dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari, dan memecahkan masalah.
5. Peran Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran
Motivasi memiliki peran dalam belajar dan pembelajaran, antara lain Uno, 2007:27-28:
a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari sedikitnya sudah diketahui atau dinikmati manfaatnya.
c. Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.
Menurut Siregar dan Hartini Nara 2010:51, terdapat dua peran penting motivasi dalam belajar. Pertama, motivasi merupakan daya
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua,
motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi
tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.
E. Keterampilan Sosial 1. Pengertian Keterampilan Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk
menguasai keterampilan-keterampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Keterampilan sosial dan kemampuan
penyesuaian diri menjadi semakin penting ketika anak menginjak masa remaja, karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia
pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan Thalib, 2010:159.
Keterampilan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat orang lain,
menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan orang lain, memberi atau menerima umpan balik, memberi atau
menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku. Apabila keterampilan sosial dapat dikuasai, maka siswa akan mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya Thalib, 2010:159. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial
merupakan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain, berani berpendapat, memberi saran, penuh pertimbangan sebelum
melakukan tindakan, dan bertindak sesuai norma yang berlaku.