif tipe TGT?
Dapat bekerja sama di dalam kelompok, dapat bersikap
konsekuen, dapat merasakan model
pembelajaran yang
baru, menjadi lebih dekat
dengan teman, dalam kegiatan kelompok setiap anggota harus
terlibat, pendalaman materi lebih
masuk ke
pikiran. Kekompakan dan ketelitian di
uji, pengalaman berpikir yang cepat dan tanggap.
8. Apa
kekurangan pembelajaran
kooperatif tipe
TGT yang
telah diterapkan?
Waktunya terlalu singkat dan kelas menjadi sedikit gaduh.
9. Apa saran anda untuk
pembelajaran selanjutnya? Pembelajaran
selanjutnya menggunakan TGT dan waktu
mengerjakan diperpanjang. Tabel 5.13 menunjukkan kesan siswa terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum yaitu mereka merasa senang dan antusias mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung. Seluruh siswa menyatakan bahwa mereka berminat mengikuti pembelajaran dengan model TGT. Pada saat game
berlangsung hanya satu siswa yang merasa bahwa kelompoknya kurang solid, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pendapat
dalam kelompok. Manfaat yang siswa rasakan yaitu mereka menjadi lebih memahami materi rekonsiliasi bank dan dapat menjalin
kerjasama dengan teman.
Secara umum pelaksanaan siklus pertama berjalan dengan baik dan lancar. Guru mitra telah melaksanakan prosedur penelitian dengan
baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Guru juga telah mampu menghidupkan suasana kelas dan mengajak siswa untuk aktif
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu, siswa mampu bekerja sama dalam kelompok sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Namun masih ada yang masih perlu diperbaiki dalam siklus pertama ini yaitu kekompakan tiap anggota kelompok. Masih ada
anggota kelompok yang belum dapat berdiskusi dengan baik. Hal lain yang masih perlu diperbaiki yaitu manajemen waktu karena siswa
merasa waktu yang diberikan dalam mengerjakan soal terlalu singkat dan soal yang diberikan terlalu banyak.
3. Siklus kedua Penelitian siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama.
Penelitian tindakan kelas siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2013 pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB.
Materi pembelajaran adalah laporan rekonsiliasi bank bentuk empat kolom. Jumlah siswa yang hadir yaitu 16 orang. Berikut ini diuraikan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua: a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Persiapan dan perencanaan yang dilakukan sama dengan siklus pertama. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan:
1 Peneliti dan guru mitra mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus pertama guna perbaikan di siklus kedua.
2 Peneliti dan guru mitra membagi siswa dalam kelompok. Ada empat kelompok yang terbentuk dengan nama kelompok yang sama dengan
siklus pertama. Daftar nama kelompok dan anggotanya dapat dilihat di lampiran 20 halaman 252. Cara pembentukan kelompok pada
siklus kedua yaitu berdasarkan pengamatan guru dan peneliti selama proses pembelajaran di siklus pertama.
3 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran tersebut antara lain rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran, lembar kerja siswa LKS, media pembelajaran, dan penghargaan hadiah.
Berikut diuraikan masing-masing perangkat pembelajaran: a Rencana Pelaksanaa Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP tersedia lampiran 19 halaman 223 berisi tentang identitas sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian. RPP ini
dibuat untuk satu kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran juga diuraikan
secara rinci dalam RPP. Hal ini akan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran tersedia di lampiran 19 halaman 223 yang
dibahas yaitu mengenai penyusunan rekonsilasi bank ke arah saldo yang benar bentuk empat dan delapan kolom.
c Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa tersedia di lampiran 19 halaman 223 berisi
materi penyusunan rekonsiliasi bank bentuk empat kolom dan delapan kolom dan soal-soal yang harus dikerjakan dalam
kelompok. Hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat belajar, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan di dalam team untuk
menyiapkan siswa
dalam menghadapi
permainan dan
pertandingan. d Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan yaitu power point dan
papan yang digunakan untuk game dan tournament.
