34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:9. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan
yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah SMK Sanjaya Pakem, Jalan Kaliurang Km. 17
Pakem, Sleman, Yogyakarta 55582. Telp. 0274 895187. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini merupakan siswa kelas X Akuntansi SMK Sanjaya
Pakem.
2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar dan keterampilan
sosial siswa pada mata pelajaran mengelola administrasi kas dan bank melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournaments TGT.
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan observasi terhadap situasi awal di kelas yang
mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, peneliti juga mengadakan wawancara
terhadap guru dan siswa utuk mendukung data yang diperoleh. 2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.
a. Siklus Pertama Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau tatap muka di kelas yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1 Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaraan kooperatif tipe TGT, yang meliputi sebagai berikut:
a Peneliti dan guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan
kemampuan yang dimiliki ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang. Beberapa perangkat
yang disiapkan dalam tahap ini meliputi rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi
presentasi, soal-soal latihan, lembar kerja siswa, dan lembar observasi.
b Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: 1 Instrumen untuk mengobservasi aktivitas guru tersedia di
lampiran 1, 2, dan 3 halaman 155, 156, dan 163 2 Instrumen untuk mengobservasi aktivitas siswa tersedia di
lampiran 3 dan 7 halaman 159 dan 164 3 Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
tersedia di lampiran 4 dan 8 halaman 160 dan 165 4 Instrumen untuk mengobservasi aktivitas kelas tersedia di
lampiran 5 dan 9 halaman 161 dan 166 5 Kuesioner motivasi belajar siswa tersedia di lampiran 13a
halaman 171
6 Kuesioner keterampilan sosial siswa tersedia di lampiran 14a halaman 178
2 Tindakan Pada tahap ini guru melakukan pre-test tersedia lampiran 15
halaman 185 terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil
pre test digunakan untuk membentuk kelompok. Selanjutnya
dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai rencana dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam
presentasi kelas dengan metode ceramah dan diskusi. Pada saat presentasi kelas ini diharapkan siswa benar-benar memperhatikan
dan memahami materi yang disampaikan guru. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa bekerja lebih baik pada saat
diskusi kelompok, permainan, dan pertandingan. b Kelompok Team
Siswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan empat sampai lima orang secara heterogen.
Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mendalami materi bersama teman dalam satu kelompok dan mempersiapkan anggota
kelompok dalam bekerja supaya siswa bekerja secara optimal saat mengerjakan lembar kerja siswa, permainan, dan pertandingan.
c Permainan Game Permainan
terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan siswa selama presentasi kelas dan belajar kelompok. Permainan juga digunakan untuk
mengetahui kekompakan kelompok dalam menyelesaikan persoalan.
Setiap kelompok mengerjakan soal-soal dalam
permainan make a match. Setiap kelompok akan memperoleh satu set kartu. Kartu tersebut berupa soal dan jawaban. Kelompok
diminta untuk mencari pasangan dari setiap kartu dan
menempelkan pada media yang sudah disediakan. Kartu soal maupun kartu jawaban yang sudah ditempelkan tidak boleh
ditukar dengan kartu lain. Kelompok hanya boleh berdiskusi dengan siswa dalam satu kelompoknya. Kelompok yang
melanggar aturan akan langsung didiskualifikasi dan tidak
diperbolehkan melanjutkan permainan. Setelah waktu yang ditentukan habis, guru menunjuk
beberapa kelompok untuk membacakan hasil permainan. Kelompok lain menilai apakah kartu soal dan kartu jawaban yang
dibacakan memang cocok. Jika cocok maka kelompok akan memperoleh tambahan skor 100 untuk setiap pasangan kartu.
Setiap anggota dalam satu kelompok diharapkan menyumbangkan ide untuk menyelesaikan permainan, sehingga kekompakkan,