E. Keterampilan Sosial 1. Pengertian Keterampilan Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk
menguasai keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Keterampilan sosial dan kemampuan
penyesuaian diri menjadi semakin penting ketika anak menginjak masa remaja, karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia
pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan Thalib, 2010:159.
Keterampilan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat orang lain,
menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain, memberi atau menerima umpan balik, memberi atau
menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku. Apabila keterampilan sosial dapat dikuasai, maka siswa akan mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya Thalib, 2010:159. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial
merupakan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain, berani berpendapat, memberi saran, penuh pertimbangan sebelum
melakukan tindakan, dan bertindak sesuai norma yang berlaku.
2. Faktor-faktor Penentu Keterampilan Sosial
Menurut Thalib
2010:160, faktor-faktor yang menentukan
keterampilan sosial, antara lain: a. Keluarga
Keluarga merupakan tempat utama dan pertama bagi anak dalam mendapatkan pendidikan. Kepuasan psikis yang diperoleh anak akan
menentukan bagaimana anak akan bereaksi terhadap lingkungannya. Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis atau
broken home
, dimana anak yang tidak mendapatkan kepuasan psikis yang cukup, akan sulit mengembangkan keterampilan sosialnya. Hal
yang penting diperhatikan orang tua adalah menciptakan suasana yang demokratis di dalam keluarga sehingga remaja dapat menjalin
komunikasi yang baik dengan orang tua dan saudara. Melalui komunikasi timbal balik antara anak dan orang tua, segala bentuk
konflik yang timbul akan mudah diatasi. Sebaliknya, komunikasi yang kaku, dingin, terbatas, menekan, penuh otoritas akan memunculkan
berbagai konflik yang berkepanjangan sehingga suasana menjadi tegang, panas, emosional, sehingga dapat menyebabkan hubungan
sosial yang tidak harmonis.
b. Kepribadian Penampilan sering diidentikkan dengan manifestasi dari kepribadian
seseorang. Akan tetapi, apa yang tampil tidak selalu menggambarkan pribadi yang sebenarnya. Dalam hal ini amatlah penting bagi remaja
untuk tidak menilai seseorang berdasarkan penampilan semata, sehingga orang yang memiliki penampilan tidak menarik cenderung
dikucilkan.
c. Pendidikan sekolah Sekolah mengajarkan berbagai keterampilan kepada anak. Salah satu
keterampilan tersebut adalah keterampilan-keterampilan sosial yang berkaitan dengan cara-cara belajar yang efisien dan berbagai teknik
belajar sesuai dengan jenis pelajarannya.
d. Teman solidaritas kelompok Peran kelompok dan teman-teman amatlah besar. Seringkali remaja
lebih mementingkan
urusan kelompok
dibandingkan urusan
keluarganya. Hal tersebut merupakan suatu yang normal sejauh kegiatan yang dilakukan remaja dan kelompoknya bertujuan positif dan
tidak merugikan orang lain.
3. Cara Mengembangkan Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial siswa SMA sangat perlu dikembangkan, karena siswa SMA masih pada usia mencari jati diri dan masa membutuhkan