e Penghargaan Kelompok Hadiah Penghargaan
kelompok dimaksudkan sebagai hadiah bagi
kelompok yang mendapatkan skor tertinggi. Skor tertinggi yang diperoleh kelompok merupakan jumlah skor pada saat permainan
dan pertandingan. Hadiah yang diberikan berupa alat tulis. 4 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data
yang terdiri dari: a Lembar observasi aktivitas guru
Lembar observasi aktivitas guru tersedia di lampiran 1, 2, dan 6 halaman 155, 156, dan 163 digunakan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b Lembar observasi aktivitas siswa Lembar observasi aktivitas siswa tersedia di lampiran 3 dan 7
halaman 159 dan 164 digunakan untuk mengetahui kegiatan- kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. c Lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam kelompok
Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok tersedia di lampiran 4 dan 8 halaman 160 dan 165 digunakan
untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung.
d Lembar observasi aktivitas kelas Lembar observasi aktivitas kelas tersedia di lampiran 5 dan 9
halaman 161 dan 166 digunakan untuk mengetahui kegiatan- kegiatan yang terjadi di kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung. e Kuesioner motivasi belajar dan keterampilan sosial
Kuesioner tersedia di lampiran 13b dan 14b halaman175 dan 182 ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar
dan keterampilan sosial siswa selama mengikuti proses pembelajaran saat diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. f Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok tersedia di lampiran 22 halaman 256 digunakan untuk mencatat perolehan skor kelompok saat
mengikuti permainan dan pertandingan.
b. Tindakan Pada
tahap tindakan
peneliti mengimplementasikan
pembelajaraan kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1 Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi mengenai materi
yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan mengingatkan kembali mengenai penyebab-penyebab perbedaan saldo antara
catatan perusahaan dengan catatan bank, bentuk laporan rekonsiliasi bank, serta mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu TGT.
Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menjelaskan materi.
2 Tim Pembentukan kelompok sudah dilakukan oleh guru dan peneliti pada
awal perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru meminta anggota kelompok untuk memakai call card yang telah disediakan
oleh peneliti. Tahap selanjutnya yaitu belajar dalam tim dimana siswa belajar dalam kelompok dan mengerjakan soal-soal yang
terdapat di LKS. Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan LKS. Metode yang digunakan pada tahap ini yaitu diskusi. Melalui diskusi
dapat dilihat aspek keterampilan sosial yaitu mengenai keterlibatan, kerjasama, dan tanggung jawab masing-masing siswa dalam
kelompok. 3 Permainan Game
Guru membacakan prosedur dan peraturan yang harus ditaati oleh masing-masing siswa sebelum dilaksanakan permainan. Permainan
pada siklus pertama yaitu make a match. Siswa mengerjakan soal secara kelompok. Soal permainan berjumlah 10 soal. Setiap
kelompok akan memperoleh satu set kartu. Kartu tersebut berupa soal maupun jawaban. Kelompok diminta untuk mencari pasangan
dari setiap kartu dan menempelkan pada media yang sudah disediakan. Kelompok diberi waktu maksimal 20 menit untuk
menyelesaikan permainan. Setiap 1 soal memiliki skor 1.000 jika menjawab benar.
4 Pertandingan Tournament Turnamen dilaksanakan setelah game selesai. Guru membacakan
peraturan yang harus ditaati oleh kelompok. Setiap kelompok diberi uang investasi sebesar Rp 357.000,00 masing-masing Rp 2.000,00
sebanyak 1 lembar, Rp 5.000,00 sebanyak 1 lembar, Rp 10.000,00 sebanyak 1 lembar, Rp 20.000,00 sebanyak 2 lembar, Rp 50.000,00
sebanyak 2 lembar, dan Rp 100.000,00 sebanyak 2 lembar. Soal pertandingan sebanyak 9
soal, jadi kelompok hanya boleh
menginvestasikan satu lembar uang untuk satu soal. Turnamen di mulai dengan siswa menginvestasikan uangnya terlebih dahulu.
