Tipe Pembelajaran kooperatif Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

pada kartu tersebut. Siswa yang dapat menjawab dengan benar akan mendapatkan skor. d. Pertandingan Tournament Pertandingan adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung. Biasanya turnamen berlangsung setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa pada meja turnamen, tiga siswa berprestasi tinggi pada meja pertama, tiga siswa berprestasi selanjutnya pada meja kedua, dan seterusnya. Kompetisi ini memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. Pada turnamen selanjutnya, para siswa akan tertukar meja tergantung pada kinerja mereka pada waktu turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja naik meja ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi. Skor yang paling rendah diturunkan. Dengan cara ini, untuk seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya. e. Penghargaan kelompok Team recognition Tim terbaik akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan 20 dari peringkat siswa.

2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Pembelajaraan kooperatif tipe TGT memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TGT diantaranya adalah Irvanzaky, 2012: a. Siswa lebih temotivasi untuk belajar agar dapat memberikan dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. b. Meningkatkan interaksi siswa secara aktif dan melibatkan segenap kemampuan yang dimiliki siswa. c. Menuntut rasa tanggung jawab siswa untuk berbuat terbaik bagi kelompoknya. d. Meningkatkan prestasi belajar siswa. Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah kurang efisien terhadap waktu yang ada karena membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan turnamennya.

D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Beck 1978:24 motivation is broadly concerned with the contemporary determinants of choice direction, persistence, and of goal direct behavior. Cropley Siregar dan Hartini Nara, 2010:49 menjelaskan, bahwa motivasi merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu. Motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang ingin melakukan sesuatu, dan apabila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka tersebut Sardiman, 2008:75. Menurut Hamalik 2007:158 motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu Uno, 2007:23. Menurut Winkel 2007:58 belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai Sardiman, 2008:75. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.

2. Klasifikasi Motivasi

Menurut Sardiman 2008:89-91, dipandang dari sudut yang menimbulkannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, siswa yang senang membaca tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, siswa tersebut sudah rajin mencari buku untuk dibaca. Motivasi intrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajar. Jadi motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial bukan sekedar simbol dan seremonial. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh, siswa belajar karena tahu besok pagi akan ada ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai baik. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Sardiman 2008:85, ada beberapa fungsi motivasi dalam belajar, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian.

0 2 334

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada mata pelajaran Mengelola Administrasi Kas dan Bank

0 3 369

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288