Siswa mengerjakan soal secara individu sesuai dengan urutan nomor pada call card yang dipakai. Urutan nomor pada call card
disesuaikan pada kemampuan siswa. Apabila dalam anggota kelompok ada siswa yang tidak hadir maka siswa dengan nomor call
card selanjutnya menggantikan. Setiap soal dikerjakan dalam waktu
maksimal 2 menit. Soal tersedia di meja depan papan tulis whiteboard, jadi siswa tidak dapat meminta bantuan kepada
anggota kelompoknya. Meskipun dalam mengerjakan soal secara individu, namun skor tetap menjadi skor kelompok. Pada saat
pertandingan sangat dibutuhkan tanggung jawab masing-masing siswa terhadap kelompoknya.
Siswa diminta menuliskan jawabannya di depan kelas pada tempat yang telah disediakan. Siswa yang dapat menjawab dengan benar
mendapatkan skor sesuai dengan jumlah nominal uang yang diinvestasikan. Apabila jawaban siswa salah maka skor dikurangi
sebesar jumlah nominal uang yang diinvestasikan dan soal dapat dilempar ke kelompok lain dengan cara mengangkat bendera. Guru
akan menunjuk kelompok yang mengangkat bendera pertama. Apabila kelompok berhasil menjawab pertanyaan dengan benar
maka skor akan bertambah sesuai dengan jumlah nominal uang yang diinvestasikan siswa yang menjawab salah. Apabila jawaban dari
kelompok salah, maka soal dianggap hangus dan skor kelompok akan dikurangi sebesar jumlah uang yang diinvestasikan kelompok
yang maju pertama, selanjutnya siswa kedua dari masing-masing kelompok maju, begitu seterusnya untuk pertandingan selanjutnya.
5 Penghargaan kelas Rekognisi tim Skor yang diperoleh masing-masing kelompok pada saat permainan
dan pertandingan dicatat dalam lembar penilaian kelompok. Perhitungan total skor dilakukan setelah pertandingan selesai. Skor
tertinggi dan meraih juara I pada siklus kedua ini diraih oleh kelompok pengeluaran kas dengan total skor 268.000 selanjutnya
juara II diraih oleh kelompok penerimaan kas dengan total skor 201.000
tersedia di lampiran 22b halaman 321. Juara I mendapatkan hadiah stabilo dan correction pen sedangkan juara II
mendapatkan stabilo dan penghapus. c. Pengamatan
Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Pengamatan terhadap guru Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus
pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum Siklus II
No. Deskripsi
Ya Tidak
1. Guru membuka pelajaran
√ 2.
Guru mengabsenmenyebut nama √
3. Suara guru jelas
√ 4.
Guru memakai media √
5. Guru memakai alat peraga
√ 6.
Guru sering bertanya kepada siswa √
7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan
√ 8.
Pertanyaan guru diajukan kepada kelas √
9. Guru memanfaatkan penguatan
√ 10.
Guru memberi tugas rumah √
11. Sikap guru serius
√ 12.
Sikap guru santai √
13. Guru menulis di papan tulis
√ 14.
Guru umumnya duduk di kursi √
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke
samping, dan ke tengah √
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
√
17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal
berikut: a. Setiap indikatortujuan pembelajaran
√ b. Sekelompok indikatortujuan
pembelajaran √
Berikut ini merupakan hasil observasi aktivitas guru di kelas secara rinci:
Tabel 5.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru di Kelas Siklus II
No ASPEK YANG DIAMATI
Ya Tidak
I 1.
2. II
PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran,
dan media Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN √
√
1. 2.
III A.
1.
2. 3.
4. B.
1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8.
C.
1. 2.
3. 4.
D.
1. 2.
3. Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran
Menunjukkan penguasaan materi mata pelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatanstrategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
4. 5.
6.